Anda di halaman 1dari 1

Kanker serviks adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi pada wanita

diseluruh dunia, dan masih merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita
di negara-negara berkembang. Di Amerika Serikat, kanker servik merupakan neoplasma
ganas nomor 4 yang sering terjadi pada wanita, setelah Ca mammae, kolorektal, dan
endometrium. Insidensi dari kanker servik yang invasif telah menurun secara terus menerus
di Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhir, namun terus meningkat di negaranegara berkembang. Perubahan epidemiologis ini di Amerika Serikat erat kaitannya dengan
skrining besar-besaran dengan Papanicolaou tests (Pap smears).
Kanker serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks (kanalis servikalis
dan atau porsio). Setengah juta kasus dilaporkan setiap tahunnya dan insidensinya lebih
tinggi di negara sedang berkembang. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan belum rutinnya
program skrining pap smear yang dilakukan. Di Amerika latin, gurun Sahara Afrika dan Asia
tenggara termasuk Indonesia kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker
payudara.
Di Indonesia dilaporkan jumlah kanker serviks baru adalah 100 per 100.000 penduduk
per tahun atau 180.000 kasus baru dengan usia antara 45-54 tahun dan menempati urutan
teratas dari 10 kanker yang terbanyak pada wanita. Perjalanan penyakit karsinoma serviks
merupakan salah satu model karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari
karsinogenesis yang awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga menjadi kanker
invasif. Studi-studi epidemiologi menunjukkan 90% lebih kanker serviks dihubungkan
dengan jenis human papilomma virus (HPV). Beberapa bukti menunjukkan kanker dengan
HPV negatif ditemukan pada wanita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang
buruk.

Anda mungkin juga menyukai