INTRAVENA
Pembimbing :
dr.Jaka Satria, Sp.An, M.kes
oleh :
Eliza Muthiara Nuur (10310129)
Eriza Septia Pratiwi (10310135)
PENDAHULUAN
Komponen anestesi yang ideal (trias
anestesi) terdiri dari : hipnotik, analgesia
umum
adalah tindakan meniadakan
danAnestesi
relaksasi
otot.
Analgetik
1.2.penilaian
dan persiapan pra anestesi
meliputi
BAB
II
3.anamnesis,
Amnesia
pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
4.laboratorium,
memiliki antagonis
klasifikasi status fisik, masukan oral,
5.dan
cepat
dieliminasi
premedikasi.
depresiobat
kardiovaskular
dan pernafasan
tidak ada atau
2.6.induksi
anestesi intravena
beserta pemeliharaan
minimal
3. pemulihan.
7. farmakokinetik tidak dipengaruhi atau minimal
terhadap disfungsi organ
Pembahasan
Cara pemberian
dapat
Indikasi
anestesi
intravena
berupa
: intravena tunggal untuk induksi
1. suntikan
1.
2.
induksi
anestesia
anestesi
atau pada operasi-operasi singkat
induksi
dan ini
pemeliharaan
anestesi pada
hanya obat
saja yang dipakai
singkat.
2.pembedahan
suntikan berulang
untuk prosedur yang tidak
3. menambahkan
efek hipnosis
anestesi
memerlukan anestesi
inhalasipada
dengan
dosis
inhalasi
anestesi
regional.
ulangandan
lebih
kecil dari
dosis permulaan
4.3.menambahkan
sedasimenambah
pada tindakan
Melalui infus, untuk
dayamedik
anestesi inhalasi.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Kebugaran untuk anestesia
5. Klasifikasi status fisik
The American Society of Anesthesiologists (
ASA I
ASA II
ASA III
ASA IV
ASA V
6. Masukan oral
7. Premedikasi
Analgesik narkotik
Morfin
Morfin adalah alkaloid golongan
fenantren
Petidin
Farmakokinetik:
Fentanyl
morfin diabsorbsi Analgesik
diusus. Setelah pemberian
dosis tunggal,
sebagian
mengalami
Analgesik
nonmorfin
narkotik
konjugasi dengan Ketorolak
asam glukoronat dihepar,
sebagian keluar dalam
bebas dan 10 %
Asam bentuk
mefenamat
tidak diketahui nasibnya.
melintasi sawar
NatriumMorfin
diklofenak
uri dan mempengaruhi
janin. Eksresi morfin
Tramadol
terutama melalui ginjal, sebagian kecil ditinja
dan keringat.