Anda di halaman 1dari 26

POKOK BAHASAN I (bag.

1)
(Minggu ke-2)

1/2

Arsitektur dalam Perspektif


SISTEM & LINGKUNGAN

SISTEM
Istilah sistem berasal
dari kata Yunani
sinitanai yang artinya
membawa bersama atau
menggabungkan

Sistem adl hubungan antar

relasi yg bekerja bersamasama untuk mencapai suatu


tujuan tertentu sesuai dengan
kebutuhan yg diinginkan.

Sub Sistem adl masing-

masing bagian dari sistem yg


tersusun dalam suatu
struktur sistem.

Sistem merupakan
suatu himpunan
bagian yang saling
berkaitan yang
membentuk satu
keseluruhan yang
rumit atau
kompleks tetapi
merupakan satu
kesatuan.

Sistem juga
menunjukkan
sehimpunan gagasan
(ide) yang tersusun
terorganisasikan, suatu
himpunan gagasan,
prinsip, doktrin hukum
dsb. Selain itu, sistem
juga dipergunakan untuk
menunjuk pengertian
skema atau metode
pengaturan organisasi
atau susunan sesuatu.

KARAKTERISTIK SISTEM

Sistem memiliki Struktur.


Struktur tersebut didefinisi oleh komponen dan
komposisinya.

Sistem memiliki Perilaku


Perilaku tsb melibatkan Input,
Pengolahan dan Output, dari bahan,
enerji, informasi atau data
INPUT

PENGOLAHAN/ PROSES

OUTPUT

Sistem memiliki Interkoneksitas


Berbagai bagian dari sistem memiliki
fungsional serta hubungan struktural antara
satu sama lainnya

Sistem

mungkin memiliki beberapa


Fungsi atau kelompok Fungsi

Dalam literatur yang lebih kuno, juga sudah


dikenal kata-kerja unistemi, yg berarti
menyatukan (inifying); atau membawa
kebersanmaan (putting together)

Plato dalam Philebus total


Aristoteles dalam Politik kerumumann
Euclid dalam Elemen serikat

pada abad ke-19 orang


pertama yang
mengembangkan konsep
sistem dalam Ilmu
Alam adalah Nicolas
Leonard Sadi Carnot

pada tahun 1824 Carnot


mempelajari hubungan kerja dari
mesin uap, boiler, dan reservoir
pendingin

pada tahun 1850 fisikawan Rudolf


Clausius mengembangkan konsep
lingkungan yang mulai menggunakan
kerja-tubuh yang mengacu pada sistem

pada tahun 1945 Ludwig Von Bertalanffy


memelopori Teori Sistem Umum . Dan pada
Tahun 1980 John H. Holland , Murray GellMann dll memperkenalkan Complex Adaptive
System yang diciptakan pada interdisiplin.

PENDEKATAN SISTEM

Sejak ribuan tahun lalu pendekatan sistem


telah digunakan untuk mengelola tentara dan
pemerintahan di berbagai negara. Namun
sebelum revolusi industri, di akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20 barulah pendekatan
sistem muncul untuk berbagai bidang
manajemen, filsafat dan sains.

Pendekatan sistem pun muncul sebagai


tema-tema umum dari para ilmuan dan filsuf
dan dalam pendekatan untuk mengelola dan
mengatur sistem sistem yang kompleks

Ada 4 konsep yang mendasari pendekatan


sistem:
Spesialisasi.

Seluruh sistem dibagi


menjadi komponen yg
lebih kecil sehingga
memungkinkan
konsentrasi lebih
khusus pada setiap
komponen.

Pengelompokan.
Untuk
menghindari kompleksitas yang lebih besar
dengan spesialisasi, menjadi penting untuk
mengelompokkan berkaitan dengan disiplin atau
sub-disiplin tertentu.

Koordinasi.

Ketika komponen
dan sub komponen
dari sebuah sistem
dikelompokkan, maka
pentinglah untuk
mengoordinasikan
interaksi di antara
kelompok.

Munculnya

Properti.

Pembagian suatu sistem ke dalam subsistem sub-sistem (kelompok dari bagianbagian dengan sistem) membutuhkan
pengalaman dan pemahaman terhadap
properti-properti yang muncul dari
sebuah sistem

Contoh:

Dua kawasan hutan mungkin memuat spesis


pepohonan yg sama, tetapi tata ruang
hutan dan struktur ukuran pohon secara
individu akan menciptakan habitat yang
berbeda untuk spesis satwa liar.
Dalam hal ini properti yg muncul dari
masing-masing bidang hutan adalah satwa
liar.

Pendekatan sistem memperhitungkan dua


komponenen dasar dari sistem:
Elemen.

Adalah hal-hal terukur yang


dapat dihubungkan secara
bersama. Elemen bisa berupa:
obyek, peristiwa, pola, atau
struktur.

Proses.

Proses merubah elemen-elemen


dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. Proses bisqa berupa :
aktivitas-aktivitas, relasi-relasi,
atau fungsi.

Dalam sebuah sistem,


elemen-elemen atau
proses-proses
dikelompokkan dalam
rangka mengurangi
kompleksitas dari sistem
untuk menghasilkan
kompleksitas dari sistem
untuk menghasilkan
konseptual atau tujuan
pengaplikasian.

Karena elemen atau proses


dikelompokkan, maka
terdapat variasi di dalam
setiap kelompok. Memahami
sifat variasi inilah yang
merupakan sentral dari
aplikasi teori sistem
terhadap pemecahan masalah.

SEKIAN
(dilanjutkan pada Pertemuan berikut)

Anda mungkin juga menyukai