Hepatocarsinoma
Jorghi Rezkivan
Pembimbing :
dr. Achmad Haryadi Sp.B
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. Narta
Usia
: 75 th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Karang Kamulyan
Tanggal masuk
: 06 Februari 2016
No. Rekam medis : 00331352
Ruangan
: Dahlia
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit
Sekarang
Os datang ke IGD RSUD ciamis dengan keluhan
benjolan di perut sebelah kanan atas sejak + 3
tahun yang lalu, benjolan tidak terasa nyeri,
benjolan awalnya kecil dan semakin membesar
ukuran + 10x15 cm. Benjolan terasa panas. Os
mengatakan perut terasa tidak nyaman dan terasa
seperti penuh. Os juga mengatakan mudah lelah,
nafsu makan menurun, dan berat badan menurun.
yang lalu. Os mengeluhkan BAB agak kehitaman
dan BAK seperti warna teh, demam dirasakan
hilang timbul, os juga mengeluhkan adanya
bengkak di kedua kaki sejak + 1 minggu .
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Sebelumnya Os tidak pernah
mengalami hal yang serupa seperti
sekarang. Riwayat penyakit
lainnya disangkal.
RIWAYAT
KELUARGA
Dikeluarga pasien tidak ada yang
mempunyai keluhan yang sama.
Riwayat Habituasi
Sewaktu muda Os pernah mengkonsumsi
minuman alkohol
RIWAYAT
PENGOBATAN
Os sebelumnya pernah berobat ke
rumah sakit
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
Vital sign
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi
: 82x/menit
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 36.5C
STATUS GENERALISATA
KEPALA
Bentuk kepala : Normocephali
Mata
: Conjungtiva anemis (+/+)
sklera ikterik (+/+),
pupil bulat
isokor
Telinga : Otorhea (-)
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-),
mukosa hiperemis (-), sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-),
mukosa kering
LEHER
JVP
: tidak meningkat
Tiroid
: tidak membesar
KGB
: tidak teraba
THORAX
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dinding
dada
simetris, pelebaran sela iga (-).
Palpasi
: Vokal fremitus simetris ka=ki,
krepitasi (-/- )
Perkusi
: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler breathing sound (+/+),
suara
tambahan ronchi (-/-), wheezing
(-/-)
Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi: tidak tampak iktus kordis
Palpasi : tidak teraba iktus kordis
Perkusi :
Batas jantung kanan atas : ics 2 parasternal
dextra
Batas jantung kanan bawah : ics 4
parasternal dextra
Batas jantung kiri atas : ics 2 parasternal
sinistra
Batas jantung kiri bawah : ics 4 midclavikula
sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni reguler
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
: bentuk asimetris, tampak
pembesaran/benjolan pada kuadran kanan atas
Auskultasi : bising usus (+), bruit hepatic (-)
Palpasi
: teraba masa pada kuadran kanan
atas ukuran , konsistensi keras, permukaan
berbenjol, berbatas tegas, nyeri tekan (-),
pembesaran lien (-).
Perkusi
: pekak di daerah benjolan
Pemeriksaan ekstremitas
Look : deformitas (-) oedem (+/+) sianosis (-)
Feel : nyeri tekan (-) krepitasi (-)
Move : nyeri sumbu (-)
STATUS LOKALIS
Regio Abdomen
Inspeksi : bentuk asimetris, tampak adanya
pembesaran/ benjolan di kuadran kanan atas.
Warna kulit sama dengan kulit sekitar.
Auskultasi : BU(+), bruit hepatic (-)
Palpasi : teraba massa pada kuadran kanan
atas, konsistensi keras, permukaan berbenjol,
nyeri tekan (-) pembesaran hepar 10cm di
bawah arcus costae dan 15 cm di bawah
processus xyphoideus dan berbatas tegas.
Resume
Seorang laki-laki berusia 75 tahun datang dengan keluhan terapat
benjolan di perut kanan atas sejak + 3 tahun yang lalu. awalnya kecil dan
semakin membesar + cm. Benjolan terasa panas. Os mengatakan perut
terasa tidak nyaman dan terasa seperti penuh. Os mengatakan mudah
lelah, nafsu makan menurun, dan penurunan berat bada. Terdapat
bengkak di kedua kaki sejak + 1 minggu yang lalu. Os mengatakan BAB
agak kehitaman dan BAK seperti warna teh. Os juga mengatakan ada
demam hilang timbul.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign
TD
: 140/80mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi
: 32x/menit
Suhu : 36,5C
Status Lokalis
Regio Abdomen
Pada inspeksi didapatkan bentuk
asimetris di kuadran kanan atas. Pada palpasi
teraba masa di kuadran kanan atas dengan
konsistensi keras permukaan berbenjol, nyeri
tekan (-) pembesaran hepar 10cm di bawah
arcus costae dan 15 cm di bawah processus
xyphoideus dan berbatas tegas.
Diagnosis kerja
Hepatocarsinoma
Differential Diagnosis
Hepatocarsinoma
Usulan Pemeriksaan
Laboratorium
1. Darah
2. Fungsi hati
3. Alfa-fetoprotein(AFP)
USG Abdomen
CT Scan Abdomen
Biopsi
Rencana terapi
Konsul ke dokter spesialis bedah dan dokter
spesialis penyakit dalam
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Tinjauan Teori
Definisi
Hepatoma disebut juga kanker hati atau
karsinoma hepatoseluler atau karsinoma
hepato
primer.
Hepatoma
merupakan
pertumbuhan sel hati yang tidak normal yang
di tandai dengan bertambahnya jumlah sel
dalam hati yang memiliki kemampuan
membelah/mitosis disertai dengan perubahan
sel hati yang menjadi ganas.
Epidemiologi
Hepatoma meliputi 5,6% dari seluruh kasus kanker pada
Etiologi
Terdapat hubungan yang erat antara sirosis
hati dan infeksi virus hepatitis B dan C dengan
terjadinya hepatoma. Hepatitis kronik dan
sirosis merupakan faktor onkologik bagi sel hati
sehingga dapat berubah menjadi ganas. Sirosis
hati yang bukan disebabkan virus hepatitis B
atau hepatitis C juga merupakan penyebab
hepatoma. Kira-kira 4% sirosis berubah menjadi
hepatoma. Penyebab lainnya bisa disebabkan
oleh alkohol, bahan kimia, penyakit metabolik
dan aflaktosin.
Klasifikasi Hepatocarsinoma
Hepato carsinoma dibagi menjadi dua, yaitu
primer dan sekunder, hepato carsinoma primer
berasal dari sel hepatosit (hepato carsinoma)
atau sel epitel bilier (kolangiokarsinoma).
Sedangkan yang primer disebabkan oleh
adanya metastasis tumor ganas yang lain.
Patalogi
Secara mikroskopis biasanya tumor berwarna putih,
Manifestasi Klinis
Hepatoma fase subklinis
Yang dimaksud hepatoma fase subklinis atau
stadium dini adalah pasien yang tanpa gejala
dan tanda fisik hepatoma yang jelas, biasanya
ditemukan melalui pemeriksaan AFP dan teknik
pencitraan. Caranya adalah dengan gabungan
pemeriksaan AFP dan pencitraan, teknik
pencitraan terutama dengan USG lebih dahulu,
bila perlu dapat digunakan CT atau MRI. Yang
dimaksud kelompok risiko tinggi hepatoma
umumnya adalah: masyarakat di daerah
insiden tinggi hepatoma; pasien dengan
riwayat hepatitis atau HBsAg positif; pasien
dengan riwayat keluarga hepatoma; pasien
Faktor resiko
Sirosis Hati
Penatalaksanaan
Terapi
Terapi operatif
Reseksi Hepatik
Transplantasi hati
Bagi pasien hepatoma dan sirosis hati,
Ablasi perkutan
Ablasi radio frekuensi perkutan merupakan pilihan bila penderita
Terimakasih