Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG ISU POLITIK INDONESIA

YUSRIL IHZA MAHENDRA SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA


2017
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun oleh :
Nama

: Putri Puspita Sari

NIM

: 21030115120013

Kelas

:B

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam
sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk
sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya
mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang
bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih
dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan
penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status
sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan
aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses
pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktikpraktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi,
atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung,
berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciriciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi,
pengaturan kekuasaan proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan
partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap
kekuasaan yang memerintah.
Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi
dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya
politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan
nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
Dengan mengetahui isu politik yang ada di Indonesia, sebagai masyarakat
yang aktif diharapkan ikut menanggapi bahkan andil dalam penyelesaian
permasalahan politik yang ada.
Rumusan Masalah
1. Latar Belakang Yusril Ihza Mahendra menjadi Cagub DKI Jakarta 2017

1.2.

2. Pendamping Yusril Ihza Mahendra sebagai Cagub DKI Jakarta pada


Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017
3. Reaksi yang Ditimbulkan Setelah Yusril Ihza Mahendra Mencalonkan Diri
sebagai Cagub DKI Jakarta
4. Pendapat dari Tokoh Politik Lainnya Terkait Dicalonkannya Yusril Ihza
Mahendra sebagai Cagub DKI Jakarta
5. Langkah Jitu Yusril Ihza Mahendra untuk Memperoleh Banyak Dukungan
dari Masyarakat dan Partai Politik
6. Dukungan dan Partai Pengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai Cagub DKI
Jakarta

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Latar Belakang Yusril Ihza Mahendra menjadi Cagub DKI Jakarta


2017
Yusril Ihza Mahendra merupakan mantan Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia, mencalonkan diri
sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur tahun depan. Hal
ini membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang motif atau latar belakang
Yusril yang mengambil keputusan ini.
Berdasarkan referensi yang didapatkan, Yusril mengaku mendapat
dorongan dari rakyat untuk maju sebagai Calgub DKI Jakarta. Selain itu ia juga
ingin menantang Basuki T Purnama selaku Gubernur DKI saat ini. Cagub DKI
selain Yusril yang sedang santer disebut adalah Basuki T Purnama, Sandiaga
Uno, dan Adhyaksa Dault. Sedangkan menurut Ahok, semakin banyak calon
yang maju maka akan memberikan keuntungan bagi warga DKI, sebab makin
banyak visi dan program-progam yang akan disampaikan.
Yang menjadi latar belakang Yusril mencalonkan diri sebagai cagub dari
partai politik adalah dengan diusungnya individu dari sebuah parpol akan
melahirkan semangat kebersamaan dalam politik bernegara. Ia juga menilai
bahwa apabila seorang cagub maju mewakili perseorangan atau non-parpol maka
akan mencerminkan semangat individualisme. Serta deparpolisasi sebenarnya
tidak perlu diadakan karena akan mengurangi peran partai politik.

2.2.

Pendamping Yusril Ihza Mahendra sebagai Cagub DKI Jakarta pada


Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017
Meskipun telah mendeklarasikan diri akan maju dalam pesaingan Pilgub
DKI 2017, hingga saat ini Yusril masih belum menetukan siapa yang akan
mendampinginya nanti. Yusril juga menegaskan bahwa ia hanya akan
mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta, yang secaratidak langsung
memberikan pengumuman kepada parpol yang ingin mengusungnya. Selain itu,

Yusril juga menolak menjadi cawagub karena ia menyatakan tidak memiliki citacita di posisi tersebut.
Berdasarkan referensi yang didapat, belakangan ini Yusril beberapa kali
telah bertemu dengan bakal calon gubernur lain, seperti Sandiaga Uno, Abraham
Lunggana, dan Boy Sadikin. Ia pun mengaku siap jika nantinya dipasangkan
dengan salah satu dari mereka, asalkan dirinya tetap yang dicalonkan sebagai
gubernur. Ketika bertemu dengan Sandiaga Uno, Yusril memberi sinyal bahwa
dirinya siap dipasangkan jika koalisi partai dan Partai Gerindra siap mendukung.
Sementara Sandiaga Uno juga merasa cocok dengan Yusril yang dianggapnya
memiliki visi sama. Selain Sandiaga, Yusril juga sempat bertemu dengan Boy
Sadikin yang merupakan mantan Ketua DPD PDI-P Jakarta. Jika nantinya
dipasangkan dengan Boy, Yusril berpendapat bahwa hal tersebut dapat
menyatukan dua kekuatan besar, yakni Islam dan nasionalis. Terakhir adalah Haji
Lulung, dimana Yusril sempat mengunjungi kantor Ketua DPW PPP DKI Jakarta
tersebut. Keduanya membahas banyak hal, terutama tentang bagaimana
pengelolaan pemerintahan Jakarta.

2.3.

Reaksi

yang

Ditimbulkan

Setelah

Yusril

Ihza

Mahendra

Mencalonkan Diri sebagai Cagub DKI Jakarta


Menjelang Pilgub DKI Jakarta 2017, atmosfer persaingan antara bakal
calon gubernur makin memanas. Hal tersebut ditunjukkan oleh beragam manuver
yang ditunjukkan mereka untuk menarik simpati dari warga Jakarta ataupun
untuk meraih dukungan dari partai politik.
Berdasar referensi, beberapa kali calon gubernur petahanan Basuki Tjahaja
Purnama dan Yusril Ihza Mahendra terlihat saling melempar sindiran.
Ahok yang sudah mendeklarasikan diri untuk maju melalui jalur
independen sempat mengomentari langkah yang diambil Yusril ketika

mendaftarkan diri dalam penjaringan cagub PDIP. Ahok menyebut langkah Yusril
tersebut bisa dibilang sebagai yang pertama dalam sejarah. Pasalnya, Yusril
diketahui merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), namun kini ia
mendaftarkan diri dalam penjaringan cagub DKI yang dilakukan PDIP.
Sebenarnya langkah Yusril terbilang wajar, sebab PBB memang tidak memiliki
kursi yang cukup di DPRD DKI untuk mengusung calon gubernur sendiri.
Mendengar komentar Ahok, Yusril pun tak tinggal diam. Mantan
Mensesneg di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebut Ahok
mengomentari hal yang tidak penting. Ia justru kasihan pada Ahok dan
memintanya untuk fokus mengurus tugasnya saat ini sebagai Gubernur DKI
Jakarta.
Pada akun Twitter milik Yusril pribadi, ia berulang kali mengatakan
jika Ahok merupakan orang sakti, dan Yusril sendiri mengakui sangat berat jika
harus berhadapan orang seperti Ahok pada saat Pilada 2017 nanti.
Menurut pandangan yusril untuk menjadi orang hebat itu harus mampu
menunjukkan kehebatan yang ia miliki, caranya ialah dengan menyelesaikan
masalah yang kerap sekali ia hadapi. Namun untuk orang sakti, kata Yusril tidak
perlu menunjukkan kehebatannya di muka umum.
Sementara itu, Ahok sendiri juga memberikan pujiannya terhadap Yusril
dengan menyebutnya sebagai seseorang yang hebat dengan segudang
pengalaman yang ia miliki.
Selain memberikan pujian, Ahok juga sedikit memberikan sindiran
kepada Yusril yang beberapa waktu lalu telah berhasil lolos dari kasus sistem
administrasi badan hukum (sisminbakum) yang sempat menjeratnya.

Dalam dunia politik, perkataan pujian maupun menjatuhkan tersebut


merupakan sebuah hal yang wajar terjadi, karena didalam dunia politik memang
kental dengan aroma persaingan setiap kandidat.
Dan saat ini baik Yusril maupun Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
memang menyatakan jika mereka akan mengikuti pemilihan calon Gubernus
DKI Jakarta pada Pilgub 2017 nanti.
Ahok akan menjadi pesaing kuat dari Yusril dalam pilkada nanti, pasalnya
hingga saat ini mendukung AHok di daerah Jakarta sendiri memiliki banyak
pendukung, hal tersebut tidak lepas dari kinerja Ahok dalam mengatasi masalah
di Jakarta selama kepemimpinannya.

2.4.

Pendapat dari Tokoh Politik Lainnya Terkait Dicalonkannya Yusril


Ihza Mahendra sebagai Cagub DKI Jakarta
Setelah Yusril Ihza Mahendra mendeklarasikan diri sebagai bakal calon
gubernur DKI Jakarta, dia pun akan menghimpun dukungan dari sejumlah
petinggi partai.
Meski bukan sikap resmi partai, Yusril mengklaim telah mendapatkan
dukungan dari PKB, PPP, PAN, Golkar, dan Gerindra. Dari Partai Demokrat,
Yusril akan menemui presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas.
SBY yang selalu mengatakan partainya adalah penyeimbang tak mau
berkomentar lebih banyak. Dia hanya tersenyum sambil berlalu.
Yusril mendeklarasikan diri sebagai salah satu kandidat bakal calon
Gubernur DKI Jakarta saat peluncuran bukunya, Sabtu, 6 Februari 2016. Semula,
kata Yusril, dia tak ingin maju meramaikan bursa pemilihan kepala daerah

