Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Filum Annelida
Annelida berarti cincin kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan
serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida.
Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar
antara kurang dari 1 mm sampai 3 m. Anggota filum Annelida hidup di laut ,
dan sebagian habitat air tawar, dan tanah lembab, Filum Annelida merupakan
hewan multiseluler, sudah memiliki jaringan sejati, memiliki simetri tubuh
bilateral, memiliki lapisan tubuh triploblastik, memiliki selomata berbentuk
gelang yang memiliki tubuh memanjang bersegmen, dan permukaannya
dilapisi kutikula. Dinding tubuh dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan
sistem sirkulasi. Saluran pencernaan lengkap. Sistem ekskresi sepasang
nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali. Sistam respirasi terdapat
pada epidermis. Reproduksi monoseus atau diseus dan larvanya trokofor.
Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta,
parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi.
Sistem pencernaan memiliki beberapa daerah khusus : faring, esofagus,
tembolok, rempela, dan usus halus. Sistem sirkulasi tertutup terdiri atas suatu
jaringan pembuluh yang mengandung darah dengan hemoglobin pembawa
oksigen. Pembuluh dorsal dan ventral di hubungkan oleh beberapa pasang
pembuluh segmental. Pembuluh dorsal dan lima pasang pembuluh yang
melingkarai esofagus cacing tanah adalah pembuluh berotot dan memompa
darah melalui sistem sirkulasi. Pembuluh darah kecil sangat banyak pada kulit
cacing tanah, yang berfungsi sebagai pernapasannya. Pada masing-masing
segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris yang disebut
metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang
mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan
bermuara ke pori-pori eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan
melalui pori-pori tersebut.

Sepasang ganglian erebral yng mirip otak terletak diatas dan di depan
faring. Serangkaian syaraf berbentuk cincin di sekitar faring berhubungan
dengan ganglion subfaring, pangkal dari sepasang tali syaraf yang menyatu
terdapat di sepanjang arah posterior. Terdapat bersama-sama dengan tali syaraf
ventral ini adalah ganglia bersegmen, yang juga menyatu.
1.2.

Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi,
jika ditinjau dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh
lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang multiseluler, sudah memiliki
jaringan sejati, memiliki simetri bilateral, bersifat triploblastik dengan sebaran
habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari
filum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini
memiliki daerah persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di
darat, air tawar, maupun air laut. Dengan persebaran yang sangat luas tersebut,
Mollusca menjadi filum dengn anggota spesies terbesar kedua setelah
Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang
panjangnya hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat
mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun
bentuk dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi
dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi, Mollusca dibedakan menjadi tujuh kelas,
yakni

Aplacophora,

Polyplacophora,

Cephalopoda, Bivalvia, Scaphopoda,

Monoplacophora,

Gastropoda,

Pembagian ini didasarkan pada ciri

morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing


kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan
kelas-kelas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai