Anda di halaman 1dari 39

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN :
Pencegahan Penyakit Menular adalah kegiatan tenaga kesehatan, yang terdiri dari pendidikan
kesehatan, surveillance, pengobatan dan monitoring kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang mengalami dan resiko terkena penyakit menular.

Yang termasuk Penyakit Menular, antara lain :


TB paru & milier
Diare
Tyfoid Fever
Demam Dengue
Varicella
Morbilli
Filariasis / cacing
Scables
Otitis Media
Conjunctivitis
Infeksi Telinga
Bronchopneumonia
Pneumonia

2. TUJUAN
Sebagai acuan Petugas Kesehatan Puskesmas Bogor Timur dalam melakukan kegiatan
Pencegahan Penyakit Menular.
Meningkatkan mutu pelayanan
Mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
Mencegah terjadinya Kematian yang disebabkan penyakit menular.
3. PERATURAN RUJUKAN
Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab Program Pencegahan Penyakit Menular Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
Setiap pasien yang berobat ke Puskesmas dengan Penyakit Menular terutama yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Mandor ditandai oleh petugas P2M.
Pasien dengan Penyakit Menular dianjurkan untuk control ulang.
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan pemeriksaan diagnostic lengkap.
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan pengobatan rutin
Pasien dengan Penyakit Menular dilakukan home visit, bila pengobatannya drop out
Bila dalam satu keluarga atau wilayah terdiri lebih dari 1 orang mengalami penyakit menular,
pasien/keluarga dianjurkan untuk konsultasi di klinik gizi atau klinik kesehatan lingkungan.

Melakukan surveillance untuk rumah dan lingkungan yang individu atau keluarganya lebih dari
satu orang mengalami penyakit menular.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit menular yang sedang di alami.
Melakukan intervensi lingkungan.
Memonitor kondisi dan prilaku individu, keluarga dan masyarakat tentang kesehatan.
6. LAMPIRAN
Satuan Pelajaran Penyakit Menular
Leaflet
Daftar Hadir Promosi Kesehatan.
Laporan Penyakit Menular
Laporan Jumantik
Laporan hasil survey
Laporan intervensi lingkungan.

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG IMUNISASI
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN :
Imunisasi adalah pemberian vaksin (bibit penyakit yang dilemahkan) oleh tenaga kesehatan
kepada bayi, balita dan anak sekolah serta ibu hamil yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
penyakit menular.
Penyakit menular yang dicegah dengan imunisasi, antara lain :
TBC
Polio
Campak / Morbili
Difteri
Tetanus
Pertusis
Hepatitis
2. TUJUAN
Sebagai acuan Petugas Kesehatan Puskesmas Mandor dalam melakukan kegiatan Imunisasi.
Meningkatkan mutu pelayanan.
Mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
Mencegah terjadinya kematian yang disebabkan penyakit menular.
3. PERATURAN RUJUKAN.
Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1Kepala Puskesmas Mandor.
4.2 Penanggung jawab Program Imunisasi Mandor
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
Pendataan bayi, balita dan ibu hamil di posyandu
Pendataan bayi, balita dan ibu hamil di kunjungan KIA.
Pendataan anak sekolah diseluruh sekolah dasar wilayah puskesmas Mandor.
Permintaan vaksin sejumlah bayi, balita, anak sekolah dan ibu hamil di tambah 10% di Dinas
Kesehatan.
Pemberian imunisasi sesuai jadwal
Monitoring reaksi imunisasi
Penyuluhan bila target masih dibawah UCI.
Kerjasama dengan kader dan petugas UKS untuk pemberian imunisasi.
Kerjasama dengan kader, petugas UKS dan tokoh masyarakat untuk pencapaian target sesuai
UCI.
6. LAMPIRAN
Satuan Pelajaran Penyakit Menular.
Leaflet
Daftar Hadir Promosi kesehatan.
Kohort

Laporan Imunisasi
Alur.

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PERSALINAN NORMAL
1. PENGERTIAN
Persalinan Normal adalah proses persalinan secara alamiah dengan tenaga ibu sendiri dan
resiko minimal pada ibu dan janin, dengan ketentuan : jalan lahir dan berat badan janin normal,
umur kehamilan aterm, presentasi belakang kepala ( dengan ubun ubun kecil depan ) lama
persalinan kurang dari 24 jam tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa.
Pimpinan persalinan adalah prosedur pertolongan persalinan untuk membawa ibu hamil dalam
proses persalinan dengan mengusahakan resiko yang sekecil-kecilnya pada ibu dan janin.
Pimpinan persalinan di mulai sejak mulainya persalinan atau sejak pasien datang dalam masa
persalinan sampai selesai persalinan.
Pimpinan persalinan Normal adalah pimpinan persalinan standar pada ibu hamil dalam proses
persalinan normal untuk mengusahakan resiko yang sekecil-kecilnya pada ibu dan janin.
Persalinan normal terdiri dari 4 kala :
a. Kala I : Kala Pembukaan
b. Kala II : Kala Pengeluaran
c. Kala III : Kala uri
d. Kala IV : Kala pengawasan 1 jam setelah plasenta lahir.
Pemeriksaan Penunjang :
Laboraturium :
Darah : Hemoglobin (Hb), Leukosit, Golongan Darah
Urine : Protein urine dan reduksi urine
Pemeriksaan penunjang lain bila di perlukan, seperti : USG,CTG.

Differential Diagnostik : Persalinan Dengan Penyulit


Penyulit

: hati-hati perjalanan persalinan jatuh ke persalinan resiko tinggi.

2. TUJUAN
Membawa ibu bersalin selamat melewat proses persalinan dan melahirkan bayi yang sehat.
3. PERATURAN RUJUKAN
Undang undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
Kepala Puskesmas Mandor
Penanggung jawab Ruang Bersalin
Bidan-bidan Puskesmas Mandor

5. ISI PROSEDUR KERJA


Pimpinan persalinan Kala 1 :
Diagnosis
: -adanya his teratur 10-15 menit sekali

- keluar lendir darah


- adanya penipisan dan pembukaan serviks
Tujuan
: membawa ibu hamil dalam proses persalinan kala1
menuju persalinan kala II dengan keadaan optimal

Pelaksanaan
:
a. Persiapan ibu : - fisik, seperti : klisma, kosongkan vesicaurinaria,
kebersihan
ibu,
dsb.
- Psikis, yaitu : dorongan yang positif bagi ibu menghadapi proses
persalinan.
b. Persiapan alat dan obat-obatan (dipersiapkan dikamar bersalin), seperti :
- alat-alat partus
- alat resusitasi bayi
- obat-obatan, dsb
c. persiapan penolong
: persiapan alat-alat yang akan dipakai oleh penolong
d. observasi tanda-tanda vital : setiap 1-4 jam KU, tensi, nadi, respirasi dan suhu.
e. Observasi hal-hal khusus kala 1, setiap 15 menit sampai 1 jam: his, djj, pengeluaran
pervaginam, tanda-tanda kalaII, tanda-tanda ruptura uteri imminens.

Lama Pimpinan persalinan kala 1 dapat :


a. Lama persalinan kala 1 :
Sejak permulaan persalinan, rata-rata : Primigravida 13 jam dan multigravida 7 jam.
b. Kurve Friedman
:
Pada Primigravida
:
- Fase laten 8 jam
- Fase aktif 6 jam yang terdiri dari :
- Fase akselerasi 2 jam
- Fase dilatasi maksimal 2 jam
- Fase deselerasi 2 jam
Pada Multigravida
: waktunya lebih pendek
c. Kriteria kemajuan pembukaan serviks :
- Multigravida : 1 jam : 2 cm
- Primigravida : 1 jam : 1 cm
d. Partogram : evaluasi kemajuan persalinan tiap 4 jam
Parameter kemajuan persalinan kala 1:
- Pembukaan serviks
- Penipisan serviks
- Penurunan bagian bawah janin
- Putaran paksi dalam
Pimpinan persalinan kala II :
Diagnosis : tanda-tanda persalinan kala II, dari luar :
- ibu ingin mengedan
- vulva dan anus membuka
- Porineum menonjol
Pemastian persalinan kala II dengan periksa dalam : pembukaan serviks yang lengkap

Tujuan : membawa ibu hamil dalam persalinan kala II menuju


persalinan kala III (kelahiran bayi) dengan optimal.

Pelaksaan :
- Pecahkan ketuban bila masih positif
- Pimpin mengedan pada waktu his (termasuk pengaturan posisi ibu saat
mengedan dan istirahat, dsb )
- Observasi tanda-tanda vital : KU, tensi, nadi respirasi dan suhu setiap 1
jam
- Observasi tanda-tanda khusus kala II : his, djj, tanda-tanda ruptura uteri
imminens, air ketuban setiap 5-10 menit.

Menolong melahirkan bayi, episiotomi dilakukan bila primipara dan


perineum kaku.
Lama pimpinan persalinan kala II :
- Primigravida 2 kali 1 jam selama masih ada kemajuan persalinan
- Multigravida 2 kali 1 jam selama masih ada kemajuan persalinan.
Parameter kemajuan persalinan kala II :
- penurunan bagian bawah janin
- putaran paksi dalam

Pimpinan persalinan kala III


Diagnosis
: sesudah bayi lahir sampai plasenta lahir
Tujan
: membawa ibu dalam persalinan kala III menuju
persalinan kala IV (lahirnya plasenta ) dengan optimal
Penatalaksanaan :
a. nilai tanda-tanda vital
b. nilai tanda tanda khusus kala III:
- tinggi fundus uteri
- kontraksi uterus
- perdarahan
c. kosongkan vesicaurinaria
d. nilai tanda-tanda lepasnya plasenta
e. pertolongan kelahiran plasenta
f. obat uterotonika bila perlu
lama pimpinan persalinan kala III 1 jam

Pimpinan persalinan kala IV


Diagnosis
: sesudah plasenta lahir sampai 1 jam sesudahnya
Tujuan
: membawa ibu dalam persalinan kala IV samapi proses
persalinan selesai
Pelaksanaan :
a. nilai tanda-tanda vital : KU, tensi, nadi suhu dan respirasi
b. nilai tanda-tanda khusus kala IV :
- tinggi fundus uteri
- kontraksi uterus
- perdarahan
- luka jalan lahir
- tanda-tanda ruptura uteri
c. jahit bekas episiotomi / ruptur perineum
d. pengawasan perdarahan selama 1 jam sesudah plasenta lahir
lama pimpinan persalinan kala IV sampai 1 jam sesudah lahir plasenta
Penutup
Semua tahap-tahap pimpinan persalinan diharapkan berjalan optimal dan mencapai
tujuan masing-masing sesuai waktunya.
Bila terjadi penyimpangan, maka :
a. di usahakan untuk mengembalikan kearah perjalanan persalinan normal
b. bila tidak dapat di usahakan hal di atas, maka di pilihkan (alternatif) tindakan
obstreti yang paling ringan tetapi syaratnya terpenuhi
c. pelaksanaan tindakan obstetri dengan prinsip :
- indikasi harus ada
- syarat terpenuhi
- tidak ada kontraindikasi
- lakukan dengan tindakan yang benar
- hati-hati komplikasi yang akan terjadi
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PEMANTAUAN PERSALINAN DENGAN PARTOGRAF
TANGGAL 5 Januari 2016
1.PENGERTIAN
Pemantauan persalinan dengan partograf adalah pemantauan dengan alat bantu partograf yang
digunakan selama fase aktif persalinan.
Tujuan pemantauan partograf yaitu mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan servik melalui pemeriksaan dalam dan mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal.
Dan mendeteksi secara dini setiap kemungkinan yang terjadi dalam proses persalinan, seperti adanya
penyulit, sehingga keputusan klinis yang dilakukan tepat waktu.
Secara garis besar pencatatan partograf terdiri dari informasi tentang ibu, kondisi janin,
kemajuan persalinan, jam dan waktu, kontraksi uterus,obat, kondisi ibu, dan asuhan pengamatan dan
keputusan klinis.
2. TUJUAN
2.1 sebagai acuan petugas ruang bersalin untuk melakukan pertolongan persalinan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan
2.3 Mencegah terjadinya tindakan iatrogenic
2.4 Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan janin
3. PERATURAN RUJUKAN
Undang undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab Ruang bersalin
4.3 Bidan-bidan puskesmas Mandor

5. ISI PROSEDUR KERJA


5.1 setiap pasien inpartu fase aktif di ruang bersalin dilakukan pemantauan persalinan dengan
menggunakan partograf
5.2 Semua pasien dilakukan amamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang , kemudian hasilnya
dicatatkan ke dalam lembar partograf.
5.3 Pemantauan persalinan dilanjutkan dengan ketentuan seperti dibawah
Denyut jantung janin setiap jam
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap jam
Nadi ibu setiap jam
Pembukaan serviks setiap 4 jam

