Anda di halaman 1dari 5

PENGALAMAN CC.

SRIKANDI DALAM PENGEMBANGAN


EKONOMI PEREMPUAN PEDESAAN DI DESA RANTAU MAKMUR
KECAMATAN BERBAK.
Oleh : CC. Srikandi

Sejarah Singkat Desa Rantau Makmur


Desa
Rantau
Makmur
secara
administratif berada di kecamatan Berbak
kabupaten Tanjung jabung timur. Daerah ini
memiliki luas kurang lebih sekitar 2,340 Ha
dengan jumlah penduduk 2,897 jiwa ( Lakilaki 1,605 jiwa dan perempuan 1,292 jiwa )
Berdasarkan sejarahnya desa rantau makmur
merupakan desa transmigrasi sejak tahun
1977 mayoritas penduduknya berasal dari
suku jawa. Mata pencaharian utama penduduk ini adalah bertani terutama
padi dan palawija dengan memanfaatkan lahan sawah pasang surut, namun
karena kondisinya wilayahnya berada di tepian sungai batang hari yang
setiap tahun mengalami banjir dan gangguan hama membuat mereka sering
gagal panen dan diperparah lagi sering tidak stabilnya harga hasil pertanian
mereka. Untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga, penduduk desa Rantau
Makmur mencari alternatif pekerjaan lain yakni beternak dan sebagian lagi
ada yang mengambil kayu dihutan untuk dijual.
Latar Belakang Berdirinya Comunity Center Srikandi
Pada Bulan Januari 2006 PKBI masuk pertama kali melalui Program
Menumbuhkan Inisiatif Perempuan dalam pengelolan kontrol sumber daya
hayati secara berkelanjutan di kawasan Taman Nasional Berbak di Desa
Rantau Makmur dengan menempatkan seorang CO yang melakukan
Pengorganisasian Masyarakatnya. Awalnya kita dilibatkan dalam sosialisasi
program PKBI dilanjutkan dengan Need
Assesments atau penggalian kebutuhan
masyarakat oleh tim PKBI. Dari dua
kegiatan tersebut akhirnya kita semua
bersepakat untuk menerima program dari
PKBI yang ditawarkan kepada kita.
Selanjutnya secara rutin kita melakukan
pertemuan rutin dengan Ibu-ibu yang ada
di desa Rantau Makmur secara terus
menerus
setiap
satu
kali
dalam
sebulannya yang difasilitasi pendamping
dari PKBI. Tindak lanjut dari kegiatan tersebut kemudian pada bulan April
2006 PKBI mengadakan pelatihan Lokal Organizer yang bertujuan untuk
melatih kader-kader lokal dalam hal mengorganisir masyarakat didaerahnya
masing-masing, pada pelatihan tersebut utusan desa Rantau Makmur
mengirimkan 10 orang wakilnya. Diharapkan nantinya 10 orang inilah
bersama pendamping dari PKBI melaksanakan kerja-kerja pengorganisasian
sehingga diharapkan juga ketika pendamping dari lembaga

External Advocacy Workshop, Ma. Sabak 22 November 2006

tidak lagi berada di desa ini atau program


telah habis kesepuluh orang inilah yang
melanjutkan tugas-tugas pengorganiasasian
masyarakat sehingga regenerasi organisasi
akan terus berjalan. Setelah beberapa kali
melakukan pertemuan dengan ibu-ibu yang
lain, akhirnya pada tanggal 14 Mei 2006
pukul 14.00 WIB yang dihadiri lebih kurang
40 orang perempuan menyepakati untuk
membentuk kelompok baru Yang diberi nama CC.Srikandi. Pembentukan ini
bukan merupakan permintaan dari PKBI sendiri melainkan murni merupakan
inisiatif kita semua yang hadir pada pertemuan tersebut, dengan harapan
organisasi dapat memfasilitasi perempuan Rantau makmur dalam
meningkatkan kesehjateraan Perempuan didesa ini. Adapun Tujuan dari
Organiasi CC. Srikandi itu sendiri adalah:
o Memperjuangkan terwujudnya hak otonomi/hak azazi perempuan
termasuk didalamnya hak atas kesehatan reproduksi dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat, serta mendesak pengambil kebijakan untuk
membuka akses yang seluas-luasnya kepada perempuan untuk
meningkatkan taraf hidupnya.
o Membina dan memajukan hubungan dan rasa persaudaraan,
kekeluargaan sesama anggota menuju perkumpulan dan kesatuan.
o Melaksanakan kegiatan sosial dalam berorganisasi.
o Meningkatkan sumberdaya manusia dan ekonomi anggota.
o Ikut berpartisipasi dalam pembinaan mental dan spiritual.
Pada saat ini jumlah anggota CC. Srikandi yang telah terdaftar berjumlah
45 orang, yang tersebar dimasing-masing dusun yang ada di desa Rantau
Makmur. Kedepannya
CC. Srikandi memiliki niat untuk
melakukan
pengembangan daerah replikasi di tiap-tiap dusun sehingga nantinya
diharapkan CC. Srikandi dapat merangkul seluruh kaum perempuan miskin
yang ada di desa Rantau Makmur ini.
Kegiatan-kegiatan Yang Telah Dilaksanakan :
1. Melakukan Pertemuan Rutin Lokal organizer dan pengurus kelompok
setiap hari sabtu minggu pertama.
Tujuan untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
pengurus kelompok dan Lokal Organizer serta merencanakan kegiatan
CC. Srikandi kedepan.
2. Melakukan pertemuan rutin anggota kelompok CC. Srikandi
Dalam pertemuan kita membahas tentang permasalahan yang
dihadapi oleh anggota kelompok dan permasalahan yang terjadi
didesa kemudian secara bersama-sama kita analisis dan mencari
solusi dari permasalahan tersebut.
3. Ikut berpartisipasi dalam Forum dialog tingkat Kecamatan yang
diadakan bulan agustus.Forum ini sendiri dihadiri oleh kelompok
Aliansi Perempuan Merangin dan Aliansi Perempuan Muaro Jambi,
yang sudah berhasil yang juga merupakan hasil binaan PKBI.

External Advocacy Workshop, Ma. Sabak 22 November 2006

Tujuannya untuk bertukar pengalaman dengan kelompok-kelompok


perempuan lain dan membangun komunikasi dengan pemerintah
Kecamatan dan Desa.
4. Mengadakan Forum dialog tingkat Desa pada bulan September.
Tujuannya untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan yang telah kita
laksanakan, meminta ide dan pendapat serta sekaligus meminta
dukungan materil dan spiritual kepada pemerintah desa, Tokoh-tokoh
masyarakat, Tokoh Agama dan dari kaum Bapak-bapak sendiri.
Kegiatan Penguatan Ekonomi Perempuan Kelompok.
Seiring sudah mulai berjalannya roda organisasi dan kegiatan-kegiatan
lain CC. Srikandi yang kurang lebih 5 bulan, akhirnya pada bulan Oktober
2006 PKBI daerah Jambi menggulirkan Dana bantuan untuk penguatan
ekonomi kelompok sebesar Rp. 20 juta kepada CC. Srikandi. Dana bantuan
ini bersifat Refulving fund atau dana bergulir maksudnya kelompok dalam
waktu tertentu diharuskan mengembalikan uang tersebut kepada lembaga,
uang pengembalian ini bukan milik lembaga PKBI sendiri akan tetapi uang ini
akan digunakan untuk penguatan ekonomi lagi bagi daerah
pengembangan/Replikasi CC. Srikandi di dusun-dusun yang lain sehingga
seluruh perempuan miskin desa Rantau makmur akan dapat kesempatan
untuk memanfaatkan dan mengelola dana ini. Sistem ini sendiri bertujuan
agar kelompok benar-benar serius dalam menjalankan usahanya nanti.
Kegiatan penguatan ekonomi yang telah dilakukan:
1. Pembuatan Dodol kedelai
Sejarah pembuatan dodol ini dimulai dari
pertemuan-pertemuan
kelompok
kita
untuk
menentukan usaha apa yang akan diangkat
kelompok Srikandi ini. Setelah mengalami
perdebatan
yang
panjang
kita
akhirnya
memberanikan diri untuk mencoba membuat
inovasi baru dalam pengelolaan hasil pertanian
yang ada didesa ini yakni pembuatan dodol
kedelai, ide ini juga di ilhami dari pengalaman
kelompok perempuan binaan PKBI di tangkit dalam
pengelolaan dodol nanas serta pembuatan dodol
kentang di Kerinci. Diharapkan inovasi baru ini dapat mengharumkan
desa Rantau Makmur khususnya dan Kabupaten Tanjung Jabung timur
pada umumnya. Untuk saat ini penjualan kita baru sebatas daerah
Berbak saja untuk daerah lain kita masih terkendala surat izin dan modal
yang terbatas.Diharapkan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung timur
bisa mengatasi permasalahan kita ini.

External Advocacy Workshop, Ma. Sabak 22 November 2006

2. Pembuatan Kue lebaran


Usaha pembuatan kue lebaran
ini dimaksudkan untuk menambah
pendapatan Ibu-ibu anggota Srikandi
menjelang
lebaran
nantinya,
disamping itu juga memenuhi akan
permintaan
kue
Lebaran
di
Kecamatan Berbak dan sekitarnya.
Dari usaha ini kita berhasil
mendapatkan pemasukan yang cukup
besar, kita bisa mengembalikan
modal kemudian dapat menggaji
250rang ibu-ibu yang terlibat dalam usaha ini lebih kuran Rp.
200.000/orangnya dan juga memberikan pemasukan kekas kelompok
sebesar Rp.500.000,3. Usaha Kolam Ikan nila
Dari keuntungan hasil penjualan kue lebaran kemudian kita putar
kembali dengan menjalankan usaha ikan nila. Pada saat ini kita
menternakan sekitar 2 ribuan ekor ikan Nila.
4. Pangkalan Minyak Tanah
Berdasarkan permasalahan yang ada di desa kita yakni kelangkaan bahan
baker minyak an ditambah tingginya harga eceran, akhirnya kita semua
berinisiatif untuk menjalankan usaha pangkalan minyak, hal ini juga
direspon positif sekali oleh pemerintah kecamatan yang ditindak lanjuti
pengurusan surat izin usaha ini. Pada saat ini kita masih menunggu dari
Pertamina sendiri.
5. Pembuatan makanan ringan khas kedelai lainnya.
Saat ini dalam tahap percobaan kita mencoba membuat makanan ringan
lainnya yang terbuat dari kedelai.
Disamping kita menjalankan usaha ekonomi kegiatan-kegiatan lain tetap
kita perhatikan seperti terhadap masalah kesehatan reproduksi perempuan
ataupun kegiatan-kegiatan social lainya kita masih memperhatikannya. Dan
dalam hal ini kami merasa Organisasi kami belum apa-apa, organisasi kami
masih seumur jagung dan sangat perlu sekali bantuan dan dukungan dari
semua pihak khususnya pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada
kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada PKBI Daerah
Jambi yang telah membimbing dan membantu memfasilitasi perempuan
yang ada di desa Rantau Makmur, Ucapan terima kasih juga kami ucapkan
kepada pemerintah Kecamatan Berbak dan Pemerintah desa Rantau makmur
yang telah membantu Srikandi dalam melaksanakan kegiatannya selama ini.

External Advocacy Workshop, Ma. Sabak 22 November 2006

Rekomendasi - rekomendasi
1. Meminta kepada pemerintah dan perusahaan swasta yang ada di
daerah ini agar turut berperan serta dalam program-program
pemberdayaan perempuan pedesaan.
2. Mengharapkan juga kepada pemerintah agar dapat meneruskan
program-program yang telah dirintis PKBI ini agar dapat tetap
berjalan kedepannya nanti.
3. Mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
agar dalam menjalankan program di desa-desa menerapkan startegi
pendampingan, agar apa yang telah diberikan tidak hilang begitu
saja dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Rantau Makmur,

November 2006

External Advocacy Workshop, Ma. Sabak 22 November 2006

Anda mungkin juga menyukai