REFERENSI
II.
No. Uji : 4
Halaman : 1/9
III.
DASAR TEORI
Merancang suatu campuran beton mutu tinggi merupakan suatu proses pemilihan
bahan-bahan untuk beton dan menentukan masing-masing jumlahnya agar memenuhi
persyaratan minimum, keseragaman, kekuatan dan sifat tahan lama serta ekonomis.
Cara merancang beton kekuatan tinggi salah satunya adalah dengan metoda
Shacklock yaitu dengan menggunakan tabel dan grafik yang disusun bardasarkan data
empiris hasil penelitian.
Penelitian-penelitian eksperimental oleh Erntroy dan Shacklock telah menunjukan
bahwa dalam campuran beton berkekuatan tinggi, kemudahan pengerjaan, tipe dan
ukuran maksimum agregat, serta syarat kekuatan mempengaruhi pemilihan terhadap
perbandingan air/semen. Agregat yang mempunyai permukaan tajam, pada umumnya
menghasilkan beton yang lebih kuat dibandingkan memakai agregat yang tidak bersudut
tajam pada umur beton yang sama.
Erntroy
dan
Shaclock
telah
mengusulkan
grafik-grafik
empiris
yang
menghubungkan kekuatan tekan dengan suatu angka referensi untuk beton yang
dibuat dengan agregat kasar, granit pecah, dan kerikil tak beraturan. Hubungan antara
perbandingan air/semen dan angka referensi untuk ukuran agregat maksimum 10 mm.
Batas-batas tingkat kemudahan tersebut bervariasi dari sangat rendah sekali sampai
medium. Hubungan antara perbandingan-perbandingan agregat/semen dan air/semen
untuk mencapai kemudahan pengerjaan yang diinginkan dengan tipe serta ukuran
No. Uji : 4
Halaman : 2/9
agregat maksimum. Keterbatasan tabel-tabel yang digunakan pada metode ini adalah
bahwa tabel-tabel tersebut diperoleh dengan menggunakan agregat yang mengandung
30% material yang lolos saringan 4,75 mm dan kalau dipakai gradasi yang lain, maka
harus dilakukan penyesuaian yang tepat. Agregat dilapangan mungkin harus
dikombinasikan yang btepat dengan metode grafis untuk memenuhi persyaratan diatas.
IV.
Langkah Perancangan
Prosedur rancangan campuran beton mutu tinggi,dengan menggunakan metoda BW
Shacklock, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tentukan Kekuatan Tekan Karakteristik (Kekuatan Spesifik) (fc)
Umumnya didapatkan dari data perencanaan struktur beton dengan umur beton
28 hari.
2. Tentukan Kekuatan Tekan Rata-rata yang akan dicapai (fcr)
Digunakan persamaan:
f ' cr f ' c 1.64 Sd
Dengan Sd adalah standar deviasi yang nilainya tergantung dari peralatan dan
pelaksanaan pembetonan dilapangan.
3. Tentukan Jenis Agregat Yang akan Digunakan
Pada perancangan dengan metoda ini, agregat kasar yang digunakan,
dibedakan atas agregat irregular (batu pecah biasa), dan agregat granit (batu
pecah granit).
4. Tentukan Jenis Semen Portland yang Digunakan
Pada perancangan dengan metoda ini, jenis semen Portland yang digunakan,
dibedakan atas: Semen Portland Type I, Semen Portland Type III.
5. Tentukan Ukuran Agregat Maksimum
Pada perancangan dengan metoda ini, agregat kasar maksimum disarankan
sebesar 20 mm. Ukuran agregat kasar maksimum didapat dari hasil analisa
ayak.
6. Estimasi Faktor Air Semen (W/C atau FAS)
No. Uji : 4
Halaman : 3/9
menggunakan
gambar
tingkat
W
C
A
BjAir BjSemen BjAgregat 1000
No. Uji : 4
Halaman : 4/9
= 40 MPa
b) Max. butir
= 20 mm
c) Penyerapan air
= 2,86 %
d) Kadar air
= - %.
2. Agregat halus
a) Jenis
= Pasir alami
b) Penyerapan air
= 5,6 %
c) Kadar air
=-%
3. Gabungan agregat halus dan kasar Road Note no.4 ukuran max 20
a) Komposisi agregat halus
= 44 %
= 56 %
= 6 MPa
2. Perhitungan
1. Kuat tekan karakteristik (fc)
= 40 MPa
= fc + M
= 40 + 9.84
= 49.84 50 MPa
4.Estimasi f.a.s
No. Uji : 4
Halaman : 5/9
- Jenis semen
= Type I
- Umur perencanaan
= 28 hari
- bm
= 500 kg/cm2
No. Uji : 4
Halaman : 6/9
Dari data tersebut dan dari Gambar 1. didapat no. referensi = 32.
Nomor ini didapat dengan cara menarik garis horizontal pada Gambar
1, sehingga memotong garis kurva untuk semen type I, umur 28 hari.
Dari titik potong ditarik garis vertikal kebawah sehingga diketahui
nomor referensinya.
Gambar 2. Hubungan antara fas (W/C) dan nomor refferensi untuk beton yang menggunakan
maksimum butir angregat 20 mm dengan berbagai derajat kelecakan (workability)
W
C
Dari kurva 3.a. untuk no. referensi 32 apabila ditarik garis Vertikal
tegak, akan memotong garis grafik EL (Workability Extreme
Low).Dari titik potong ini, ditarik garis horizontal kekiri dan dapat
diperkirakan nilai fas = 0.38
f.a.s
W
C
0.38
W
W = 0.38 C
C
A
, tabel 1.a
C
No. Uji : 4
Halaman : 7/9
- Jenis agregat
- Jenis semen
= Type I
= 20 mm
- Derajat Kelecakan
=Low (L)
W
= 0,38
C
L = Low
VL = Very Low
M = Medium
Water/Cement
Ratio by weight
L
2.6
3.0
3.3
3.6
3.9
4.2
4.5
4.8
A/ C = 3,4
A = 3,4 C
= 1000
C
3,4C
0,38C
+ 2,9 + 2,56 = 1000 7,424
1
M
2.5
2.7
3.0
3.3
3.6
3.8
4.1
9.52 mm
EL VL
2.9 3.6 2.3
4.2 2.8
4.7 3.2
5.2 3.6
4.0
4.4
4.8
5.1
5.5
-
L
2.3
2.7
3.0
3.3
3.6
3.9
4.2
4.5
4.7
No. Uji : 4
Halaman : 8/9
15,24 C = 7424
C = 487,13 487 Kg/m3
W = 0.38 x C
= 0.38 x 487
= 185,06 185 kg
A = 3,4 x C
= 3,4 x 487
= 1655,8 1655 kg
Komposisi aggregat :
Pasir = 44 % x Agregat = 44 % x 1655 = 728,2 Kg
Batu pecah = 56 % x Agregat = 56 % x 1655 = 926,8 Kg
Jenis agregat
Halus
Kasar
% penyerapan SSD
5,62
2,84
= 487 kg
Air
= 185
0,49
8,69
x728,2
x926,8
100
100
= 126,26 Lt
(8,69)
x 728,2
100
=664,92 Kg
0,49
x926,8
100
= 931,34 Kg
VI. KESIMPULAN
Selisih
-8,69
0,49
No. Uji : 4
Halaman : 9/9
Penanggung Jawab
Khairul Dawam M
Komposisi 1 M3 Beton
Agregat SSD
(Kg)
487
728,2
926,34
185 lt
Dosen Pembimbing
A. Zulpanani
No. Uji : 4
Halaman : 10/9