Anda di halaman 1dari 23

Makalah Teori Akuntansi

ACCOUNTING MEASUREMENT SYSTEMS


(SISTEM PENGUKURAN AKUNTANSI)

Oleh :
Kelompok 5
Rofi Arif Setiawan (A31115733)
Zulkifli Fachri (A31115716)
Rya Gusrayanti Karta (A31115723)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

Sistem Pengukuran Akuntansi

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
LO 1.

TIGA PENDAPATAN DAN MODAL UTAMA SISTEM PENGUKURAN....................1

LO 2.

AKUNTANSI BIAYA HISTORIS................................................................................1

Tujuan Akuntansi................................................................................................................. 1
Modal dan Laba................................................................................................................... 2
Pencocokan Teori Biaya......................................................................................................2
Konservatisme..................................................................................................................... 3
Dukungan terhadap Akuntansi Biaya Historis......................................................................3
Kritik terhadap Akuntansi Biaya Historis..............................................................................4
Pengertian tentang Kebutuhan Investor..............................................................................6
LO 3.

AKUNTANSI CURRENT COST................................................................................7

Tujuan Akuntansi current cost..............................................................................................7


Konsep Laba Usaha dan Keuangan Modal.........................................................................8
Holding gains and losses.....................................................................................................8
Mengapa holding gains merupakan komponen laba...........................................................8
LO 4.

FINANCIAL CAPITAL vs PHYSICAL CAPITAL.......................................................9

Dalam dukungan modal fisik..............................................................................................10


Fitur utama pada sistem kapasitas fisik.............................................................................10
Pendapat pro dan kontra terhadap biaya saat ini...............................................................11
LO 5.

EXIT-PRICE ACCOUNTING...................................................................................13

Tujuan dari Akuntansi:.......................................................................................................14


Argumen untuk akuntansi Exit-price..................................................................................14
Argumen yang menentang Exit-price Accounting..............................................................16
LO 6.

VALUE IN USE VERSUS VALUE IN EXCHANGE.................................................17

LO 7.

A GLOBAL PERSPECTIVE AND INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING...18

Current cost di Amerika Serikat.........................................................................................18


Current Cost di United Kingdom........................................................................................19
Current cost in Australia.....................................................................................................19
International accounting standars and current cost...........................................................19
How is historical cost applied & historical cost under attack..............................................20
LO 8.

ISSUES FOR AUDITORS.......................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................ 22

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

LO 1.

TIGA PENDAPATAN DAN MODAL UTAMA SISTEM PENGUKURAN


Sistem historical cost ini mulai digunakan sebagai prinsip akuntansi setelah

runtuhnya Wall Street pada 1929. Sistem ini tidak sistematis. Sistem historical cost
merupakan sistem akuntansi yang fundamental sebagai dasar untuk mengukur modal
dan untuk mencatat, melaporkan kegiatan ekonomi dan terkait dari suatu entitas
sampai akhir 1930-an.
Pada 1960-an beberapa alternatif sistem penilaian dikembangkan berdasarkan
historical cost sebagai fundamental sistem akuntansi. Pertama, yang diperbarui dari
sistem biaya dengan mengusulkan untuk mengukur penggunaan sumber daya dan
penilaian modal pada harga beli sekarang (current buying price). Kedua menggunakan
harga jual sekarang (current selling price).
Ada 2 sistem dasar harga beli saat ini. Pada tahun 1961, Edwards dan Bell
mengusulkan sistem akuntansi biaya saat ini dalam Theory and Measurement of
Business Income. Karena pada sistem ini didasarkan pada harga saat ini, dapat
dianggap sebagai presentasi metodologi pertama dari sistem akuntansi fair value.
Sistem yang ditawarkan oleh Edward dan Bell didasarkan pada konsep pemeliharaan
modal keuangan, tetapi seperti yang digambarkan dalam versi kedua dari biaya saat ini
yang menggunakan pemeliharaan modal fisik, pilihan konsep modal secara signifikan
mempengaruhi ukuran penurunan pengukuran keuntungan. Sistem utama yang kedua
menggunakan harga jual atau nilai keluar untuk memperoleh pengukuran pendapatan
dan modal. Dukungan untuk versi yang berbeda telah bervariasi. Sistem telah
mencapai dukungan dalam konteks yang global, dan akhir ini standar akuntansi
internasional secara parsial menggabungkan setiap sistem dalam konsep fair value
LO 2.

AKUNTANSI BIAYA HISTORIS

Tujuan Akuntansi
Pertumbuhan perusahaan selama setengah abad terakhir, menunjukkan bahwa
informasi akuntansi mengambil makna yang lebih penting yaitu sebagai sumber
informasi tentang perusahaan. Salah satu alasannya yaitu bentuk perusahaan untuk
sebuah bisnis besar menyebabkan pemisahan kepemilikan usaha dan control bisnis.
Karena itu, akuntabilitas dipandang menjadi tujuan paling penting dari fungsi
pelaporan. Khususnya fungsi pengarahan yang dilakukan manajer dipandang sebagai
focus perhatian akuntan dalam pelaporan keuangan kepada pihak eksternal.
Tujuan pengarahan historical cost menekankan kontrak konservatif dan
hubungannya antara perusahaan dan mereka yang menyediakan sumber daya untuk
itu dengan membentuk manajemen yang bertanggung jawab untuk memasukkan aset

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

operasi dan output berikutnya pada nilai bersih dari ekuitas operasi. Dengan demikian,
laporan laba rugi adalah kunci mekanisme komunikasi.
Kritikus historical cost berpendapat bahwa laporan penghasilan saja (yang cocok
dengan masukan pada konsep biaya historis/biaya perolehan) tanpa pengakuan
perubahan nilai aset dan kewajiban adalah menyesatkan dan menghasilkan kebijakan
dividen yang salah. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan kerugian atau
keuntungan hanya dari menahan aset atau kewajiban, dan hal ini harus diakui ketika
mengevaluasi kinerja secara teratur. Sebaliknya, dibawah pandangan nilai historis,
perubahan nilai aset pada dasarnya diabaikan sampai saat aset tersebut dijual atau
dilepaskan melalui penjualan atau write-off /write-down. Singkatnya, teori historical cost
menentukan residual net value perusahaan.
Modal dan Laba
Dalam rangka menentukan keuntungan biaya historis, entitas akuntansi harus
terlebih dahulu mempertahankan jumlah modal yang sama (aset dikurangi kewajiban)
yang dimiliki pada awal periode

