Anda di halaman 1dari 2

Praktek Kerja Profesi Apoteker

Universitas Setia Budi di Apotek BIMA PUTRA


Periode November 2013

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker Angkatan XXV
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi di Apotek Bima Putra, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Apotek Bima Putra sebagai bentuk sarana pelayanan kefarmasian telah
memberikan pelayanan yang baik dalam menyediakan dan menyalurkan obat
serta perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.
2. Apotek Bima Putra memberikan obat yang bermutu dan berkualitas baik
dengan memperhatikan kepentingan masyarakat tanpa meninggalkan segi
bisnis dan sosialnya sehingga Apotek tetap berjalan.
3. Dalam pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi, Apotek Bima Putra
telah memberikan informasi pada pasien meski sebatas penggunaan obat, efek
samping dan dosis.
4. Selama Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Bima Putra, Mahasiswa
Profesi Apoteker memperoleh banyak informasi, pengetahuan dan pengalaman
yang sangat bermanfaat, sehingga calon apoteker bisa menjadi apoteker yang
berkualitas serta dapat menjalani profesinya secara profesional.
5. Mahasiswa lebih mengetahui dan memahami tentang struktur organisasi, cara,
situasi dan kondisi kerja di Apotek secara langsung sehingga mendapat
gambaran mengenai fungsi, peran dan tugas seorang farmasis.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Universitas Setia Budi Angkatan XXV

78

Praktek Kerja Profesi Apoteker


Universitas Setia Budi di Apotek BIMA PUTRA
Periode November 2013

6. Mahasiswa lebih mengetahui tentang pelayanan teknis kefarmasian, seperti


pelayanan resep, obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, serta
pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi, memahami peran seorang
Apoteker Pengelola Apotek (APA) secara manajerial maupun profesional.
B. Saran
1. Pelaksanaan pelayanan kefarmasian dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) agar lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat meningkatkan ketepatan dan
kerasionalan penggunaan obat kepada pasien serta mendidik pasien dalam
penggunaan obat yang baik dan benar.
2.

Mengadakan pemantauan kepuasan pelanggan dan progresi kesehatan


pasien sehingga pelayanan yang kurang dapat diketahui dan diperbaiki.

3.

Pemanfaatan sistem komputerisasi dalam pelayanan dapat diterapkan


untuk pendataan obat, pemberian harga secara otomatis agar didapatkan
pelayanan yang lebih efektif dan efisien sehingga pasien tidak menunggu
lama.

4.

Pengadaan brosur dan majalah kesehatan di ruang tunggu sehingga


menambah pengetahuan masyarakat mengenai obat dan pentingnya kesehatan
masyarakat.

Praktek Kerja Profesi Apoteker Universitas Setia Budi Angkatan XXV

79

Anda mungkin juga menyukai