Dosen
Efek Ekstrak Kayu Secang (Caesalpina Sappan L.) terhadap Angka Iod dan
Peroksida Bungkil Kacang Tanah
Oleh :
S A N T I
P 4000 215 009
Efek Ekstrak Kayu Secang (Caesalpina Sappan L.) terhadap Angka Iod dan
Peroksida Bungkil Kacang Tanah
PERMASALAHAN
Bungkil kacang tanah (BKT) mempunyai potensi untuk dikembangkan
sebagai makanan ternak sumber protein nabati. Namun diebalik itu memiliki
kelemahan yaitu tidak tahan terhadap penyimpanan lama, karena kandungan
lemaknya cukup tinggi , sehingga mudah tengik dan merupakan sasaran
kontiminasi berbagai jamur, diantaranya yang paling sering ditemukan adalah
jamur Asparagillus Flapus. Maka dari itu dilakukan penambahan ekstrak kayu
secang pada BKT. Kandungan ekstrak kayu secang yaitu flavonoid yang berfungsi
sebagai antioksidan primer maupun sekunder yang dapat menghambat pertumbun
jamur.
PEMBAHASAN
Pengaruh Perlakuan Terhadap Angka Iod Bungkil Kacang Tanah (BKT)
Tabel 1. Rataan angka iod BKT pada masing-masing perlakuan
Keterangan : Huruf keci yang sama pada baris dan huruf besar yang sama pada
kolom menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 1%.
(Sudiarto,dkk., 2005)
Pada tabel diatas menunjukkan penambahan EKS pada BKT paling efektif
menghambat penurunan angka iod, khusus EKS 7,5% dan 10% mampu
mempertahankan angka iod sampai 60 hari penyimpanan . Ini dapat dikatakan
bahwa dengan penambahan tersebut menghambat oksidasi pada ikatan rangkap
asam lemak, dapat melindungi ikatan rangkap dari serangan radikal bebas yaitu
dapat mencegah tahap inisiasi maupun tahap propagasi.
Dengan adanya antioksidan, antioksidan memberikan atom hidrogen atau
elektron pada
R* + AH RH + A*
Radikal lipida
Propagasi : ROO* + AH ROOH + A*
Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi
maupun propagasi. Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk pada reaksi
tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi
dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru.
Bilangan iodium minyak menunjukkan ketidakjenuhan asam lemak
penyusun minyak, asam lemak ini mampu mengikat iod dan membentuk senyawa
jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap.
Ikatan rangkap asam lemak tak jenuh dapat mengikat oksigen sehingga
membentuk peroksida yang menyebabkan terjadinya ketengikan. Ketengikan ini
dapat dihambat dengan penambahan antioksidan, dimana antioksidan ini
menghalangi oksigen berikatan dengan ikatan rangkap asam lemak. Banyaknya
antioksidan yang diberikan menyebabkan proses oksidasi berjalan lambat karena
oksigen yang berikatan dengan ikatan rangkap semakin sedikit sehingga bilangan
iodium semakin tinggi. Semakin tinggi bilangan iodium, maka kualitas minyak
semakin baik.
Keterangan : Huruf keci yang sama pada baris dan huruf besar yang sama pada
kolom menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 1%.
(Sudiarto,dkk., 2005)