di mana semua aset dan kewajiban dinilai

berdasarkan biaya pembelian historisnya. Sehingga pendapatan adalah kenaikan


modal biaya historis pada akhir periode akuntansi.
Pendapatan menunjukkan prestasi perusahaan untuk periode tertentu, biaya
merupakan upaya dikeluarkan (dalam hal biaya historis yang disesuaikan) dan laba
berkorelasi dengan efektivitas perusahaan sebagai unit operasi. Laporan laba rugi
adalah laporan keuangan yang penting, karena mengungkapkan hasil operasi bisnis.
Neraca tidak terlalu signifikan yang berfungsi sebagai link yang menghubungkan
gabungan laba rugi menjadi gambar komposit dari aliran pendapatan. Aliran laba
usaha yang permanen mencerminkan nilai fundamental dari perusahaan dalam
analisis yang merupakan dasar nilai setiap perusahaan.
Pencocokan Teori Biaya
Akuntan historical cost melacak aliran biaya. Sebagai perusahaan pembelian
barang dan jasa, tugas akuntan adalah untuk melacak pergerakan biaya dan
melampirkannya ke pendapatan yang diterima karena biaya-biaya tersebut mengalir
melalui bisnis. Dengan kata lain, akuntan harus menentukan biaya yang jatuh tempo
dan oleh karena itu harus dicocokan dengan pendapatan dalam laporan laba rugi dan
biaya yang masih belum Jatuh tempo harus ditempatkan pada neraca sebagai (aset
tak tertandingi) sisa/residual. Dengan demikian, kita dapat melihat konsep ini sangat
penting dalam akuntansi biaya historis. Karena konsep ini yang memandu akuntan

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

dalam menentukan biaya mana yang harus dipertimbangkan sebagai beban/expense.


Istilah seperti biaya yang telah jatuh tempo untuk expense dan biaya amortisasi
untuk aset non-moneter berasal dari teori cost attach yang diterapkan pada alokasi
biaya historis.
Konservatisme
Komponen

lain

yang

penting

adalah

penerapan

prosedur

pencocokan

konservatif. Beban harus dialokasikan sesegera mungkin, sedangkan pendapatan


tidak harus diakui sampai ada kemungkinan besar bahwa pendapatan akan diterima.
Artinya, ada bias terhadap pengakuan beban dan pengakuan pendapatan. Selain itu,
konsep konservatisme menyatakan bahwa peningkatan nilai aset tidak harus diakui,
namun penurunan nilai harus diakui terendah antara biaya perolehan atau harga
pasar. Penerapan prosedur tersebut berarti bahwa laba dihitung secara konservatif dan
setiap aliran pendapatan potensial mengalir ke laporan laba rugi perlahan seiring
waktu. Misalnya, jika nilai aset meningkat karena peningkatan aliran potensi masa
depan ekonomi kas, maka hanya diakui secara perlahan dalam pendapatan sebagai
potensi peningkatan arus pendapatan mereka direalisasikan. Dengan demikian,
konsep konservatisme memperkuat pendekatan transaksi dengan akuntansi (transaksi
harus dibuktikan baik kredit atau uang tunai) dan pengakuan yang tidak dihasilkan
dalam transaksi (seperti kenaikan harga).
Argument for historical cost accounting
Akuntansi historical cost telah ditentang oleh banyak orang, terutama atas dasar
bahwa historical cost tidak melaporkan realitas komersial atau memberikan penilaian
up-to-date dari kekayaan bersih. Pembela / pendukungnya telah menyajikan argumen
berikut :
1. Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sebagai seorang
manajer yang mengambil keputusan, kita harus konsentrasi terhadap komitmen di
masa akan datang. Manajer membutuhkan data transaksi di masa lampau. Kita
harus melihat kembali upaya-upaya di masa lampau dan pengukuran upaya-upaya
di masa lampau (konsep biaya historis).
2. Biaya historis didasarkan pada aktual (kenyataan), bukan hanya kemungkinan
transaksi. Catatan pendukung dari angka-angka pada laporan keuangan adalah
penting. Karena itu disediakan dan diamati. Hal ini tidak terjadi pada fair value
dimana mengakui harga saat ini sebagai nilai.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

3. Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah ditemukan


dan menjadi hal yang berguna. Littleton berpendapat bahwa praktik akuntansi
industri modern dan manajerial adalah hasil langsung dari bertahun-tahun
percobaan trial and error yang dihabiskan oleh data pemilik pengembangan
operasional yang akan berguna bagi mereka dalam menjalankan bisnis mereka.
4. Konsep terbaik memahami laba adalah kelebihan harga jual atas biaya historis.
Pengertian tentang keuntungan diterima sebagai ukuran keberhasilan kinerja.
keputusan manajer apakah akan melanjutkan lini produk atau divisi atau
memperbesar

pabrik

bergantung

besar

pada apakah

ada

penyebaran

menguntungkan antara pendapatan dan biaya. Orang-orang memahami gagasan


dasar kesuksesan bisnis.
5. Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi internal. Catatan
transaksi masa lalu yang diperlukan untuk akuntan selama akuntabilitas adalah
penting. Ini menjadi tujuan utama untuk memahami fungsi pengarahan, dimana
biaya historis harus digunakan.
6. Seberapa bergunanya informasi laba terhadap current cost atau exit price? Apakah
hal tersebut berguna untuk menunjukkan keuntungan peningkatan nilai asset yang
dimiliki oleh perusahaan yang tidak bernilai menjual? Misalkan sebuah perusahaan
memiliki investasi jangka panjang dalam sekuritas lain, hal ini dilakukan agar
perusahaan bisa menjamin pasokan bahan baku.
7. Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data pelengkap/ data
tambahan. Tambahan data pada harga saat ini adalah cara yang praktis dan efisien
berkaitan dengan informasi tersebut, tanpa harus mengubah biaya historis menjadi
dasar biaya saat ini.
8. Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya historis. Akuntan tradisional
berpendapat bahwa tidak ada bukti empiris meyakinkan yang menunjukkan bahwa
biaya saat ini atau Informasi akuntansi harga keluar lebih berguna daripada
informasi biaya historis.
Kritik Terhadap Akuntansi Biaya Historis
Tujuan Akuntansi
Dalam akuntansi biaya historis, tujuan untuk menyediakan informasi yang
berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi diartikan memberikan informasi
mengenai fungsi pelayanan manajemen. Meskipun penting, ini adalah interpretasi yang
relative sempit dari tujuan. Sejarah akuntansi mengungkapkan bahwa peran lain dari
akuntansi adalah untuk memenuhi pengambilan keputusan yang dibutuhkan
pengguna.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Para kritikus akuntansi biaya historis telah berulang menyarankan bahwa system
gagal dalam fungsi yang mendasarinya memberikan informasi objektif. Ada begitu
banyak keputusan yang berkaitan dengan pengukuran, pencatatan dan pelaporan
informasi, diaman system biaya historis itu jauh dari objektif dan terbuka untuk
manipulasi. Pada tahun 1998 AARP menulis Accounting Theory Monograph 10.
Measurement in financial accounting. Monograph 10 (p22) mempertanyakan validitas
informasi biaya historis dan menentang prinsip dasar dan system yaitu bahwa
informasi sejarah menjamin pemeliharaan modal dasar entitas.
Informasi untuk Penetapan Keputusan
Pendukung historical cost berpendapat bahwa manajer membutuhkan data
historis dalam rangka mengevaluasi keputusan masa lalunya ketika mereka
memikirkan komitmen masa depan. Apakah keputusan masa lalu adalah benar atau
salah pada akhirnya harus dipastikan oleh apa yang ada di pasar.
Biaya historis tidak cukup untuk evaluasi bisnis. Ketika aset tetap diperoleh,
biaya historis relevan karena mengacu pada kejadian saat ini. Namun, ketika periode
akuisisi telah berlalu, artinya tidak baru lagi dan tidak konsekuensial. Laba pada tahun
tertentu seharusnya mewakili kenaikan bersih nilai modal entitas untuk tahun itu, yaitu
kegiatan yang terjadi pada tahun tertentu yang meningkatkan modal entitas. Modal
dapat didefenisiskan dalam beberapa cara. Contohnya, agar berguna dalam
pengambilan

