Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.

)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

Jenis-Jenis Ektoparasit pada Mamalia Kecil yang ditemukan di Pasar Raya Padang,
Sumatera Barat

Ectoparasites of the Small Mammals at Pasar Raya Padang, West Sumatera

Beni Arengga*), Dahelmi, Siti Salmah

Laboratorium Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat
25163
*)
Koresponden: bny_mp@yahoo.com

Abstract
A study about ectoparasites on the small mammals at Pasar Raya Padang, West Sumatera was
conducted from November 2012 to January 2013. The purpose of this study was to know the
species variety of ectoparasites on the small mammals. Present study used purpossive sampling
method. The results showed that, two classes (Arachnida and Insecta), two orders (Acarina and
Siphonaptera), three families (Sarcoptidae, Laelapidae and Pulicidae), and four species of
ectoparasites (Echinolaelaps echidninus, Laelaps nuttalli, Sarcoptes scabiei and Xenopsylla
cheopis) were found on two small mammal species (Rattus tanezumi and Suncus murinus). The
highest number of individuals of ectoparasites was Echinolaelaps echidninus (46 individuals) and
the lowest one was Sarcoptes scabiei (9 individuals).

Keywords : Ectoparasites, Small mammals, Pasar Raya Padang

Pendahuluan saluran pencernaan yaitu cacing dari


golongan trematoda, nematoda, cestoda dan
Mamalia kecil adalah mamalia yang berat acanthocepala (Brown, 1979 dan Levine,
badan dewasanya kurang dari 5 Kg. Jenis- 1990). Ektoparasit yang umum terdapat pada
jenis ini antara lain adalah kelelawar, tikus, tikus adalah pinjal, kutu, tungau, dan caplak
cecurut, tupai dan banyak jenis lainnya (Hati, 1979).
(Stoddart, 1979; Suyanto 1999). Mamalia Kota Padang memiliki banyak pasar
kecil dikenal sebagai sumber penyebaran salah satu diantaranya adalah Pasar Raya.
penyakit, terutama Rodentia berperan sebagai Pasar Raya Padang merupakan pasar induk
pembawa sekitar 200 penyakit (Saim dan dari pasar yang ada di Kota Padang. Pasar ini
Suyanto, 2004). Tikus merupakan jenis adalah pasar tradisional terbesar yang
mamalia yang tergolong ordo Rodentia. Tikus memiliki tempat pembuangan sampah
memiliki bentuk hidup yang kosmopolit sementara (TPS), los, serta warung makan,
sehingga tikus dapat ditemukan dimana saja yang dalam aktivitasnya sehari-hari ditempat
seperti rumah penduduk, hutan dan lain-lain. tersebut menghasilkan sisa makanan/ sampah,
Tikus berperan sebagai vektor atau sumber dan jika tidak dibersihkan dalam waktu yang
penyebaran penyakit pada manusia dan cepat maka akan terjadi lingkunagn yang
hewan (Kadarsan, 1968). kotor dan tempat inilah yang sangat disukai
Peranan tikus sebagai vektor atau tikus untuk mempertahankan hidupnya. Maka
sumber penyebaran penyakit karena pada diperkirakan kepadatan tikus di Pasar tersebut
tikus hidup bemacam-macam parasit, yang cukup tinggi. Dengan kepadatan tikus yang
dapat digolongkan atas ektoparasit dan tinggi maka secara tidak langsung akan
endoparasit. Endoparasit pada tikus pada berpengaruh pada ektoparasitnya.
umumnya berupa cacing yang hidup pada
170
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