Penurunan setiap 4 jam


Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
Produksi urin. Aseton dan protein setiap 2-4 jam
5.4 hasil pencatatan selalu dievaluasi dan dilakukan tindakan sesuai dengan kondisi gambaran dan
partograf
6. LAMPIRAN
Formulir partograf
Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

ALUR PEMANTAUAN PERSALINAN DENGAN PARTOGRAF

Pemantauan persalinan
Dengan partograf

Setiap pasien inpartu fase aktif di kamar


Bersalin dilakukan pemantauan dengan

Melakukan anamnesa, pemeriksaan


Fisik dan penunjang

Hasil pemeriksaan dicatat dalam format partograf

Gambaran partograf di interpretasi


Sebagai dasar dalam keputusan klinis

Melakukan tindakan sesuai dengan hasil


Identifikasi yang didapatkan

Persalinan di akhiri

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENGOBATAN DASAR (BP.UMUM)
TANGGAL 5 Januari 2016
PENGERTIAN
Pengobatan dasar ( BP. Umum) adalah pengobatan yang dilakukan oleh Dokter Umum dan
Perawat, yang meliputi pengobatan terhadap penyakit-penyakit dengan prosedur diagnostic yang
sederhana dan tindakan medis serta keperawatan yang tidak komplek dan merupakan penanganan
pertama sebelum dibawa ke Rumah Sakit, dan pemeriksaan kesehatan sederhana pada klienyang
membutuhkan keterangan sehat, serta pemeriksaan awal untuk klien Haji, dengan dokter Umum
sebagai penanggung jawab pengobatan.
Penyakit penyakit yang sering muncul di BP. Umum, di antara lain :
ISPA non pneumonia
Diare
TBC
Campak / Morbili
Hipertensi
Gastritis
Demam
Penyakit Kulit
Influenza
Luka akibat kecelakaan
TUJUAN
2.1 sebagai acuan Dokter dan Perawat Puskesmas Mandor dalam melakukan pelayanan di BP.
Umum.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 undang- undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab BP. Umum Puskesmas Mandor
4.3 Dokter umum dan Perawat Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien datang ke BP. Umum setelah ada buku rekam medis
5.2 Dokter atau Perawat melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
5.3 Dokter atau Perawat menuliskan keluhan dan hasil anamnesa serta pemeriksaan fisik ke dalam
buku rekam medis
5.4 Dokter atau Perawat menegakkan diagnosa medis dan menentukan serta menuliskan
pengobatan yang akan di berikan pada pasien di berkas rekam medis dan resep pasien.

5.5 Dokter atau Perawat menuliskan biodata pasien dan hasil pemerisaan pada lembaran ekspedisi
rekam medis.
5.6 Dokter atau Perawat memeriksakan ke laboratorium atau radiologi jika dibutuhkan, dengan cara
menuliskan pada formulir pemeriksaan.
5.7 Dokter atau Perawat melakukan tindakan medis atau Keperawatan jika dibutuhkan.
5.8 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti EKG atau Mantoex test jika di
butuhkan.
5.9 Dokter atau Perawat merujuk pasien ke spesialis atau Rumah Sakit, jika dibutuhkan.
5.10 Dokter atau Perawat memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan fisik
maupun diagnostic.
5.11 Dokter atau Perawat menganjurkan untuk control ulang kepada pasien-pasien tertentu.
5.12 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti, menimbang berat
badan, mengukur tinggi badan, memeriksaakan haemoglobin dan mengukur tekanan darah serta
pemeriksaan buta warna untuk klien yang memerlukan keterangan sehat.
5.13 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan awal haji.
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 78355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG MANAJEMEN TERPADU BALITA SEHAT
TANGGAL 5 Januari 2016
PENGERTIAN
Manajemen terpadu balita sehat adalah manajemen pengobatan terhadap balita sakit yang dilakukan
oleh dokter umum atau perawat yang meliputi pengobatan terhadap penyakit-penyakit : campak,
diare, phenomonia, malaria, dan demam dengan menggunakan MTBS dan dilakukan dengan cara
berstruktur
2.

TUJUAN
2.1 Sebagai acuan dokter, perawat atau bidan puskesmas mandor dalam melakukan pelayanan di
klinik MTBS
2.2 meningkatkan mutu pelayanan

3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab MTBS Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 pasien datang ke klinik MTBS setelah ada buku rekam medis
5.2 Dokter atau perawat melakukan analisa dan pemeriksaan fisik berdasarkan format MTBS
5.3 Dokter atau perawat menuliskan keluhan dan hasil anamnesa serta pemeriksaan fisik kedalam
buku rekam medis.
5.4 dokter atau perawat menegakkan diagnosa medis dan menetukan serta menuliskan pengobatan
yang akan diberikan pada pasien di berkas reka medis, dan resep pasien
5.5 Dokter atau perawat menuliskan biodata pasien dan hasil pemeriksaan pada lembaran ekspedisi
reka medis
5.6 Dokter atau perawat memeriksakan ke laboraturium atau radiologi jika dibutuhkan dengan cara,
menuliskan pada formulir pemeriksaan.
5.7 Dokter atau perawat melakukan tindakan medis atau keperawatan jika di butuhkan
5.8 Dokter atau Perawat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti mantoex test jika dibutuhkan.
5.9 Dokter atau Perawat merujuk pasien ke spesialis atau rumah sakit, jika dibutuhkan
5.10 Dokter atau Perawat memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan fisik atau
diagnostic.
5.11 Dokter atau Perawat menganjurkan untuk kontrol ulang kepada pasien pasien tertentu.
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 Alur
MENGETAHUI

Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PROGRAM GIZI DAN KLINIK GIZI
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program gizi dan klinik gizi adalah kegiatan petugas gizi, diantaranya melakukan konsultasi,
penyuluhan, intervensi terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik di Puskesmas,
Posyandu maupun tempat-tempat berkumpulnya masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
asupan gizi masyarakat yang seimbang dan menurunkan angka kurang gizi dan angka kesakitan
karena kurang gizi.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas gizi puskesmas Mandor dalam melakukan pelayanan di klinik Gizi
maupun masyarakat.
2.2 Mengingkatkan mutu pelayanan
2.3 Menurunkan angka gizi kurang dan gizi buruk
2.4 Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena gizi kurang atau gizi buruk.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab gizi Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas gizi mengindentifikasi bayi dan balita yang kurang gizi dan gizi buruk melalui klinik
BP. Umum, KIA, MTBS, Posyandu. Taman Kanak-kanak dan PAUD di wilayah Puskesmas
Mandor.
5.2 Petugas gizi menganjurkan klien kepada keluarga untuk konsultasi di klinik gizi
5.3 Petugas gizi memberikan penyuluhan kepada klien dan keluarga tentang gizi seimbang.
5.4 Petugas gizi melakukan kunjungan rumah.
5.5 Petugas gizi memberikan makanan tambahan kepada klien yang mengalami gizi kurang dan gizi
buruk
5.6 Petugas gizi memonitor status gizi setiap bulan dan melaporkannya.
5.7 Petugas gizi memonitor bayi dan balita di posyandu, Taman kanak-kanak dan PAUD yang
mengalami gizi kurang dan gizi buruk.
5.8 Petugas gizi berkoordinasi dengan kader, dan guru UKS untuk memberikan makanan tambahan.
5.9 Petugas gizi memberikan penyuluhan tentang makanan seimbang di posyandu, taman kanakkanak dan PAUD.
5.10 Petugas gizi memberikan vitamin A pada bulan febuari dan agustus di posyandu, taman kanakkanak dan PAUD.
5.11 Petugas gizi membuat laporan status gizi bayi dan balita di wilayah puskesmas mandor setiap
bulan

6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Recam Medis
6.2 KMS
6.3 alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KLINIK KESLING
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program kesehatan lingkungan dan klinik kesling adalah kegiatan petugas kesling, diantaranya
melakukan konsultasi, penyuluhan, intervensi terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
baik puskesmas, posyandu, maupun tempat-tempat berkumpulnya masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat agar tidak terjadi wabah penyakit.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas kesling puskesmas mandor dalam melakukan pelayanan di klinik kesling
maupun di masyarakat.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan
2.3 Menurunkan angka kesakitan karena lingkungan yang kurang sehat
2.4 Menurunkan angka kematian karena lingkungan yang kurang sehat
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandro
4.2 Penanggung jawab kesling puskesmas Mandor
4.3 Penanggung jawab Pro.Kes Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas kesling mengindentifikasi pasien yang mengalami sakit karena lingkungan yang kurang
sehat, seperti diare, penyakit kulit, penyakit paru-paru, typhoid, melalui klinik BP. Umum, KIA,
MTBS, Posyandu, P2M, di wilayah puskesmas Mandor.
5.2 Petugas kesling menganjurkan klien dan keluarga untuk konsultasi di klinik kesling.
5.3 Petugas kesling memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
tentang pemeliharaan lingkungan yang sehat.
5.4 Petugas kesling melakukan kunjungan rumah.
5.5 Petugas kesling mengindentifikasi penyebab masalah kesehatan lingkungan
5.6 Petugas kesling membuat laporan tentang masalah yang ditemukan kepada kepala Puskesmas
dan Dinas Kesehatan
5.7 Petugas kesling memberikan interpensi lingkungan sesuai kebutuhan dan kemampuan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat
5.8 Petugas kesling memonitor pelaksanaan intervensi
5.9 Petugas kesling memberikan abate kepada masyarakat setiap bulan
5.10 Petugas kesling membuat laporan bulanan
6. LAMPIRAN
6.1 Lembar laporan
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
Sri Supartinah, S.Kep, Ners
Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Usaha kesehatan sekolah adalah program kesehatan yang berkaitan langsung dengan anak sekolah
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal dalam upaya membentuk manusia indonesia yang berkualitas, dengan ruang lingkup
kegiatannya mencakup Trias UKS, meliputi : Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinanaan
Lingkungan
Sekolah
Sehat,
dengan
sasaran
peserta
didik
TK,RA,PAUD,SD.SLTP,SLTA, masyarakat sekolah (guru/ pamong belajar, staf sekolah dan
pengelola pendidikan lainnya) seta orang tua murid, komite sekolah dan masyarakat.
TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas UKS Puskesmas Mandor dalam melakukan pelayanan di sekolah.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka kesakitan pada anak sekolah.
2.4 Meningkatkan pengetahuan , sikap dan keterampilan hidup sehat, seperti tidak merokok,
malakukan aktifitas fisik dan makanan gizi seimbang.
2.5 Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup sehat beserta didik
2.6 Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah
tangga dan di lingkungan masyarakat.
2.7 Meningkatkan keterampilan hidup sehat peserta didik agar mampu melindungi diri terhadap
pengaruh penyalahgunaan NAPZA, kenalkan remaja, prilaku seks bebas, penyakit menular
HIV/AIDS
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI No.36 tahun2009 tentang kesehatan
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab UKS, Puskesmas Mandor
4.3 UKS wilayah Puskesmas Mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas UKS berkerja sama dengan guru UKS melakukan penjaringan kesehatan setiap tahun
ajaran baru
5.2 Petugas UKS melakukan penyuluhan kesehatan ke sekolah-sekolah
5.3 Petugas UKS mengadakan pelatihan Dokter cilik dan KADER kesehatan secara berkala
5.4 Petugas UKS mengadakan pelatihan untuk guru UKS secara berkala.
5.5 Petugas UKS berkerja sama dengan petugas Gizi memonitor status gizi anak sekolah dan
pemberian vitamin A.
5.6 Petugas UKS berkerja sama dengan penanggung jawab imunisasi untuk pemberian imunisasi
kepada anak sekolah
5.7 Petugas UKS berkerja sama dengan tanggung jawab P2M dalam pemberian obat cacing
5.8 Petugas UKS melaksanakan peer konselor dan fokus Group Discution terhadap anak sekolah
SLTP dan SLTA
5.9 Petugas UKS berkerja sama dengan petugas kesling dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat.

6. LAMPIRAN
6.1 Lembar laporan
6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
DAN USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT (UKGM)
TANGGAL 5 Januari 2016
PENGERTIAN
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan gigi masyarakat adalah program kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan gigi pada anak sekolah dan masyarakat, baik secara individu,
keluarga dan kelompok, dengan kegiatan yang berupa preventif, promotif dan rehabilitatif, di
antaranya : Sikat Gigi massal, pemeriksaan kesehatan gigi dan Perawatan Gigi yang dilaksanakan
disekolah, Puskesmas, Posyandu, dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas UKGS dan UKGM Puskesmas Mandor dalam melakukan kegiatan di
sekolah dan masyarakat
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah dan masyarakat
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab UKGS dan UKGM Puskesmas Mandor.
4.3 Guru-guru UKS dan kader-kader kesehatan di wilayah Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas UKS berkeja sama dengan guru UKS dan kader kesehatan melakukan pemeriksaan dan
pengobatan gigi dan mulut setiap tahun ajaran baru.
5.2 Petugas UKS berkerjasama dengan guru UKS dan kader kesehatan melakukan penyuluhan
tentang kesehtan gigi dan mulut di sekolah, posyandu dan tempat berkumpulnya masyarakat
secara berkala.
5.3 Petugas UKS berkerja sama dengan guru UKS dan kader kesehatan melakukan sikat gigi
massal secara berkala.
5.4 Petugas UKS membuat laporan bulanan dan tahunan untuk setiap kegiatan.
6. LAMPIRAN
6.1 Lembar laporan
6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PRIMARY HEALTH NURSING (PHN) / PERKESMAS
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Primary Health Nursing (PHN) / PERKESMAS adalah Perawatan terhadap komunitas masyarakat
yang dilakukan oleh Perawat dengan menitikberatkan pada kegiatan preventif dan promotif.
Pengkajian komunitas dan lingkungan komunitas
Identifikasi masalah kesehatan komunitas
Penegakkan diagnosa komunitas
Pioritas penyelesaian masalah komunitas
Intervensi masalah komunitas
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan Petugas PHN Puskesmas Mandor dalam melakukan kegiatan kesehatan
komunitas
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka kesakitan.
2.4 Menurunkan angka kematian.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab PHN Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas PHN Melakukan pengkajian komunitas.
5.2 Petugas PHN Melakukan identifikasi masalah komunitas.
5.3 Petugas PHN Melakukan pioritas masalah komunitas.
5.4 Petugas PHN Melakukan perencanaan penyelesaian masalah komunitas.
5.5 Petugas PHN berkerjasama dengan pihak terkait melakukan implementasi masalah Komunitas.
6. LAMPIRAN
6.1 Satuan Pelajaran Penyakit Menular
6.2 Leaflet
6.3 Daftar Hadir Promosi kesehatan
6.4 lembar laporan
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG KESEHATAN LANSIA
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program kesehatan LANSIA adalah upaya untuk peningkatan derajat kesehatan pada lansia,
sehingga lansia dapat mandiri dalam merawat dirinya, dilakukan dan Puskesmas, Poswindu, dan
masyarakat.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan Petugas Kesehatan Lansia Puskesmas Mandor
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka kesakitan pada lansia.
2.4 Memandirikan lansia.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala Puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab Kesehatan Lansia Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas Kesehatan memeriksakan kesehatan lansia secara berkala.
5.2 Petugas Kesehatan memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada lansia secara berkala.
5.3 Petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah terhadap lansia.
5.4 Penanggung jawab kesehatan Lansia membuat laporan bulanan.
6. LAMPIRAN
6.1 Satuan Pelajaran kesehatan lansia
6.2 Leaflet
6.3 Daftar Hadir Promosi kesehatan.
6.4 Lembar laporan.

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG KESEHATAN MATA
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program Kesehatan Mata adalah upaya untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
menurunkan anska kesakitan pada organ mata.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan Petugas Kesehatan Mata Puskesmas Mandor untuk melakukan kegiatan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka kesakitan mata.
2.4 Menurunkan angka katarak.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab kesehatan mata Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas Kesehatan menjaring masyarakat yang mengalami sakit mata, baik akut maupun kronik
melalui BP Umum, Poswindu dan Lokakarya Mini.
5.2 Petugas Kesehatan melakukan pengobatan dan perawatan pada pasien yang menderita sakit
mata.
5.3 Petugas Kesehatan melakukan penyuluhan untuk perawatan mata.
5.4 Petugas Kesehatan melakukan kunjungan rumah terhadap pasien yang mengalami katarak.
5.5 Petugas Kesehatan berkerjasama dengan Dinas Kesehatan dilakukan operasi Katarak.
5.6 Petugas Kesehatan membuat laporan bulanan.
6. LAMPIRAN
6.1 Satuan Pelajaran Kesehatan Mata.
6.2 Leaflet
6.3 Daftar Hadir Promosi Kesehatan
6.4 Lembar Laporan
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG KESEHATAN JIWA
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program kesehatan jiwa adalah upaya untuk peningkatan derajat kesehatan pada individu yang
terkena sakit jiwa agar individu tersebut dapat hidup di masyarakat dengan sehat dan mandiri serta
tidak mengganggu dan mencederai dirinya sendiri dan orang lain.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan Petugas kesehatan jiwa Puskesmas Mandor untuk melakukan kegiatan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 menurunkan angka mencederai diri sendiri dan orang lain.
2.4 Menurunkan angka kesakitkan pada individu sakit jiwa.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab kesehatan mata Puskesmas Mandor.
4.3 Seluruh tenaga kesehatan Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas kesehatan menjaring masyarakat yang mengalami sakit jiwa, baik melalui BP. Umum
atau kegiatan masyarakat lainnya.
5.2 Petugas kesehatan melakukan therapi individu kepada orang yang sakit jiwa.
5.3 Petugas kesehatan bekerja sama dengan keluarga dan kader kesehatan memonitor kondisi fisik
dan mental individu yang sakit jiwa.
5.4 Petugas kesehatan melatih individu yang sakit jiwa agar dapat mendiri dalam merawat diri, dan
lingkunganya.
5.5 Petugas kesehatan merujuk ke Rumah Sakit Jiwa untuk individu yang mencederai diri, orang
lain dan lingkungan.
5.6 Petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah terhadap pasien yang mengalami sakit jiwa.
5.7 Petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada keluarga, kelompok dan masyarakat yang
ada individu dengan sakit jiwa.
5.8 Petugas kesehatan membuat laporan bulanan.
6. LAMPIRAN
6.1 Satuan Pelajaran Kesehatan Mata.
6.2 Leaflet
6.3 Daftar Hadir Promosi Kesehatan
6.4 Lembar Laporan
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN PASIEN DI BAGIAN PENDAFTARAN
TANGGAL 5 Januari 2016

1. PENGERTIAN
Penerimaan pasien dibagian pendaftaran adalah proses penerimaan pasein dari mulai mengambil
nomor antrian untuk mendapatkan pelayanan pendaftaran semapai dengan menunggu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dengan ketentuan sebagai berikut, adanya :
Ruang Pendaftaran
Petugas 2 orang.
Buku Register
Alat tulis kantor
Kartu status
Karcis
Nomor pendaftaran
Rak, meja dan kursi
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas pendaftaran dalam melayani pasein saat mendaftar.
2.2 Untuk mempelancar pelayanan pasien di Puskesmas.
2.3 Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab pendaftaran Puskesmas Mandor.
4.3 Petugas pendaftaran dan kasir Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien mendaftar dan diberi nomor urut sesuai dengan tujuan pasien.
5.2 Petugas menanyakan pasein, Baru atau Lama, ASKES, Umum dan JPS.
5.3 Pasien baru dibuat status dan diberi kartu berobat atau pengenal, diberi nama, alamat lengkap,
nomor telepon, nomor kartu dan tanggal, ditanya hendak kemana, umur, jenis kelamin, KK, bila
pasien ASKES/JPS dilihat kartu ASKES/JPS/Kartu miskin.
5.4 Pasien lama : cari status, petugas mencatat dibuku register,
5.5 Karcis bayar ( untuk pasien umum)
5.6 Karcis di jepit bersama status dan diserahkan ke ruang yang dituju oleh petugas.
5.7 Pasien menunggu di ruang tunggu untuk di panggil petugas.
5.8 Setelah pasein mendapat pelayanan, status ditinggall diruang periksa kemudian petugas
mengembalikan dan menyusun kembali status di rak/ pada tempatnya.
6. LAMPIRAN
6.1 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BENDAHARA PENERIMAAN
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Bendahara penerimaan adalah menerima keuangan dari retribusi pasien dan pembayaran tindakana
yang dilakukan oleh semua klinik.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Ada ruangan meja, kursi, dan petugas
Ada buku bantu, blangko laporan, dan buku pertanggungjawaban
Ada kalkulator, mistar, pena.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas bendahara penerimaan dalam menerima keuangan.
2.2 Untuk mempermudah bendahara menerima uang karcis dan tindakan.
2.3 Untuk memprmudah petugas menyetorkan uang karcis dan tindakan ke Dinas Kesehatan kota.
2.4 Untuk mempermudah bendaharamembukukan dan membuat laporan pertanggung jawaban
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Bendahara penerimaan Puskesmas Mandor.
4.3 Petugas pendaftaran dan kasir Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Bendahara bon karcis umum dan tindakan ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak
5.2 Bendahara menerima setoran karcis, tindakan dari petugas loket setiap hari.
5.3 Bendahara mencatat setoran ke buku bantu setiap hari.
5.4 Bendahara membukukan hasil setoran setiap kali sesudah menyetor.
5.5 Protap dapat berubah sesuai situasi dan kondisi.
6. LAMPIRAN
6.1 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENGAMBILAN OBAT DI APOTIK
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Pengambilan obat di apotik adalah proses pasein dilayani oleh petugas obat, mulai dari pasein
menyerahkan resep sampai dengan mengambil obat setelah dilakukan penatalaksanaan medis,
Adapun ketentuan tempat pengambilan obat tersebut, antara lain :
Ruang loket harus besar, pasien, petugas harus terlihat dari loket.
Petugas 2 orang
Meja tulis, dan kursi.
Lemari obat dan kunci lemari.
Obat-obatan.
Buku register, pena, mistar, tipe x, kalkulator, kertas puyer, plastik, necis spidol, kertas etiket,
lem, tempat sampah, kipas angin, martal, alat penumbuk, dll.
Ruang tunggu dan lampu.
Lemari dan meja bantu untuk pelayanan harian.
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas obat dalam melayani pasein saat mengambil obat.
2.2 Untuk mempelancar Pelayanan pasien dalam mengambil obat di apotik.
2.3 Mempermudah petugas melayani pasein.
2.4 Mempermudah pasien dalam pengambilan obat.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab obat Puskesmas Mandor.
4.3 Petugas obat Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien menyerahkan / melatakkan kertas resep ke loket apotik ( di tempat yang sudah disediakan
oleh petugas )
5.2 Pasien disuruh menunggu di bangku pasien.
5.3 Petugas mengambil kertas resep sesuai urutan (nomor urut)
5.4 Meneliti resep dan sebagainya.
5.5 Petugas menyediakan obat.

Obat racikan gerus terlebih dahulu sesuai resep, masukan kemasan/bungkus

Tablet/ kapsul/ syrup masukan kedalam kemasan.


5.6 Tuliskan etiket : nama, umur, aturan pakai, tanggal pemberian obat.
5.7 Petugas memanggil pasien dan memberikan penjelasan tentang obat dan cara pemakaiannya
kepada pasien.
5.8 Menyerahkan obat.
5.9 Pasien pulang dan semoga lekas sembuh.
5.10 Petugas mencatat pemakaian obat askes/ umum/JPS didalam buku register harian
5.11 Kertas resep disimpan dilemari arsip.
5.12 Pisahkan kertas Resep/Askes/Umum/JPS.
5.13 Protap dapat berubah sesuai situasi kondisi.

6. LAMPIRAN
6.1 Resep
6.2 Ekspedisi Resep
6.3 Lembar laporan
6.4 Lembar Permintaan obat
6.5 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN OBAT DI GUDANG OBAT
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Penyimpanan dan Pengambilan obat digudang obat adalah proses Penyimpanan obat mulai dari
pengambilan obat sesuai amprahan di Dinas Kesehatan sampai dengan pengeluaran obat dari
gudang untuk kebutuhan Puskesmas Mandor dan Pustu di wilayah Mandor.
Adapun ketentuannya, sebagai berikut.
Ruangan gudang obat harus luas dan dapat memenuhi tempat menyimpan keseluruhan obat.
Petugas 2 orang
Meja tulis dan kursi
Bangku injak
Obat-obatan
Kartu stok
Pena, pensil penghapus pensil, spidol, mistar, lem, gunting,dan pisau pemotong.
Lampu, kipas angin.
Alat angkut obat-obatan
Lemari obat, rak obat-obatan
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas obat dalam melayani pasien saat mengambil obat.
2.2 Mempermudah proses permintaan, pengadaan dan penyerahan obat kepada Ka. Ruangan/ Ka.
Pustu.
2.3 Mempelancar petugas ruangan gudang dalam melayani pengadaan obat kepada Ka. Ruangan/
Ka. Pustu.
2.4 Mempermudah petugas Ka. Ruangan / Ka. Pustu dalam pengadaan yang dibutuhkan.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab obat Puskesmas Mandor.
4.3 Petugas obat Puskesmas mandor
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Petugas ruangan / Ka. Pustu memebuat/ mengisi blangko permintaan rangkap dua
5.2 Petugas ruangan / Ka. Pustu mengisi jumlah dan satuan serta nama obat yang diminta.
5.3 Petugas ruangan / Ka. Pustu menandatangani permintaan obat.
5.4 Petugas ruangan / Ka. Pustu membuat tanggal permintaan obat yang telah di tulis.
5.5 Petugas ruangan / Ka. Pustu menyerahkan permintaan obat kepada Ka. Puskesmas untuk
disetujui.
5.6 Petugas gudang obat menyerahkan permintaan obat kepada Ka. Puskesmas untuk disetujui.
5.7 Petugas gudang menandatangani bukti penyerahan obat-obatan.
5.8 Protap dapat berubah sesuai dengan keadaan atau kebutuhan yang acara.

6. LAMPIRAN
6.1 Resep
6.2 Ekspedisi Resep
6.3 Lembar laporan
6.4 Lembar Permintaan obat
6.5 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Pelayanan Unit Gawat Darurat adalag pelayanan untuk pasien yang mengalami kejadian
kegawatdaruratan, baik karena penyakitnya ataupun karena mengalami cedera atau kecelakaan.
2. TUJUAN
2.1 Menjadi acuan petugas UGD dalam penanganan kegawatdaruratan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Mempelancar prosedur pelayanan kesehatan.
2.4 Meningkatkan Pelayanan kesehatan yang bermutu prima.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab UGD Puskesmas Mandor.
4.3 Dokter umum dan perawat Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien datang ke UGD.
5.2 Dokter atau perawat melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
5.3 Dokter atau perawat melakukan tindakan kegawatdaruratan sesuai kebutuhan.
5.4 Dokter atau perawat menegakkan diagnose medis dan menetukan serta menuliskan pengobatan
yang akan diberikan pada pasien di berkas rekam medis dan resep pasien.
5.5 Dokter atau perawat menuliskan biodata pasien dan hasil pemeriksaan pada lembaran ekspedisi
rekam medis.
5.6 Dokter atau perawat memeriksakan ke laboraturium atau radiologi jika dibutuhkan, dengan cara
menuliskan pada formulir pemeriksaan.
5.7 Dokter atau perawat menuliskan hasil pemeriksaan ke buku rekam medis.
5.8 Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti EKG atau Mantoex test jika
dibutuhkan.
5.9 Dokter atau perawat merujuk pasien ke spesialis atau Rumah sakit , jika dibuthkan.
5.10 Dokter atau perawat memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan fisik
maupun diagnostic.
5.11 Dokter atau perawat menganjurkan untuk control ulang kepada pasien-pasien tertentu.
6. LAMPIRAN
6.1 Ekspedisi Rekam medis
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENATALAKSANAAN LABORATURIUM
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Penatalaksanaan Laboraturium adalah tata cara petugas laboraturium untuk melakukan pemeriksaan
penunjang Laboraturium darah, sputum dan urine untuk menunjang Diagnose Medis yang
ditegakkan, dengan syarat-syarat ruangan Laboraturium, sebagai berikut :
Ruang laboraturium sesuai standar yang berlaku
Alat rontgen dan kelengkapan lain
Ada petugas Laboraturium (analis kesehatan)
Buku register
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas laboraturium dalam melaksanakan pemeriksaan Laboraturium
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Dapat membantu tegaknya diagnosa.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab laboraturium Puskesmas Mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien mendaftar diloket karcis dengan membawa surat pengantar dokter.
5.2 Petugas mencatat identitas pasiesn kebuku register.
5.3 Petugas memanggil pasien dan mengambil spesimen sesuai permintaan pemeriksaan.
5.4 Petugas memeriksakan spesimen
5.5 Pembukuan dan pengarsipan.
6. LAMPIRAN
6.1 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
PKPR adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan,
menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan
kebutuhan terkait dengan kesehatannya serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan
tersebut.
Kegiatan PKPR di antarnya :
Focus Group Discution (FGD)
Peer counselor
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas PKPR dalam melaksanakan kegiatan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka kesakitan dan pengaruh sosial negatif pada remaja.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung PKPR Puskesmas Mandor.
4.3 Semua petugas Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Melakukan kerjasama dengan sekolah atau karang taruna.
5.2 Mengenalkan program PKPR pada anak sekolah dan remaja.
5.3 Melakukan kegiatan FGD.
5.4 Melakukan Peer Conselor.
5.5 Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PKPR
5.6 Melakukan pelaporan.
6. LAMPIRAN
6.1 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENATALAKSANAAN VCT
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Program One Stop HIV adalah beberapa program inovatif yang berkaitan, yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya penularan HIV.
Adapun program-program One Stop HIV, meliputi :
Volutary Consulting treatmen (VCT)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Care Supporting and Treatmen (CST)
Prevention Mother to Child Treatment (PMCT)
2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan petugas One Stop HIV dalam melaksanakan kegiatan.
2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.
2.3 Menurunkan angka penyebaran HIV.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab One Stop HIV Puskesmas Mandor.
4.3 Semua petugas Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien datang langsung atau melalui Petugas Outreach ( PO )
5.2 Pasien mendapatkan konsultasi.
5.3 Pasien mendapatkan pemeriksaan penunjang laboraturium.
5.4 Pasien mendapatkan konsultasi hasil pemeriksaan laboraturium.
5.5 Pasien mendapatkan therapi sesuai kebutuhan.
6. LAMPIRAN
6.1 Rekam Medis
6.2 Alur
MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor
Sri Supartinah, S.Kep, Ners
Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas adalah Pengaturan Pelaporan Puskesmas, baik dalam
bentuk maupun tata cara pelaporan.
Syarat SP3 :
SDM 1 Orang
Sarana computer dan printer
Software : Program SP3
Juklak/Juknis SP3
Meja Tulis
Kursi
ATK
Arsip Laporan
Format Laporan
2. TUJUAN
2.1 Merupakan acuan penanggungjawab SP3 untuk melakukan pelaporan.
2.2 Melakukan pencatatan laporan dan berbagai sumber data yang masuk ke puskesmas.
2.3 Melakukan / Membuat Laporan Puskesmas ( LB1 , LB3 , LB4 ).
2.4 Melakukan Pengolahan data.
2.3 Melayani Penyajian data.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung jawab SP3 Puskesmas Mandor.
4.3 Semua petugas Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Setiap pustu dan polindes memberikan laporan kegiatan puskesmas ke puskesmas induk setiap
akhir bulan.
5.2 Setiap penanggung jawab program membuat masing-masing laporan setiap akhir bulan.
5.3 Petugas SP3 setiap akhir bulan memberikan format laporan ke masing-masing program.
5.4 Laporan oleh penanggung jawab program di serahkan ke petuga SP3 setiap tanggal 2 (dua)
setiap bulannya.
5.5 Petugas SP3 melakukan rekapitulasi data, pengolahan dan penyajian data.
5.6 Petugas SP3 membuat laporan SP3 yang selanjutnya diserahkan ke kepala Puskesmas pada
tanggal 4 setiap bulannya untuk di tanda tangani.
5.7 laporan SP3 yang sudah di tanda tangani oleh kepala Puskesmas di serahkan ke Dinas Kesehatan
Landak ( Bagian SIK bidang PKM ).
5.8 Laporan selanjutnya di arsipkan dan bila perlu di kembalikan kepenanggung jawab program.

6. LAMPIRAN
6.1 Format Laporan
6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK


Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


RAWAT INAP
TANGGAL 5 Januari 2016
1. PENGERTIAN
Rawat inap adalah unit yang diperuntukan oleh pasien-pasien yang harus di observasi (dirawat)
karena keadaannya tidak memungkinkan untuk mendapatkan perawatan dirumah, sehingga
membutuhkan perawatan intensif yang dilakukan oleh dokter umum, perawat dan bidan.
Penyaki-penyakit yang sering dirawat diruang rawat inap :
ISPA dengan Pneumonia
Diare
TB Paru
Asma
Malaria
Typus Abdominalis
Demam kejang
Diabetes Melitus
Hipertensi
Luka akibat kecelakaan
Gastritis
Post Partum
Gizi Buruk
Hiv
Combustio
Cedera Kepala Ringan
Disentri

2. TUJUAN
2.1 Sebagai acuan dokter, perawat, bidan Puskesmas Mandor dalam melakukan pelayanan di
ruang
rawat inap

2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.

3. PERATURAN RUJUKAN

3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

4. TANGGUNG JAWAB

4.1 Kepala puskesmas Mandor

4.2 Dokter Umum, Perawat, Bidan .

4.3 Koordinator Rawat Inap.

5. ISI PROSEDUR KERJA


5.1 Pasien masuk melalui Poli Umum atau IGD setelah ada buku rekam medis
5.2 Dokter, Perawat atau Bidan melakukan amnamese dan pemerikasaan fisik.
5.3 Dokter, Perawat atau Bidan menuliskan keluhan dan hasil amnamese serta pemeriksaan
fisik kedalam buku status pasien.
5.4 Dokter, Perawat atau Bidan menegakkan diagnosa medis dan menentukan serta menuliskan
pengobatan yang akan diberikan kepada pasien distatus pasien.
5.5 Dokter, Perawat atau Bidan memeriksakan ke laboratorium jika dibutuhkan dengan cara
menuliskan ke formulir pemeriksaan.
5.6 Dokter, Perawat atau Bidan melakukan tindakan medis dan tindakan keperawatan jika
dibutuhkan.
5.7 Dokter, Perawat atau Bidan memberikan konsultasi atau penyuluhan dari hasil pemeriksaan
fisik maupun diagnostik.
5.8 Dokter, Perawat atau Bidan merujuk pasien ke Spesialis atau ke Rumah Sakit jika
dibutuhkan.

6. LAMPIRAN

6.1 Ekspedisi rekam medis

6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TENTANG PENATALAKSANAAN KLINIK INFEKSI MENULAR SEKSUAL

TANGGAL 5 Januari 2016

1. PENGERTIAN
Klinik IMS adalah pelayanan yang di berikan pada pasien dengan penyakit infeksi seksual
yang didapat dari orang yang menular memlalui hubungan sek, peneratif atau non peneratif seperti
anal, oral atau kontak kulit - kekulit

Adapun pemeriksaan IMS, meliputi :


Pemeriksaan Mikroskopik Neisseria Gonorrhoea.
Pemeriksaan SD Syphilis.
Pemeriksaan HIV.

2. TUJUAN

2.1 Sebagai acuan petugas IMS dalam melaksanakan kegiatan.

2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.


2.3 Menurunkan angka penyebaran IMS.
3. PERATURAN RUJUKAN
3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
4. TANGGUNG JAWAB
4.1 Kepala puskesmas Mandor
4.2 Penanggung pemegang program IMS Puskesmas Mandor.
4.3 Semua petugas Puskesmas mandor.
5. ISI PROSEDUR KERJA
5.1 Pasien datang langsung atau melalui Poli Umum atau Poli KIA.
5.2 Pasien mendapatkan konsultasi.
5.3 Pasien mendapatkan pemeriksaan penunjang laboraturium.
5.4 Pasien mendapatkan konsultasi hasil pemeriksaan laboraturium.
5.5 Pasien mendapatkan therapi sesuai kebutuhan.
6. LAMPIRAN
6.1 Rekam Medis
6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

Alamat : Jalan Raya Mandor Kec. Mandor Kode Pos 79355

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENATALAKSANAAN PENANGANAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

TANGGAL 5 Januari 2016

1. PENGERTIAN
Kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga baik
dari suami atau istri atau perbuatan terhadap seseorang terutama pada perempuan yang berakibat

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis atau penelantaran rumah
tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

2. TUJUAN

2.1 Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan kegiatan.

2.2 Meningkatkan mutu pelayanan.

3. PERATURAN RUJUKAN

3.1 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

4. TANGGUNG JAWAB

4.1 Kepala puskesmas Mandor

4.2 Penanggung jawab pemegang program Kekerasan Dalam Rumah Tangga Puskesmas
Mandor.

4.3 Dokter, Perawat atau Bidan Puskesmas mandor.

5. ISI PROSEDUR KERJA

5.1 Pasien datang langsung atau melalui UGD, Poli Umum atau rujukan Kepolisian.
5.2 Dokter, Perawat atau Bidan melakukan amnamese atau pemeriksaan fisik dan
menuliskan kedalam buku catatan list pasien.

5.3 Pasien mendapatkan konsultasi.

5.4 Pasien mendapatkan pemeriksaan fisik.

5.5 Pasien mendapatkan konsultasi hasil pemeriksaan fisik.

5.6 Pasien mendapatkan perlindungan oleh Kepolisian dalam hal penanganan dan
perlindungan.

6. LAMPIRAN

6.1 Catatan Status Pasien

6.2 Alur

MENGETAHUI
Kepala Puskesmas Rawat Inap Mandor

Sri Supartinah, S.Kep, Ners


Nip. 196903131989112002

Anda mungkin juga menyukai