keputusan,

modal

berarti

kemampuan

operasi

perusahaan

(kemampuannya untuk mempertahankan produksi). Atau dalam daya beli perusahaan,


modal berarti kemampuan untuk bertransaksi di pasar. Dalam biaya historis, modal
adalah investasi moneter asli dalam perusahaan.
Kritikus berpendapat keuntungan dilaporkan dalam harga perolehan tidak
memiliki semacam interpretasi prospektif. Sebaliknya, keuntungan tersebut sepenunya
retrospektif. Akuntansi biaya harus mengadopsi konsep modal keuangan, dimana
modal dianggap sebagai nominal dasar pembelian investasi, biaya historis tidak
berkorelasi dengan peristiwa tahun lalu. Untuk mencocokkan harga perolehan
terhadap pendapatan saat ini, tidak memungkinkan untuk pembagian total ke untungan
dalam aktivitas operasi dan holding componens. Biaya historis mungkin lebih objektif
dari pada harga sat ini, tetapi kritikus menyatakan bahwa relevansinya untuk
pengambilan keputusan dipertanyakan.
Dasar Biaya Historis

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Salah satu justifikasi untuk penggunaan biaya historis adalah asumsi going
concern. Anggapan bahwa kehidupan prusahaan tidak terbatas, sehingga perkiraan
normal mengenai item non moneter akan terpenuhi. Persediaan diharapkan akan
dijual, dan asset non lancer sepenuhnya digunakan dalam bisnis. Oleh karena itu,
biaya historis asset atau sebagian alokasinya adalah jumlah yang sesuai drngan
pendapatan.
Matching
Pada pemeriksaan lebih dekat tentang teori konvensional, kita menemukan
bahwa asumsi going concern tidak menggarisbawahi penggunaan biaya historis.
Konsep matching mensyaratkan bahwa ketika pendapatan diperoleh, biaya ditanggung
oleh pendapatan tersebut untuk mencocokan pendapatan dalam menghitung
keuntungan. Akuntansi konvensonal menempatkan penekanan pada memutuskan
apakah biaya harus dikurangkan dari pendapatan periode berjalan atau di tangguhkan
dimasa yang akan datang.
Notion of investor needs
Pendapat tentang akuntansi biaya historis yang berfokus pada penentuan laba
bersih, menyebabkan distorsi atau penyembunyian pengungkapan perusahaan yang
penting. Whitman dan shubik berpendpat bahwamasalah ini muncul karena tujuan
dariakuntansi biaya konvensional historis yang salah dipahami bahwa:

Akuntansi memiliki pandangan naif, pandangan sederhana terhadap investor dan

kebutuhan investor.
Akuntan menerima gaya kuno, pandangan fundamental tentang bagaimana
perusahaan-perusahaan dan saham-saham dianalisis.
Diketahui bahwa adanya perbedaan antara analisis pangsa pasar dan analisis

perusahaan. Untuk analisis pangsa pasar sebagian besar menentukan apakah investor
lain berfikir tentang ilmu psikologi pasar. Mereka tertarik pada pendapat rata-rata dari
pendapat rata-rata menurut Whitman dan subik, alas an penekanan pada psikologis
investor daripada kenyataan yang terjadi diperusahaan karena:

Investor biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang perusahaan, manajemen,

kebijakan, dan tujuan perusahaan, peluang, dan masalahnya.


Investor adalah para pemegang saham yang mengambil peran pasif karena mereka

tidak dalam posisi untuk mengubah cara sumber daya perusahaan di gunakan.
Investor berurusan dengan situasi surat berharga yang sangat mudah untuk
bergerak keluar-masuk.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Investor mengembangkan pandangan jangka pendek karena ekonomi industry pada


pasar saham diarahkan untuk tujuan itu. Psikologi memiliki efek lebih besar
daripada harga pasar dalam jangka pendek.
Untuk alasan-alasan diatas, banyak investor yang tidak tertarik atau tidak

percaya pada analisis perusahaan dari nilai-nilai yang mendasarinya. Whitman dan
subik berpendapat bahwa akuntansi harus menyediakan informasi bagi investor yang
sophiscared dan cerdas yang tertarik pada apa yang sebenarnya terjadi dalam bisnis.
LO 3.

CURRENT COST ACCOUNTING

Terdapat dua sistem. Kita mulai dengan sistem Edward dan Bell, dimana berdasarkan
konsep financial capital maintenance, namun kemudian meluas menjadi current cost
system dimana menggunakan physical capital maintenance dan entity concept.
Tujuan Akuntansi current cost
Current Cost Accounting (CCA) adalah sistem akuntansi dimana asset dinilai pada
harga beli current market dan profit dihitung dengan alokasi berdasarkan current costs.
Untuk menjawab pertanyaan aa itu CCA, kita perlu mempertimbangkan jenis-jenis
keputusan yang manajer hadapi dalam menjalankan perusahaan. Satu asumsi yang
dibuat adalah manajer perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan.
Edwards dan Bell menyimpulkan masalah utama dalam tiga pertanyaan yaitu:

Berapa jumlah asset yang perlu dimiliki pada waktu tertentu? Ini merupakan

masalah ekspansi
Bagaimana komposisi jenis-jenis asset yang dibutuhkan? Ini merupakan masalah

komposisi
Bagaimana seharusnya asset akan dibiayai? Ini adalah masalah pembiayaan