Selain informasi diatas, pada penelitian Selanjutnya lakukan pencucian dengan


sebelumnya yang pernah dilakukan di pasar, memakai air suling sebanyak tiga kali, tiap
selalu ditemukan satu jenis cecurut (Ordo kali pencucian selama 15 menit. Sampel yang
Insektivora), seperti penelitian di Pasar sudah jernih ini diletakkan diatas kaca objek.
Peterongan dan Pasar Wonodri Semarang Kemudian ditetesi larutan Hoyer’s dan
(Listiyarini, 2006) dan di Pasar Tradisional ditutup dengan kaca penutup. Setelah itu
Semarang Selatan (Martini dan Hestiningsih, objek dimasukkan ke dalam oven dengan
2010). Berdasarkan informasi dan alasan suhu 400 C sampai betul-betul kering dan
tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini, pinggiran cover glass diberi kutex. Kemudian
dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis identifikasi dibawah mikroskop binokuler.
ektoparasit pada mamalia kecil yang terdapat
di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Analisa data
Jenis-jenis ektoparasit yang didapatkan
Metoda Penelitian diidentifikasi dengan memakai acuan Cheng
(1964), Brown (1979), Noble and Noble
Pengambilan sampel (1989), Levine (1990) dan Zaman (1997).
Penelitian ini menggunakan metoda survei Jumlah individu masing-masing jenis
dengan teknik pengambilan purposive dihitung dan disajikan dalam bentuk tabel dan
sampling dengan menggunakan perangkap selanjutnya dideskripsikan masing-masing
mamalia kecil sebanyak 15 perangkap selama jenisnya.
tujuh hari. Perangkap dipasang pada lima
lokasi yang berbeda (los daging, los ayam, Hasil dan Pembahasan
los kain, los ikan dan tempat pembuangan
sampah) pada bagian yang diperkirakan Mamalia Kecil yang ditemukan di Pasar
merupakan jalan dan banyak mamalia Raya Padang
kecilnya. Umpan yang digunakan adalah Pada penelitian ini ditemukan dua ordo
bungkil kelapa yang telah dibakar. Perangkap mamalia kecil (Insektivora dan Rodentia),
dipasang mulai pukul 20.00 WIB sampai dua spesies yaitu Suncus murinus Linnaeus
besok paginya pukul 05.00 WIB. Mamalia (1766) dan Rattus tanezumi Temminck
kecil yang didapatkan diberi kloroform. (1844). Suncus murinus, memiliki ciri-ciri
berukuran sedang, pangkal ekor gemuk.
Pembuatan preparat parasit Seluruh tubuh dan ekor berwarna abu-abu
Sampel mamalia kecil dari lapangan dibawa kecoklatan. Ekor gemuk, terutama pada
ke Laboratorium Taksonomi Hewan untuk bagian pangkalnya, meramping pada
pengoleksian dan identifikasi ektoparasit. ujungnya. Biasanya terdapat di dalam atau
Untuk pengambilan ektoparasit dengan cara dekat rumah (Payne et al, 2000).
menyisir seluruh permukaan tubuhnya. Rattus tanezumi, memiliki ciri-ciri
Ektoparasit yang didapat dimasukan kedalam tubuh berukuran sedang. Tubuh bagian atas
botol koleksi yang berisi alkohol 70% dan beruban halus hijau, bagian bawah agak lebih
botol diberi label. Selanjutnya dilakukan pucat, coklat bunggalan dengan dasar abu-
penyortiran sampel ektoparasit. Setelah itu abu, tepi coklat sangat pucat sampai coklat
dilakukan penjernihan dengan cara abu-abu kusam. Ekor seluruhnya kecoklatan.
memasukan sampel ektoparasit ke dalam Nokturnal dan kadang diurnal. Sangat
gelas arloji dan ditambahkan asam laktat terbatas di sekitar pemukiman manusia,
sampai semua terendam larutan (sesuai perkebunan dan kebun-kebun di dekat
dengan ukuran sampel). pemukiman (Payne et al, 2000). Di Indonesia
Setelah itu ektoparasit dipanaskan kedua jenis mamalia kecil ini juga pernah
dengan lampu spiritus tetapi tidak sampai ditemukan di Pasar Peterongan dan Pasar
mendidih, kemudian didinginkan. Wonodri Semarang (Listiyarini, 2006), di
171
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

Pasar Tradisional Semarang Selatan (Martini (Arachnida dan Insekta), dua Ordo (Acarina
dan Hestiningsih, 2010) dan di Pasar Johar dan Siphonaptera), tiga Famili (Sarcoptidae,
Kota Semarang (Maharani, 2011). Laelapidae dan Pulicidae) dan empat jenis
ektoparasit di Pasar Raya Padang
Ektoparasit pada Mamalia Kecil yang (Echinolaelaps echidninus, Laelaps nuttalli,
ditemukan di Pasar Raya Padang Sarcoptes scabiei dan Xenopsylla cheopis)
Berdasarkan penelitian yang telah (Tabel 1).
dilaksanakan didapatkan dua Kelas

Tabel 1. Jumlah mamalia kecil terserang dan jumlah ektoparasit pada masing-masing jenis mamalia kecil
yang ditemukan pada masing-masing lokasi penelitian
Kelas Jenis Mamalia Kecil
Ordo (Sub Ordo) Rattus tanezumi (n= 8) Suncus murinus (n= 22)
Famili Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis a (1) b (2) c (0) d (2) e (3) a (4) b (4) c (4) d (5) e (7)
terserang ekto terserang ekto
Arachnida
Acarina (Astigmata)
Sarcoptidae
Sarcoptes scabiei De 4 6 0 1 0 0 5 3 3 0 1 0 0 2
Geer, 1778
Acarina (Mesostigmata)
Laelapidae
Echinolaelaps 7 30 4 2 0 9 15 10 16 0 2 1 2 11
echidninus Berlese, 1887
Laelaps nuttalli Hirst, 6 11 2 3 0 5 1 4 4 3 0 0 1 0
1915
Insekta
Siphonaptera
Pulicidae
Xenopsylla cheopis 5 9 0 3 0 2 4 3 4 1 2 0 0 1
Rothchild, 1884
Total Ektoparasit 56 27
Keterangan: a: los ayam, b: los daging, c: los kain, d: los ikan, e: tempat sampah

Deskripsi Ektoparasit pada Mamalia Kecil Bagian mulutnya terdiri atas chelicera yang
yang Ditemukan di Pasar Raya Padang bergigi, pedipalp berbentuk kerucut yang
1. Sarcoptes scabiei De Geer, 1778 (Gambar bersegmen tiga dan palp bibir yang menjadi
1a) satu dengan hipostoma. Berdasarkan bentuk,
Ciri-ciri umum dari jenis ini adalah tubuh warna dan ciri-ciri S. scabiei yang didapatkan
berwarna putih krem dan berbentuk oval yang pada Pasar Raya Padang sama dengan yang
cembung pada bagian dorsal dan pipih pada dikemukakan oleh (Brown, 1979). Jenis ini
bagian ventral. Notothorax anterior belum ada ditemukan pada penelitian
mempunyai dua pasang kaki yang pertama sebelumnya.
dan notogaster bagian posterior mempunyai Dari hasil pengukuran panjang dan
dua pasang kaki yang kedua. Pasangan kaki lebar tubuh didapatkan panjang tubuh
yang pertama berakhir sebagai tabung berkisar 0,4-0,8 mm (0,60±0,167), dengan
panjang masing-masing dengan sebuah alat lebar 0,2-0,6 mm (0,38±0,147) pada R.
penghisap yang berbentuk bel dan dengan tanezumi dan pada S. murinus panjang tubuh
kuku-kuku. Kaki belakang berakhir menjadi berkisar 0,4-0,7 mm (0,53±0,152), dengan
bulu keras yang panjang, kecuali pasangan lebar 0,3-0,4 (0,37±0,058).
kaki ke-4 pada yang jantan mempunyai alat
penghisap. Pada permukaan sebelah dorsal
terdapat garis-garis yang bejalan transversal
yang mempunyai duri, sisik dan bulu keras.
172
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

2. Echinolaelaps echidninus Berlese, 1887 4. Xenopsylla cheopis Rothchild, 1884


(Gambar 1b) (Gambar 1d dan 1e)
Ciri-ciri umum dari jenis ini adalah tubuh Ciri-ciri umum dari jenis ini adalah tubuh
berwarna coklat dan tertutup oleh rambut- berwarnacoklat, gepeng pada kedua lateral,
rambut panjang. Genital ventral plate tidak mempunyai sayap. Letak antenanya di
(epigynial shield) besar dan melebar pada celah bagian kepala.Mempunyai tiga pasang
bagian posterior dan seolah-olah mengelilingi kaki, kaki belakang lebih panjang dari bagian
bahagian anterior dari anal plate. Pada depan. Bagian posterior betina mempunyai
epigynial shield terdapat empat pasang setae. ujung yang membulat. Mempunyai sebuah
Pada anal shield terdapat satu pasang perianal spermateka seperti kantung dekat ujung
setae dan satu anal setae. Panjang perianal posterior. Pada yang jantan bagian posterior
setae setengah dari anal setae. Pada sternal mempunyai ujung seperti tombak yang
shield terdapat tiga pasang setae. Chelicera mengarah ke atas. Tergum kesembilan
bercabang mempunyai pilus dentilus. mengalami modifikasi yang membentuk alat
Berdasarkan bentuk, warnadan ciri-ciri E. penjepit yang dipergunakan pada saat
echidninus yang didapatkan pada Pasar Raya kopulasi yaitu aedeagus.Pada tergum
Padang sama dengan yang dikemukakan oleh kesembilan ini pada betina maupun jantan
Cheng (1964). terdapat papan sensoris dorsal yang disebut
Dari hasil pengukuran panjang dan pigidium (sensilium), yang tertutup dengan
lebar tubuh didapatkan panjang tubuh bulu-bulu dan rambut-rambut. Berdasarkan
berkisar 0,8-1,1 mm (0,94±0,107), dengan bentuk, warnadan ciri-ciri Xenopsyllacheopis
lebar 0,5-0,7 mm (0,60±0,082) pada R. yang didapatkan pada Pasar Raya Padang
tanezumi dan pada S. murinus panjang tubuh sama dengan yang dikemukakan oleh Noble
berkisar 0,8-1,1 mm (0,93±0,106), dengan and Noble (1989), Levine (1990) dan Zaman
lebar 0,5-0,7 (0,57±0,067). (1997).
Dari hasil pengukuran panjang dan
3. Laelaps nuttalli Hirst, 1915 (Gambar 1c) lebar tubuh didapatkan panjang tubuh
Ciri-ciri umum jenis ini adalah tubuh berkisar 1,9-2,6 mm (2,30±0,250), dengan
berwarna coklat, tertutup oleh rambut-rambut lebar 0,8-1,2 mm (1,03±0,141) pada R.
panjang. Epigynial shield tidak begitu tanezumi dan pada S. murinus panjang tubuh
melebar arah ke posterior dan tidak berkisar 1,9-2,3 mm (2,05±0,191), dengan
berdekatan dengan anal shield. Pada lebar 0,9-1,2 (1,03±0,150).
epigynial shied terdapat empat pasang setae.
Pada anal shield terdapat satu pasang perianal Kesimpulan
setae dan satu anal setae. Sternal shield
mempunyai tiga pasang seta. Chelicera Berdasarkan hasil penelitian yang telah
bercabang dan mempunyai pilus dentilus. dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
Berdasarkan bentuk, warna dan ciri-ciri L. dua Kelas (Arachnida dan Insekta), dua Ordo
nuttalli yang didapatkan pada Pasar Raya (Acarina dan Siphonaptera), tiga Famili
Padang sama dengan yang dikemukakan oleh (Sarcoptidae, Laelapidae dan Pulicidae), dan
Cheng (1964). empat jenis (Echinolaelaps echidninus,
Dari hasil pengukuran panjang dan Laelaps nuttalli, Sarcoptes scabiei dan
lebar tubuh didapatkan panjang tubuh Xenopsylla cheopis) telah ditemukan pada
berkisar 0,9-1,2 mm (1,03±0,116), dengan dua jenis mamalia kecil yaitu Rattus tanezumi
lebar 0,5-0,7 mm (0,57±0,082) pada R. dan Suncus murinus di Pasar Raya Padang.
tanezumi dan pada S. murinus panjang tubuh Jenis yang paling banyak didapatkan adalah
berkisar 0,8-0,9 mm (0,87±0,050), dengan Echinolaelaps echidninus (46 individu) dan
lebar 0,4-0,5 (0,45±0,058). jenis yang paling sedikit didapatkan adalah
Sarcoptes scabiei (9 individu).
173
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

a. S. scabiei b. E. echidninus c. L. Nuttalli

d. X. cheopis betina e. X. cheopis jantan


Gambar 1. Jenis-jenis ektoparasit pada mamalia kecil yang ditemukan di Pasar Raya Padang

Ucapan Terimakasih Indonesia Reprint From Prosedings


Rodents as Factors in Diseases and
Terimakasih diucapkan kepada Dr. Henny Economic Lost. The InstitutFor
Herwina, Dr. Mairawita dan Dr. Dewi Imelda Technical Interchange Between East
Roesma atas masukan dan saran yang And West. Honolulu Hawai.
diberikan selama penelitian dan penulisan Levine, N. D. 1990. Parasitology
artikel ini. Veteriner.GadjahMada University
Press. Yogyakarta.
DaftarPustaka Listiyarini, A. 2006. Survei Kepadatan Tikus
di Pasar Peterongan dan Pasar
Brown, H. W. 1979. Dasar-dasar Wonodri Semarang. [Skripsi]. Fakultas
Parasitologi Klinis Edisi III. (Terj. Kesehatan Masyarakat. Universitas
Rukmono, B) Gramedia. Jakarta. Muhammadiyah Semarang. Semarang.
Cheng, T. C. 1964. The Biology of Animal Maharani, A. 2011. Studi Kepadatan Tikus
Parasites. W, B. Saunders Company. Beserta Infestasi Pinjal dan Tungau Di
Tokyo. Pasar Johar Kota Semarang Tahun
Hati, A. K. 1979. Medical Entomology Fist 2010. [Skripsi]. Universitas
Edition Allied Book Agency. Calcuta. Diponegoro. Semarang.
New Delhi. Martini dan R. Hestiningsih. 2010. Populasi
Kadarsan, S. 1968. On The Parasite and dan Indeks Pinjal pada Tikus yang
Diseases of The Wild Rats in Java. Tertangkap di Pasar Tradisional
174
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
2(3) – September 2013: 169-174: (ISSN : 2303-2162)

Kecamatan Semarang Selatan. Provinsi Riau. Jurnal Ekologi


Universitas Diponegoro. Semarang. Kesehatan 3(3): 123-127.
Noble, E. R. and A. G. Noble. 1989. Stoddart, D. M. 1979. Ecology of Small
Parasitology The Biology of Animal Mammals. A Halsted Press Book. New
Parasites. Lea and Febiger. York.
Philadelphia. Suyanto, A. 1999. Pengelolaan Koleksi
Payne, J., C. M. Francis, K. Philips, S. N. Mamalia. Dalam: Suhardjono, YR.
Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan (ed). Buku Pegangan Pengelolaan
Mamalia di Kalimantan, Sabah, Koleksi Spesimen Zoologi. Pusat
Serawak, dan Brunei daruusalam. Penelitian dan Pengembangan Biologi-
Prima Centra Indonesia. Jakarta. LIPI. Bogor. p 21-46.
Saim, A dan A. Suyanto. 2004. Zaman, V. 1997. Atlas Parasitology
Keanekaragaman Fauna Parasit pada KedokteranEdisi ke-11. (Terj. Anwar
Mamalia Kecil di Kawasan Tesso-Nilo Chairil dan Mursal Yandi) Penerbit
Hipokrates. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai