Anda di halaman 1dari 24

Pemberdayaan

Masyarakat
Paulus Wirutomo

Pendahuluan
Bedakan :
Masalah Sosial: masalah yang meresahkan
orang banyak.
Masalah Sosiologis: masalah yang menyangkut
elemen dasar kehidupan sosietal (StrukturKultur-Proses).
Masalah Gizi adalah masalah Sosiologis
Masalah Sosiologis seringkali sulit dipecahkan
karena terlalu didominasi secara sepihak oleh
Pemerintah (birokratis-teknokratis). Sering
terjadi false definition of the situation,
artificial dan superficial tidak mengakar, salah
sasaran dan tidak berkelanjutan.

Kita memerlukan Social


Engagement (pendampingan
sosial), intinya:
Participation (masyarakat
mengambil peran, bukan hanya
patuh)
Engagement: komitment
berbagai pihak

Apa itu : Social


Engagement?
Bukan sekedar interaksi intensif tetapi
equal partnership (honest, synergic and
committed relationship building for the
sake of community), menemukan
shared problem definition menuju solusi
yang mendasar.
Engagement membutuhkan
participatory action research, dimana
warga masyarakat setempat berperan
aktif pada setiap tahap penelitian dan
pengumpulan data.

Apa masalah dasar bangsa


kita?
krisis pola interaksi dan interelasi
kita tidak hanya membutuhkan
pembangunan Ekonomi tetapi : the
improvement of Socio-Cultural Life
Dimana inklusi menjadi nilai dasar
Unsur dasar dari Kehidupan Sosial
adalah: Struktur, Kultur , Proses.

Development Orientation

Struktur Sosial

Adalah pola hubungan sosial


(relasi kekuasaan) yang telah
dilembagakan (institutionalized)
secara resmi/legal ataupun tidak
Bersifat mengatur, memaksa,
membatasi tindakan warga
masyarakat.
7

Contoh: elemen struktural


Resmi/legal:
Undang-Undang
Kebijakan Pemerintah
Program Pemerintah
Anggaran Pembangunan
Tidak Resmi:
Sruktur demografi
Kekuatan Iklan
Produk Industri/Teknologi: Mal, internet
8

Kultur
Segala sistem nilai, norma, sistem
kepercayaan, adat istiadat,
tradisi yang telah mendarah
daging (internalized) pada
individu/komunitas yang
memiliki kekuatan membentuk
keyakinan, pola berpikir, sikap
dan perilaku anggota
masyarakat.
9

Contoh: elemen Kultural


Sistem kepercayaan.
Tradisi , adat istiadat
Budaya global: valentine day
Budaya Sekolah: nyontek (?),
tawuran (?), kreatif (?)
Bud. Birokrasi: korupsi (?),
akuntabilitas (?)
10

Proses Sosial
Segala dinamika interaksi manusia
diluar ikatan struktur dan kultur.
Melalui interaksi yang belum
terstruktur (structured) dan
mengkultur (cultured) negosiasi
yang dinamis dan kreatif antar
anggota masyarakat, sumber
perubahan struktur maupun kultur
yang ada (social order is a
negotiated order).
11

Contoh: elemen proses


sosial

Interaksi suami-istri di rumah


Interaksi murid - guru di sekolah
Interaksi Satpol PP dengan PKL
Kesempatan berdiskusi dan
berwacana: di warung kopi, di kelas
sampai di seminar
Kesempatan bernegosiasi: demo,
konflik sosial.
12

STRUCTURE

CULTURE

PROCESS

13

Kondisi Pembangunan Gizi di Indonesia: Struktural

Globalisasi: Struktur yang timpang


the loser and the winner
Nasional: komprador Kapitalis,
ketergantungan, tidak ada konsensus
Nasional (revolusi mental?)
Daerah: elit yang predatoris, otonomi
daerah, bukan otonomi Rakyat
Struktur fisik dan kekuatan swasta
sangat menentukan (false consciousness)

Kondisi Kultural
Kultur tradisional (local wisdom)
banyak yang sudah baik.
Terjadi gejala Structurally
dominated culture, kultur
didominasi Struktur.
Kultur kita mengalami asymetric
attack.
Pemerintah tidak/belum memiliki
strategi Kebudayaan atau
Pembangunan Budaya

Prosesual
Selama ini ranah Prosesual di
Indonesia terlalu didominasi Struktur
dan Kultur kurang kuat dan kurang
cerdas.
Saat ini ada ruang baru yang sangat
potensial, apakah menguntungkan
Pembangunan Gizi?
Perlu penelitian peran/dampak Dunia
Maya terhadap perkembangan Gizi

Masalah Pelembagaan
Secara sosiologis: menterjemahkan
nilai-nilai dasar ke Kebijakan,
peraturan dan program
(menstrukturkan kultur).
Masalahnya: apakah sistem nilai
kita memadai?, apakah kita sudah
merumuskan nilai-nilai kita?

Pelembagaan Engagement
Seharusnya Pelembagaan adalah
menginternalisasikan nilai dasar.
Dalam kenyataanya nilai dasar sering
megalami: lost in translation dalam
proses Pelembagaan. Ini sebabnya
Engagement selalu tertinggal.
Pelembagaan harus memberi jalan pada
ranah procesual (dimana regulasi
dapat dinegosiasi secara adil.
Pelembagaan harus menghasilkan
internaisasi (Structured Culture)

KESIMPULAN DAN
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Sistem Pembangunan kita cenderung
didominasi Struktur, kurang menguatkan
aspek Prosesual. Akhirnya Kebudayaan
dikuasai Struktur.
Perlu sinergi antara logika project
(rational, structural) dengan logika
Engagement (affectual, processual).
Dalam proses pelembagaan kita juga
harus menekankan process of value
internalization, misalnya nilai
voluntarisme (structural conduciveness
of voluntarism)

Tantangan terbesar Pembangunan


kita adalah membangun kualitas
Kehidupan Sosial-Budaya (KSB)
merubah inklusi sosial menjadi
eksklusi sosial.
Engagement harus menjadi
pendekatan Pembangunan.

Poltekkes harus menjadi Agent of


Development harus mengembangkan
engagement program (sistem kredit untuk
Pengabdian Sosial atau community works,
menyelenggarakan awards for voluntarism,
internship, partnership programs dengan
NGOs dsb.).
Poltekkes harus melakukan critical Policy
studies terutama untuk terbentuknya
konsep Community Based Development
(CBD) concept. komunitas adalah
social infrastructure dimana bisa
dikembangkan praktek social engagement
program melalui berbagai lembaga
(Community Center , Lembaga Musyawarah

Endang :
Banyak UKBM yang dilakukan sudin
yang mati rasa ditengah proses.
Struktur sudah, culture sudah,dan di
proses tengah jalan yang sudah
commit gugur satu persatu dan
berujung gagal ditengah jalan.
Perbaikan kami ke arah mana yang
lebih baik

Pak Anton :
Mahasiswa Gizi PKL di Desa,
melibatkan kecamatan dan bupati.
Masalah gizi kurang dan gizi lebih,
bagaimana secara structural dan
cultural dari aspek pendidikan gizi??
Pak Sugeng:
Direktorat Bina Gizi Masyarakat,
Simpul mana yang harus diuraikan
pada permasalah gizi masyarakat

Risya
Apa yang harus dilakukan sebagai
mahasiswa untuk pemberdayaan
masyarakat didalam gizi dan
masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai