Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN, PERUMUSAN, DAN PEREKAYASAAN

TEORI AKUNTANSI
Makalah Kelompok
Mata Kuliah
Teori Akuntansi
Dosen Pengampu:
Siti Noor Khikmah, S.E., M.Si.
Farida, S.E., Ak., M.Si.

Disusun oleh:
13.0102.0005
13.0102.0035
13.0102.0039
13.0102.0043
13.0102.0048
13.0102.0055

Dwi Rahayuningsih
Akhmad Syukron Rizki
Santika Noviani
Muftiyatul Lazimah
Noviyana
Yuliningsih

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2015
A. LATAR BELAKANG

Akuntansi sering dikaitkan dengan pencatatan transaksi-transaksi


keuangan suatu perusahaan. Hal ini terkesan akuntansi hanya membawa
informasi yang bersifat kuantitatif. Padahal, di samping informasi
kuantitatif, akuntansi juga memberikan informasi yang bersifat kualitatif.
Teori akuntansi menjelaskan gambaran akuntansi secara lebih mendalam.
Akuntansi tidak hanya dianggap sebagai seni pencatatan transaksi di masa
lampau, namun juga sebagai ideologi, eksploitasi, bahasa, serta politik
perusahaan.
Makalah ini akan membahas pengenalan, perumusan, dan
perekayasaan teori akuntansi. Materi-materi tersebut diharapkan dapat
memberikan gambaran awal mengenai pentingnya mempelajari teori
akuntansi.
B. MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori akuntansi?
2. Bagaimana perumusan teori akuntasni ?
3. Apakah yang dimaksud dengan perekayasaan teori?
C. PEMBAHASAN
1. PENGENALAN TEORI AKUNTASNI
a. BERBAGAI PANDANGAN TERHADAP AKUNTANSI
Terdapat berbagai pandangan terhadap akuntansi. Pandangan
umum terhadap akuntansi ialah sebagai catatan historis karena berisi
tentang kejadian/transaksi yang terjadi pada masa lampau. Akuntansi
juga dapat dipandang sebagai bahasa. Ia memberikan salah satu
informasi yang relevan yang bisa di lihat dari segi laporan
keuangannya yang berguna bagi para pemegang saham maupun para
investor.Akuntansi juga menggambarkan keadaaan politik antar
perusahaan.

Akuntansi

dapat

berfungsi

sebagai

salah

satu

pertimbangan bagi suatu perusahaan untuk menentukan kebijakan


kebijakan yang nantinya akan di laksanakan oleh suatu perusahaan.
Selain itu, akuntansi dipandang sebagai mitologi, akuntansi di anggap
sebagai salah satu sumber standar yang bersifat sosial guna
mempertahankan mitos yang rasional. Akuntansi sebagai informasi
komunikasi dan keputusan. Pada asumsi ini di anggap bahwa akuntansi
dapat memberikan beberapa informasi kepada para penggunanya

seperti manajer,pemasok serta para investor yang memerlukan sebuah


informasi dari perusahaan tersebut. Akuntansi sebagai barang
ekonomi, hal ini dimaksudkan bahwa akuntansi memiliki unsur
manfaat dan biaya seperti halnya dengan adanya penentuan standar
yang mengandung unsur manfaat. Akuntansi sebagai komoditi sosial,
hal ini di maksudkan bahwa tingkat kesejahteraan suatu kelompok
tertentu dapat dilihat dari segi pengaruh dari akuntansi. Akuntansi
sebagai ideologi dan eksploitasi, merupakan sebuah paham yang di
anut oleh para masyarakat kapitalis yang mennggunakan teknik
teknit tertentu yang digunakan sebagai pengeksploitasian kekayaan
yang di distribusikan bagi masyarakat luas dan lainnya.
b. PERUMUSAN TEORI
Teori merupakan sebuah argumen dari pemikiran seseorang yang
bersifat logis terhadap suatu gagasan yang berisi persepsi, prediksi
yang mana merupakan hipotesis dari persepsi dan prediksi tersebut.
Perumusan teori merupakan suatu fenomena yang terjadi dan didapat
disebuah pertanyaan dan jawaban yang mengandung unsur science.
Terdapat berbagai pandangan mengenai teori. Teori dikatakan
sebagai bahasa karena di wujudkan dalam bentuk bahasa verbal secara
matematis. Secara garis besar semiology(ilmu mengeani simbol) terdiri
dari tiga bagian yang dapat dikatakan sebagai bagian dari teori : 1)
Sintaktik, merupakan penelitian tentang tata bahasa antara hubungan
simbol dengan simbol. 2) Semantik,menujukkan makna antara
hubungan simbol maupun kata dengan objek aslinya. 3) Pragmatis,
menunjukkan sebungan pengaruh dari kata maupun simbol terhadap
seseorang.
Teori juga dipandang sebagai sebagai penalaran (reasoning) Teori
yang di rumuskan oleh seseorang apakah berasal dari argumen atau
penalaran dari yang bersifat umum ke khusus ataupun sebaliknya.
Terdapat dua pendekatan,pPendekatan deduktif, merupakan
pendekatan dimana tujuan merupakan hal yang sangat penting serta
pendekatan induktif, merupakan pendekatan yang didasarkan pada

pembuatan kesimpulan yang berasal dari generalisasi atas fenomena


yang bersifat khusus (spesifik).
Teori dipandang sebagai justifikasi (pembenaran). Teori ini
merupakan pendekatan dalam perumusan teori yang bersifat normatif.
Teori

ini

memberikan

pedoman

yang

seharusnya

dilakukan

berdasarkan pertimbangan nilai dalam merumuskan teori.


Teori juga dinilai sebagai penjelasan dan prediksi. Menurut
pendekatan ini, teori dianggap netral. Teori ini dirumuskan berdasarkan
buku empiris untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam praktik dan
memprediksi apa yang akan terjadi seandainya ada perubahan tertetu.
Fungsi penting dari suatu metodologi ilmiah adalah untuk
menentukan apakah teori dapat diterima. Ada berbagai cara yang dapat
digunakan seseorang untuk meyakini bahwa suatu pernyataan tertentu
dikatakan benar atau salah.
Yang pertama yaitu dasar dogmatis . Dogmatis merupakan dasar
yang sering digunakan oleh akuntan untuk menerima validitas aturanaturan tertentu. Pendekatan ini dibutuhkan karena adanya kebutuhan
dalam praktik akuntansi. Kedua, terbukti sendiri (self-evident).
Kebenaran yang terbukti meliputi kelogisan, perasaan, kejelasan dari
pernyataan yang didasarkan pada pengetahuan umum, pengalaman,
dan pengalaman. Ketiga, dasar ilmiah . Ada 4 teori yang digunakan
menguji teori ilmiah, yaitu :
1) Sintaktik dan Induksi
Sintaktik merupakan teori yang menggunakan logika atau
penalaran tertentu. Contoh : 2+2 = 4, dipastikan benar menurut
kaidah yang berlaku dalammatematika. Pernyataan ini dikatakan
sebagai a priori yaitu pernyataan yang diketahui dari penalaran
tanpa harus menguji kebenarannya dari pengamatan peristiwa di
dunia nyata.
Sedangkan induksi merupakan pernyataan yang benar atau
salahnya diketahui melalui pembuktian empiris atau kebenarannya
dapat dinilai berdasarkan hubungannya dengan hasil pengamatan
atas fenomena-fenomena yang ada di dunia nyata.
2) Falsifikasi

Teori ini menyatakan bahwa hipotesis belum dibuktikan


kesalahannya.
3) Paradigma dan revolusi
Apabila ada masalah yang tidak dapat dipecahkan artinya
ada sesuatu yang bertentangan dengan prediksi yang dihasilkan
dari paradigma tersebut yang akan menimbulkan anomali. Kondisi
anomali yang bertambah besar menyebabkan keidakpercayaan
terhadap suatu paradigma sehingga timbul krisis. Krisis yang
terjadi menyebabkan adanya revolusi pengeahuan. Proses ini
berjalan terus menerus sesuai dengan perkembangan siuasi dan
paradigma yang ada.
4) Research programmes
Research programmes merupakan program penelitian
ilmiah dimana program ini harus memiliki positive heuristic (dapat
dibuktikan kebenarannya) yang memberikan kesempatan untuk
penelitian dan menghasilkan fenomena baru dari waktu ke waktu.
2. PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Webstes
Third
New
International
Dictionary
mendefinisikan teori sebagai suatu susunan yang saling
berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip

yang

membentuk

yang

kerangka

acuan

untuk

bidang

dipertanyakan. Menurut American Institute of Certified


Public

Accountant

adalah

seni

menyebutkan

mencatat,

bahwa

akuntansi

mengklasifikasikan

dan

meringkas transaksi atau peristiwa yang dilakukan


sedemikian rupa dalam bentuk uang atau paling tidak
memiliki
hasilnya.

sifat

keuangan

Sedangkan

dan

teori

menginterprestasikan
akuntansi

merupakan

susunan konsep, definisi dan dalil yang menyajikan


secara

sistematis

gambaran

akuntansi

yang

menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel


lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat

menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin


akan muncul.
Teori akuntansi dapat dirumuskan berdasarkan sudut
pandang

yang

berbeda.

Secara

garis

besar

teori

akuntansi dapat diklasifiksikan berdasarkan :


a. Klasifikasi Teori Akuntansi Menurut Metode Penilaian
Menurut metode penalaran, teori akuntansi dapat
dirumuskan dari berbagai pendekatan yang berbeda
yaitu :
1) Pendekatan deduktif
Perumusan toeri dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi
kemudian diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi
mengenai hal yang dipersoalkan.
Proporsi tentang Akuntansi

Prinsip

( Model perumusan
pendekatan
Akuntansi

Teknik Akuntansi

deduktif )
2) Pendekatan induktif
Proses penalaran yang menggunakan pendekatan
induktif

didasarkan

pada

konklusi

yang

digeneralisasikan berdasarkan hasil observasi dan


pengukuran yang rinci.
3) Pendekatan etika
Pendekatan etika didasarkan

pada

konsep

kebenaran, keadilan dan kewajaran.


4) Pendekatan sosiologi
Pendekatan ini memperhatikan dampak sosial dari teknik
akuntansi. Fokus pendekatan ini adalah kesejahteraan seluruh
masyarakan bukan saja pemilik.
5) Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi memusatkan perhatiannya
pada pengetahuan terhadap perilaku indikator
makro ekonomi, yang menghasilkan perumusan
teknik

akuntansi.

dikembangkan

Jadi

harus

teknik
dapat

kesejahteraan ekonomi umum.

akuntansi

yang

mempengaruhi

6) Pendekatan eklektik
Pendekatan
elektik
mengembangkan
menggabungkan

bertujuan

akuntansi
berbagai

untuk

dengan

cara

pendekatan

yang

selama ini digunakan.


b. Klasifikasi berdasarkan sistem bahasa
Teori dapat diungkapkan dalam wujud kata atau
tindakan. Dalam filsafat pengetahuan studi tentang
tanda dikenal dengan istilah semiology. Semiology ini
dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, teori
sintaktik . Teori ini menjelaskan praktik akuntansi dan
memprediksi bagaimana akuntan akan bereaksi pada
situasi tertentu. Dengan demikian teori ini berkaitan
dengan struktur proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan.
Kedua, teori semantik (Interpretasi). Teori semantic berkaitan
dengan penjelasan mengenai fenomena ( obyek atau peristiwa )
dan istilah atau symbol yang mewakilinya. Jadi teori ini
memberikan penjelasan mengenai definisi operasional dari praktik
akuntansi. Pengujian terhadap teori interpretasi dapat dilakukan
melalui penelitian untuk menentukan apakah pemakai informasi
akuntansi memahami arti (definisi) yang dibuat penyusun laporan
keuangan. Hal ini disebabkan angka-angka akuntansi dan
pengklasifikasiannya dapat bervariasi sesuai dengan tingkat
pemahaman pemakai. Dalam hal ini, peranan teori adalah mencari
cara-cara yang dapat digunakan untuk memperbaiki akuntansi
informasi, agar dapat diinterpretasikan sesuai dengan observasi dan
pengalaman manusia.
Ketiga, teori pragmatik (perilaku). Teori ini bertujuan untuk
menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku
pengambil keputusan. Teori pragmatic digunakan untuk mengukur
dan mengevaluasi pengaruh ekonomi psikologi dan sosiologi

pemakai terhadap alternative prosedur akuntansi dan media


pelaporannya.
1) Pendekatan Pragmatik Deskriptif
Pendekatan ini merupakan metode perumusan teori
akuntansi yang paling universal dan tua.atas dasar metode
ini, perilaku akuntansi diamati secara terus-menerus yang
bertujuan untuk meniru prosedur dan prinsip-prinsip
akuntansi. Proses ini merupakan pendekatan induktif yang
digunakan untuk mengembangkan teori akutansi. Hal ini
mirip dengan, katakana teori bahwa esensi agama yang
primitive adalah animisme. Oleh karena itu teori ini
memungkinkan ahli antropologi untuk memperkirakan
bahwa dalam kondisi tertentu, maka manusia primitive
akan bertindak sesuai dengan cara atau kondisi tertentu.
2) Pendekatan Pragmatik Psikologis
Pendekatan pragmatis yang selanjutnya adalah
dengan mengamati reaksi pemakai laporan keuangan.
Apabila para pemakai laporan keuangan bereaksi, maka
reaksi tersebut digunakan sebagai bukti bahwa laporan
keuangan bermanfaat dan dapat berisi informasi yang
relevan.

Kerangka

teoritis

yang

diperlukan

untuk

mengembangkan praktik akuntansi yang sehat harus


mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini :
a) Pernyataan tentang sifat entitas akuntansi

dan

lingkungannya.
b) Pernyataan tentang tujuan dasar akuntansi keuangan.
c) Evaluasi terhadap kebutuhan pemakai dan batasan
kemampuan

pemakai

dalam

memahami

menganalisis informasi yang akan disajikan.


d) Pemilihan tentang hal apa yang akan disajikan.
e) Evaluasi terhadap
proses
pengukuran

ataupun

untuk

mengkomunikasikan informasi.
f) Evaluasi batasan yang berkaitan dengan pengukuran
dan gambaran perusahaan.

g) Perumusan

struktur

dan

format

pencarian

dan

pemrosesan data.
c. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
1) Teori Normatif (Preskriptif), Teori ini berusaha untuk
menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan.
True Income, teori ini mengacu pada penciptaan pengukuran
tunggal yang unik dan benar untuk sebuah aktiva dan laba.
Decision Usefulness, pendekatan ini beranggapan bahwa
tujuan dasar akuntansi adalah unuk membantu proses
pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data
akuntansi yang relevan. Teori ini bersifat normative karena
didasarkan pada anggapan berikut : akuntansi merupakan
sistem pengukuran, laba dan nilai dapat diukur secara cepat,
akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
ekonomi, pasar tidak efisien, serta ada beberapa pengukur laba
yang unik
2) Teori Akuntansi Positif
Aliran positif didasarkan pada anggapan bahwa kekuasaan
dan politik merupakan sistem sosial dalam organisasi. Tujuan
dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan
memprediksi terhadap praktik-praktik akuntansi.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
ada, maka teori akuntansi positif melakukan pengujian terhadap
tiga hipotesis, yaitu :
a) Hipotesis Rencana Bonus berjalan. Manajer perusahaan
dengan rencana bonus tertentu cenderung lebih menyukai
metode yang meningkatkan laba dalam periode berjalan.
b) Hipotesis
hutang/Ekuitas.makin
tinggi
rasio
hutang/ekuitas perusahaan, makin besar kemungkinan bagi
manajer untuk memilih metode akuntansi yang dapat
menaikkan laba.
c) Hipotesis Cost Politik. Perusahaan besar cenderung
menggunakan metode akuntansi yang dapat mengurangi
laba periodik dibandingkan perusahaan kecil.
3. PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses pemikiran logis


dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma
pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian
tujuan negara. Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan
ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara praktis
dan teoretis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan negara.
Perekayaan pelaporan keuangan ini menjadi salah satu bagian ketika
mempelajaru teori akuntansi.
Perekayasaan bisa dipandang sebagai proses deduktif . Penalaran
dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan
normative. Tujuan sosial dan ekonomi Negara dianggap telah
disepakati atau sesuatu yang berian (given) dan menjadi premis dalam
penalaran. Validitas konklusi yang dimuat dalam rerangka konseptual
dapat dievaluasi atas dasar kelogisan atau penalaran (logical validity)
Sebagai penalaran deduktif-normatif. Hendriksen (1982) menguraikan
aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan
untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi (theoretical framework
for accounting) yaitu :
a. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit
usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya.
b. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan
dari pernyataan postulat.
c. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju
(pemakai)

dan

kemampuan

pemakai

untuk

memahami,

mengintrepetasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.


d. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
e. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk
mengkomunikasikan

informasi

tentang

perusahaan

dan

lingkungannnya.
f. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dan
deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
g. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general
propositions) yang dituangkan dalam bentuk sutu dokumen resmi
yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.

h. Perancang bangunan struktur dan format system informasi


akuntansi (prosedur, metode, dan teknik) untuk menciptakan,
menangkao, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi
sesuai dengan standar atau PABU)
Langkah-langkah perekayasaan pelaporan keuangan :
a. Penentuan konsep dasar atau postulat
b. Penetapan tujuan pelaporan
c. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
d. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
e. Penentuan cara menyampaikan informasi
f. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
g. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
h. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi
dalam rangka penerapan standar
D. KESIMPULAN
Pengenalan dan perumusan teori akuntansi memberikan gambaran
awal mengenai teori dan akuntansi. Berbagai pandangan mengenai teori
dan akuntansi akan membuat mahasiswa memahami pendekatanpendekatan yang ada dalam memahami perumusan teori akuntansi. Selain
pengenalan dan perumusan, hal awal yang perlu dipelajari yaitu
perekayasaan pelaporan keuangan. Sistem ini merupakan salah satu
aplikasi pendekatan deduktif yang dipelajari pada bab pengenalan dan
perumusan teori akuntansi.
E. REFERENSI
Chairiri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang :
Badan Penerbit UNDIP
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
http://nirwansuparwan2.blogspot.co.id/2014/06/rmk-4-perekayasaan-teoriakuntansi.html diakses tanggal 22 Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai