Anda di halaman 1dari 4

Pada era technology, kita dapat mengetahui ahwa satu zat gizi dapat

memberikan efek yang spesifik terhadap tubuh kita. Menurut penelitian


di jepang dan eropa. Penemuan terbaru menyatakan bahwa glutamin
merupakan asam amino yang dapat membantu pembentukan otot
pada tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa glutamin merupakan sumber
energy utama pada sistem intestinal dan membantu sistem
gastrointestinal. Glutamin juga dipercaya sebagai sumber energy
utama yang kedua untuk membantu membuang sisa metabolism
dalam tubuh melalui ginjal dan hati. Glutamin juga membantu tubuh
untuk memperbanyak sel darah putiih, yang memperkuat sistim
pertahanan tubuh dan menyembuhkan luka. Glutamin membantu dan
mengatur glutation yang merupakan antioksidan penting. Glutamin
juga membantu mencegah replikasi virus yang menyebabkan acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS)

The importance of nutrients in the body


Saat mengonsumsi makanan, kita mendapat asupan nutrisi penting,
yang berkontribusi terhadap kesehatan dan metabolism tubuh. Pada
umumnya makananterdiri dari tiga zat gizi mikro yaitu protein,
karbohidrat dan lemak
Protein terbuat dari asam amino yang memiliki fungsi sebagai zat
pembangun otot dan komponen komponen penting dalam tubuh.
Protein juga menyusun enzim enzim dalam tubuh dan hormone
penting, serta menjadi sumber energy dalam tubuh dan memperbaiki
jaringan yang rusak. Saat makanan sumber protein masuk kedalam
tubuh, protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino terbagi
menjadi dua. Asam amino esensial dan non esensial.
glutamin telah dipercaya sebagai asam amino non esensial, namun
penelitian terbaru pada tahun 1980 telah menyatakan bahwa glutamin
merupakan asam amino conditionally essential, yang berarti bahwa
dalam keadaan normal, tubuh dapat memroduksi atau mensistesa
glutamin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, namun dalam keadaan
demam, sakit, diet, atau kemoterapi tubuh tidak dapat menghasilkan
glutamin sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
What makes glutamin unique
Glutamin memiliki dua atom nitrogen, para ilmuwan percaya bahwa
glutamin merupakan zat transportasi nitrogen ke seluruh
tubuh.glutamin juga bekerja untuk membuang sisa metabolism yang
berbahaya bagi tubuh seperti ammonia.

Pada tahun 1950 Harry Eagle menemukan bahwa glutamin membantu


proliferasi dari sistem imun
The ultimate glutamine
Glutamin memiliki banyak peran dalam sistim metabolisme manusia.
Pada hati rantai karbon glutamin adalah precursor penting untuk
sintesis glukosa, dan glutamin dapat digunakan untuk sintesis asam
amino lain dan protein, kelebihan nitrogen akan dikeluarkan melalui
urin. Glutamin juga dapat digunakan sebagai precursor glutamate
dalam glutathione yang disintesis di hati. Dalam ginjal. Glutamin
berperan dalam keseimbangan asam basa, menyalurkan amido dan
amino nitrogen dan bergabung dengan proton untuk membentuk
ammonium ions yang disekresi di urine. Sisa rantai karbon akan
digunakan untuk menghasilkan energy atau sebagai precursor sintesis
glukosa. Glutamin adalah sumber energy utama pada usus kecil dan
sumber energy utama untuk sel imun. Glutamin adalah penyumbang
nitrogen untuk sintesis purin dan pirimidin
Glutamine and immune cell function
Tingginya jumlah glutamin yang digunakan oleh neutrophils,
macrophage, dan lymphocytes dan meningkatnya kebutuhan saat sel
sel ini saat bekerja membuat pemberian glutamin menjadi penting
untuk melancarkan fungsi sel imun dan memaksimalkan respon imun.
Beberapa peneliti melakukan penelitian tentang glutamin pada tikus.
Tanpa glutamin, limfosoit T tidak dapat berpoliferasi, namun saat
konsentrasi glutamin ditingkatkan, poliferasi sel limfosit T pun
meningkat. Poliferasi limfosit T sangat meningkat saat konsentrasi
glutamin antara 0.01 dan 1mM. fungsi glutamin ini tidak dapat
digantikan oleh asam amino lain termasuk glutamate, aspartate, dan
arginine. Namun, hidrolisis dipeptides yang mengandung glutamin
(alanyl-glutamine atau glycyl-glutamine) dapat digunakan sebagai
pengganti glutamin untuk membantu proliferasi limfosit T
Diferensiasi dari limfosit B menjadi sel andibody yang bersintesis
bergantung terhadap glutamin dan dapat meningkat dengan drastis
jika konsentrasi glutamin meningkat. Efek glutamin ini tidak bisa
ditirukan oleh glutamate atau asparagine
Berbeda dengan linfosit yang bekerja dengan memisahkan selnya,
macrofag sudah kehilangan fungsinya untuk memperbanyak diri,
namun macrofag masih aktif, yang dikategorikan berdasarkan tingkat
fagositosism sekresi protein dan mendaur ulang membrane. Tingkat
reaksi sel terhadap berbagai molekul terdapat di fagositosis dan
kehadiran antigen di dalam darah dipengaruhi oleh konsentrasi

glutamin pada sel. Dipeptide alanyl-glutamin dapat menggantikan


fungsi gluutamin untuk membantu fagositosis.
Penambahan glutamin terhadap neutrophils pada pasien dengan luka
bakar atau pasca operasi terbukti dapat menghambat aktifitas bakteri
dalam sel. 2mM glutamin ekstraselular mampu mengurangi produksi
superoksida dalam sel, glutamin dapat melindungi sel dari efek
tekanan dari stress hormones.
Penambahan jumlah glutamin dapat memperbanyak produksi
interleukin (IL)-2 Pada penelitian yaqoob dan calder tahun 1997
dilaporkan bahwa peningkatan konsentrasi glutamin dapat
meningkatkan proporsi CD4 dan limfosit. Peningkatan ketersediaan
glutamin dapat meningkatkan produksi interferon (IFN)- oleh limfosit
darah, dengan produksi maksimum pada konsentrasi 0.5mM
Salah satu respon pada stress otot adalah meningkatnya pengeluaran
glutamin dari sel intracellular bebas asam amino. Pengurangan yang
terjadi ini dapat mengakibatkan kerusakan protein dan pembentukan
molekul precursor sederhana dari asam amino yang lain. Maka dari itu
saat terjadi stress pada otot asupan glutamin harus ditingkatkan.
Menurut penelitian, saat manusia sedang mengalami infeksi, luka
bakar, dan pasca operasi, julah glutamin dalam tubuhnya menurun
hingga 50%. Jika kadar glutamin berada dibawah 0.42mM pada pasien
dengan perawatan intensif maka akan menyebabkan rasa sakit yang
berlebih dan tingginya resiko kematian (Oudemans-van straiten, 2001)
penurunan glutamin juga terjadi setelah olahraga untuk melatih daya
tahan, atlet setelah latihan, dan atlet yang latihan berlebihan
Mekanisme glutamin
Banyak spekulasi tentang mekanisme glutamin yang menyatakan
bahwa glutamin mempertahankan, bahkan meningkatkan fungsi imun.
metabolisme pada berbagai macam sel pada sistem imun memiliki
karakteristik yang sama, walaupun pada kenyataannya secara biologis
sel tersebut berbeda. Glutamin memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap pembangkitan energy dalam sel sistem imun. Meskipun
demikian, oksidasi glutamin hanya parsial, dan sistem imun dapat
memperoleh tenaga dari substrat lain(calder, 1995). Jumlah sintesis
dari nucleotide dalam limfosit lebih sedikit daripada angka penggunaan
glutamin. (szondy dan Newsholme, 1989). Glutamin dana sel imun
berperan penting dalam mengatur alur dari glutaminolysis yang
mengan0dalkan sensitivitas tinggi dan mengontrol molekul pada alur
biosintetik(Newsholme,1989). Kecepatan pembagian sel tertahan oleh
sel limfosit, namun hal ini tidak terjadi pada neutrophil atau makrofag
yag memiliki kapasitas pembagian yang sedikit.

Kehadiran glutathione pada limfosit menambah aktivitas cytotoxic sel T


dan proses intaselular glutation mengurangi proliferasi limfosit.
walaupun glutamin dapat menjaga konsentrasi glutation pada hati,
lambung, ginjal dan pada aliran darah, namun belum jelas apakah
glutamin dapat menjaga konsentrasi dalam sel imun. Pada penelitian
selanjutnya ditemukan bahwa pada darah yang di inkubasi terdapat
peningkatan konsentrasi glutamin dan tingginya konsentrasi glutation
intraselular yaitu CD4 dan CD8
Nutrition and immune function

Anda mungkin juga menyukai