Anda di halaman 1dari 22

IDENTITAS

MUHAMMADIYAH
ISNAZIRAH KHAYATI
AMALIA SARASWATI

PENGERTIAN
Identitas

/ hakikat Muhammadiyah adalah


gerakan islam, dakhwah amar maruf nahi
munkar dan tajdid, bersumber pada Al Quran
dan Sunnah. Asas Nabi Muhammad adalah
islam sedangkan maksud dan tujuannya
adalah menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam dalam mencapau maksud dan
tujuan serta mewujudkan misi yang ideal
tersebut muhammadiyah melakukan usahausaha yang bersifat pokok , yang kemudian
diwujudkan dalam amal usaha, program dan
kegiatan.

KOMITMEN SEORANG
KADER MUHAMMADIYAH
1. Mempelajari Alquran dan Sunnah
2. Mengamalkan syariat Islam secara

konsekwen dan murni


3. Menjauhi segala bentuk kebidahan
4. Meneruskan risalah dakwah Islam
5. Aktif mendukung program persyarikatan
6. Siap berkorban untuk tercapainya cita-cita
perjuangan persyarikatan
7. Membela dan mengawal Muhammadiyah
dari berbagai rongrongan yang merusak
ideologi, organisasi dan amal usaha
Muhammadiyah

MAKNA MILITAN
Kata militan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1990), didefinisikan sebagai


bersemangat tinggi; penuh gairah;
berhaluan keras.
Jadi, Islam militan dapat diartikan sebagai
Islam yang bersemangat tinggi, penuh
gairah, dan berhaluan keras. Ringkasnya,
Islam yang tidak loyo.
Maka, jika keberadaan Islam Liberal
merupakan antitesa dari Islam militan,
berarti Islam liberal dapat dimaknai sebagai
Islam yang tidak bergairah, alias Islam loyo.

MILITANSI RASULULLAH SAW


Taat pada janji, beliau akan berusaha

sekuat
tenaga untuk menepatinya.
Tidak mengeluh menghadapi tantangan
apapun
Konsisten dalam pekerjaannya
Selalu gesit dalam pekerjaannya, bahkan
cara berjalannya pun cepat,
Tidak hanya memiliki akhlaq yang baik,
Rasulullah saw. pun mempersenjatai
dirinya dengan tubuh yang kuat.
Seorang pemberani di medan perang.

MILITANSI PARA SAHABAT


1. YAKIN AKAN KEBENARAN ISLAM
2. TAAT DALAM BERIBADAH
3. SETIA DAN CINTA KPD RASULULLAH
4. KONSISTEN MENGAMALKAN SYARIAT ISLAM
5. SIAP MEMBELA DAN MEMPERJUANGKAN ISLAM
6. BERANI MENGHADAPI MUSUH-MUSUH SEKALIPUN

DENGAN KEKUATAN TIDAK SEIMBANG


7. SIAP BERKORBAN UNTUK IZZUL ISLAM WALMUSLIMIN
8. YAKIN BAHWA ALLAH AKAN MENOLONG ORANG YANG
SELALU BERJUANG MENEGAKKAN AGAMA ALLAH
9. SETIA KAWAN / UKHUWAH ISLAMIYAH
10. TEGAS MENGHADAPI KEKUFURAN

MILITANSI
BERMUHAMMADIYAH
Militansi sebagai bentuk ketangguhan
dalam berjuang.
Militansi ber-Muhammadiyah, yakni
sebagai berikut:
Kesungguhan dalam Berjuang
Tidak Menduakan Muhammadiyah
Bukan Menjadikan Muhammadiyah
sebagai
Batu Loncatan
Memajukan Gerakan Muhammadiyah

REVITALISASI IDEOLOGI GERAKAN


MUHAMMADIYAH

Sesungguhnya Allah menyukai


orang-orang yang berperang di
jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh
(Al-Quran, surat Ash-Shaf/61: 4)

PEMAHAMAN
IDEOLOGI
Sistem paham yang mengandung konsep,
cara berpikir,
cita-cita, dan strategi perjuangan
mengenai kehidupan.

GERAKAN
Aksi terorganisasi yang mengandung
aspek-aspek keyakinan, pengetahuan,
kelembagaan, dan pelaku untuk mencapai
tujuan tertentu (menolak atau melakukan
perubahan).

MUHAMMADIYAH
Gerakan Islam, Dakwah amar maruf nahi
munkar dan tajdid, yang bersumber pada
Al-Quran dan As-Sunnah, berasas Islam,
dan bertujuan mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

REVITALISASI GERAKAN
REVITALISASI
Proses perubahan untuk
menguatkan kembali gerakan
melalui Penataan, Pemantapan,
Peningkatan, dan Pengembangan
ASPEK REVITALISASI GERAKAN
1. Revitalisasi Teologis
2. Revitalisasi Ideologis
3. Revitalisasi Organisasi
4. Revitalisasi Kepemimpinan
5. Revitalisasi Amal Usaha
6. Revitalisasi Aksi

PROBLEM ORGANISASI

PROBLEM ORGANISASI SECARA


IDEOLOGIS
1. Lemahnya identitas kelompok
2. Lemahnya fanatisme
3. Lemahnya solidaritas kolektif
4. Tidak/kurang dipahaminya misi
dan visi gerakan
5. Lemahnya komitmen, visi, dan
pengabdian anggota/pimpinan
6. Lemahnya strategi
gerakan/perjuangan

FUNGSI IDEOLOGI
Menegaskan visi dan misi kehidupan,

baik individual maupun institusional


Menumbuhkan fanatisme
Menggerakkan orang dalam
menjalankan paham dan mencapai
cita-cita
Mengubah keadaan dengan strategi
perjuangan sesuai paham yang dianut
Mengikat solidaritas kolektif dalam
melakukan perjuangan mewujudkan
cita-cita

FAKTOR PELEMAH IDEOLOGI


Egoisme dan mobilitas perjuangan diri

yang berlebihan
Konflik internal
Menguatnya budaya yang berorientasi
pada materi/uang, kesenangan duniawi,
pragmatisme/oportunisme
Melemahnya ruh keikhlasan,
penghidmatan, dan jihad fisabilillah
Faktor-faktor eksternal: infiltrasi pihak
luar, kebijakan politik negara, pengaruh
global, dll.

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan

taat kepada Allah.


2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan
keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama
untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai
ibadah kepada Allah dan ihsan kpd kemanusiaan.
5. Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi
Muhammad s.a.w.
6. Melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan
ketertiban organisasi.
7. Mengikuti peredaran zaman berdasarkan syura
yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan
atau muktamar

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
SUBSTANSI : MKCH Muhammadiyah
1. Hakikat Muhammadiyah sebagai
Gerakan Islam
2. Paham agama dalam Muhammadiyah
3. Fungsi dan Misi Muhammadiyah dalam
kehidupan bangsa dan negara
Ideologi Muhammadiyah
Bukan sekadar Faham Agama, tetapi juga
menyangkut format Identitas dan Strategi
Gerakan dalam menghadapi Kehidupan

HAKIKAT MUHAMMADIYAH
MUHAMMADIYAH ADALAH

GERAKAN BERASAS ISLAM,


BERCITA-CITA DAN BEKERJA
UNTUK TERWUJUDNYA
MASYARAKAT ISLAM YANG
SEBENAR-BENARNYA, UNTUK
MELAKSANAKAN FUNGSI DAN
MISI MANUSIA SEBAGAI HAMBA
DAN KHALIFAH ALLAH DI MUKA
BUMI

FAHAM AGAMA DALAM MUHAMMADIYAH


Muhammadiyah berkeyakinan bahwa

Islam adalah agama Allah yang


diwahyukan kepada Rasul-Nya sejak
nabi Adam, Ibrahim, Musa, Isa dan
seterusnya sampai kepada Nabi Penutup
Muhammad SAW, sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materiil dan
spritual, duniawi dan ukhrawi.

DASAR PENGAMALAN ISLAM


DALAM MUHAMMADIYAH
Alquran: Kitab Allah yang diwahyukan

kepada Nabi Muhammad SAW.


Sunnah Rasul: Penjelasan dan
pelaksanaan ajaran-ajaran Alquran
yang diberikan oleh Nabi Muhammad
SAW dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam

MUHAMMADIYAH BEKERJA UNTUK


TERLAKSANANYA AJARAN ISLAM
Bidang Aqidah; tegaknya aqidah Islam yang murni,

bersih dari gejala kemusyrikan, bidah dan khurafat


tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran
Islam.
Bidang Akhlaq; tegaknya nilai-nilai akhklaq mulia
dengan berpedoman kepada ajaran Alquran dan
Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
Bidang Ibadah; tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan
perubahan dari manusia.
Bidang Muamalat; terlaksananya muamalat
duniawiyah dengan berdasarkan ajaran agama serta
menjadikan semua kegiatan sebagai ibadah kepada
Allah.

MISI MUHAMMADIYAH DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Mengajak segenap lapisan bangsa


Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan negara RI yang berfilsafat
Panca Sila, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan
makmur dan diridhai Allah SWT Baldatun
Thayyibatun Warabbun Ghafur.

REVITALISASI IDEOLOGI
DALAM MUHAMMADIYAH
Sosialisasi paham agama dan nilai-nilai ideal

(MKCH dll.) secara intensif dan tersistem ke


seluruh tingkatan dan lini persyarikatan
Mengintensifkan perkaderan dan transformasi
kader
Mengintensifkan pengajian anggota/pimpinan
Meningkatkan disiplin/ketaatanberorganisasi
Mengefektifkan fungsi-fungsi kepemimpinan
kolektif-kolegial secara efektif dan regulatif
Menghidupkan kembali dan mendinamisasi
basis anggota dan organisasi di akar-rumput

MEMBANGKITKAN JIWA GERAKAN


Membangkitkan kembali semangat:
Tauhid sebagai pandangan hidup utama
Jihad fisabilillah sebagai etos gerakan
Berilmu sebagai modal kemajuan
Kesalihan individual sebagai basis spiritual yang

membuahkan kesalihan sosial


Etos tajdid untuk perubahan ke arah kemajuan
Amal shalih sebagai wujud pengamalan dan
aktualisasi ajaran
Sistem organisasi berbasis jamiyah, imamah,
dan jamaah sebagai instrumen gerakan

Anda mungkin juga menyukai