ABSTRACT
Flies are insects belong to the suborder Cyclorrapha, order Diptera. Flies
generally act as mechanical vectors of intestinal parasites. These insects are very
interested in daily human food such as sugar, milk, the processing foods, human
and animal feces, blood and carcass. The purpose of this study are (a) know what
types of flies (Cyclorrapha:Diptera) in the District and the City of West-Sumatera
Solok Regency and (b) know what types of intestinal parasites and parasitic flies
that carry dominant (Cyclorrapha: Diptera) and (c) determine the effect of type of
bait to presence of the flies. This study uses survey methods and descriptive
analysis with laboratory tested. From the research results was obtained by six
different types of flies Musca domestica, Chrysomya megacephala, Fannia
canicularis, Calliphora sp., Lucilia sp. and Sarcophaga sp. and six kinds of
parasitic flies that carried the Entamoeba histolytica, Isospora sp., Eimeria sp.,
Cryptosporidium sp., Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura. The types of flies
that carry the most parasites are Musca domestica and the types of parasites that
flies are brought most Cryptosporidium sp. The type of feed influence to the
presence of flies. Most of feed which is visited by flies is fish, and the opposite
one is sugar.
Key words: Flies, Parasit, bait
I. PENDAHULUAN
Lalat merupakan jenis serangga, termasuk subordo Cyclorrapha, ordo
Diptera yang sering di jumpai dalam keseharian kita dan pada hampir semua jenis
lingkungan. Di ekosistem lalat dapat berperan dalam proses pembusukan, sebagai
predator,
myasis (David, 2004) dan dapat berperan sebagai vektor penyakit saluran
pencernaan seperti kolera, typhus, disentri (Santi, 2001). Lalat juga dapat
membawa bakteri patogen, Protozoa, telur serta larva cacing (Chandra, 2005).
Peran lalat sebagai agen pembawa penyakit didukung oleh struktur tubuh,
tingkah laku, dan habitatnya pada tempat yang kotor (Schmidt and Robert, 1981),
tempat pembuangan sampah, pasar, peternakan,
domestica,
lalat kandang,
lalat tse-tse,
dilakukan dengan menggunakan satu buah fly trap pada masing-masing lokasi.
Melihat adanya pengaruh jenis umpan terhadap kehadiran lalat digunakan lima fly
trap, masing-masingnya diberi satu jenis umpan. Penangkapan dilakukan enam
kali pada tiap lokasi.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari Hasil identifikasi diperoleh enam jenis lalat yaitu M. domestica, C.
megacephala, F. canicularis, Calliphora sp., Lucilia sp dan Sarcophaga sp.
Secara umum, jumlah lalat terbanyak ditemukan adalah C. megacephala yang
M.
domestica
70 ekor,
Sarcophaga sp. 11 ekor, F. canicularis 5 ekor, Calliphora sp. 4 ekor dan Lucilia
sp. 2 ekor. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan oleh Hestiningsih dkk. (2005),
pada penelitiannya di TPA Piyungan, Bantul, Yogyakarta,
bahwa lalat
C.
tempat
merupakan habitat yang disenangi oleh lalat. Indek dominan lalat tertinggi 0,58
terdapat di Pasar Raya. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Wei (2010) lalat
Chrysomya yang terbanyak ditemukan. di tempat sampah Pasar Dinoyo, Kota
Malang, dan indek similaritas tertinggi 0,91 ditemukan di lokasi pengolahan ikan
dan TPA , dan TPA dengan Pasar Rakyat, Ini menunjukan tingkat kesamaan
antara jenis lalat yang berada di lokasi tersebut relatif sama.
Dari hasil identifikasi ditemukan enam jenis parasit yaitu Entamoeba
histolytica, Isospora sp., Eimeria sp., Cryptosporidium sp., Ascaris lumbricoides
dan Trichuris trichiura. Dari analisa data di dapatkan jenis parasit terbanyak
adalah Cryptosporidium sp dengan frekuensi kehadiran 85,71 % ditemukan pada
tubuh lalat M. domestica di tempat pengolahan ikan, dan tidak ditemukannya
parasit pada tubuh Lucilia sp. pada semua lokasi penelitian. Ini disebabkan
karena, tidak adanya kontak antara Lucilia sp. dengan sumber infeksi (parasit),
atau tidak adanya parasit pada makanan atau benda yang dihinggapi lalat.
Menurut Ishartadiati (2010),
meletakan telurnya pada tinja hewan dan manusia serta pada bahan organik yang
membusuk.
Selanjutnya diperoleh indek keanekaragaman parasit tertinggi 1,18
berlokasi tempat pengolahan ikan. Hal ini disebabkan karena lokasi tersebut
memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Indek dominan parasit tertinggi 0,51
berlokasi di Pasar Rakyat. Ini menyatakan bahwa indek keanekaragaman lalat di
lokasi tersebut rendah. Indek similaitas tertinggi 1,00 terdapat di Pasar rakyat dan
Pasar Raya. menunjukan bahwa di lokasi tersebut ditemukan jenis parasit yang
relatif sama. Ini disebabkan, kedua lokasi memiliki kondisi lingkungan yang
relatif sama yaitu lingkungan yang kotor dan lalat yang ditumpangi parasit
yang
III. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (a) Jenis lalat (Cyclorrapha:
Diptera) yang ditemukan adalah Calliphora sp., Chrysomya megacephala, Fannia
canicularis, Lucilia sp., Musca domestica, dan Sarcophaga sp. (b) Jenis parasit
usus di temukan pada tubuh lalat Musca domestica dan Chrysomya megacephala
ada enam jenis yaitu Entamoeba histolytica, Isospora sp.,
Eimeria sp.,
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, F., Haryati,S., Wahyuna,M., dan Wisodo, S.H. 2007. Penggunaan ekstrak
bahan alami untuk menghambat infestasi lalat selama penjemuran ikan
jambal asin. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Vol 2 No 2, Desember 2007.
Arroyo, H.S. and John, L.C. 2008. House fly-Musca domestica Linnaeus.
University of Florida.
Astuti, D.E. 2009. Medical Entomology. Entomology/diakses 14 Agustus 2010.
Axtell, R.C. 1986. Fly control in confined livestockand poultry production. CIBAGEIG Y.USA.
Basriyanta. 2007. Memanen sampah. Penerbit Kanisius.Yokyakarta.
Borror, D.J., C.A. Triplehorn and N.F. Johnson. 1992. An introduction to the
insect. Terjemahan Partosoedjono, S. dan Mukayat, D.B. Gajah Mada
Univer sity Press. Yogyakarta.
Byrd, J.H. and Castner, J.L. 2001. Insects of forensic importance. In Forensic
Entomology : the utility of arthropods in legal investigation. New York:
CRC press,
Caron, D.M. 1999. House flies. www.uri.edu/ce/factsheets/
houseflies.htm/ diakses 20 Oktober 2011.
sheets/
Djakaria, S. dan Asmono. 1981. Parasit dan bakteri patogen pada lalat Musca
domestica dari beberapa tempat di DKI Jakarta. Dalam kumpulan makalah
seminar parasitologi nasional II.
Evenhuis and Neal, L. 1989. Catalog of The Diptera of Australia and Oceania
Region. Bishop Museum Press and E.J. Brite. Honolulu. Hawai.
Gandahusada, S., Herry, D. Ilahude dan Wita, P. 1992. Parasitologi kedokteran.
Edisi kedua. FKUI. Jakarta.
Getachew, S., T.G. Michael, B. Erko, M. Balkew and G. Medhin. 2007. Nonbiting Cyclorrhaphan flies (Diptera) as carriers of intestinal human parasites
in slum areas of Addis Ababa, Ethiopia. In Acta Tropica Volume 103, Issue
3, Pages 186-19.
Ghaffar, A. 2010. Parasitology chapter one intestinal and luminal protozoa.
Microbiology and Immunology. On-line University of South Carolina.
Grabovac. S and D. Petric. 2003. The fauna (Diptera : Cyclorrapha) on animal
farm. In. Acta entomologica serbica, 8 (1/2): 63-72
Graczyk, T.K. , Ksatria, R., Tamang, L. 2005. Mechanical transmission of human
Protozoan parasites by insects. Department of Molecular Microbiology and
Immunology, Bloomberg School of Public Health, Johns Hopkins
University, Baltimore, Maryland.
Graczyk, T.K., Michael R. Cranfield, Ronald Fayer, and Heather Bixler.1999.
House flies (Musca domestica) as transport hosts of Cryptosporidium
parvum. In Am. J. Trop. Med. Hyg., 61(3), 1999, pp. 500504
Harwood, B. and M.T. James. 1979. Entomology in human animal health.7th
Edition.The Mac Millan Company.New York.
Hestiningsih, R., Martini dan Ludfi, S. 2003. Potensi lalat sinantropik sebagai
vektor mekanis gastrointestinal disease ( kajian deskriptif dan aspek
mikrobiologi). Laporan Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro.
Hestiningsih, R., Setiawan, H., Aprilianingrum, F. 2005. Survei parasit dan
bakteri kontaminan pada lalat Crysomyia Megacephala dan Musca
domestica di tempat pembuangan sampah akhir Piyungan , Bantul,
Yogyakarata. Dalam Jurnal Kedokteran Media Medika Indonesiana FK
UNDIP. Volume 40. Nomor 1.
Hidayatun, I., Barodji dan L. Santoso. 1996. Spesies lalat yang dapat berkembang
biak di dalam daging ikan yang dikeringkan untuk pembuatan ikan asin.
Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro,
Semarang. Dalam Cermin Dunia Kedokteran No. III. 1996 41.
Simanjuntak, N.C.E. 2001. Potensi lalat sebagai vektor mekanik cacing parasit.
Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Sinambela, A.H. 2008.Cryptosporidiosis. Departemen Parasitologi.FK USU.
Sitanggang, T. 2001. Studi potensi lalat sebagai vektor mekanik cacing parasit
melalui pemeriksaan eksternal. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor.
Smokeylemon. 2011. Fly (Green Bottle)(Lucilia sericata). http://www.terrain.
net.nz/friends-of-te-henui-group/local-flies/fly-greenbottleluciliasericata. html. Diakses Desember 2011.
Soedarto. 1990. Protozoologi kedokteran. Penerbit Widya Medika. Jakarta.
________.1991. Helmintologi kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.
Surabaya.
Soulsby, E.J.L. 1986. Helminth, Artropods and Protozoa of domesticated
animals. 7th Ed. Bailliere Tindall, London.
Sukontason, K.L., Bunchoo, M., Khantawa, B., Piangjai, S., Rongsriyam, Y. and
Sukontason, K. 2007. Comparison between Musca domestica
and
Chrysomya megacephala as carriers of bacteria In northern Thailand. In
southeast asian j trop med public health. Vol 38 No. 1.
Sulaiman, S., Abdul, R. S. and J. Jeffery. 1989. Human Helminth parasite
burdens on Cyclorrhaphan flies (Diptera) Trapped at an Aboriginal
Settlement in Malaysia. Department of Parasitology and medical
Entomology, National University of Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. In
Bulletin of Entomologi cal Research. 79: 625-629.
Suprapto. 2005. Dampak masalah sampah terhadap kesehatan masyarakat.
Artikel. Dalam Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol.1 No.2 Edisi
Desember 2005.
Tabbu, C.R. 2002. Penyakit ayam dan penangngannya. Penerbit Kaninus.
Yokyakarta.
Talari, S.A., Sadr, F., Doroodgar, A., Talari M.R., Gharabagh, A.S. 2004. Wound
myiasis caused by lucilia sericata. In Arch Iranian Med 2004; 7 (2): 128
129.
Wahyudi. 2008. Sanitasi dan peran lalat sebagai vektor mekanik penyakit
kecacingan di kota jambi tahun 2007. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Yaghoobi, R., Tirgari, S. and Sina, N. 2005. Human auricular myiasis caused by
Lucilia sericata: clinical and parasitological considerations.Department of
Dermatology, School of Medicine, Ahwaz University of Medical Sciences,
Ahwaz. Iran.
Yamaguchi, T. 1995. Atlas berwarna parasitologi klinik. EGC. Jakarta.