Anda di halaman 1dari 24

Dry Eye

Sindrome
C6
Yulius Clinton Andorio (102012208)
Veronica Hodianto (102013482)
Hanna Damayanti (10.2012.337)
Caecilia Ayu Putri Wulandari (102013028)
Welhan Chau (102013338)
Evita Jodjana (102013201)
Muhammad Zulyusri bin Ghazali
(102013491)
Marsha Islia El Japa (102013273)

Skenario

Seorang perempuan 50 tahun datang


dengan keluhan kedua mata kering,
panas seperti ada yang
mengganjal, kalau bangun pagi
lengket dan susah untuk dibuka
sejak 3 bulan yang lalu

Anamnesis

Identitas
K. U

keluhan kedua mata kering, panas seperti


ada yang mengganjal, kalau bangun pagi
lengket dan susah untuk dibuka sejak 3
bulan yang lalu

RPS
RPD (tidak ada)
RPK (tidak ada)
R. Sosial R. Pribadi (tidak ada)

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran
Keadaan umum
TTV

tidak ada

Pemeriksaan

6/6

Pemeriksaan segmen anterior

visus

dbn
tidak ada kelainan lensa

Pemeriksaan segmen posterior

dbn

Definisi Dry Eye

Sindrom Mata Kering


(Keratokonjungtivitis Sicca) didefinisikan
sebagai suatu gangguan pada
permukaan mata yang ditandai dengan
keringnya permukaan kornea dan
konjungtiva yang terjadi akibat
ketidakstabilan produksi dan fungsi dari
lapisan air mata (akueus, musin, atau
lipid)

Anatomi Palpebra

superfisial ke dalam :

lapisan kulit,
otot rangka
(orbicularis oculi),
jaringan areolar,
jaringan fibrosa
(lempeng tarsus), dan
lapisan membran
mukosa (konjungtiva
palpebralis)

Tepian Palpebra

Tepian anterior
Tepian posterior
Punctum lakrimal

Air Mata

Fungsi :

membuat kornea menjadi


permukaan optik yang
licin dengan meniadakan
ketidakteraturan minimal
di permukaan epitel;
membassahi dan
melindungi permukaan
epitel kornea dan
konjungtiva yang lembut;
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme dengan
pembilasan mekanik
dan efek antimikroba;
menyediakan kornea
berbagai substansi
nutrien yang diperlukan

Air mata membentuk lapisan


tipis setebal 7 10 um yang
menutupi epitel kornea dan
konjungtiva.
Isotonik dengan pH rata
rata 7,35

Lapisan Film Air Mata

Terdiri atas 3
lapisan :

Lapisan lipid
monomolekular
Lapisan akueosa
Lapisan musinosa

Komposisi Air Mata


Protein

Albumin (60% dari total protein)


Globulin
Lisosim

Immunoglobulin IgA (terbanyak), IgG, dan IgE.

konsentrasi K+, Na+, Cl- tinggi dibandingkan


dalam plasma

glukosa (5mg/dl) dan urea (0,04mg/dl) yang rendah

Mekanisme Pengeluaran Air Mata


glandula lakrimal di anterior superolateral
pungtum lakrimal

kanalikuli lakrimal

sakus lakrimal
duktus nasolakrimal

interna meatus di rongga hidung

Etiologi

Epidemiologi

Sindrom Mata Kering menggambarkan suatu


keadaan defisiensi air mata baik secara kualitas
maupun kuantitas, yang terjadi akibat penurunan
produksi air mata atau penguapan air mata yang
berlebihan

Insiden sindrom ini sering terjadi orang usia lanjut


dan wanita menopause.

Faktor Resiko

Patofisiologi

2. Ketidakstabilan lapisan air mata


Ketidakstabilan lapisan air mata berakibat peningkatan
penguapan air mata yang berkontribusi pada hiperosmolaritas
air mata.

Kelainan lapisan aqueous


Kurangnya produksi lapisan aqueous disebabkan terjadinya
gangguan interaksi neuro humoral permukaan okuler yang
menyebabkan terinterupsinya impuls saraf sekretmotorik
ke kelenjar lakrimal yang berakibat terjadinya inflamasi dan
mensupresi sekresi aqueous sehingga menyebabkan jejas
secara tidak langsung pada permukaan okuler maka timbul
gejala tidak nyaman dan iritasi okuler.
Gangguan yang terjadi biasanya merupakan akibat dari
berkurangnya produksi air mata yang disebabkan oleh
gangguan sensitifitas kornea, adanya jejas pada kelenjar
lakrimal, obat, perjalanan penyakit atau faktor personal.

Kelainan musin
Gangguan
produksi
musin
mengakibatkan
penyebaran air mata yang tidak merata pada
permukaan mata. Gangguan disebabkan oleh
hilangnya sel goblet konjungtiva.

Kelainan lipid
Kekurangan lapisan lipid pada anatomi air
mata
menyebabkan
evaporasi yang berlebihan.
Disfungsi kelenjar meibomia, meibomitis,
infeksi
kelopak
mata, blepharitis dapat menghambat lipid
yang penting untuk
mengurangi penguapan lapisan aqueous.

Manifestasi Klinis
Gejala Subjektif Mata
Kering
mata terasa gatal
adanya sensasi mata
seperti berpasir,
Sakit
Silau
Penglihatan kabur.

Gejala Objektif Mata Kering


Sekresi mukus yang berlebihan
Sukar menggerakkan kelopak mata
Mata tampak kering dan terdapat erosi
kornea
Pada pemeriksaan slit lamp, meniskus
air mata pada tepi palpebra inferior
menghilang atau terganggu
Konjungtiva
bulbi tampak edema,
hiperemik, menebal, dan kusam (tidak
tampak kilauan). Kadang kadang
terdapat benang mucus kekuningkunigan pada
forniks konjungtiva
inferior.
Pada keadaan lanjut, biasa ditemukan
filament (benang-benang) yang satu
ujungnya melekat di kornea sedangkan
ujung lainnya bergerak bebas. Pada
keadaan
ini
dapat
ditemukan
neovaskularisasi kornea

Diagnosis

1.

Diagnosis bisa ditegakkan dengan anamnesis


berdasarkan keluhan pasien, pemeriksaan fisik
mata dengan slit lamp biomikroskopi, dan tes
diagnostik.
Tes diagnostik:
Uji Schirmer (derajat: mild, moderate, severe)
hasil :7mm selama 5 menit

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tear Film Breakup Time (TBUT)


Pemulasan Fluorescein
Uji Rose Bengal
Pemeriksaan Lisozim air mata
Uji Ferning (Ocular Ferning Test)
Impresi Sitologi konjungtiva
Pemeriksaan osmolaritas air mata
Laktoferrin air mata

Penatalaksanaan

1.

Dasar dari pengobatan sindrom mata kering ialah mencari penyebab dan mengetahui
jenis lapisan air mata yang mengalami defisiensi.
Simptomatic treatment
Pengobatan sindrom mata kering adalah sebagai berikut
Pemberian air mata buatan
Air mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila terjadi
defisiensi komponen air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas pada
permukaan mata.

2.

Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur

3.

Kacamata pelembab bilik


apabila penyebabnya lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Usahakan kaca mata
hitam yang dipakai adalah yang mempunyai bentuk yang cukup lebar dan menutupi
daerah samping mata, sehingga penguapan air mata dapat dihindari.

4.

Agen anti-inflamasi
- Siklosporin A topikal : diberikan 1 tetes pada setiap mata per 12 jam.
- Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal baik digunakan sendiri atau bersama
dengan Siklosporin, bisa mengurangi peradangan dan gejala mata kering.

5.

Topikal / sistemik tetrasiklin


Obat ini efektif apabila terdapat
disfungsi kelenjar
meibom, obat yang bisa diberikan
berupa:
Doxycycline 100 mg, Minoxycline 100
mg

6.

Bedah
- Punctal plug
- Tarsorrhaphy

Komplikasi
Pada awal perjalanan keratokonjungtivitis
sicca, penglihatan sedikit terganggu.
Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus
kornea, penipisan kornea, dan perforasi.
Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri
sekunder, dan berakibat timbulnya
jaringan parut dan vaskularisasi pada
kornea,
yang
sangat
menurunkan
penglihatan.

Prognosis

Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada


pasien dengan sindrom mata kering adalah baik.

Sebagian besar pasien dengan derajat keparahan


ringan hingga sedang dapat diobati gejalanya dengan
pemberian lubricant, dan gejalanya bisa teratasi.

Pada mata kering yang berat, bisa mengganggu


kualitas hidup karena seringkali pasien mengeluhkan
penglihatan kabur, iritasi berat sehingga mereka
kesulitan membuka mata dan mereka aktivitas kerja
menjadi terganggu

Kesimpulan

Dry eye merupakan penyakit air mata multifaktorial dan


permukaan okular yang menghasilkan gejala ketidaknyamanan,
gangguan visual, dan ketidakstabilan air mata dengan
kerusakan potensial terhadap permukaan okular.

Mata kering umumnya tidak bisa disembuhkan dan


penanganan berupa mengontrol gejala dan mencegah
kerusakan permukaan. Pilihan terapi bergantung pada tingkat
keparahan penyakit

Langkah awal untuk mengobati penyakit ini adalah dengan


mengidentifikasi etiologi yang mendasarinya dan mencoba
untuk mengeliminasi dan/atau mengobatiya

Anda mungkin juga menyukai