Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

KOMUNIKASI ORGANISASI
A. Filosofi Komunikasi Organisasi
1. Filsafat Komunikasi
Filsafat Ilmu Komunikasi diartikan sebagai kegiatan berpikir dan mengkaji secara
lebih mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi
ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban
yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalahmasalah dalam proses komunikasi tersebut. (Kriyantono, 2012). Menurut Prof. Onong
Ucahana Efendy (2012), filsafat komunikasi adalah suatu disiplin ilmu yang menelaah
pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analisis, kritis, dan
holistis tentang teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut
bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, teknik dan perannya.
Dengan demikian, secara garis besar bahwa filsafat komunikasi merupakan disiplin
ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis,
kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi
dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi,
untuk memperoleh solusi atas permasalahan-permasalahan dalam bidang komunikasi.
Filsafat komunikasi bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau bahkan
memperbarui dan menyempurnakan teori yang sudah ada. Kegiatan berfilsafat ini
berdasarkan keingintahuan dan keragu-raguan manusia akan segala sesuatu yang berada
di sekitarnya secara khusus fenomena komunikasi yang didalamnya meneliti hasil
hubungan dan interaksi antarmanusia yang mana interaksi tersebut merupakan objek
material ilmu komunikasi.
2. Filosofi Organisasi
Sebuah organisasi bisa ditamsilkan dengan sebuah pohon. Sebuah pohon hanya akan
tumbuh jika memiliki akar. Akar menjadi komponen utama menghidupkan pohon.
Untuk menjalankan fungsinya, pohon membutuhkan zat makanan dan air yang
diperoleh dari unsur hara tanah yang kemudian didistribusikan ke seluruh bagian pohon.
Selain itu, akar pula yang akan menjadi penopang jika sewaktu-waktu badai datang agar
pohon tidak tumbang. Dan sudah tentu dibutuhkan akar yang kuat.

Sebuah pohon hampir dikatakan bukan sebuah pohon jika tidak mempunyai daun, dan
akan semakin indah jika daunnya lebat dan hijau. Zat hijau daun (klorofil) diperoleh dari
proses fotosintesis yang akan sempurna dengan bantuan matahari. Walaupun matahari
panas, namun turut membantu proses fotosintesis sang pohon.
Untuk melengkapi semua itu, dan betul-betul memberikan manfaat yang lebih, tentu
sang pohon harus mehasilkan buah. Tidak mudah begitu saja menghasilkan buah,
sebelumnya harus melewati fase menjadi sekuntum bunga. Bunga tidak akan pernah
menjadi buah jika tidak ada proses perkawinan (jatuhnya benang sari ke kepala putik)
dan disini dibutuhkan peran kumbang,kupu-kupu atau binatang sejenis lainnya ataupun
angin untuk mempercepat proses perkawinan tersebut hingga akhirnya bunga menjadi
buah.
Akar melambangkan ketua beserta jajaran pengurus organisasi. Jangan pernah
bermimpi sebuah organisasi akan hidup jika tidak ada orang yang mengurusi. Sedangkan
air dan zat makanan mewakili semangat, sikap, dan keteguhan yang dibutuhkan
pengurus sebagai basik/dasar untuk membangun organisasi. Butuh akar yang kuat untuk
menopang pohon ketika badai datang, dialah ke-solid-an, kekompakan,persatuan dan
kesatuan, serta rasa kebersamaan pengurus untuk mempertahankan organisasi agar tidak
hancur jika sewaktu-waktu ada masalah,rintangan/halangan atau sesuatu hal yang
membahayakan organisasi.
Jadi, komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, jumpa pers,
dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
B. Manajemen Komunikasi
1. Definisi Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinya
luntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang
sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan konteks
sosialnya (Cutlip, 2007).
Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa manajemen komunikasi adalah
manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti manajemen akan

berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan
komunikasi.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka di sinilah asas-asa manajemen dan
komunikasi dipadukan dan disesuaikan di atas landasan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam hal ini, maka para pelaku komunikasi setidaknya harus mengetahui seluk-beluk
ilmu manajemen dan ilmu komunikasi. Apabila ada keinginan bersama untuk
menyukseskan penyelengaraan komunikasi secara efektif.
Adapun perpaduan ilmu manajemen (pendekatan model input-output dari henry fayol)
dan ilmu komunikasi secara efektif. Manajemen komunikasi juga menuntut kita untuk
berkomunikasi efektif. Komunikasi efektif adalah :

Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.


Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.
Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.
Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.

Dalam konteks manajemen komunikasi, maka seorang manajer komunikasi juga


harus mampu melakukan proses manajemen untuk tercapainya tujuan komunikasi.
Mengadopsi peran manager dari schermerchon yang mengutip pendapat mintzberg
bahwa manajer komunikasi memiliki 3 peran utama, yaitu
a. peran interpersonal (interpersonal roles). Menyangkut interaksi dengan pihak
dalam maupun luar organisasi.
b. peran informasional (informasional roles) . Menyangkut pemberian,penerimaan,
dan penganalisisan infomasi.
c. Peran pengambilan keputusan (decisional roles). Menyangkut pemanfaatan
informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan permasalahan atau
melihat kesempatan yang ada.
C. Komunikasi Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dan bagaimana caranya seseorang
memimpin hingga dapat membawa kelompok kerja kearah keberhasilan yang maksimal.
Anoraga (2000) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok, ke arah
pencapaian tujuan. Gibson et.al (1995) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota
yang saling berhubungan tugasnya dalam mencapai tujuan. Nimran (2004) menyatakan
bahwa kepemimpinan atau leadership merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang
lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki.

Ada beberapa teori-teori yang membahas tentang masalah kepemimpinan, secara umum
dapat dirangkum ke dalam tiga macam:
1. Teori Bakat
Teori bakat berusaha mengidentifikasi karakteristik pribadi dari seorang pemimpin.
Teori ini juga ingin melihat karakteristik-karakteristik apa yang membedakan pemimpin
yang efektif dengan pemimpin yang tidak efektif. Kebanyakan dalam teori bakat
tersebut memfokuskan pada sifat-sifat apa yang ada pada pemimpin dan yang tidak ada
pada pemimpin. Sifat-sifat yang dipunyai seorang pemimpin adalah; lebih cerdas, lebih
extrovert, lebih percaya diri, lebih bertanggung jawab, dibanding dengan sifat bukan
para pemimpin.
2. Teori Perilaku
Teori perilaku kepemimpinan memfokuskan pada perilaku apa yang dipunyai oleh
pemimpin, yang membedakan dirinya dari non-pemimpin. Jika perilaku pemimpin
dapat diidentifikasi, maka seseorang yang akan menjadi pemimpin dapat mempelajari
perilaku tersebut supaya dia menjadi pemimpin yang efektif. Dari teori di atas terdapat
fungsi pemimpin yang mencakup dua hal yaitu:
Fungsi yang berkaitan dengan tugas (task-related functions) fungsi ini berkaitan
dengan pekerjaan, seperti mengarahkan bawahan atau mendorong bawahan agar

dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.


Fungsi yang berkaitan dengan kehidupan sosial (group maintenance atau social
functions) fungsi ini berkaitan dengan persoalan hubungan antar manusia, seperti
menjadi penengah, dan menjaga hubungan antar anggota. Jika seseorang berhasil
melakukan kedua fungsi tersebut, orang tersebut dapat menjadi pemimpin yang

efektif.
3. Teori Situasi
Penelitian-penelitian terdahulu yang mencoba melihat karakteristik dan gaya
kepemimpinan tidak dapat menemukan karakteristik atau gaya yang berlaku untuk semua
situasi. Situasi dengan demikian memainkan peran penting dalam efektivitas
kepemimpinan. Pendekatan situasional (contingency) dalam teori kepemimpinan
mencakup beberapa faktor yaitu:

Pekerjaan.
Pengharapan dan perilaku teman sekerja.
Sifat atau karakteristik, pengharapan, dan perilaku karyawan.
Budaya dan kebijaksanaan organisasi.

Anggakara (2010) menyatakan ada macam-macam gaya kepemimpinan sebagai berikut:


Gaya Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan Partisipasif
D. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris : public relation)
adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. Sebagai sebuah profesi seorang
Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat
mengerti dan menerima sebuah situasi. Ada empat ciri utama humas yang disebut sebagai
karakteristik humas, diantaranya yaitu :
1. Adanya Upaya Komunikasi Yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi cirri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbale balik.
2. Sifatnya Yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja / aktivitas humas
merupakan kerja / aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi
dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan dan
berkesinambungan ini merupakan salah satu sarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi
program PR internasional, yakni Golden World Award For Excellence in PR (GWA).
3. Berorientasi Pada Organisasi / Lembaga
Dengan mencermati orientas tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah
pemahaman yang tinggi terhadap visi,misi, dan budaya organisasi / lembaga. Visi, misi,
dan budaya organisasi / lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga
dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk
tujuan marketing.
4. Sasarannya Adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan
yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab
masih ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal Relation. Beberapa fungsi

humas dalam buku Publi Relations: Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid
(1993) disebutkan dua fungsi PR yaitu:
a. Fungsi konstruktif, Fungsi ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun
kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat
proaktif. Termasuk disini humas bertindak secara preventif (mencegah).
b. Fungsi korektif, Artinya, apabila sebuah organisasi/lembaga terjadi masalahmasalah (krisis) dengan public, maka humas harus berperan dalam mengatasi
terselesainya masalah tersebut. Fungsi ini sama halnya dengan suatu penyakit,
ketika orang sudah dalam keadaan sakit, maka upaya salanjutnya adalah upaya
mengobati menuju kesembuhan. Karena mengobati adalah salah satu upaya
penyembuhan, maka dapat jadi upaya ini gagal totol sehingga menyebabkan
kematian. Pepatah mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sementara itu, secara umum ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang
berhubungan erat dengan tujuan dan fingsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik.
b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
c. Mengevaluasi

program-program

organisasi/lembaga,khususnya

yang

berkaitan

dengan publik.

BAB VIII
KOMUNIKASI KEWIRAUSAHAAN
1.1.

Teori Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18

oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah agent who buys
means of production at certain prices in order to combine them. Adapun makna secara
etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari tiga suku kata :
wira, swa, dan sta. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur,

berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan


watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri (Suryana. 2004). Istilah kewirausahaan,
pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur. Konsep wirausaha secara lengkap
dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya
melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.
Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan
tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki
substansi yang agak berbeda.Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden
Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakatkan dan Membudaya- kan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
1.2.

Filosofi Komunikasi Kewirausahaan


Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk

ucapan ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar dan mampu menarik
perhatian orang lain. Berkomunikasi yang efektif harus diikuti dengan perilaku jujur,
sehingga dapat membantu seorang wirausaha di dalam mengembangkan karir masa
depannya.
Seorang wirausaha sangat memerlukan kemampuan komunikasi. Komunikasi merupakan
dasar bagi seorang wirausaha untuk menyampaikan pesan, mendekati pelanggan, memimpin
karyawan dan memotivasi. Seorang wirausaha sekalipun memiliki produk unggulan, konsep
layanan prima dan gagasan-gagasan kreatif, tetapi tidak dikomunikasikan kepada orang lain,
maka hal tersebut menjadi tidak berguna.Komunikasi menjadi salah satu elemen terpenting
dalam menjalankan kewirausahaan. Hal tersebut dikarenakan seorang wirausahawan adalah
seorang leader dan seorang leader mutlak harus mampu mendirect bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi.

1.3.

Karakteristik Pribadi Wirausaha


Menurut William Bygrave (2014) seorang wirausaha sedikit berbeda dibanding orang

biasa. Bygrave merangkumnya dalam teori 10 D, yaitu :


a. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan impian tersebut.
b. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan
dia mengambil keputusan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
c. Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda nunda kesempatan yang dapat di
manfaatkan.
d. Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau
rintangan yang tidak mungkin diatasi
e. Dedication
Dedikasi

seorang wirausahawan

sangat

tinggi,

semua

perhatian

dan

kegiatannya dipusatkan semata mata untuk kegiatan bisnisnya.


f. Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila gilaan. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai

keberhasilan

yang

sangat

efektif

untuk

menjual

produk

yang

ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.


g. Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan faktor -faktor kritis. Dia tidak
akan mengabaikan faktor -faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
h. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya.
i. Dollars
Wirausahawan

tidak

sangat

mengutamakan

kekayaan,

motivasinya

bukan

memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.

j. Distribute
Seorang

wirausahawan

bersedia

mendistribusikan

kepemilikan

bisnisnya

terhadap
orang orang kepercayannya, yaitu orang orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnis

Gambar 1.3.1. Proses Pembentukan Karakter Wirausaha oleh Bygrave


1.4.

Jenis Wirausaha
Wirausaha

dapat

dikelompokkan

menjadi

tiga

jenis,

yaitu founders, general

managers dan franchisee.


1.4.1. Founders (pendiri perusahaan)
Seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara
nyata

melakukan

survei

pasar,

mencari

dana,

dan

fasilitas

yang

diperlukan.Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan


penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga
seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya.
1.4.2. General Managers
General Managers adalah seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya.
1.4.3. Franchisee

Franchisee adalah wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak


kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem
franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan
franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman
dingin. Tipe kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe
ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri
retail seperti restoran cepat saji.
Model Komunikasi Wirausaha

1.5.

Untuk proses berkomunikasi di dalam wirausaha sendiri dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Proses komunikasi primer
Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran oleh wirausaha
(komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan menggunakan
b.

lambang-lambang sebagai media atau saluran.


Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang
wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan
menggunakan alat sebagai sarana. Seorang wirausaha menggunakan media, karena
masyarakat konsumen sangat jauh tempat tinggalnya dan sangat banyak. Apabila
masyarakat konsumen (komunikan) sangat jauh tempat tinggalnya, maka sebagai alat

berkomunikasi menggunakan surat, telepon, telegram, dan lain sebagainya.


c. Proses komunikasi linear
Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik lain secara
lurus. Proses komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh seorang
wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) sebagai titik
terminal. Komunikasi linear ini berlangsung dalam situasi berkomunikasi tatap muka
atau melalui alat media.
d. Proses komunikasi sirkular
Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed back).
Terjadinya umpan balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang wirausaha
(komunikator) mengalir kepada masyarakat konsumen (komunikan). Adakalanya
umpan balik itu mengalir dari masyarakat konsumen (komunikan) kepada wirausaha
(komunikator).
1.6.

Perilaku Komunikasi Wirausaha


Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam
berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Dari adanya

berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup perilaku, sikap,
dan sistem nilai.
Berikut merupakan komunikasi yang digunakan wirausaha :
a. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang, huruf, misalny
jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf atau
abjad, dan lain sebagainya.Komunikasi ini digunakan wirausahawan dalam
pembuatan proposal bisnis dalam memulai usaha, baik berkaitan dengan perizinin,
permintaan bantuan modal ataupun sebagai sarana promosi produk usaha.
b. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, ceramah,
diskusi kelompok, dan lain sebagainya.Komunikasi lisan digunakan oleh wirausaha
untuk meyakinkan pemberi modal ataupun pelanggan yang akan dituju. Apabila
seorang wirausaha memiliki kemampuan komunikasi yang baik maka akan sangat
membantu dalam pembentukan suatu usaha.
c. Komunikasi Gambar
Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit dilaksanakan, sehingga
untuk itu perlu dilaksanakan dengan komunikasi gambar. Misalnya dalam
mengkomunikasikan perencanaan suatu bangunan yang rumit, apabila disampaikan
dengan tertulis atau lisan hanya akan menimbulkan misscomunication. Perencanaan
suatu usaha seperti produk produk baru memerlukan visualisasi agar mampu menarik
dan memperjelas produk atau usaha yang akan kita lakukan atau tawarkan. Dalam
pemasaran juga dibutuhkan komunikasi visual seperti iklan yang menarik konsumen.

BAB XI
TIK
1.1 Perkembangan TIK
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.Teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data/informasi dari perangkat yang satu ke lainnya atau dari pengirim ke
penerima pesan.
1. Masa prasejarah
a. Huruf Pictograf (3000 SM)

Pada masa ini, bangsa Sumeria mulai menggunakan simbol simbol gambar
yang dibentuk menjadi huruf huruf (pictograf) yang mewakili bunyi bunyi
berbeda. Huruf huruf ini jika dirangkai akan menjadi sebuah kata. Kalimat dan
bahasa
b. Huruf Hierogliph (2900 SM)
Bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hierogliph, yaitu simbol yang
mewakili ungkapan ungkapan yang berbeda. Dibandingkan dengan pictograf,
simbol hierogliph ternyata lebih modern
2. Masa Sejarah
Penemuan kertas (105 M) oleh bangsa Cina menjadi tanda perkembangan
bahasa tulis dan cikal bakal kertas saat ini. Pada saat itu, kertas terbuat dari serat
bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan.
Dengan ditemukannya kertas, muncul teknologi pencetakan dengan menggunakan
balok kayu yang dilumuri tinta dan dicapkan pada kertas. Hal ini mirip dengan
stempel/cap yang dikenal saat ini.
3. Masa Modern
a. Mesin Cetak (Tahun 1455)
Pada tahun 1455, Johann Guttenberg menciptakan mesin cetak pertaman
menggunakan pelat huruf yang terbuat dari besi. Pelat tersebut dapat diganti
dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b. Analytical Machine (Tahun 1830)
Charles Babbage menciptakan mesin analitik yang mampu memasukkan data,
mengolahnya dan mengeluarkan bentuk output berupa kartu. Mesin ini
mengilhami terciptanya mesin digital satu abad sesudahnya (ENIAC I)
c. Telegraf dan Kode Morse (Tahun 1837)
Pada tahun ini, diciptakan mesin telegraf dan kode morse oleh Samuel Morse
bersama kedua temannya. Mereka berhasil mengirimkan berita melalui kabel
dengan kode Morse (denyut listrik) diantara dua tempat yang letaknya
berjauhan.
d. Film Pertama (Tahun 1861)
Film merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan atau
menyampaikan pesan kepada orang banyak
e. Pesawat Telepon dan Fotografi (Tahun 1877)
Berdasar pada teknologi telegraf, Alexander Graham Bell menciptakan dan
mengembangkan telepon yang dipergunakan secara umum untuk pertama kali.
Pada saat ini juga, ditemukan pula fotografi dengan kecepatan tinggi oleh
Edward Maybridge.
f. Pita Penyimpanan Magnetis (Tahun 1899)

Diciptakannya sistem penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang terbuat


dari pita plastik kuat yang disebut Mylar.
g. TV Tabung (Tahun 1923)
Zvrokyn menciptakan TV tabung pertama. Pada saat itu, belum muncul
teknologi transistor sehingga komponen elektronik yang digunakan masih
h.

berupa tabung vakum.


Media Penyimpanan Magnetic Tape (Tahun 1940)
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi terjadi
pada masa Perang Dunia II. Pengembangan tersebut bertujuan untuk
kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen dokumen militer yang
disimpan dalam bentuk magnetic tape.
i. Hypertext (Tahun 1945)
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan hypertext.
Dengan pengkodean tersebut, dapat diciptakan halaman halaman web yang
digunakan dalam internet.
j. Komputer Digital Pertama (Tahun 1946)
Charles Babbage menciptakan komputer digital pertama yang dinamakan
ENIAC I.
k. Transistor (Tahun 1948)
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan transistor untuk mengganti
tabung vakum. Selain bentuknya kecil, transistor hanya membutuhkan sumber
daya listrik yang kecil dan tidak menimbulkan panas.
l. Transistor Planar (Tahun 1957)
Pada tahun 1957, dikembangkan komponen elektronik transistor planar oleh
Jean Hoerni. Dengan teknologi ini, jutaan transistor dapat dimasukkan dalam
satu keping kecil kristal silikon. Pada tahun ini juga, Uni Soviet meluncurkan
satelit bumi pertama, yaitu Sputnik yang bertugas sebagai mata mata.
m. Jaringan Komputer Desentralisai (Tahun 1962)
Rend Paul Barand dari perusahaan RAND ditugaskan untuk mengembangkan
sistem jaringan desentralisai yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan
peluncuran kendali dalam perang nuklir.
n. Jaringan Komputer Pertama di AS (Tahun 1969)
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan empat titik
tempat, yaitu University of California, SRI (Stanford), University of Santa
Barbara dan University of Utah dengan kekuatan 50 Kbps.
o. Program e-mail (Tahun 1972)
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail (pengiriman pesan teks/surat
secara elektronik lewat internet) yang pertama.
p. Internet (1973-1990)

Istilah internet diperkenalkan dalam sebuah karya tulis mengenai TCP/IP


(Transmission Control Protocol/Internet Proocol). Kemudian, dilakukan
pengembangan sebuah protokol jaringan yang dikenal dengan nama TCP/IP.
Protokol ini dikembangkan oleh grup DARPA.
q. Tahun 1991 Sekarang
Perusahaan CERN mengembangkan sistem bisnis dalam bidang IT untuk
pertama kali. Pada tahun 1992, dibentuk kelompok pengguna internet. Selain
itu, diperkenalkan pula istilah World Wide Web (WWW). Pada tahun 1993,
layanan jasa internet dikembangkan, termasuk penyediaan jasa direktori,
penyimpanan data serta database oleh perusahaan A&T. Untuk menjadi anggota
jaringan internet, disediakan jasa registrasi oleh perusahaan Network Solution
Inc. Dan jasa layaan informasi disediakan oleh General Atomics/CERFnet.
Sejak saat itu, internet mengalami kemajuan sangat pesat dan mulai memasuki
berbagai segi kehidupan.
1.2 Aplikasi-aplikasi TIK
1. Aplikasi TIK Pada Bidang Pendidikan
Dimulai dari awal abad ke-20, telah banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan pembelajaran guna mendapatkan hasil pendidikan yang
optimal yang akan berimbas kepada peningkatan taraf hidup dan kemajuan umat
manusia di seluruh dunia
Salah satu contoh aplikasi TIK dalam bidang Pendidikan lebih dikenal dengan eeducation, dengan adanya TIK dibidang pendidikan maka membuka peluang
Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh, sharing resource atau berbagi
sumber daya antar lembaga pendidikan, perpustakaan online, CD-interaktif yang
menjadikan pembelajaran semakin menyenangkan, adanya kuliah online dan
sebagainya.
2. Aplikasi TIK Pada Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Pelayanan kesehatan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak
perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa Teknologi
mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. E-Health merupakan merupakan
penggabungan informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa
pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui
saluran internet dan teknologi yang berkaitan.
3. Aplikasi TIK Pada Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik

Penerapan TIK dalam pemerintahan dikenal dengan istilah e-government.


Tujuan pemanfaatan TIK dalam pemerintahan adalah agar pelayanan kepada
masyarakat dalam lebih efisien. TIK juga dapat memberdayakan masyarakat karena
dengan adanya infrastruktur e-government akan lebih mudah dan lebih cepat untuk
mengakses informasi dari pemerintah. Selain itu, TIK dapat mendukung
pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi
antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri. Manfaatnya dengan adanya egoverment ini dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak lain,
pelayanan publik semakin lebih baik, meningkatkan daya saing bangsa,
mewujudkan pemerintahan yang transparan dan sebagainya.
4. Aplikasi TIK Pada Bidang Pertanian
Peranan industri pertanian semakin penting dan semakin mendapat perhatian
dalam pembangunan nasional. Industri ini dapat dikatakan sebagai masa depan
sektor pertanian. Perubahan yang terjadi dari pertanian pangan ke industri pertanian
sangatlah penting demi menghadapi berbagai tuntutan pencapaian pertanian dengan
nilai tambah yang tinggi. Beberapa faktor seperti perkembangan gaya hidup,
pendapatan per kapita, teknologi pertanian maupun liberalisasi perdagangan global
berpengaruh pada peningkatan peran industri pertanian dalam pembangunan.
Cyber extension merupakan pemanfaatan information and communication
technologies (ICTs) untuk penyuluhan pertanian dikenal dengan penggunaan
jaringan on-line, computer dan digital interactive multimedia untuk memfasilitasi
diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat strategis karena mampu
meningkatkan akses informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di
lembaga penelitian maupun maupun di universitas serta para manajer penyuluhan.
Selain menggunakan cyber extension penyuluhan pertanian saat ini juga
menggunakan multiple information system bagi masyarakat pedesaan untuk
mendukung usaha dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi rumah tangga
pedesaan. (Rahman, Tanpa tahun)
1.3 Pemanfaatan TIK dalam Agribisnis
Agribisnis lazimnya didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan mulai proses
produksi, panen, pasca panen, pemasaran dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan pertanian tersebut (Soekartawi, 2003). Karena peran ICT juga merambah pada
kegiatan pertanian, maka muncullah istilah e-Agriculture dan e-Agribusiness. Jadi eAgriculture dan e-Agribusiness pada dasarnya adalah pemanfaatan ICT dalam bidang
pertanian atau bisnis di bidang pertanian. Pengaruh globalisasi yang dicirikan oleh

dampak ICT terhadap sektor pertanian itulah maka kini terjadi perkembangan eAgriculture.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengacu pada penggunaan peralatan
elektronik (terutama komputer) untuk memproses suatu kegiatan tertentu. TIK
mempunyai kontribusi yang potensial untuk berperan dalam mencapai manfaat
ekonomi, sosial dan lingkungan yang signifikan. TIK dapat menjadi media dalam
pendidikan agribisnis secara langsung kepada petani. Perkembangan TIK yang begitu
pesat, mulai dari televisi, radio, ponsel dapat menjadi motivasi pengembangan pertanian
untuk beradaptasi dalam hal pemanfaatan dan penyebarluasan informasi, sehingga
secara tidak langsung dapat memajukan pertanian ke arah yang lebih handal atau
modern.
Informasi pertanian merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
produksi dan tidak ada yang menyangkal bahwa informasi pertanian dapat mendorong
ke arah pembangunan yang diharapkan. Informasi pertanian merupakan aplikasi
pengetahuan yang terbaik yang akan mendorong dan menciptakan peluang untuk
pembangunan dan pengurangan kemiskinan. Integrasi yang efektif antara TIK dalam
sektor pertanian akan menuju pada pertanian berkelanjutan melalui penyiapan informasi
pertanian yang tepat waktu relevan, yang dapat memberikan informasi yang tepat
kepada petani dalam proses pengambilan keputusan berusahatani untuk meningkatkan
produktivitasnya. TIK dapat memperbaiki aksesibilitas petani dengan cepat terhadap
informasi pasar, input produksi, tren konsumen, yang secara positif berdampak pada
kualitas dankuantitas produksi mereka. Informasi pemasaran, praktek pengelolaan
ternak dantanaman yang baru, penyakit dan hama tanaman/ternak, ketersediaan
transportasi,informasi peluang pasar dan harga pasar input maupun output pertanian
sangat penting untuk efisiensi produksi secara ekonomi (Maureen 2009).
Pemerintah berupaya untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai instrument akselerasi pembangunan pertanian. Dalam Rencana Strategik
(RENSTRA) Departemen Pertanian, 2005-2009, telah dicanangkan kebijakan
1.
2.
3.
4.

operasional program TIK, yaitu:


Pengembangan dan Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian,
Peningkatan Pemanfaatan dan Penyebaran Informasi,
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dalam Bidang Statistik dan Sistem
Informasi
Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Sistem Informasi.

Walaupun demikian menurut Suryani, 2011, masih terdapat banyak kendala dalam
pengunaan ICT dalam bisnis dibidang pertanian, yaitu:
1. Dari sisi Infrastruktur ICT yaitu : Konektivitas, tersedianya aliran listrik,
tersedianya perangkat keras (hardware seperti komputer dll),
2. Dari sisi Content yaitu : tersedianya software yang aplikable, sulitnya mengukur
atau menginformasikan berbagai produk pertanian (sifat barangnya, sifat segar,dll),
3. Dari sisi SDMnya yaitu : tidak banyak orang yang dapat memanfaatkan atau
mengoperasikan perangkat ICT.
1.4 Jejaring TIK
Jaringan Teknologi Komunikasi adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi
yang saling berhubungan satu dan lainnya. Perkembangan komputer, sistemdata, dalam
perangkat keras dan perangkat lunak, hingga ke perkembangan komunikasi. Teknologi
pun mewabah ke jaringan informasi yang ada, sehingga menjadikan perkembangan
komunikasi yang mengalami perubahan dalam pemanfaatan teknologi.Informasi dan
data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan
komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama
dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan.
Semua peralatan jaringan komputer yang saling berhubungan dikenal sebagai
jaringan (network). Ada 3 macam jenis jaringan yaitu:
1. Jaringan Area Lokal (LAN)
Sebuah Jaringan Area Lokal, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif
kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.
Kebanyakan Jaringan Area Lokal menggunakan media kabel untuk menghubungkan
antara satu komputer dengan komputer lainnya.
2. Jaringan area Metropolitan (MAN)
Sebuah Jaringan area Metropolitan, biasanya meliputi area yang lebih besar dari
Jaringan Area Lokal, misalnya antarwilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini
jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan bank ketika
beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan
antara satu dengan lainnya.
3. Jaringan area Skala Besar (WAN)
Jaringan area Skala Besar adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah
menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan
jaringan BANK BCA yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara lain.
4. Jaringan Broadband

Abad ini adalah abadTIK yang makna mudahnya adalah informasi yang
dijejaringkan (informasi dan komunikasi disebarkan melalui teknologi yang ada).
Pengambil keputusan akan percaya diri dan cepat dalam mengambil keputusan
hanya bila cukup tersedia informasi dalam waktu yangsingkat. Informasi dan
komando akan sangat cepat tersebar hanya bila tersediasaluran yang lebar dan
menjangkau seluruh wilayah negeri. Ragam informasi yangmengalir dari dan ke
seluruh pelosok NKRI akan dapat dipantau dan dikendalikanbila jaringan TIK
nasional direncanakan dan ditata dengan baik.
Adapun jejaring yang digunakan untuk menjangkau hampir ke seluruh pelosok
negeri adalah jejaring broadband karena dengan saluran yang lebar dan tersebar ke
semua pengguna, aplikasi apa pun dapat dengan leluasa dikembangkan
dandisediakan. Alasan lainnya adalah bahwa saat ini biaya untuk membangun
saluran broadbandtidak jauh berbeda dengan yang tidakbroadband (narrowband).

Gambar 1. Perbedaan biaya broadband dengan narrow band (Sumber :JurnalVisi-Misi TIKNashal 2)
Membangun jejaring TIK broadband tentu harus mengikuti kaidah teknikyang
berlaku global, yaitu membangun dimulai dari corenetwork yang terdiri dari
jaringan backbone dan distribution. Setelah itu barulah membangun jaringan akses.
Guna memperjelas, berikut ini disajikan ilustrasi hirarki jaringan TIK yang baku.

Gambar 2. Hirarki jaringan TIK ( Sumber :Jurnal Visi-Misi TIK-Nas hal 3)


1.5 Sosial Media danKomunikasi TIK
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page pribadi
dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk
berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial saat ini sedang mengalami
perkembangan yang begitu pesat, dengan seiring berkembangnya smartphone. Istilah
lain medsos adalah "jejaring sosial" (social network) merupakan jaringan dan jalinan
hubungan secara online di internet.
Jenis-jenis media sosial, terdapat dua situs jejaring sosial yang paling terkenal dan
banyak digunakan saat ini adalah Facebook dan Twitter. Facebook adalah situs jejaring
sosial yang sedang populer saat ini. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg
bersama temannya sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin. Salah
satu keunggulan yang dimiliki oleh facebook dan jarang dimiliki oleh situs jejaring
sosial lain adalah beragamnya aplikasi yang dapat memanjakan pengguna, baik yang
dikembangkan oleh pihak internal maupun eksternal facebook.
Twitter merupakan jenis situs jejaring sosial pertemanan yang memungkinkan para
penggunanya dapat mendapatkan relasi dengan mendaftarkan dirinya pada situs tersebut.
Twitter didirikan oleh Jack Dorsey pada bulan Maret 2006 dan secara resmi diluncurkan pada
bulan Juli 2006. Twitter adalah jejaring sosial sejenis micro-blogging ukuran kecil dari sisi
jumlah kata yang bisa diupload (hanya 140 karakter). Media sosial yang paling populer
digunakan

di

Indonesia

antara

lain:

Facebok,

Twitter,

Youtube,

dan

Google

Plus.Umumnyalayanan yang ada pada jejaring sosial adalah chating, email, berbagi pesan,
berbagi video atau foto, forum diskusi, blog, dan lain-lain. Pemanfaatan situs jejaring sosial
atau social networking telah menjadi trend atau gaya hidup bagi sebagian masyarakat.

BAB X
TEKNOLOGI KONVERGENSI
1.1.

Teori Teknologi Konvergensi


Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Kata konvergensi
merujuk pada dua atau lebih hal atau benda yang bertemu dan bersatu dalam suatu titik.
Sehingga, konvergensi media berarti penggabungan atau pengintegrasian media-media
yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi

secara umum juga merujuk pada kaitannya dengan perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi (TIK). Kata konvergensi ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi
digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara.
Dalam kegiatan bisnis khususnya pemasaran , pemanfaatan teknologi terutama bidang
informasi dan komunikasi memiliki peranan penting untuk meraih pelanggan. Salah satu
teknologi yang tengah berkembang pesat akhir akhir ini adalah internet. Pesatnya
perkembangan internet berdampak dalam kegiatan pemasaran, baik metode maupun
teknik.Teknologi ini juga telah menyentuh bidang pertanian. Saat ini banyak website di
internet yang memberikan informasi baik berupa tips, tutorial, berita, inovasi , bahkan
pemasaran produk produk agribisnis. Pemanfaatan internet sendiri mampu meningkatkan
kinerja kerja di bidang agribisnis dilihat dari efesiensi dan efektivitasnya.
1.2.
E-Banking
E-Banking atau Electronic Banking merupakan layanan perbankan

yang

menggunakan media elektronik sebagai perantaranya. Tujuan dari Electronic Banking


adalah sebagai sarana penyediaan multi channel dan juga dapat menghemat biaya
transaksi bank, nasabah lebih bebas, mudah, dan memberikan keamanan bertransaksi 24
jam sehari dimanapun nasabah berada. Fasilitas electronic banking yang ditawarkan
dewasa ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian dan masing-masing bagian memiliki sistem
kerja yang menggunakan media yang berbeda. Masing-masing bagian memiliki kelebihan
tersendiri. Mengenai fasilitas yang ditawarkan dari masing-masing media electronic
banking, seperti dari Media Internet Banking, Mobile Banking, ATM dan media lainnya
yang menggunakan fungsi elektronik.
Manfaat yang diberikan dari fasilitas electronic banking diterima oleh pihak bank
selaku penyedia dan juga pihak nasabah selaku pengguna. Diantaranya bagi pihak bank
Business expansion, Customer loyality, Revenue and cost improvement, Competitive
advantage, New business model serta Fee base Income. Selain itu manfaat bagi para
nasabah diantaranya Memberikan kemudahan dan kecepatan, transaksi dimana saja dan
kapan saja dapat dilakukan dan hemat biaya dan waktu.
1.3.
E-Business
E-business dapat diartikan sebagai pemanfaatan teknologi jaringan dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk meningkatkan proses bisnisnya.
Penerapan e-business pada suatu unit usaha dapat menimbulkan keuntungan atau
kerugian. Pada satu sisi pemanfatan teknologi informasi untuk bisnis memberikan
keuntungan dalam hal peningkatan penjualan, memperluas pemasaran dan promosi serta
meningkatkan efisiensi, tetapi disisi lain penerapan e-business cenderung mengakibatkan
kerugian karena biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut sangat

tinggi sehingga pihak manajemen harus mempertimbangkan cost dan benefit dari
pemanfaatan tersebut.
1.3.1 Manfaat Penerapan E-Business
1. Peningkatan efisiensi
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat melakukan efisiensi sebesar 40%
dari total biaya operasional perusahaan yang ditujukan untuk penciptaan dan
pendistribusian informasi ke berbagai divisi terkait. Penerapan E-business dapat
meningkatkan efisiensi, ditunjukkan dengan email dapat mengurangi biaya
komunikasi, call center dapat mengurangi biaya pelayanan pelanggan, web-site dapat
mengurangi biaya marketing, decission support system dapat mengurangi biaya rapat.
2. Peningkatan efektivitas
Perusahaan dapat melakukan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari
berhubungan dengan pelanggannya non stop 24 jam, 7 hari dalam seminggu dengan
adanya penerapan E-Business
3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan
Perusahaan secara tidak langsung berhubungan dengan ratusan juta calon pelanggan
yang tersebar di seluruh dunia dengan adanya penerapan E-Business.
4. Terciptanya produk dan jasa baru
Penerapan E-business membuka kesempatan perusahaan untuk menawarkan produkproduk baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor industri dan produk-produk
sesuai dengan keinginan konsumen.
5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru
Perusahaan akan dapat menciptakan produk atau jasa baru dari setiap penemuan etechnology baru.
E-Commerce
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi,

1.4.

aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas
tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi
yang dilakukan secara elektronik.
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce
dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk
mengirimkan

data.

Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing


intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh
orang

banyak.

Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.


Sering dilakukan sistim pendekatan client-server.
Menurut Adi Nugroho(2006) E-commerce dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan seperti memperpendek jarak,perluasan pasar,perluasan jaringan mitra bisnis,
dan efisien. Dalam perdagangan tradisional hal ini akan lebih sulit dilakukan oleh
perusahaan. Sementara untuk konsumen keuntungannya adalah lebih efektif dalam
memperoleh informasi, aman secara fisik dan lebih flekseibel. E-commerce juga dapat
memberikan keuntungan bagi masyarakat umum yaitu mengurangi polusi dan
pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis,
serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Kerugian dari e-commerce adalah makin meningkatkan individualitas, karena dalam
bertransaksi tidak diperlukan bertemu tatap muka. Selain itu juga dapat menimbulkan
kekecewaan karena apa yang dillihat di layar monitor berbeda apabila dilihat secara kasat
mata. Dan yang terakhir adalah tidak manusiawi , karena tidak adanya interaksi sosial.
1.5.

E-Extention
E-extention adalah cara belajar dalam lingkungan interaktif dalam menyalurkan informasi
atau penelitian dari lembaga pemerintah maupun pendidikan. Di dalam bidang agribisnis
terdapat penyuluhan penyuluhan secara online sehingga petani atau pelaku usaha tani
mampu mengakses informasi itu secara pribadi tanpa harus menunggu adanya
penyuluhan.Metode ini dinilai lebih efisien tetapi kekurangannya adalah keterbatasan
sarana dan prasarana untuk petani mengakses informasi tersebut , seperti komputer dan
jaringan internet.

Gambar 1. Contoh e-extention

1.6.

E-Information
E-information

adalah informasi dengan

sistem elektronik dengan kata lain sebuah


sistem dimana terdapat informasi yang dikumpulkan di dalam sebuah database dan
penggunannya dapa mengakses dan menggunakan informasi informasi tersebut
khususnya informasi di bidang agribisnis.
Gambar 2 Contoh E-information

1.7.

E-Learning
Konsep E-Learning adalah penyediaan kelas-kelas
baru setara dengan kelas konvensional di lembaga pendidikan yang selama ini ada. Oleh
karena itu, pembangunan sebuah lembaga pendidikan virtual seperti E-Learning ini
haruslah memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan cita-cita untuk mendirikan
sebuah lembaga pendidikan konvensional. Intinya, sistem E-Learning ini diadaptasikan
dari sistem yang ada di lembaga pendidikan konvensional ke dalam sebuah sistem digital
melalui Internet.
Dari sisi teknologi, sistem yang paling disukai adalah sistem yang sederhana, menarik,
dan mudah untuk digunakan. Dalam hal ini, perencanaan sistem E-Learning yang baik
haruslah dapat menarik pengguna dengan menampilkan desain antarmuka

yang

interaktif, sehingga membantu pengguna untuk betah berada dalam kelas virtual tersebut
(Natakusumah, 2002).
1.7.1 Keuntungan dan Keterbatasan E-Learning
Sebelum menerapkan E-Leaning pada organisasi perusahaan atau pendidikan, perlu
dipahami terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan yang dimiliki E-Learning itu
sendiri agar penerapannya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Effendi
dan Zhuang (2005) keuntungan dan keterbatasan E-Learning diantaranya :
Keuntungan E-Learning :

E-Learning dapat diterima dan diadopsi dengan cepat karena pengguna termotivasi
dengan keuntungannya. Adapun kelebihan yang ditawarkan E-Learning antara lain :
a. Biaya
Kelebihan pertama E-Learning adalah mampu mengurangi biaya pelatihan.
Organisasi perusahaan atau pendidikan dapat menghemat biaya karena tidak perlu
mengeluarkan dana untuk peralatan kelas seperti penyediaan papan tulis, proyektor
dan alat tulis.
b. Fleksibilitas Waktu
E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar, karena dapat
mengakses pelajaran di Internet kapanpun sesuai dengan waktu yang diinginkan.
c. Fleksibilitas tempat
Adanya E-Learning membuat pelajar dapat mengakses materi pelajaran dimana
saja, selama komputer terhubung dengan jaringan Internet.
d. Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa.
e. Efektivitas pengajaran
E-Learning merupakan teknologi baru, oleh karena itu pelajar dapat tertarik untuk
mencobanya sehingga jumlah peserta dapat meningkat. E-Learning yang didesain
dengan instructional design mutahir membuat pelajar lebih mengerti isi pelajaran.
f. Ketersediaan On-demand
E-Learning dapat sewaktu-waktu diakses dari berbagai tempat yang terjangkau
Internet, maka dapat dianggap sebagai buku saku yang membantu menyelesaikan
tugas atau pekerjaan setiap saat.
Keterbatasan E-Learning
E-Learning menawarkan banyak keuntungan bagi organisasi, namun praktik ini juga
memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :

a. Budaya
Pengguna

E-Learning

menuntut

budaya

self-learning, dimana

seseorang

memotivasi diri sendiri agar mau belajar. Sebaliknya, pada sebagian besar
penduduk di Indonesia, motivasi belajar lebih banyak tergantung pada pengajar.
Pada E-Learning 100% energi dari pelajar, oleh karna itu, beberapa orang masih
merasa segan berpindah dari pelatihan di kelas ke pelatihan E-Learning
b. Investasi
Walaupun E-Learning menghemat banyak biaya, tetapi suatu organisasi harus
mengeluarkan investasi awal cukup besar untuk mengimplementasikan ELearning. Investasi dapat berupa biaya desain dan pembuatan program learning
management system, paket pelajaran dan biaya lain, seperti promosi
c. Teknologi
Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut
tidak sejalan dengan yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga ELearning tidak berjalan baik.
d. Infrastruktur
Internet belum terjangkau semua kota di Indonesia. Akibatnya belum semua orang
atau wilayah dapat merasakan E-Learning dengan Internet
e. Materi
Walaupun E-Learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materiyang tidak
dapat diajarkan melalui E-Learning. Pelatihan yang memerlukan banyak kegiatan
fisik, seperti praktek perakitan hardware, sulit disampaikan secara sempurna.
1.7.2 Karakteristik E-Learning
Karakteristik e-learning, antara lain :
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan
sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).

3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di


komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja
bila yang bersangkutan memerlukannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan halhal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
1.8.

komputer.
E-Promotion
E Promotion merupakan salah satu bentuk dari strategi pemasaran. Promosi sendiri
adalah penyampaian deskripsi suatu produk kepada konsumen dengan tujuan menarik
minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Jadi E Promotion merupakan promosi
yang dilakukan melalui media elektronik. Pengertian promosi menurut Stanton
adalah : Promotion mix is the combination of operasional selling, sales person, public
relation. These are the promotional tools that help an organization to achieve its
marketing objective.Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud dengan Promosi
adalah : Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate
and promote its product the target market. E Promotion sendiri digolongkan sebagai
tools dari promosi.
Ada beberapa isu berkaitan dengan mempromosikan produk dan layanan melalui e
promotion. Memiliki nama-domain yang mudah diingat adalah tahap pertama dalam epromotion. Perusahaan seperti egg.com telah berhasil menempati posisi merek di dunia
online sebagai online bank. Sebagian besar organisasi saat ini mempunyai beberapa
bentuk dari halaman web yang digunakan untuk beriklan. Bentuk yang paling umum dari
e-promotion adalah meletakkan banner iklan di halaman Web yang populer. Iklan banner
harus ditempatkan di mana pelanggan potensial melalukan browsing. Web humas (WPR)
adalah bentuk pendekatan online yang lain. Pada WPR berita seperti peluncuran produk
atau layanan baru dapat ditempatkan pada halaman web perusahaan, atau artikel dikirim
pada situs review. Organisasi juga dapat mengirim e-leaflet ke ratusan bahkan ribuan
responden. Untuk direct email secara langsung dalam e promotion terkadang dikenal

sebagai spam oleh pihak pengguna email itu sendiri.


1.9.
E-Trading
E-trading atau lebih dikenal dengan on line trading adalah suatu sistem perdagangan
secara Onlin- yaitu lewat perangkat teknologi internet, dimana dengan sistem ini pembeli
tidak perlu lagi datang atau repot menelepon kantor pialang (broker) untuk melakukan
transaksi jual beli saham. Semua informasi harga dan eksekusi investasi bisa dilakukan,
dimana saja dan kapan saja selama ada koneksi internet. Dengan demikian Online

Trading ini telah menjadi tren alternatif investasi yang mudah dan murah diabad
teknologi informasi ini.
Kelebihan lain dari Online Trading ini yaitu Leverage dan Two Ways Opportunity ,
dimana dengan adanya Leverage investor hanya perlu menyetor modal sebesar 4 10 %
saja dari total investasi yang diperlukan, dan Two Ways Opportunity yaitu kemungkinan
bisa mendapatkan keuntungan saat nilai tukar mata uang menguat ataupun melemah,
selain itu investor juga dapat secara aktif mengendalikan sendiri resiko investasinya
menjadi seminimal mungkin.
1.9.1 Kemudahan yang ditawarkan E-trading
Berikut adalah beberapa keuntungan berinvestasi saham dengan menggunakan etrading sebagai sekuritas perantaranya:

Electronic trading memberikan fitur pembanding yang disebut mini order.


Dengan fitur ini, investor bisa membandingkan dua saham sekaligus sekali
lihat. Pemantauan juga bisa dilakukan setiap saat, sehingga bisa lebih mudah

membuat keputusan jual beli.


Investor bisa langsung terhubung dan memantau pergerakan saham secara real
time lewat Bursa Efek Indonesia, sehingga bisa membuat keputusan dengan

lebih tepat.
Investor menjadi mudah memantau semua saham yang diinvestasikannya,

sehingga keputusan jual beli bisa dilakukan secara cepat.


Portofolio kepemilikian saham dapat dilihat seluruhnya dengan cepat, lengkap

dan mudah, lengkap dengan daftar histori saham yang dimiliki.


Jika sudah melakukan penjualan saham dengan sukses, dananya dapat
langsung ditarik secara online sehingga lebih praktis untuk mendapat
pemasukan cepat.

Biaya yang dikenakan untuk transaksi tidak terlalu kaku dan dapat dinegosiasikan, sehingga
memberikan keuntungan ekstra.
2.1.

Kesimpulan
Dengan semakin maraknya penggunaan internet, maka munculaj teknologi konvergensi
dalam bidang agribisnis. Teknologi ini mampu memberikan keuntungan baik kepada
perusahaan agribisnis, konsumen , maupun masyarakat umum. Pemanfaatannya mampu
membuat kegiatan agribisnis lebih efisien. Ada pula dampak dampak negative dengan

adanya teknologi konvergensi, namun apabila disikapi dengan baik maka tidak akan
terlalu berpengaruh terhadap kegiatan agribisnis itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai