Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN

SEMESTER GENAP 2015/2016


I.

MASALAH LINGKUNGAN

Keterbatasan dan kualitas/kondisi s.d.a

Pemborosan sumber daya alam

Anggapan bahwa teknologi dapat memecahkan semua masalah

Pola hidup yang salah

Pemanasan global

Perusakan habitat

Kepunahan spesies

Perusakan dan pengurangan luas lahan pertanian (Penurunan dan Penggurunan)

Erosi tanah

Penggaraman tanah

Penangkapan ikan yang berlebihan

Energi bahan bakar

Mineral tidak terbaharui

Limbah padat

Bahan berbahaya dan beracun .

PEMECAHAN

Penghematan air

Perlindungan dan pelestarian hutan (terutama di perbuktian)

Pengembangan teknologi (pengolahan air minum dan air limbah, alat-alat hemat air,
teknologi, daur ulang, dll)

Pengurangan pencemaran

Pemberlakuan biaya, pajak dan sanksi


II.

AIR PERMUKAAN

Air permukaan terdiri atas:

Air sungai

Air danau, rawa

Air Laut

Permasalahan Air Permukaan:


Penyebaran air yang tidak merata:
Terlalu banyak banjir
Terlalu sedikit kekeringan
Potensi air permukaan (sungai) tergantung pada: keseimbangan air (neraca air) / water balance
pada suatu DAS, yaitu:
Q = P Et S
Q = aliran air (vol/satuan waktu)
P = Curah hujan
Et= Evapotranspirasi
S= perubahan penyimpanan (koef. Storage)
PENGELOLAAN DAERAH PENGALIRAN SUNGAI
Meliputi penerapan peraturan dan penegakan hukum serta pelaksanaan tata guna lahan (land
use) yang terencana disesuaikan dengan kondisi lahan sehingga seluruh kegiatan di DPS
tersebut dapat menunjang upaya konservasi lahan dan air serta dapat mengurangi
limpasan/runoff ke sungai.
III.

AIR HUJAN

Permasalahan:

Belum dianggap penting untuk dimanfaatkan secara maksimal

Dianggap hal yang alamiah sehingga hanya dimanfaatkan untuk pertanian tadah hujan

Dianggap sebagai penyebab banjir

Yang dinilai masih menjadi hambatan adalah tidak terdapat kesatuan konsep penanganan
wilayah terbuka dan resapan air antarkawasan. Begitu pula di tingkat departemen, apalagi di
kota/kabupaten.

IV.

AIR TANAH

1. Pengisian akifer air tanah dangkal.

Akifer air tanah dangkal dapat terisi (recharge) bila: air hujan (presipitasi) dapat
menyerap ke dalam tanah (infiltrasi) dan masuk lebih dalam lagi mengisi lapisan akifer air tanah
dangkal.
Jadi akifer air tanah dangkal hanya dapat terisi secara alamiah bila:
Ada hujan yang turun di atasnya
Ada lapiran lolos air sampai ke zona jenuh air (akifer).
2. Pengisian akifer air tanah dalam.
Pengisian (recharge) akifer air tanah dalam, tidak sesederhana pengisian akifer air
tanah dangkal. Walaupun ada hujan yang turun di atas akifer air tanah dalam dengan intensitas
tinggi, tetap saja tidak dapat mengisi akifer air tanah dalam di bawahnya, karena ada lapisan
kedap air di atas akifer air tanah dalam yang menghalangi infiltrasi air hujan ke dalam akifer air
tanah dalam. Jadi akifer air tanah dalam hanya dapat terisi bila ada celah antara lapisan kedap
air dengan lapisan akifer. Hal ini mengakibatkan pengisian (recharge) air tanah dalam
membutuhkan waktu yang sangat lama. Karena recharge yang sangat sulit, maka di Indonesia
pengelolaan air tanah dalam dilakukan oleh Kementrian Pertambangan dan Energi.
V.
PENCEMARAN AIR.
Berbagai pencemaran air (mencakup pencemaran kimiawi, fisis, dan biologis):

Limbah rumah tangga (mis: sabun, kotoran manusia)

Sedimen (mis: tanah erosi)

Senyawa anorganik (mis: dari pupuk dan logam berat)

Senyawa ornganik (mis: minyak, pestisida)

Bahan radiokatif (mis: limbah pertambangan bahan radioaktif)

Pencemaran suhu (mis: limbah industri)

Agen penyebab penyakit (mis:bakteri, virus).

Sumber Pencemaran
1.Sumber titik (Point source):
Pencemar dibuang ke lingkungan melalui pipa, selokan atau kanal dari suatu tempat tertentu
(mis: pabrik, tempat pengolahan limbah)
2. Sumber non-titik (Nonpoint source):

Pencemar masuk ke dalam badan air melalui daerah yang luas/tidak dari suatu titik (mis: air
larian, daerah pertanian, erosi tanah)
Konservasi lahan dan air

Pembuatan terasering

Penghijauan dengan tanaman keras

Pembuatan saluran-saluran tanah yang dapat mengurangi erosi tanah, yang dapat
menyebabkan sedimentasi sungai

Pembuatan sumur resapan

Rehabilitasi situ-situ.

VI.
LAHAN dan TANAH
1. LAHAN (LAND)
Lahan adalah: daratan yang membentang di permukaan bumi dan menjadi tempat utama
kegiatan manusia.
Tata guna lahan: untuk pemukiman, pertanian, kehutanan, pertambagan, daerah rekreasi, dll
Faktor-faktor yang menentukan

tata guna lahan: Lokasi, Iklim ,Faktor institusional,dan

Kemampuan teknologi untuk mengarap tanah.


Pengolahan lahan yang menguntungkan secara ekonomi tidak selalu baik bila dipandang dari
segi ekologi, sehingga tidak selalu menguntungkan lingkungan dalam jangka panjang
2. PERMASALAHAN LAHAN
Jumlah penduduk dan industrialisasi yang terus meningkat mengakibatkan:
Penggunaan lahan berubah sesuai kebutuhan masyarakat misalnya di pedesaan, hutan diubah
menjadi daerah pertanian ; di perkotaan, daerah pertanian diubah menajadi non-pertanian.
Masalah lahan di perkotaan

Kurangnya pepohonan penyangga airtanah

Laju pembangunan jauh lebih cepat dari laju pertumbuhan pohon.

Solusi Lingkungan Teknik Sipil

Patuhi dan sosialisasikan AMDAL

Sebelum memasang bouplank, tanam pohon terlebih dahulu

Hitung debit air hujan dan air buangan dengan teliti

Sebelum memulai pembangunan struktur, buat dulu sistem drainase

Bila perlu buat sumur resapan sebelum pembangunan

Sediakan fasilitas pembuangan sampah organik

Bangunan sebaiknya mendapat udara dan penerangan alami (Green Building)

Patuhi UU konservasi ar.


VII.

SUMUR RESAPAN

Sumur
resapan
adalah sumur yang
dibuat
sebagai
tempat
penampungan air
hujan berlebih agar
memiliki waktu dan
ruang
untuk
meresap ke dalam
tanah
melalui
proses
infiltrasi.
(Suripin)

VIII.

SAMPAH

Anda mungkin juga menyukai