Jakarta. Setelah dibujuk tim lembaga penelitian Cyrus Network, Yusril mantap
dalam persaingan politik kali ini. Bahkan ia bersedia maju head to head lawan
Ahok biar suara rakyat fokus seperti pilpres antara Jokowi dan Prabowo. Ia juga
belajar dari kemenangan kakaknya, Yuslih Ihza, atas Basuri Tjahaja Purnama,
adik Basuki Tjahaja Purnama, di pilkada Belitung Timur akhir 2015.
Saat ini, tim pemenangan Yusril tengah mengumpulkan dukungan, baik dari
partai maupun perseorangan. Ia optimistis dukungan akan terkumpul sebelum
waktu pendaftaran tiba.
Jadi sampai saat ini belum mengetahui pendapat dari tokoh lainnya
kecuali para tokoh yang mendukung Yusril untuk maju dalam pilgub DKI. Dari
SBY sendiri belum memberikan keterangan mengenai mendukung atau tidaknya
beliau atas pencalonan Yusril.
2.5.

Langkah Jitu Yusril Ihza Mahendra untuk Memperoleh Banyak


Dukungan dari Masyarakat dan Partai Politik
Banyak langkah jitu yang dilakukan cagub Yusril untuk mendapatkan
banyak dukungan. Salah satunya adalah dengan berjanji untuk tidak akan
melakukan penggusuran terhadap warga Jakarta jika dirinya terpilih menjadi
gubernur. Dalam keterangannya kepada wartawan, Yusril mengatakan bahwa
penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI terhadap pemukiman warga yang
memiliki sertifikat, merupakan bentuk kezaliman. Selain itu, Yusril juga
menyebut bahwa penggusuran tersebut bertendensi melanggar hak asasi manusia
(HAM). Pasalnya, penggusuran yang dilakukan terhadap warga Pasar Ikan,
Penjaringan, Jakarta Utara tersebut menggunakan alat berat untuk merobohkan
rumah warga, serta melibatkan ribuan aparat TNI dan Polri. Yusril menegaskan,
dirinya sangat menentang penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Itulah sebabnya, dirinya mengaku bersedia menjadi kuasa hukum warga Luar
Batang, yang telah mendapatkan surat pemberitahuan penggusuran dari Walikota
Jakarta Utara. Bahkan, Yusril mengaku siap pasang badan dan menantang
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk membuktikan

apakah Pemprov punya sertifikat atau tidak. Dirinya juga menantang Ahok untuk
berdebat tentang tanah Luar Batang, karena menurutnya penggusuran bukanlah
solusi dalam membangun kota Jakarta. Sebab, masih banyak cara lain yang
manusiawi untuk membangun Jakarta tanpa harus menggusur.
Selain itu, Yusril juga mengikuti jejak Presiden Jokowi yakni blusukan.
Hal ini ia lakukan untuk dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
memperlihatkan eksistensinya supaya bisa menarik simpati warga DKI.
Meskipun namanya sudah popular smeenjak pernah menjadi menteri, dan juga
pernah maju dalam Pilpres, namun tetap saja ada sebagian orang yang tak
mengenal sosok Yusril yang mana seorang pakar hukum tata negara itu. Hal itu
terlihat kala Yusril datang dan blusukan di Majid Al Marhamah, Cepaka Putih,
Jakarta.
Kemudian Yusril juga meminta dukungan dengan cara mengumpulkan
satu juta tandatangan dari warga DKI. Pengumpulan tandatangan warga ini
bukan berarti ia maju sebagai calon independen. Sebab, demokrasi pemerintahan
itu kendaraan yang ideal adalah partai politik. Pengumpulan tandatangan ini
sebagai bentuk keterlibatan warga dalam penyelesaian masalah nanti jika ia
terpilih menjadi Gubernur DKI. Bilamana dalam menghadapi permasalahan tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh seorang gubernur melainkan butuh bantuan
warganya.
Langkah yang terakhir untuk mendapatkan dukungan adalah dengan
melobi ke beberapa partai politik untuk ikut mendukung dan mengusung dirinya.

2.6.

Dukungan dan Partai Pengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai


Cagub DKI Jakarta
Dicalonkannya Yusril sebagai cagub selain mendapatkan komentar yang
berisi penolakan juga banyak dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya
adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang secara langsung memasukkan

nama Yusril sebagai salah satu kandidat cagub DKI dari PAN. Namun, Zulkifli
menejelaskan lebih lanjut bahwa dari beberapa kandidat yang telah
dipublikasikan nantinya PAN akan menggelar survei untuk mengetahui keinginan
pemilih DKI Jakarta.
Selain itu, dukungan terhadap Yusril juga datang dari Habib Abdurrahman
Alhabsyi yang pada pengajian mingguan Majelis Takli Al Habib Alhabsyi.
Dimana pada saat itu Yusril datang sekaligus memohon doa restu untuk maju
sebagai cagub DKI. Habib Abdurrahman juga menyambut positif kedatangan
Yusril, dan mengatakan bahwa Yusril merupakan sosok yang sangat tepat untuk
memimpin Jakarta.
Ketua Umum PPP hasil Munas Jakarta, Djan Fariz juga menyatakan
dukungannya terhadap Yusril untuk maju di pilgub DKI 2017. Menurutnya,
Yusril pas dan cocok untuk memimin Jakarta karena memiliki banyak
pengalaman. Selain itu Yusril mengerti hukum tata Negara dan mampu mengatur
negara, dan menyatakan bahwa ialah calon terbaik. Djan Fariz juga mengatakan
bahwa akan menghubungi partai politik lain untuk bersatu memberikan
dukungan kepada Yusril untuk maju pilgub DKI, bahkan ia mengaku bersedia
menjadi juru bicara Yusril.
Kemudian dari partai politik sendiri ada dua parpol yang mengusung
nama Yusril, yaitu Partai Demokrat dan PDIP.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penjelasan diatas adalah Yusri Ihza
Mahendra maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari PDIP. Latar belakang
Yusril untuk mencalonkan diri sebagai cagub adalah atas dorongan dari
masyarakat dan ingin menantang Basuki T Purnama. Kemudian Yusril belum
menentukan pilihan terkait pendampingnya saat pilgub tahun depan. Reaksi
yang timbul dominan dari perdebatan antara Yusril dengan Ahok yang saling
mencela dan menjatuhkan satu sama lain. Kemudian untuk pendapat tokoh lain
seperti SBY juga belum diketahui kejelasannya. Terkait langkah jitu untuk
mendapatkan dukungan, Yusril cukup pandai yakni dengan melakukan
pendekatan kepada warga dan lobbying ke parpol-parpol. Yusril tidak akan
maju sebagai calon independen karena menurutnya parpol merupakan
penggerak utama demokrasi. Dukungan dari beberapa tokoh penting juga telah
didapat oleh Yusril.

3.2.

Saran
Sebagai warga negara yang baik, alangkah baiknya apabila dapat
mengenal sosok pemimpin dari dekat, bukan hanya dari pendapat orang lain
maupun media massa. Dan sebaiknya saat mendapatkan sebuah berita atau
informasi tidak langsung dicerna mentah-mentah, melainkan harus dibandingan
dengan informasi lain yang sejenis dengan sumber terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. PAN Langsung Masukkan Yusril ke Daftar Calon Penantang Ahok.
Jawa Pos, 6 Maret 2016. Diakses dari http://www.jawapos.com/read/
2016/02/06/17419/pan-langsung-masukkan-yusril-ke-daftar-calonpenantang-ahok
Anonim. 2016. Yusril Makin Serius Ingin Tantang Ahok di Pilgub DKI. Jawa Pos, 6
Maret 2016. Diakses dari http://www.jawapos.com/read/2016/02/06/
17406/yusril-makin-serius-ingin-tantang-ahok-di-pilgub-dki
Anonim. 2016. Di Pelatihan PDI-P, Yusril Singgung Calon Independen dan Peran
Parpol. Kompas, 7 April 2016. Diakses dari http://nasional.kompas.
com/read/2016/04/07/13402061/Di.Pelatihan.PDI-P.Yusril.Singgung.
Calon.Independen.dan.Peran.Parpol
Anonim. 2016. Yusril Hanya Mau Jadi Calon Gubernur DKI, Bukn Cawagub.
Kompas, 19 Maret 2016. Diakses dari http://megapolitan.kompas.com/
read/2016/03/19/16134521/Yusril.Hanya.Mau.Jadi.Calon.Gubernur.DKI.
Bukan.Cawagub
Anonim. 2016. Yusril Maju Pilkada DKI. Dinamika Indonesia, 5 Maret 2016.
Diakses dari http://dinamikaindonesia.com/yusril-maju-pilkada-dki/
Dean. 2016. Berita Terkini : Saling Sindir, Yusril Sebut Ahok Orang Sakti, Ahok :
Orang Sakti Kalahkan Orang Hebat!!!. Indowarta, 5 Maret 2016. Diakses
dari http://indowarta.com/1342/berita-terkini-saling-sindir-yusril-sebutahok-orang-sakti-ahok-orang-sakti-kalahkan-orang-hebat/
Ernis, Devi, dkk. 2016. Yusril Jadi Calon Gubernur DKI, Ini Komentar SBY. Koran
Tempo, 4 Maret 2016. Diakses dari https://m.tempo.co/read/news/
2016/03/04/083750620/yusril-jadi-calon-gubernur-dki-ini-komentar-sby
Harimurti, Hartono. 2016. Yusril Lakukan Pendekatan yang Salah. Suara Merdeka,
12 Maret 2016. Diakses dari http://berita.suaramerdeka.com/yusrillakukan-pendekatan-yang-salah/
Margareth, Ronauli M. 2016. Djan Fariz : Yusril Calon Terbaik di Pilgub DKI.
Koran Merdeka, 17 April 2016. Diakses dari http://www.merdeka.com/
politik/djan-faridz-yusril-calon-terbaik-di-pilgub-dki.html
Margareth, Ronauli M. 2016. Sudah 5 Orang Daftar Bakal Cagub DKI dari
Demokrat Termasuk Yusril. Koran Merdeka, 11 April 2016. Diakses dari
http://www.merdeka.com/jakarta/sudah-5-orang-daftar-bakal-cagub-dkidari-demokrat-termasuk-yusril.html
Masyirah, Rini. 2016. Banyak Warga Tak Mengenali Saat Yusril Lakukan Blusukan
di Masjid. Harian Indonesia, 11 April 2016. Diakses dari http://m.
harianindo.com/2016/04/11/98092/banyak-warga-tak-mengenali-saatyusril-lakukan-blusukan-di-masjid/

Prasetya, M Yudha. 2016. Yusril Janji Tak Akan Gusur Warga Jakarta Bila Jadi
Gubernur. Koran Merdeka, 17 April 2016. Diakses dari http://www.
merdeka.com/peristiwa/yusril-janji-tak-akan-gusur-warga-jakarta-bilajadi-gubernur.html
Setyadi, Bima. 2016. Maret, Yusril Akan Deklarasi Sebagai Cagub DKI. Koran
Sindo, 23 Maret 2016. Diakses dari http://metro.sindonews.com/
read/1087473/171/maret-yusril-akan-deklarasi-sebagai-cagub-dki1456158464
Sholeh, Muhammad. 2016. Hadiri Pengajian Habib Kwitang, Yusril Minta Doa Maju
di Pilgub 2017. Koran Merdeka, 17 April 2016. Diakses dari http://www.
merdeka.com/politik/hadiri-pengajian-habib-kwitang-yusril-minta-doamaju-di-pilgub-2017.html
Soraya, Rani. 2016. Inilah Daftar 6 Cagub dan Cawagub Yang Telah Mendaftar
Penjaringan PDIP. Harian Indonesia, 11 April 2016. Diakses dari http://
m.harianindo.com/2016/04/11/98025/inilah-daftar-6-cagub-dan-cawagubyang-telah-mendaftar-penjaringan-pdip/
Soraya, Rani. 2016. Yusril Berikan Dukungan untuk Warga Luar Batang dari
Penggusuran Ahok. Harian Indonesia, 7 April 2016. Diakses dari
http://m.harianindo.com/2016/04/07/96977/yusril-berikan-dukunganuntuk-warga-luar-batang-dari-penggusuran-ahok/
Soraya, Rani. 2016. Siapakah Tokoh yang Bakal Digandeng Yusril untuk Pilgub DKI
2017?. Harian Indonesia, 7 April 2016. Diakses dari http://m.harianindo.
com/2016/04/07/96977/yusril-berikan-dukungan-untuk-warga-luarbatang-dari-penggusuran-ahok/
Soraya, Rani. 2016. Jelang Pilgub DKI, Yusril dan Ahok Saling Lempar Komentar
Sindiran. Harian Indonesia, 7 April 2016. Diakses dari
http://m.harianindo.com/2016/04/11/98011/jelang-pilgub-dki-yusril-danahok-saling-lempar-komentar-sindiran/

Anda mungkin juga menyukai