I.
IDENTITAS
A. Identitas Pasien
II.
Nama
: An. J
Umur
: 6 Bulan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
No RM
: 223424
Tanggal masuk RS
: 4 Juli 2015
ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis pada ibu pasien pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 11.00
WIB di ruangan Kenari RS TK.IV Dr.Bratanata.
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan :
Demam (+), muntah (+), kejang (+)
: sopor
Berat Badan
: 58 Kg
Tanda vital:
Frekuensi nadi
: 120 kali/menit
Tekanan Darah
:-
Frekuensi napas
: 32 kali/menit
Suhu Tubuh
: 38,3 C
Saturasi O2
: 99%
Kepala
Mata
Mulut
Thorax
: terpasang OGT
: gerakan simetris, retraksi sela iga -/-,
Cor
: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
: Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen
: Bentuk datar, supel, BU (+), nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali
(-), turgor kulit menurun.
Genitalia
Ekstremitas
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
9.7
29.10
6.8
374
3.2
10.1-12.9
32-44
4.2-11
150-400
4.6-6.2
g/dL
%
ribu/ul
ribu/ul
juta/ul
74.4
25.6
34
13.4
80-100
26.0-34.0
32.0-36.0
11-16
Fl
Pg
g/dl
%
Hasil
445
69
1.7
7.9
155
3.0
Nilai rujukan
70-115
6-23
0.5-1.2
8.4-11.6
135-155
3.6-5.5
Satuan
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mmol/L
mmol/L
3
cl
ureum
124
147.7
95-108
10.0-50.0
mmol/L
mg/dL
V. Resume
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan mencret > 10x per hari sejak 2
hari yang lalu. BAB cair dengan ampas, lendir dan darah disangkal. Pasien juga
muntah > 10x per hari sejak 2 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan pasien juga
mengalami demam dan sempat kejang pada saat dirumah. Kejang terjadi 1x dan
berlangsung selama 1 menit. Kemudian orang tua pasien membawa pasien ke RS
Theresia. Pasien dirawat selama satu hari dan kemudian dirujuk ke RS dr. Bratanata.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran sopor, nadi 120 kali/menit,
frekuensi napas 32 kali/menit, suhu tubuh 38,3 C. UUB cekung dan turgor kulit
menurun. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan : Hb 9.7 g/dL, Glukosa 445mg/dL,
creatinin 1.7 mg/dL dan ureum 147.7 mg/dL.
VIII. Penatalaksanaan
Rawat HDU
Transfusi PRC 50cc
Medikamentosa:
IVFD D5% NS 7 tpm (Makro)
Inf. Framadol 5cc (kp)
Inf. Dopamin 2.5 g
Inj. Dexamethason 3 x 2.5 mg
Inj. Dynacef 3 x 150 mg
Inj. Piracetam 3 x 250 mg
Diet susu LLM 8 x 40 cc
VIII. Prognosis
Ad vitam
: Dubia ad malam
XI. Follow up
Tangga
5/07/2015
6/07/2015
7/07/2015
8/07/2015
l
S
badan os lemas
Kesadaran:
badan os lemas
Kesadaran: apatis
badan os lemas
Kesadaran: cm
Kesadaran: cm
somnolen
Tanda vital:
Tanda vital:
Tanda vital:
Tanda vital:
Nadi: 110
Nadi: 106
Nadi: 106
Nadi: 108
kali/menit
kali/menit
kali/menit
kali/menit
Nafas: 36
Nafas: 32
Nafas: 32
Nafas: 37
kali/menit
kali/menit
kali/menit
kali/menit
Suhu: 37 C
Suhu: 36 C
Suhu: 36 C
5
Suhu: 37 C
Creatinin : 0.6
Konsul : ODS
Hb : 12.8 mg/dL
mg/dL
DBN
Ureum : 66.3
A
P
Sindrom CASAD
- IVFD D5%
NS 7 tpm
(Makro)
- Inf. Framadol
5cc (kp)
- Inj.
Dexamethason 3
x 2.5 mg
- Inj. Dynacef 3 x
mg /dL
Sindrom CASAD
- IVFD D5%
NS 7 tpm (Makro)
- Inf. Framadol
5cc (kp)
- Inj.
Dexamethason 3 x
2.5 mg
- Inj. Dynacef 3 x
Sindrom CASAD
- IVFD D5%
Sindrom CASAD
- IVFD D5%
NS 7 tpm
NS 7 tpm
(Makro)
- Inf. Framadol
(Makro)
- Inf. Framadol
5cc (kp)
- Inj.
5cc (kp)
- Inj.
Dexamethason 3
Dexamethason 3
x 2.5 mg
- Inj. Dynacef 3 x
150mg
- Inj. Piracetam 3
x 2.5 mg
150 mg
- Inj. Dynacef 3 x
- Inj. Piracetam 3 x
150mg
250 mg
- Inj. Piracetam 3
x 250 mg
x 250 mg
x 250 mg
x 40cc
x 40cc
- konsul Sp.M
x 40cc
150mg
- Inj. Piracetam 3
- rawat ruangan
biasa
BAB II
ANALISA KASUS
Pasien an. J, 6 bulan didiagnosa dengan Sindrom CASAD ( Community
acquired sepsis associated with diarhea)
Dari anamnesa diketahui bahwa terdapat keluhan mencret > 10x per hari sejak
2 hari yang lalu. BAB cair dengan ampas, lendir dan darah disangkal. Pasien juga
muntah > 10x per hari sejak 2 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan pasien juga
mengalami demam dan sempat kejang pada saat dirumah. Kejang terjadi 1x dan
berlangsung selama 1 menit. Kemudian orang tua pasien membawa pasien ke RS
Theresia. Pasien dirawat selama satu hari dan kemudian dirujuk ke RS dr. Bratanata.
6
Clostridium
defficile,Clostridium
perfringens,
coli,
Pleisiomonas,
Gejala &
Tanda
Keadaan
Mata
Umum
Mulut/
Lidah
Estimasi
Rasa Haus
Kulit
BB %
def.
cairan
Tanpa
Dehidrasi
Baik, Sadar
Normal
Basah
Gelisah Rewel
Cekung
Kering
Letargik,
Sangat
Kesadaran
cekung dan
Menurun
kering
Dehidrasi
Ringan
-Sedang
Dehidrasi
Berat
Minum Normal,
Tidak Haus
Turgor baik
Tampak
Turgor
Kehausan
lambat
Sangat
kering
minum
<5
5 10
50 %
50100
%
Turgor
sangat
>10
>100 %
lambat
Tidak seperti pada anak yang lebih tua atau pada dewasa, sepsis yang terjadi
pada neonatus dan bayi muda memiliki beberapa gejala jelas. Beberapa tanda atau
gejala umum sepsis pada neonatus atau bayi muda, antara lain :
Demam atau kadang-kadang temperatur tubuh yang rendah dan tidak stabil
Pengantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi
efektif diare akut. Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10%
untuk bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh ( somnolenkoma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi ) memerlukan pemberian
cairan elektrolit parenteral.
Penatalaksanaan sepsis berat dan syok septik adalah sebagai berikut
8
Inotropik/vasopresor/vasodilator
Vasopresor diberikan appabila terjadi refrakter terhadap resusitasi volume, dan mAP
kurang dari normal, diberikan vasopresor. Dopamine merupakan pilihan pertama.
Apabila refrakter terhadap pemberian dopamine, maka dapat diberikan epinefrin atau
norepinefrin. Dobutamin diberikan pada keadaan curah jantung yang rendah.
Vasodilator diberikan pada keadaan tahnan pembuluh darah perifer yang meningkat
dengan MAP tinggi sesudah resusitasi volume dan pemberian inotropik.
Nitrovasodilator (nitrogliserin atau nitropusid) diberikan apabila terjadi curah jantung
rendah dan tahanan pembuluh darah sistemik meningkat disertai syok.
Terapi antibiotik
Dalam panduan internasional Surviving Sepsis Campaign 2008 direkomendasikan
untuk memberikan terapi antibiotik empiris sedini mungkin, dalam waktu satu jam
setelah diagnosis syok septik (1B) dan sepsis berat tanpa syok sepsis (1D).
Antimikroba yang diberikan termasuk satu atau lebih obat yang aktif melawan semua
kemungkinan patogen (bakteri) dan dapat berpenetrasi dalam konsentrasi yang
adekuat ke organ yang dicurigai merupakan sumber infeksi. Antibiotik yang dapat
diberikan yaitu :
Sumber infeksi
Eradikasi sumber pinfeksi sangat penting, seperti drainase abses, debridement
jaringan nekrosis, alat-alat yang terinfeksi dilepas.
Terapi kortikosteroid
9
Terapi Suportif
10