Anda di halaman 1dari 29

Kelenjar tiroid merupakan suatu kelenjar endokrin

yang mensekresikan hormon Tiroksin atau T4,


triiodotironin atau T3 dan kalsitonin.
Hormon tiroid dikendalikan oleh thyroid-stimulating
hormone ( TSH ) yang dihasilkan lobus anterior
glandula hypofise dan pelepasannya dipengaruhi
oleh thyrotropine-releasing hormone ( TRH ).

Fungsi hormon tiroid antara lain :


meningkatkan kecepatan metabolisme
efek kardiogenik
simpatogenik
pertumbuhan dan sistem saraf

STRUMA
(Pembesaran Kelenjar
Tiroid)

TOKSIK

NON TOKSIK

Struma yang menimbulkan gejala klinis pada tubuh.


Berdasarkan perubahan bentuknya dapat dibagi
lagi menjadi :
a) Diffusa, yaitu jika pembesaran kelenjar tiroid
meliputi seluruh lobus, seperti yang ditemukan
pada Graves disease.
b) Nodosa, yaitu jika pembesaran kelenjar tiroid
hanya mengenai salah satu lobus, seperti yang
ditemukan pada Plummers disease.

Struma yang tidak menimbulkan gejala klinis pada


tubuh, berdasarkan perubahan bentuknya dapat
dibagi lagi menjadi :
a. Diffusa, seperti yang ditemukan pada endemik
goiter
b. Nodosa,
seperti
yang
ditemukan
pada
keganasan tiroid

Pembesaran kelenjar tiroid dapat disebabkan oleh :


Hiperplasia dan Hipertrof
Inflamasi atau Infeksi
Neoplasma

Kelenjar tiroid dapat menghasilkan hormon tiroid dalam kadar


berlebih (hipertiroid) maupun dalam kadar kurang dari normal
(hipotiroid).
Gejala yang timbul pada hipertiroid :
Peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan
Tidak tahan panas dan hiperhidrosis
Palpitasi, sistolik yang tinggi dan diastolik yang rendah
sehingga menghasilkan tekanan nadi yang tinggi (pulsus
celler) dan dalam jangka panjang dapat menjadi fbrilasi
atrium
Tremor
Diare
Infertilitas, amenorrhae pada wanita dan atrof testis pada
pria
Exophtalmus

Gejala yang timbul pada hipotiroid adalah kebalikan


dari hipertiroid :
Nafsu
makan menurun dan berat badan
bertambah
Tidak tahan dingin dan kulit kering bersisik
Bradikardi, tekanan sistolik yang rendah dan
tekanan nadi yang lemah
Gerak tubuh menjadi lamban dan edema pada
wajah, kelopak mata dan tungkai

Graves Disease
merupakan suatu
penyakit yang
disebabkan oleh
kelainan system imun
dalam tubuh, di mana
terdapat suatu zat yang
disebut sebagai Thyroid
Receptor Antibodies.

Pengendalian keadaan tirotoksisitas/


hipertiroidi dengan pemberian
antitiroid, seperti propil-tiourasil ( PTU )
atau karbimazol.
Pengobatan anti-tiroid jangka panjang,
ablasio dengan yodium radiokatif, atau
tiroidektomi.
Pembedahan

Struma nodosa toksik adalah pembesaran kelenjar


tiroid pada salah satu lobus yang disertai dengan
tanda-tanda hipertiroid.
Pembesaran noduler terjadi pada usia dewasa muda
sebagai suatu struma yang nontoksik. Bila tidak
diobati, dalam 15-20 tahun dapat menjadi toksik.
Pertama kali dibedakan dari penyakit Graves oleh
Plummer, maka disebut juga Plummers disease.

Saat anamnesis, sulit untuk membedakan antara


Graves disease dengan Plummers disease karena
sama-sama menunjukan gejala-gejala hipertiroid.
Yang membedakan adalah saat pemeriksaan fsik di
mana pada saat palpasi kita dapat merasakan
pembesaran yang hanya terjadi pada salah satu
lobus.

Pengendalian keadaan tirotoksisitas/ hipertiroidi


dengan pemberian antitiroid, seperti propiltiourasil ( PTU ) atau karbimazol.
Pengobatan anti-tiroid jangka panjang, ablasio
dengan yodium radiokatif, atau tiroidektomi.
Pembedahan

Goiter difus adalah bentuk goiter yang membentuk


satu buah pembesaran yang tampak tanpa
membentuk nodul.
Bentuk ini biasa ditemukan dengan sifat non-toksik
(fungsi tiroid normal), oleh karena itu bentuk ini
disebut juga goiter simpel. Dapat juga disebut
sebagai goiter koloid karena sel folikel yang
membesar tesebut umumnya dipenuhi oleh koloid.

Pemberian SoL Lugoli selama 4-6 bulan. Bila ada


perbaikan, pengobatan dilanjutkan sampai tahun
dan kemudian tapering off dalam 4 minggu. Bila 6
bulan sesudah pengobatan struma tidak juga
mengecil maka pengobatan medikamentosa tidak
berhasil dan harus dilakukan tindakan operatif.

Strumanodosa non toksik adalah pembesaran


kelenjar tiroid yang secara klinik teraba nodul satu
atau
lebih
tanpa
disertai
tanda-tanda
hypertiroidisme.
Istilah struma nodosa menunjukkan adanya suatu
proses, baik fsiologis maupun patologis yang
menyebabkan pembesaran asimetris dari kelenjar
tiroid. Karena tidak disertai tanda-tanda toksisitas
pada tubuh, maka pembesaran asimetris ini disebut
sebagai struma nodosa nontoksik

Tindakan operatif masih merupakan pilihan utama


pada SNNT. Macam-macam teknik operasinya antara
lain :
a.Lobektomi, yaitu mengangkat satu lobus, bila
subtotal maka kelenjar disisakan seberat 3 gram
b.Isthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah satu
lobus diikuti oleh isthmus
c.Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan seluruh
kelenjar tiroid
d.Tiroidektomi subtotal bilateral, yaitu pengangkatan
sebagian lobus kanan dan sebagian kiri, sisa jaringan
2-4 gram di bagian posterior dilakukan untuk
mencegah kerusakan pada kelenjar paratiroid atau N.
Rekurens Laryngeus

Karsinoma
tiroid
adalah
suatu
keganasan
(pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi
pada kelenjar tiroid.
Klasifkasi karsinoma tiroid :
1.Karsinoma papiler
2.Karsinoma folikuler
3.Karsinoma anaplastik
4.Karsinoma parafolikular

Konsistensi keras pada beberapa bagian atau


menyeluruh pada nodul dan sukar digerakkan,
walaupun nodul ganas dapat mengalami
degenerasi kistik dan kemudian menjadi lunak.
Sebaliknya nodul dengan konsistensi lunak lebih
sering jinak, walaupun nodul yang mengalami
kalsifkasi dapat ditemukan pada hiperplasia
adenomatosa yang sudah berlangsung lama.
Infltrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupaka
tanda keganasan, walaupun nodul ganas tidak
selalu melakukan infltrasi. Jika ditemukan ptosis,
miosis, dan enoftalmus merupakan tanda
infltrasi ke jaringan sekitar

20% nodul soliter bersifat ganas sedangkan


nodul multipel jarang yang ganas.
Nodul yang muncul tiba-tiba atau cepat
membesar perlu dicurigai ganas terutama yang
tidak disertai nyeri. Atau nodul lama yang tibatiba membesar progresif
Nodul dicurigai ganas bila disertai dengan
pembesaran kelenjar getah bening regional atau
perubahan suara menjadi serak.
Pulsasi arteri karotis teraba dari arah tepi
belakang
muskulus
sternokleidomastoideus
karena desakan pembesaran nodul (Berrys Sign)

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran yang teraba harus dideskripsikan :
Lokasi : lobus kanan, lobos kiri, ismus
Ukuran : dalam sentimeter, diameter panjang
Jumlah nodul : satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
Konsistensinya : kistik, lunak, kenyal, keras
Nyeri : ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan
palpasi
Mobilitas : ada atau tidak perlekatan terhadap trakea,
muskulus sternokleidomastoidea
Kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada
pembesaran atau tidak.

Pemeriksaan

Penunjang
1. Pemeriksaan untuk mengukur fungsi tiroid
2. Pemeriksaan untuk menunjukkan penyebab
gangguan tiroid
3. Pemeriksaan radiologis
4. FNAB

Indikasi operasi pada


struma adalah :
Struma difus toksik yang
gagal dengan terapi
medikamentosa
Struma uni atau
multinodosa dengan
kemungkinan keganasan
Struma dengan
gangguan kompresi
Kosmetik

Kontraindikasi pada
operasi struma :
Struma toksika yang
belum dipersiapkan
sebelumnya
Struma dengan
dekompensasi kordis dan
penyakit sistemik lain yang
belum terkontrol
Struma besar yang
melekat erat ke jaringan
leher sehingga sulit
digerakkan yang biasanya
karena karsinoma.

Widjosono, Garitno, Sistem Endokrin : Buku Ajar Ilmu


Bedah. Editor Syamsuhidayat R.Jong WB, Edisi Revisi,
EGC, Jakarta, 1997 : 925-952.
Kariadi KS Sri Hartini, Sumual A., Struma Nodosa Non
Toksik & Hipertiroidisme : Buku Ajar Ilmu Pneyakit
Dalam, Edisi Keiga, Penerbit FKUI, Jakarta, 1996 : 757778.
Schteingert David E., Penyakit Kelenjar Tiroid,
Patofsiologi, Edisi Keempat, Buku Dua, EGC, Jakarta,
1995 : 1071-1078.
Liberty Kim H, Kelenjar Tiroid : Buku Teks Ilmu Bedah,
Jilid Satu, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1997 :
15-19.

Anda mungkin juga menyukai