Anda di halaman 1dari 8

BAB IPENDAHULUAN

Sebelum menyebutkan Etika Wirausaha, sebaiknya kita menjelaskanterlebih


dahulu pengertian tentang etika. Etika itu apa? Etika adalah prinsip- prinsip yang
mensistematisasi masalah tindakan moral yang betul dan berisiketentuanketentuan serta nilai-nilai yang dapat digunakan di dalam kehidupansehari-hari.
Di dalam kehidupan bidang usaha atau dunia bisnis, seorangWirausaha tidak
berdiam diri sendiri, tetapi sangat perlu bantuan para Wirausahalainnya, adanya
bantuan dari pihak pemerintah atau badan-badan usaha terkaitlainnya.
Oleh karena itu, seorang Wirausaha harus menunjukan tingkah laku yang baik,
sopan santun, tolong-menolong, tenggang rasa, hormat-menghormati satusama
lainnya. Masalah sopan santun, hormat- menghormati, tolong-menolong,dan
tatakrama di dalam berwirausaha sehari-hari itu adalah merupakan etika.
Jikakata etika digabungkan dengan Wirausaha akan menjadi Etika Wirausaha.
Dengandemikian Etika Wirausaha itu adalah prinsip-prinsip atau pandanganpandangandalam kegiatan bidang wirausaha dengan segala persoalannya untuk
mencapaisuatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk
meningkatkankehidupan usaha sehari-hari.
Di dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai macam-macametika
yang perlu dimiliki seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya,serta
hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga standar etika itu sendiri

BAB II

TINJAUAN TEORITIS KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan KODE ETIK PROFESI

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil


Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
Kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.Jadi wirausaha itu mengarah
kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada
sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.
Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang
yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya
pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada
sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi,
dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan
merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu
yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan

dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang
berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

2.1.1 Hakekat Kewirausahaan


Dari beberapa konsep yang ada pada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13) yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro,1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6.Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen.
2.2 Pengertian Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos(bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai the discipline which can act
as the performance index or reference for our control system.

Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social
(profesi) itu sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat built-in mechanism berupa
kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat
serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala
bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto,
1999). Atau dengan kata lain etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik
dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

2.3 Pengertian Kode Etik Profesi


Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada


pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.

Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:


1. Singkat;
2. Sederhana;
3. Jelas dan Konsisten;
4. Masuk Akal;
5. Dapat Diterima;
6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
7. Komprehensif dan Lengkap, dan

8. Positif dalam formulasinya

BAB III

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA dan KODE ETIK PROFESI

3.1 Keterkaitan antara Kewirausahaan,Etika dan Kode Etik Profesi

Kewirausahaan, etika dan kode etik profesi memiliki keterkaitan satu sama
lainnya. Kita ambil contoh, misalnya kita mendirikan sebuah lapangan pekerjaan
di bidang Tekhnologi Infomasi dengan kata lain kita berwirausaha di bidang IT. Di
mana seseorang yang akan membuat usaha maka ia pun harus memiliki etika
dalam berprofesi. Agar tidak ada yang merasa dirugikan satu sama lain. Untuk
itu perlu diciptakan sebuah kode etik profesi, Karena kode etik profesi
merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan social).

Selain itu, kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
atau perusahaan tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.

4.2

Tanggung Jawab Profesi yang Lebih Spesifik

Adapun beberapa hal mengenai tanggung jawab dalam berprofesi, diantaranya :


Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk
hasil kerja professional Menjaga kompetensi sebagai professional.Mengetahui
dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
professional. Menghormati perjanjian, persetujuan dan menunjukkan tanggung
jawab.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi
(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan operasinya serta memasarkannya.

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos


(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu
ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.

Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada


pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak profesional.

Jadi antara kewirausahaan, etika dan kode etik profesi saling terkait satu sama
lain. Sebuah perusahaan hasil dari jiwa wirausaha seseorang tentu harus
memiliki sebuah etika dan tentu saja didukung dengan adanya sebuah kode etik
profesi agar tidak ada yang merasa dirugikan satu sama lain.Adapun beberapa
hal mengenai tanggung jawab dalam berprofesi, diantaranya :
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk
hasil kerja professional.Menjaga kompetensi sebagai professional.Mengetahui
dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang
professional.Menghormati perjanjian, persetujuan dan menunjukkan tanggung
jawab.
4.1 Saran
Penulis menerima saran untuk membuat karya tulis ilmiah ini semakin baik.Lebih
banyak lagi membuka sumber referensi lain.Semoga membantu membangun
kepercayaan diri dalam setiap mahasiswa untuk memiliki jiwa wirausaha
khususnya mahasiswa Ilmu Komputer fakultas MIPA Universitas Pakuan

DAFTAR PUSTAKA

http://ipan.web.id

(11 April 2012)

http://nustaffsite.gunadarma.ac.id

(11 April 2012)

http://roemahcerdaz.wordpress.com

(11 April 2012)

http://wirausahaumy.blogspot.com

(11 April 2012

Anda mungkin juga menyukai