Manajer membuat keputusan terkait tiga pertanyaan diatas berdasarkan tujuan


manajer. Alat yang bermanfaat untuk membantu pembuatan keputusan adalah
informasi masa lalu. Manajer perlu mengevaluasi kegiatan masa lalu dan
membandingkan dengan tujuan perusahaan yang diharapkan. Jika perbandingan ini
menunjukkan bahwa harapan tersebut tidak akurat, kejadian terkini atau harapan harus
di ubah. Sebagai contoh adalah perbandingan antara total cost of raw materials dan
expected cost of raw materials. Apabila ternyata total cost lebih tinggi daripada
expected cost maka perusahaan perlu merevisi expected total cost- nya atau malah
merevisi total cost itu sendiri apabila ada yang tidak efisien. Edwards dan Bell
menyebutkan bahwa pergerakan harga pada periode tertentu merupakan informasi
yang penting bagi manajer.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Disamping menekankan pentingnya informasi bagi manajemen, Edwards dan bell juga
menekankan pentingnya informasi bagi shareholders dan kreditur dimana kebutuhan
informasinya adalah untuk mengevaluasi kinerja manajemen. Berdasarkan teori ini
informasi akuntansi berguna sebagai:

Evaluasi yang dilakukan oleh manajer terkait keputusan masa lalu dan menjadi

pertimbangan bagi keputusan masa depan


Evaluasi yang dilakukan oleh shareholders, kreditur, dan lainnya.

Konsep business profit dan financial capital


Dalam rangka mencapai profit, manajemen menghadapi dua keputusan:

keputusan tentang apakah asset dan kewajiban akan ditahan atau akan digunakan

(misalnya penjualan asset atau pembayaran utang)


keputusan operasional tentang bagaiamana menggunakan dan membiayai operasi
entitas.

Untuk mengevaluasi keputusan diatas, Edwards dan Bell menawarkan konsep profit
antara lain (1) current operating profit dan (2) realizable cost savings. Current operating
profit adalah selisih lebih antara cost dan output yang terjual. Sedangkan realizable
cost savings adalah peningkatan current cost dari asset yang dimiliki perusahaan pada
waktu tertentu.istilah realizable cost savings juga disebut holding gains/ losses.
Holding gains and losses
Memiliki komposisi tertentu dari aset dan kewajiban adalah salah satu cara manajemen
untuk meningkatkan posisi perusahaan di pasar. Dalam akuntansi biaya historis,
keuntungan dicatat hanya pada saat asset dilepaskan. Jadi, menentukan apakah
holding activities berhasil atau tidak adalah mustahil kecuali bila asset dibeli dan dijual
pada periode yang sama sehingga dapat dibandingkan. Oleh karena itu, perlu
dipisahkan holding gains dan operating profit.
Why holding gains are a component of profit
Terkait dengan mengapa CCA merupakan profit, Edwards dan Bell belum
mengemukakan secara jelas jawabannya. Adapun Revsine berpendapat bahwa:
Merupakan keuntungan perusahaan bila terjadi kenaikan harga asset, hal ini
disebabkan apabila kita membeli asset itu sekarang tentunya harganya lebih mahal.
Cash saving yang kita peroleh karena membeli dengan harga lebih murah merupakan
bagian dari income. Hal ini disebut sebagai cost saving dan merupakan opportunity
gain karena perusahaan membeli pada saat harganya lebih murah daripada saat
setelah kenaikan harga asset.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Alasan lain mengapa holding gans merupakan profit adalah kenaikan harga
merupakan fenomena ekonomi dimana dapat terjadi semisal perusahaan menjual
asset tersebut
Economic profit dapat dibagi menjadi dua yaitu distributable cash flow dan unexpected
profit. Komponen- komponennya adalah:
Expected profit= market rate of return x beginning value of net assets
Unexpected profit= sporadic increases or decreases in present value of net assets due
to change in expectations regarding the level of future cash flows.
LO 4.

FINANCIAL CAPITAL vs PHYSICAL CAPITAL

Dalam sistem akuntansi nilai pasar, perhitungan profit bergantung pada ukuran
modal (capital). Oleh karena itu, profit lebih tepat didefinisikan sebagai perubahan
modal selama periode pelaporan dan bukan sebagai alokasi biaya perolehan yang
banyk ditentukan oleh konvensi akuntansi. Dalam akuntansi biaya saat ini, terdapat
dua pandangan dasar yang bersaing tentang apa yang merupakan modal awal dan
akhir - konsep keuangan dan konsep fisik.
Dari sudut pandang praktis, perbedaan utama antara konsep modal keuangan dan
modal fisik adalah ada tidaknya holding gains (atau loses) yang dimasukkan dalam
laporan laba. Secara kuantitatif, perbedaan antara dua sudut pandang tersebut adalah
bahwa holding gains termasuk dalam keuntungan pada modal keuangan dan tidak
termasuk dalam keuntungan pada modal fisik. Untuk menggambarkan perbedaan
keduanya, tinjau perusahaan yang baru beroperasi dengan uang kas $1.000 pada
tanggal 1 Januari dan segera membelanjakannya dengan 100 unit barang seharga $10
per unit. Pada 31 Januari, perusahaan menjual barang seharga S18 per unit. Pada
saat itu biaya meningkat menjadi $12 per unit. Maka perhitungannya:
Pendapatan penjualan (100x$18)
Biaya penjualan (100x$12)
Laba operasi berjalan
Holding gain (100x$2)
Profit
Dibayarkan sebagai deviden

Financial Capital
$1800
1200
600
200
800
$ 800

Physical Capital

$1800
1200
600
0
600
$ 600

Dalam dukungan modal fisik


Pendukung modal fisik berpendapat bahwa modal adalah unit fisik yang
menandakan kemampuan operasi perusahaan. Contohnya, awal mula perusahaan
memiliki 100 unit, apabila modal harus dipertahankan maka posisi pada akhir periode
harus ada 100 unit. Karena harga meningkat sebesar $2, perusahaan perlu $200 agar

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

modal perusahaan sama seperti di awal. Oleh karena itu, $200 bukan merupakan
holding gain melainkan penyesuaian atas pemeliharaan modal (capital maintenance).
Dimasukannya holding gain dalam profit didasarkan pada dua pendapat utama:
- holding gain merupakan penghematan biaya
- holding gain mewakili peningkatan arus kas di masa depan dari aset yang
bersangkutan.
Samuelson menentang kedua pendapat tersebut. Ia berpendapat bahwa
perubahan dalam current cost harus menjadi capital maintenance dan penghematan
biaya merupakan opportunity gain yang dihasilkan dari suatu tindakan.
Fitur utama pada sistem kapasitas fisik
a. Capital maintenance
Sistem current cost didasarkan pada konsep entitas dalam mempertahankan
kemampuan perusahaan untuk terus memberikan jumlah yang sama antara barang
dan jasa terhadap kemampuan operasinya. Jika tidak ada perubahan teknologi/capital
maintenance mensyaratkan bahwa stok fisik awal aset bersih dipertahankan. Hal ini
dicapai dengan cara mencocokkan penggunaan sumber daya dengan menggunakan
harga beli saat ini dan memastikan nilai beli umum dari item tetap terjaga. Sistem ini
didasarkan pada konsep ekonomi analisis marjinal dalam faktor pasar. Kekuatan pasar
seperti perubahan permintaan dan pasokan, terus beroperasi untuk mempengaruhi
harga pasar. Perusahaan harus menyesuaikan operasi untuk mengambil keuntungan
dari perubahan terus menerus dalam faktor pasar agar tetap kompetitif dan efisien.
b. Prinsip penilaian

Non-monetary items
Monetary items dan non-monetary items merupakan subjek untuk efek dari resiko

yang berbeda selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke sejumlah dollar yang tetap,
secara nominal tidak berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai non moneter
seperti tanah dan bangunan akan disesuaikan dengan kekuatan pasar dalam nominal
dollar. Untuk tujuan neraca, aset non moneter harus dinilai dan ditampilkan dengan
biaya saat ini. Penilaian mengacu pada:
- harga beli pasar saat ini
- indeks spesifik dimana harga pasar tidak tersedia
- potensi pelayanan dari item yang identik untuk digantikan atau aset khusus
Untuk penyusutan aset, nilai saat ini dikurangi akumulasi penyusutan yang
digunakan untuk menurunkan nilai aset tersebut. Ketika aset non moneter disajikan
kembali (biasanya pada tanggal neraca), penyesuaian dibuat untuk rekening cadangan

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

biaya lancar pada bagian ekuitas dari neraca. Namun ketika penurunan nilai permanen
mengurangi kemampuan operasi entitas, maka penyesuaian debit langsung dibuat ke
laporan laba rugi.

Monetary items dan modal pinjaman


Aset moneter disajikan dalam jumlah dimana aset tersebut awalnya dibawa ke

account dan mewakili kerugian daya beli. Kewajiban moneter dinyatakan sebesar
jumlah yang diharapkan akan dibayar dan memberikan keuntungan pada perusahaan
jika uang kehilangan daya belinya. Item moneter dipecah menjadi dua komponen
utama. Komponen pertama didasarkan pada konsep entitas dan terdiri dari semua item
moneter yang bukan merupakan modal pinjaman, ini terutama utang usaha dan
debitur, uang tunai, pembayaran, dan bank overdraft jangka pendek. Komponen kedua
adalah sistem biaya operasi saat ini yang didasarkan pada konsep entitas. Semua
sumber keuangan jangka panjang seperti pinjaman, surat utang, dan obligasi serta
kontribusi pemegang saham dan cadangan yang dianggap merupakan modal dasar
perusahaan.

Non-monetary items yang dibeli dan dijual pada pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak, dan aset lainnya

yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan yang dibawa dan dijual dipasar
yang sama. Aset ini secara tidak langsung menambah kemampuan operasi entitas.
Aset ini juga tidak dikonsumsi atau digunakan selama proses penjualan barang dan
jasa. Dalam kasus ini kemampuan operasi entitas ditingkatka atau dikurangi dengan
kemampuan reinvestasi aset. Kemampuan ini tetap tidak berubah dalam periode ketika
harga pasar dari aset tertentu yang bergerak sejalam dengan inflasi umum.
Pendapat pro dan kontra terhadap biaya saat ini
a.

Prinsip pengakuan
Para pendukung akuntansi biaya historis berpendapat bahwa akuntansi biaya saat
ini melanggar konsep konservatisme bahwa keuntungan hanya haruus diakui pada
saat aset non moneter tersebut dilepas. Hal ini berlaku untuk keuntungan yang belum
direalisasikan pada saat pandangan modal keuangan diambil karena pandangan midal
finansial mengakui holding gain yang belum direalisasikan.
b.

Objektivitas dari current cost


Para pendukung konsep biaya historis berpendapat bahwa akuntansi biaya saat ini

tidak memiliki objektivitas, karena dalam kebanyakan kasus biaya saat ini tidak
digunakan berdasarkan transaksi yang sebenarnya dimana perusahaan beroperasi.
c.

Perubahan teknologi

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Menurut Edward & Bell, laba operasional saat ini merupakan indikasi bahwa
perusahaan menciptakan kontribusi jangka panjang positif terhadap ekonomi dari
proses produksi yang digunakan oleh perusahaan tersebut efektif. Namun, akuntansi
biaya saat ini dikritik karena mengabaikan kemajuan teknologi. Jika operasi masa
depan didasarkan pada teknik yang berbeda, maka laba operasi saat ini tidak akan
menjadi indikator valid dari laba operasi masa depan. Contohnya ketika sebuah traktor
besar dengan teknik yang paling bagus diciptakan, maka harga dari semua traktor
yang ada akan jatuh, hal ini mencerminkan efisiensi sekarang relatif lebih rendah.
Kritik lebih spesifik
a.

Pendukung biaya historis


Para pendukung biaya historis menolak akuntansi biaya saat ini karena melanggar
prinsip realisasi tradisional. Masalah terkait adalah subjektivitas dari menentukan
jumlah kenaikan harga.

b.

Perbandingan dengan hasil biaya historis


FASB mengumpulkan data pada semua subjek perusahaan untuk Statement 33
pada tahun 1980 menjadi paduan yang mencerminkan hasil rata-rata dari perusahaan.
Hasil agregat diambil dari laporan tahunan 846 perusahaan industri. Perbedaan antara
biaya historis dan biaya saat ini dari operasi berjalan disebabkan oleh unrealised
holding gains.

c.

Pendukung exit price


Teori exit price berpendapat bahwa biaya menunjukkan opportunity cost. Dalam
hampir semua kasus, pengorbanan saat ini yang dilakukan oleh perusahaan adalah
lebih menjual aset daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya karena
perusahaan telah memilikinya. Oleh karena itu, biaya saat ini hanya untuk membeli
item bukanlah jumlah yang relevan, inilah yang disebut exit price atau biaya realisasi
uang merupakan opportunity cost.
Pendukung exit price bersikeras bahwa akuntansi biaya saat ini memerlukan
persoalan matematis aditivitas karena model direkomendasikan untuk praktik
melibatkan berbagai metode pengukuran. Chamber berpendapat, agar aditiv, angka
harus dari sifat yang sama atau dari domain yang sama. Chambers juga menyatakan
bahwa gagasan nilai bagi bisnis mengabaikan sejumlah alasan lain untuk nilai. Aset
bernilai bagi bisnis untuk:

Penggunanaan yang dapat dibuat oleh bisnis


Pinjaman yang dapat didasarkan pada aset
Uang tunai yang dapat mereka bawa

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Potential hedge dalam menghadapi inflasi pada kasus non-moneter aset

Pendukung exit price percaya bahwa informasi biaya saat ini secara umum tidak
relevan dengan sebagian besar keputusan investasi. Sterling menganggap bahwa
pandangan modal fisik bermakna jika 4 kondisi berikut terpenuhi :

Terus menggunakan unit-unit yang identik


Menghadapi biaya yang terus meningkat
Membeli dan menjual pada pasar yang berbeda
Apakah sepenuhnya diinvestasikan dalam unit fisik atau tidak

Jika salah satu dari kondisi tersebut tidak terpenuhi, masalah pengukuran serius
dihadapi. Hal ini membawa kita untuk mempertimbangkan exit price.
LO 5.

EXIT-PRICE ACCOUNTING
Exit-price Accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga

jual pasar untuk mengukur posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Exitprice Accounting ini memiliki dua hal utama dari biaya historis konvensional:

Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar
khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai

keuntungan yang belum direalisasi.


Perubahan daya beli uang secara umum dipertimbangkan ketika mengukur modal
keuangan dan hasil usaha.
Aset di neraca disajikan kembali sebesar nilai keluar (harga jual) sehingga

mereka mewakili 'nilai pasar wajar' kepada perusahaan dalam likuidasi, yaitu tidak
dalam situasi 'fire-sale'. Laporan laba rugi merupakan laba (rugi) usaha serta
keuntungan disesuaikan dengan inflasi dari aset induk. Oleh karena itu, laba diukur
dengan konsep 'komprehensif' yang mengukur perubahan nyata total nilai semua
elemen yang diakui dari ekuitas, dan mewakili akuntansi surplus bersih. Akuntansi
surplus bersih adalah ketika laporan laba rugi menghubungkan keseimbangan neraca
penutupan, dan tidak ada penyesuaian yang dibuat langsung ke cadangan.
Tujuan dari Akuntansi:
Adaptif pengambilan keputusan
Chambers melihat bahwa perusahaan sebagai suatu entitas bisnis yang adaptif
yang terlibat dalam membeli dan menjual barang dan jasa. Gagasan perilaku adaptif
menyiratkan upaya terus menerus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis
yang kompetitif demi kelangsungan usaha. Untuk melanjutkan bisnis, perusahaan
harus mampu terlibat dalam transaksi pasar dan diungkapkan dalan laporan posisi

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

keuangan. Dalam pasar, nilai moneter aset dan kewajiban dapat ditentukan secara
objektif dengan mengacu pada harga pasar, yaitu harga beli dan harga jual.
Ketika perusahaan membeli aktiva tidak lancar, ia akan mengubah kemampuannya
untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli untuk kas, penurunan saldo kas
perusahaan berkurang kebebasannya untuk lay out kas untuk investasi lainnya. Jika
aset tersebut dibeli secara kredit, hal ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh kredit lebih lanjut.
Dalam salah satu statement-nya, Chambers mengaku bahwa setiap aset pada
dasarnya ada nilai tukarnya (nilai keluar) dan value in use. Value in use pada dasarnya
dihitung berdasarkan nilai ekspektasi terkini, dan Chambers berargumen bahwa hal itu
merepresentasikan keyakinan terhadap masa depan, tidak pada fakta terkini.
Argumen untuk akuntansi Exit-price
Memberikan informasi yang berguna
Perusahaan bisnis terutama yang dimiliki oleh orang atau mitra kelompok kecil.
Akuntan yang menyiapkan laporan keuangan memiliki kewajiban untuk hanya pada
dua pihak yang berkepentingan: pemilik, yang mengelola bisnis dan mengetahui
semua rincian, kreditur, yang tertarik terutama dalam kemampuan pemilik untuk
membayar rekening atau pinjaman saat jatuh tempo. Solusi ideal dipandang akuntan
untuk melaporkan semua keuntungan dan kerugian nilai yang ditentukan dalam pasar
kompetitif. Namun tidak semua aset ada pasarnya.
MacNel menyarankan kompromi yang bisa diterapkan harus dinilai:

Efek aset pada hargan pasar


Non-marketable reproducible aset pada biaya penggantian
Occasional non-marketble, non-reproducible aset pada biaya historis

Informasi Relevan yang dapat diandalkan


Untuk menjadi relevan, informasi harus berguna dalam mode keputusan pengguna
laporan akuntansi. Model keputusan memungkinkan pengguna untuk menentukan
tindakan dari beberapa alternatif tindakan. Jika tidak ada kendala, informasi dapat
dikumpulkan dan relevan untuk setiap pengguna. Namun kendalanya adalah dalam
memilih model yang tepat untuk memprediksi konsekuensi dari program alternatif yang
tersedia.
Aditivitas
Chambers mempertimbangkan aditivitas menjadi faktor kunci dalam mendukung
akuntansi. Jika kita memberikan nilai yang berbeda dengan karakteristik yang relatif

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

kecil dari fakta dan menggunakan skala pengukuran relatif kecil, maka tidak ada arti
tertentu atau komersial dapat dideduksi yang tidak dapat secara logis ditambahkan
bersama. Contoh: kita tidak bisa menilai kewajiban sebesar harga perolehan (surat
hutang), beberapa aset sebesar biaya penggantian (persediaan) yang lainnya sebesar
nilai saat ini (sewa aset).
Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa sistem biaya akuntansi sangat tergantung
pada alokasi biaya untuk penilaian aset dan penentuan laba. Dia berpendapat bahwa
fitur positif akuntansi exit-price adalah bahwa laporan keuangan bebas alokasi.
Laporan

keuangan

tidak

dapat

melaporkan

perubahan

dalam

jumlah

yang

dialokasikan, tapi melaporkan arus masuk aktiva dan perubahan nilai-nilai keluar dari
aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu periode tertentu.
Kenyataan/realitas
Akuntansi exit-price melibatkan referensi pada angka yang mengacu pada harga
pasar saat ini yang sebenarnya. Penyusutan tidak didefinisikan dengan cara
konvensional, namun dalam arti ekonom penurunan harga pasar. Penyusutan tidak
mungkin terjadi dalam beberapa tahun jika harga naik atau tetap konstan. Jika tidak
ada nilai realisasi yang dapat dikaitkan dengan item, maka item tersebut akan memiliki
saldo nol.
Objektivitas
Hal ini sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidak objektif. Namun,
beberapa studi penelitian menunjukkan bahwa harga pasar relatif lebih objektif. Parker
melakukan studi penelitian tentang perbandingan relatif dan objektivitas untuk nilai
keluar dan jumlah biaya historis tercatat. Objektivitas didefinisikan sebagai konsensus
di antara penilai. Komparatif didefinisikan sebagai sebuah konsensus dalam
pengukuran.
Ukuran risiko
Harga keluar dan perubahan harga keluar juga bisa menjadi indikasi risiko
keuangan pembelian aset. Jika harga keluar meningkat secara drastis, biaya peluang
meningkat kembali dan harus dioperasikan dengan lebih efisien.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi posisi


risiko dan kinerja dalam mengelola risiko keuangan yang signifikan rancangan standar
akan membutuhkan:
a. deskripsi dari setiap risiko keuangan yang signifikan terhadap tujuan perusahaan
dan kebijakan untuk mengelola risiko tersebut;
b. informasi tentang dampak risiko tersebut terhadap laporan posisi keuangan
(neraca) dan laporan kinerja keuangan.
c. Informasi mengenai metode dan asumsi utama yang

digunakan untuk

memperkirakan nilai wajar instrumen keuangan


Argumen yang menentang Exit-price Accounting
Konsep laba
Argumen versus harga keluar akuntansi harus mampu mengukur peristiwa masa
lalu, peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi, daripada peristiwa yang mungkin
terjadi jika perusahaan melakukan sesuatu yang lain dari apa yang direncanakan
semula.
Aditivitas
Nilai realisasi untuk sebuah aset yang harus dijual segera mungkin dalam likuidasi
memaksa sangat menyimpang dalam likuidasi dan bertahap teratur. Jika, pada
kenyataannya, antisipasi tidak dapat dihindari dalam setara kas saat ini, maka model
harga keluar sendiri melanggar prinsip eksklusi perhitungan antisipatif.
Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif bentuk modal dan
harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan di nilai pasar. ini telah membuat
sebagian untuk mengisi Chambers dengan inkonsistensi pengobatan, karena obligasi
sebagai aktiva harus dinyatakan sebesar nilai pasar. dalam pertahanan, Chambers
menyatakan bahwa pada waktu tertentu, terlepas dari harga di pasar, perusahaan
berutang pemegang obligasi hanya jumlah kontrak obligasi, karena itu adalah jumlah
kontrak yang relevan dalam menilai posisi keuangan saat ini.
Biaya saat ini atau exit-price
Pertanyaan yang sangat penting dalam memutuskan apakah akan menggunakan
biaya saat ini. Ditahap mana dari siklus operasi harga keluar harus mendominasi
penilaian aset?

Menggunakan exit-price menyebabkan revolusi anomali pada akusisi karena

segera setelah nilai pembelian jatuh sehingga kurang dari biaya akuisisi;
Menggunakan exit-price menyiratkan pendeketan jangka pendek untuk operasi
bisnis karena salah satu yang tertarik dalam disposisi dan nilai likuidasi;

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Menggunakan exit-price untuk persediaan barang jadi mengarah pada antisipasi


laba usaha sebelum titik penjualan karena persediaan tersebut lebih dari biaya saat ini.
LO 6.

VALUE IN USE VERSUS VALUE IN EXCHANGE


Adam Smith merupakan orang pertama yang membuat perbedaan antara nilai

pakai dan nilai tukar. Solomons menyatakan bahwa nilai kepada pemilik atau
perusahaan adalah perspektif yang relevan. Staubus menunjukkan bahwa sejumlah
faktor yang umum untuk setiap sudut pandang:

Pegamatan up to date tentang harga pasar lebih relevan untuk pengambilan

keputusan keuangan;
Keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran yaitu penilaian tidak

bergantung pada alokasi subjektif;


Aditivitas (pengukuran) dari fenomena ekonomi yang dibuat dalam unit yang
sama, disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga.
Barton menyatakan bahwa pasar liquid ada sedikit gesekan antara entry (CCA)

dan exit-price (EXA) dan output akuntasi yang mirip, ketika harga bervariasi secara
signifikan kedua sistem diperlukan untuk memberikan informasi yang penting yang
berbeda tentang nilai pakai dan nlai tukar. Oleh karena biaya pemeliharaan sistem
akutansi keuangan dapat menjadi masalah, pilihan dapat dibuat pada sistem yang
lebih hemat biaya untuk jangka waktu yang pendek ataupun panjang. Barton masih
memandang sistem akuntasi sebagai pelengkap bulan pengganti. Bentuk ilustrasi
aturan keputusan yang menggunakan kembali akuntasi (CCE dan CCA) dalam
hubungannya dengan persyaratan NPU:

Jika CCA>EXA dan CCA>NPU, maka aset memiliki nilai di saat digunakan
memelihara operasi yang berjalan;

Jika EXA>CCA.dan CCA>NPU, kemudian melikuidasi aset saat ini digunakan,


terus beradaptasi aset investasi alternatif lainnya;

Jika EXA>CCA, dan CCA<NPU, kemudian melikuidasi dan menghentikan


semua operasi.

LO 7.

A global perspective and international financial reporting

Berbagai macam dari akuntansi current cost dan price level telah diujicoba dan
diadopsi di berbagai negara.
Current cost di Amerika Serikat
Tahun 1976, SEC (Securities Exchange Commision) mengubah peraturan 3-17
dari Regulasi S-X untuk mengharuskan data replacement cost diungkapkan dalam

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

laporan 10-K yang diajukan oleh perusahaan dengan persedian dan aset produktif
sebesar lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat yang merupakan 10% dari total aset.
Hal ini dipublikasikan di Accounting Series Release (ASR) 190.
Tahun 1979 , FASB mencabut ASK 190 dan mengeluarkan Statement 33 yang
menambahkan adanya keperluan untuk pengungkapan akun-akun yang telah
disesuaikan dengan tingkat inflasi umum dan data current cost. Setelah debat
berkepanjangan, FASB mengeluarkan Statement 89 tahun 1986, membatalkan
keperluan pengungkapan diatas namun tetap meminta perusahaan untuk tetap
mengungkapkan data.
Dalam Statement 33 FASB mengharuskan perusahaan untk mengungkapkan:

profit dari operasi berkelanutan dalam basis current cost untuk tahun keuangan

yang berjalan
current cost dari persediaan dan PPE di akhir tahun
perubahan dalam current cost persediaan dan PPE di tahun berjalan, dengan basis

dolar tetap

FASB tidak dapat memutuskan untuk mendukung salah sat di antara modal keuangan
atau modal fisik. Telah disepakati bahwa profit dari operasi berkelanjutan berdasarkan
current cost adalah panduan untk mengetahui kemampuan operasi perusahaan.
Setelah menimbang bukti-bukti dan reaksi atas kebutuhan data tambahan, FASB pada
tahun

1986

mengeluarkan

Statement

82,

mengeliminasi

keharusan

untuk

melaporkannya.
Current Cost di United Kingdom
Komite Sandilands yang didirikan oleh pemerintah UK merekomendasikan sistem
akuntansi current cost pada tahun 1975. Komite tersebut memutuskan bahwa
pernyataan historical cost memiliki kegunaan yang terbatas. Lebih lanjut lagi mereka
yakin bahwa holding gains mencerminkan kondisi ekonomi saat ini yang secara umum
berada di luar kendali manajemen, dan tidak mengindikasi aktivitas normal. Mereka
memutuskan bahwa holding gains seharusnya diungkapkan namun tidak dimasukkan
ke dalam laba.
Keinginan Komite Sandilands disahkan oleh pemerintah dan diterima oleh profesi
akuntan yang diwakili oleh Acounting Standards Steering Committee, dan disepakati
bahwa implementasinya diserahkan kepada profesi akuntan. Inflation Accounting
Steering Group (IASG) dibentuk awal 1976 dan menerbitkan Exposure Draft 18.
Setelah perdebatan dan, revisi dan uji coba, Accounting Standard Committee
menerbitkan pernyataan SSAP 16 tentang current cost accounting pada Maret 1980,

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

yang bersifat mandatori. Setelah digunakan oleh banyak perusahaan, setelah banyak
terjadi perdebatan ASC menarik status mandatori SSAP 16 pada tahun 1985.
Current cost in Australia
Pada Oktober 1976,profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1, Statement of Provisional
Accounting Standards tentang Current Cost Accounting

pada Oktober 1976.

Amandemen atas standar tersebut beserta panduannya diterbitkan pada Agustus


1978. Sistem yang direkomendasikan untuk current cost didasarkan untuk menjaga
kapasitas operasi perusahaan. Setelah banyak kritik, lobi yang dilakukan perusahaan
serta individual, dan kurangnya efek yang material, versi downgrade dari Statement of
Accounting Practice (SAP) 1 diterbitkan.
SAP 1 membuat perubahan arah, SAP 1 mendorong perusahaan-perusahaan
menampilkan laporan akuntansi current cost sebagai tambahan pelaporan akuntansi
historical cost, namun laporan tersebut buknlah suatu keharusan untuk dibuat.
International accounting standars and current cost
Tanggal 15 Juli 2004 , AASB memilih untuk mengadopsi standar akuntansi
internasional untuk semua entitas pelaporan yang mempersiapkan laporan keuangan
yang ditujukan untuk umum seteah 1 Januari 2005. Standar tersebut juga diadopsi
oleh perusahaan-perusahaan Eropa yang tercatat dalam pasar modal yang
menggunakan akuntansi konsolidasian.
IAS 39/AASB 139 tentang Financial Instrument: Recognition and Measurement
(par.9) dan IFRS 3/AASB 3 tentang Business Combination (apdx A) mendefinisikan
nilai wajar sebagai jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan, kewajiban
diselesaikan antara pihak yang sejajar sesuai arm-length transaction. Dalam pasar
aktif, fair value normalnya adalah harga transaksi terkini dan jika tidak ada pasar aktif
maka dapat menggunakan banyak hal lain untuk menentukan fair value.
Meskipun fair value telah diakui sebagai harga transaksi pasar pada umumnya,
pengertian dari biaya transaksi tidaklah konsisten dan harga untuk suatu transaksi
tunggal tidak secara konsisten diterapkan dalam IFRS. Dengan demikian, dengan
menggunakan standar akuntansi internasional, pengertian fair value sangat bervariasi
dari model biaya, harga jual/beli, sampai dengan model penilaian berdasarkan aliran
kas terdiskonto atau opsi harga.
How is historical cost applied & historical cost under attack

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

Tidak dapat diperdebatkan bahwa sejumlah uang yang dibayarkan untuk


memperoleh barang merupakan ukuran yang lebih konkrit dan objektif daripada harga
yang seharusnya dibayarkan. Biaya perolehan mencerminkan realita dibandingkan
dengan harga pasar. Namun perlu diingat bahwa harga perolehan aset dalam
akuntansi tidak hanya harga yang tertera di faktur , tetapi meliputi semua biaya yang
dikeluarkan hingga aset tersebut dapat beroperasi dan digunakan . Ada banyak item
yang sangat mungkin termasuk ke dalam biaya aset tersebut. Dalam akuntansi biaya
historis, dasar utama untuk pengukuran persediaan adalah pada tanggal perolehan
biaya.
Biaya historis belum sepenuhnya ditinggalkan namun tetap dikritik sampai
sekarang. Selama beberapa tahun belakangan anyak yang telah meninggalkan biaya
historis, yang mengindikasikan kemungkinan dari berawalnya akhir dari pelaporan
dengan historical cost. Namun meski banyak tekanan dari banyaknya pihak yang
melenggang dari historical cost, Group 100 menyatakan bahwa pertimbangan untk
meninggalkan historical cost tidak dapat diterima.
Horton dan Macve berargumentasi bahwa interpretasi fair value IASB dan FASB
adalah penilaian dengan exit price. Namun, sampai nanti ketika sistem akuntansi telah
ditentukan dan diterima secara global, proyek IASB harus tetap merupakan mixed
accounting.
LO 8.

ISSUES FOR AUDITORS

Auditor mengumpulkan bukti untuk mendukung opini mereka dimana Laporan


Keuangan disajikan secara wajar dan sesuai dengan standard an aturan. Bukti ini
haruslah cukup dan memadai yang artinya secara kuantitas cukup dan secara kualitas
meyakinkan. Untuk mengurangi risikonya auditor dapat pula menggunakan jasa ahli
penilai untuk memberikan penilaian terkait nilai asset-aset. Sehingga auditor memiliki
keyakinan yang memadai terkait penyajian asset. Namun menurut pendapat Cotter
dan Richardson (2002) nilai asset yang disajikan oleh manajemen biasanya dapat
diandalkan sedangkan penilai diperlukan untuk menilai tanah dan bangunan. Faktor
lainnya yang meningkatkan risiko salah saji dalam pengukuran adalah hubungan
dengan pihak lain. Dimana terkait hubungan dengan pihak lain, auditor membutuhkan
bukti spesifik mengenai transaksi yang dicatat dan disajikan.

Teori Akuntansi

Sistem Pengukuran Akuntansi

DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes (2010),
Accounting Theory, 7th ed., John Wiley & Sons, Inc.

Teori Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai