Anatomi Hidung
Persarafan :
Cabang dari N. Oftalmikus (N.
Supratroklearis, N. Infratroklearis)
Cabang dari N. Maksilaris (ramus
eksternus N. Etmoidalis anterior)
Perdarahan :
A. Nasalis anterior (cabang A.
Etmoidalis yang merupakan cabang
dari A. Oftalmika, cabang dari a.
Karotis interna).
A. Nasalis posterior (cabang
A.Sfenopalatinum, cabang dari A.
Maksilaris interna, cabang dari A.
Karotis interna)
A. Angularis (cabang dari A.
Fasialis)
Cavum nasi
Permukaannya dilapisi oleh epitel
kolumner berlapis semu yang
mempunyai silia dan diantaranya
terdapat sel sel goblet. Pada bagian
yang lebih terkena aliran udara
mukosanya lebih tebal dan kadang
kadang terjadi metaplasia menjadi sel
epital skuamosa.
Permukaan selalu basah, dilapisi
mucous blanket, yang dihasilkan oleh
kelenjar mukosa dan sel goblet .
Cavum Nasi
Fungsi
Reseptor dari N.olfactorius
Sebagai jalan pernafasan, gangguan jalan nafas o.k :
Pembesaran tonsil/adenoid
Deviasi septum nasal
Polyp, tumor
Sinusitis
Allergi di mukosa hidung
N.Olfactorius
Permukaan
Area
Sel
2,4 cm2
olfaktori
merupakan sel
saraf bipolar yang
berasal dr SSP
Sel suspentakular
Sel Olfaktori
Silia olfaktori (sel
rambut )
Setiap sel olfaktori 6-
12 sel rambut
Diameter : 0,3 mikron,
panjang : 50 80 mikron
Glandula Bowman
sekresi mukus
Adaptasi : 50 % pada
detik pertama
Indera Pembau
Sekunder
Sistem Limbik
Regio thalamus
Nukleus batang otak
Idera Penghidu
Rangsang pembau akan
diteruskan ke :
Korteks olfaktorius yg pada
manusia terletak pada korteks
piriformis.
Sistim limbik untuk persepsi
sadar pembau
Amigdala yg berperan pada
respons emosi
Lapar
Enak/nyaman
Seks
Chemoreseptor di
mulut
Saliva
Kelenjar Saliva
N. Parasimpatis
Pusat salivari di
Medula
Kelaianan
Kelainan pembau:
Penyebab :
Infeksi
Allergy
Rongga hidung tersumbat
Kerusakan saraf / degenerasi
Tumor