Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ZULKIFLI FACHRI

RMK Teori Akuntansi

NIM : A31115716

LO 1 PROPRIETARY THEORY AND ENTITY THEORY


Dua teori yang diusulkan untuk memahami akuntansi yaitu teori yaitu proprietary dan teori
entitas.
1. Proprietary Theory (Teori Kepemilikan)
Proprietary theory adalah sebuah teori yang didasarkan pada pemikiran bahwa
proprietor (atau pemilik) adalah pusat dari seluruh perhatian. Kepemilikan merupakan
kekayaan bersih bisnis dan dapat direpresentasikan dalam persamaan akuntansi:
P = A-L
Dimana kepemilikan (atau ekuitas pemilik) adalah sama dengan aset kurang kewajiban.
P, merupakan kekayaan bersih pemilik bisnis,
A, Aset menjadi milik proprietor dan
L, kewajiban adalah tanggung jawabnya
Sudut pandang proprietary dalam akuntansi telah disusun pada suatu waktu ketika
bentuk usaha/bisnis masih relatif kecil dan terutama untuk kepemilikan dan kemitraan.
Namun seiring dengan munculnya perusahaan besar, teori ini telah terbukti tidak
memadai untuk dijadikan sebagai dasar untuk menjelaskan akuntansi perusahaan.
Secara hukum perusahaan adalah adalah entitas yang terpisah dari pemilik dan
memiliki hak-haknya sendiri
2. Teori Entitas
Menurut teori entitas bahwa teori tersebut mengusulkan agar proses bisnis diartikan
sebagai sebuah entitas terpisah dan juga sebagai pencatatan akuntansi atas transaksi
dari entitas tersebut.
Teori entitas disusun sebagai tanggapan atas kekurangan dari pandangan proprietary
tentang status hukum yang terpisah atas perusahaan. Teori ini dimulai dengan fakta
bahwa perusahaan merupakan entitas yang terpisah dengan identitasnya sendiri.
Martin menguraikan dua asumsi terkait yang terkandung dalam pengertian entitas
akuntansi:
Separation. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemiliknya.
Viewpoint. Prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas.
Meskipun teori entitas sangat cocok untuk akuntansi perusahaan, pendukungnya
percaya bahwa hal itu dapat diterapkan untuk kepemilikan, kemitraan dan bahkan untuk
organisasi nirlaba, dengan menyediakan :
akun-akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas

sebagai unit operasi dan,


prinsip dan prosedur akuntansi tidak disusun hanya untuk suatu kepentingan tunggal,
seperti halnya kepemilikan tunggal (proprietorship).

Dalam teori entitas, fokus dari persamaan akuntansi adalah aktiva dan ekuitas.
Kekayaan bersih pemilik bukanlah konsep yang berarti, karena entitas adalah pusat
perhatian. Pemilik dan kreditur dipandang hanya sebagai pemilik modal, yaitu penyedia
dana. Persamaan akuntansinya adalah seperti ini:
Aset = Ekuitas

RMK Teori Akuntansi


Dapat disimpulkan bahwa baik teori kepemilikan maupun teori

entitas sama-sama

berpengaruh dalam prakteknya. Teori akuntansi konvensional didasarkan pada konsep


entitas dan laporan keuangan mencerminkan sudut pandang entitas, dengan fokus
mereka pada dividen dan laba bersih per saham. Perusahaan memperdagangkan
saham mereka sendiri, yang menunjukkan bahwasannya pasar menerima perusahaan
sebagai entitas terpisah. Namun demikian konsep kepemilikan juga tetap berpengaruh
LO 2 LIABILITAS
1. Definisi Liabilitas
IASB mendefinisikan kewajiban yaitu :
Kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian yang
diharapkan dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya dari perusahaan sumber
daya dan manfaat ekonomi.
Definisi tersebut mengandung dua komponen arti:
Keberadaan kewajiban sekarang, membutuhkan penyerahan atau penyelesaian di

masa mendatang
Hasil dari transaksi masa lampau atau transaksi lain yang lewat.

Syarat dari sebuah kewajiban adalah keharusan bahwa kewajiban adalah hasil dari
sebuah transaksi di masa lalu dan keyakinan bahwa hanya kewajiban di masa kini-lah
yang dicatat bukan kewajiban di masa depan.
2. Pengakuan Kewajiban
Didalam penentuan pengakuan kewajiban, dibutuhkan beberapa hal yaitu :
ketergantungan pada hukum
penentuan substansi ekonomi
kemampuan untuk mengukur nilai kewajiban
penggunaan prinsip konservatisme
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar
sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini
dan jumlah di mana penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal.

3. Kerangka IASB
Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan
laporan laba rugi. Ayat 82 menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi elemen
harus diakui jika:
Hal ini kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan item

yang akan mengalir ke atau dari entitas


Item ini biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan

RMK Teori Akuntansi


LO 3 LIABILITY MEASUREMENT
Berdasarkan IFRS, metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk kewajiban
adalah biaya historis.
Untuk pengukuran dengan menggunakan Nilai wajar merupakan pengukuran yang
digunakan pada awal transaksi yang melibatkan kewajiban dalam hubungannya dengan
IAS 17 tentang sewa,
IAS 39 tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan,
IFRS 2 tentang setoran saham berbasis
IFRS 3 tentang penggabungan usaha
1. Dana Pensiun
Di banyak negara pensiun ditetapkan oleh pemberi kerja untuk memberikan manfaat
pensiun untuk karyawannya. Pensiun adalah pembayaran oleh pemberi kerja setelah
karyawan tidak aktif lagi, diberikan sampai pegawai tersebut meninggal.
Masalah yang berkaitan dengan kapan harus mengakui kewajiban pembayaran untuk
pensiun Apakah:
Sebagai balas jasa karyawan yang telah memberikan jasanya? Gagasan bahwa
pembayaran adalah bentuk kompensasi yang diterima oleh karyawan pada saat

pemberian jasa. Namun, dibayarkan di masa depan, setelah pensiun.


Ketika karyawan pensiun?
Ketika membutuhkan dana untuk melakukan pembayaran berdasarkan program

pensiun?
2. Provision and Contingencies
Provisi dan kewajiban kontinjensi muncul ketika terdapat ketidakjelasan antara
kewajiban saat ini dan kewajiban waktu mendatang. IAS 37/AASB 137 paragraf 10
mendefinisikan kewajiban kontinjensi sebagai:
a. Kewajiban yang terjadi karena peristiwa masa lalu dan akan terjadi hanya jika terjadi
atau tidak terjadinya satu atau beberapa peristiwa di masa depan yang belum pasti
keterjadiannya dimana peristiwa di masa depan tersebut diluar kendali dari entitas,
atau
b. Kewajiban saat ini yang terjadi karena peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena:
Hal ini tidak mungkin mengakibatkan arus keluar atau sumber daya yang
memiliki manfaat ekonomi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban
tersebut; atau
Jumlah kewajiban tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.
IAS 37/AASB 137 paragraf 14 menyatakan bahw kriteria provisi konsisten dengan
kriteria Framework dalam pengakuan kewajiban. Sedangkan kewajiban kontinjensi tidak
sesuai dengan kriteria pengakuan kewajiban.
3. Ekuitas Pemilik
Ekuitas adalah sumber dana yang diperoleh dari pemilik dihitung dari selisih aset
dengan kewajiban. Ada dua hal penting yang membedakan antara kewajiban dan
ekuitas yaitu :
a. Hak Para Pihak
Kreditor memiliki hak-hak berikut:

RMK Teori Akuntansi

Penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset

(barang atau jasa)


Prioritas dari pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam likuidasi

Klaim kreditur terbatas pada jumlah tertentu (yang mungkin berbeda dari waktu ke
waktu sesuai dengan persyaratan perjanjian). Sebaliknya, pemilik memiliki
kepentingan sisa saja, walaupun dengan pengaturan kontrak yang berbeda dari
pemilik yang mungkin memiliki prioritas berbeda dalam pengembalian modal.
b. Subtansi Ekonomi
Baik kewajiban dan ekuitas pemilik mewakili klaim terhadap entitas. Semua
pengadu terhadap entitas menanggung risiko kerugian, tetapi karena klaim
sebelumnya kreditur, risiko mereka lebih rendah dari pemilik. Pemilik harus
menanggung kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan. Mereka membawa
beban risiko dalam bisnis
Pemilik atau wakil mereka memiliki kendali, komposisi penggunaan akuisisi, dan
disposisi aset perusahaan. Mereka memiliki kontrol operasi dan tanggung jawab
untuk menjalankan bisnis dan untuk kelangsungan hidup dan profitabilitas. Secara
umum, pemilik perusahaan (pemegang saham) mendelegasikan sebagian besar
tanggung jawab dan kontrol kepada direksi dan manajer.
4. Konsep Modal
Konsep modal yang digunakan adalah konsep capital maintenance, karena merupakan
sumber dana perusahaan. Jangan sampai modal perusahaan habis. Modal dinyatakan
dalam kemampuan daya beli. Tujuan lain dalam konsep capital maintenace yaitu modal
juga digunakan sebagai bantalan untuk mengurangi resiko jika ada kerugian agar
kreditur dapat terlindungi. Jika perusahaan rugi ditanggung pemodal, jika laba dinikmati
pemodal. Kreditur hanya menanggung yang telah disepakati perusahaan.
5. Klasifikasi Modal
Klasifikasi dalam ekuitas pemilik bertujuan untuk untuk menjaga memisahkan nilai
investasi dari jumlah yang diinvestasikan kembali. Modal diklasifikasikan menjadi modal
disetor dan laba ditahan. Modal disetor minimal dari pemilik perusaahan harus ada.
Laba ditahan bukan merupakan aktiva dalam diri perusahaan dan oleh karena harus
dialokasikan. Laba ditahan dibagikan sebagai dividen dan diberikan kepada pemilik.
LO 4 CHALLENGING ISSUES FOR STANDAR SETTER
1. Perbedaan antara liabilitas dengan Ekuitas
Ekuitas dikeluarkan untuk membentuk bagian dari investor dan pinjaman dari kreditur
merupakan kewajiban. Liabilitas mempunyai tingkat resiko yang rendah karena
besarnya sudah dipastikan, sedangkan modal mempunyai tingkat resiko yang tinggi
karena belum pasti, besarnya imbalan tergantung pada kinerja perusahaan. Selain itu,

RMK Teori Akuntansi


modal mempunyai hak suara, hak diberikan setelah pelunasan hutang sedangkan
hutang tidak ada hak suara, hutang harus dilunasi dulu sebelum memberi hak kepada
pemilik.
2. Penyelesaian Utang
Jika kita berhutang lima kali angsuran sudah dilunasi dua kali kemudian perusahaan
mengalami likuiditas maka hutang-hutang perusahaan dianggap lunas dengan adanya
perjanjian muncul hutang baru.
3. Saham bagi karyawan
Saham bagi karyawan adalah hak yang diberikan kepada pegawainya dalam bentuk
saham. Saham tersebut merupakan bagian dari kepemilikan saham dari perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai