2. TUJUAN
Sebagai acuan Petugas Kesehatan Puskesmas Bogor Timur dalam melakukan kegiatan
Pencegahan Penyakit Menular.
Meningkatkan mutu pelayanan
Mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
Mencegah terjadinya Kematian yang disebabkan penyakit menular.
3. PERATURAN RUJUKAN
Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab Program Pencegahan Penyakit Menular Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
Setiap pasien yang berobat ke Puskesmas dengan Penyakit Menular terutama yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Mandor ditandai oleh petugas P2M.
Pasien dengan Penyakit Menular dianjurkan untuk control ulang.
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan pemeriksaan diagnostic lengkap.
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan pengobatan rutin
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan home visit, bila pengobatannya drop out
Bila dalam satu keluarga atau wilayah terdiri lebih dari 1 orang mengalami penyakit menular,
pasien/keluarga dianjurkan untuk konsultasi di klinik gizi atau klinik kesehatan lingkungan.
Melakukan surveillance untuk rumah dan lingkungan yang individu atau keluarganya lebih dari
satu orang mengalami penyakit menular.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit menular yang sedang di alami.
Melakukan intervensi lingkungan.
Memonitor kondisi dan prilaku individu, keluarga dan masyarakat tentang kesehatan.
6. LAMPIRAN
Satuan Pelajaran Penyakit Menular
Leaflet
Daftar Hadir Promosi Kesehatan.
Laporan Penyakit Menular
Laporan Jumantik
Laporan hasil survey
Laporan intervensi lingkungan.
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
Laporan Imunisasi
Alur.
2. TUJUAN
Membawa ibu bersalin selamat melewat proses persalinan dan melahirkan bayi yang sehat.
3. PERATURAN RUJUKAN
Undang undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
Kepala Puskesmas Mandor
Penanggung jawab Ruang Bersalin
Bidan-bidan Puskesmas Mandor
Pelaksanaan
:
a. Persiapan ibu : - fisik, seperti : klisma, kosongkan vesicaurinaria,
kebersihan
ibu,
dsb.
- Psikis, yaitu : dorongan yang positif bagi ibu menghadapi proses
persalinan.
b. Persiapan alat dan obat-obatan (dipersiapkan dikamar bersalin), seperti :
- alat-alat partus
- alat resusitasi bayi
- obat-obatan, dsb
c. persiapan penolong
: persiapan alat-alat yang akan dipakai oleh penolong
d. observasi tanda-tanda vital : setiap 1-4 jam KU, tensi, nadi, respirasi dan suhu.
e. Observasi hal-hal khusus kala 1, setiap 15 menit sampai 1 jam: his, djj, pengeluaran
pervaginam, tanda-tanda kalaII, tanda-tanda ruptura uteri imminens.
Pelaksaan :
- Pecahkan ketuban bila masih positif
- Pimpin mengedan pada waktu his (termasuk pengaturan posisi ibu saat
mengedan dan istirahat, dsb )
- Observasi tanda-tanda vital : KU, tensi, nadi respirasi dan suhu setiap 1
jam
- Observasi tanda-tanda khusus kala II : his, djj, tanda-tanda ruptura uteri
imminens, air ketuban setiap 5-10 menit.
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
Pemantauan persalinan
Dengan partograf
Persalinan di akhiri
5.5 Dokter atau Perawat menuliskan biodata pasien dan hasil pemerisaan pada lembaran ekspedisi
rekam medis.
5.6 Dokter atau Perawat memeriksakan ke laboratorium atau radiologi jika dibutuhkan, dengan cara
menuliskan pada formulir pemeriksaan.
5.7 Dokter atau Perawat melakukan tindakan medis atau Keperawatan jika dibutuhkan.
5.8 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti EKG atau Mantoex test jika di
butuhkan.
5.9 Dokter atau Perawat merujuk pasien ke spesialis atau Rumah Sakit, jika dibutuhkan.
5.10 Dokter atau Perawat memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan fisik
maupun diagnostic.
5.11 Dokter atau Perawat menganjurkan untuk control ulang kepada pasien-pasien tertentu.
5.12 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti, menimbang berat
badan, mengukur tinggi badan, memeriksaakan haemoglobin dan mengukur tekanan darah serta
pemeriksaan buta warna untuk klien yang memerlukan keterangan sehat.
5.13 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan awal haji.
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
TUJUAN
2.1 Sebagai acuan dokter, perawat atau bidan puskesmas mandor dalam melakukan pelayanan di
klinik MTBS
2.2 meningkatkan mutu pelayanan
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab MTBS Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 pasien datang ke klinik MTBS setelah ada buku rekam medis
5.2 Dokter atau perawat melakukan analisa dan pemeriksaan fisik berdasarkan format MTBS
5.3 Dokter atau perawat menuliskan keluhan dan hasil anamnesa serta pemeriksaan fisik kedalam
buku rekam medis.
5.4 dokter atau perawat menegakkan diagnosa medis dan menetukan serta menuliskan pengobatan
yang akan diberikan pada pasien di berkas reka medis, dan resep pasien
5.5 Dokter atau perawat menuliskan biodata pasien dan hasil pemeriksaan pada lembaran ekspedisi
reka medis
5.6 Dokter atau perawat memeriksakan ke laboraturium atau radiologi jika dibutuhkan dengan cara,
menuliskan pada formulir pemeriksaan.
5.7 Dokter atau perawat melakukan tindakan medis atau keperawatan jika di butuhkan
5.8 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti mantoex test jika dibutuhkan.
5.9 Dokter atau Perawat merujuk pasien ke spesialis atau rumah sakit, jika dibutuhkan
5.10 Dokter atau Perawat memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan fisik atau
diagnostic.
5.11 Dokter atau Perawat menganjurkan untuk kontrol ulang kepada pasien pasien tertentu.
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 Alur
MENGETAHUI
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 KMS
6.3 alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
6. LAMPIRAN
6.1 Lembar laporan
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
1. PENGERTIAN
Penerimaan pasien dibagian pendaftaran adalah proses penerimaan pasein dari mulai mengambil
nomor antrian untuk mendapatkan pelayanan pendaftaran semapai dengan menunggu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dengan ketentuan sebagai berikut, adanya :
Ruang Pendaftaran
Petugas 2 orang.
Buku Register
Alat tulis kantor
Kartu status
Karcis
Nomor pendaftaran
Rak, meja dan kursi
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas pendaftaran dalam melayani pasein saat mendaftar.
2.2 Untuk mempelancar pelayanan pasien di Puskesmas.
2.3 Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab pendaftaran Puskesmas Mandor.
4.3 Petugas pendaftaran dan kasir Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien mendaftar dan diberi nomor urut sesuai dengan tujuan pasien.
5.2 Petugas menanyakan pasein, Baru atau Lama, ASKES, Umum dan JPS.
5.3 Pasien baru dibuat status dan diberi kartu berobat atau pengenal, diberi nama, alamat lengkap,
nomor telepon, nomor kartu dan tanggal, ditanya hendak kemana, umur, jenis kelamin, KK, bila
pasien ASKES/JPS dilihat kartu ASKES/JPS/Kartu miskin.
5.4 Pasien lama : cari status, petugas mencatat dibuku register,
5.5 Karcis bayar ( untuk pasien umum)
5.6 Karcis di jepit bersama status dan diserahkan ke ruang yang dituju oleh petugas.
5.7 Pasien menunggu di ruang tunggu untuk di panggil petugas.
5.8 Setelah pasein mendapat pelayanan, status ditinggall diruang periksa kemudian petugas
mengembalikan dan menyusun kembali status di rak/ pada tempatnya.
6. LAMPIRAN
6.1 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
6. LAMPIRAN
6.1 Resep
6.2 Ekspedisi Resep
6.3 Lembar laporan
6.4 Lembar Permintaan obat
6.5 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
6. LAMPIRAN
6.1 Resep
6.2 Ekspedisi Resep
6.3 Lembar laporan
6.4 Lembar Permintaan obat
6.5 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
6. LAMPIRAN
6.1 Format Laporan
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan dokter, perawat, bidan Puskesmas Mandor dalam melakukan pelayanan di
ruang
rawat inap
3. PERATURAN RUJUKAN
4. TANGGUNG JAWAB
6. LAMPIRAN
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
1. PENGERTIAN
Klinik IMS adalah pelayanan yang di berikan pada pasien dengan penyakit infeksi seksual
yang didapat dari orang yang menular memlalui hubungan sek, peneratif atau non peneratif seperti
anal, oral atau kontak kulit - kekulit
2. TUJUAN
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
1. PENGERTIAN
Kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga baik
dari suami atau istri atau perbuatan terhadap seseorang terutama pada perempuan yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis atau penelantaran rumah
tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
2. TUJUAN
3. PERATURAN RUJUKAN
4. TANGGUNG JAWAB
4.2 Penanggung jawab pemegang program Kekerasan Dalam Rumah Tangga Puskesmas
Mandor.
5.1 Pasien datang langsung atau melalui UGD, Poli Umum atau rujukan Kepolisian.
5.2 Dokter, Perawat atau Bidan melakukan amnamese atau pemeriksaan fisik dan
menuliskan kedalam buku catatan list pasien.
5.6 Pasien mendapatkan perlindungan oleh Kepolisian dalam hal penanganan dan
perlindungan.
6. LAMPIRAN
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor