NOMOR : //RSPJ//2015
TENTANG
KEBIJAKAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT PERMATA JONGGOL BOGOR
: a. bahwa keliru pasien di rumah sakit dapat terjadi pada semua aspek
diagnosis dan pengobatan yang akan berdampak buruk terhadap
pelayanan dan pengobatan pasien.
b. bahwa pasien berhak mendapatkan pelayanan atau pengobatan yang
efektif dan efisien sehingga terhindar dari kerugian fisik dan materi
maka pasien harus menetapkan identifikasi pasien yang terpercaya
(reliable).
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
Kebijakan Ketepatan Identifikasi Pasien.
Mengingat
5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.
147/MENKES/PER/II/2008
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
: Untuk pasien yang tidak mungkin atau tidak kooperatif untuk dipasang
gelang identitas dilakukan dengan cara mencocokan foto yang
dicantumkan di rekam medis. Gelang identitas dapat dipasangkan pada
tali, kemudian dikalungkan di leher pasien atau ditempel pada tubuh
pasien
KEDELAPAN
KESEMBILAN
KESEPULUH
: Untuk pasien tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa dan kondisi
lainnya dimana pasien tidak mampu memberitahukan namanya,
verifikasi dilakukan dengan menanyakan identitas pasien kepada
keluarga / pengantarnya. Jika pasien tidak didampingi oleh keluarga
(pasien ICU) identitas pasien diverifikasi dengan cara mencocokkan
gelang identitas dengan berkas rekam medis dan disaksikan oleh
petugas yang berbeda.
KESEBELAS
: Setiap pasien yang masuk rawat inap dilakukan asesmen risiko untuk
menentukan pasien berisiko atau tidak, asesmen risiko antara lain :
1. Alergi
2. Jatuh
3. DNR (Do Not Resusitation)
dengan pemasangan gelang risiko. .
KEDUABELAS
: Gelang identitas hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari
rumah sakit , meninggal atau pada kondisi yang memerlukan pelepasan
gelang pengenal sementara.
KETGABELAS
Ditetapkan di Bogor
Pada tanggal Desember 2014
Direktur,
Dr.