MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN
POST PARTUM
KOMPLIKASI (INFEKSI)
Nama Kelompok
Lathifah Elriza. F
(P27820314001)
Eka Wulandari
(P27820314002)
Dinda Lestari. M
(P27820314003)
Nadya Camila
(P27820314004)
Arinta Nawang. S
Definisi
Etiologi
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman
masuk dalam tubuh pada saat berlangsungnya
proses persalinan. Diantaranya, saat ketuban
pecah sebelum maupun saat persalinan
berlangsung sehingga menjadi jembatan
masuknya kuman dalam tubuh lewat rahim. Jalan
masuk lainnya adalah dari penolong persalinan
sendiri, seperti alat-alat yang tidak steril
digunakan pada saat proses persalinan. Macammacam jalan kuman masuk ke dalam alat
kandungan seperti eksogen (kuman datang dari
luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain
dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri
a.
b.
c.
d.
Faktor predisposisi
Beberapa faktor dalam kehamilan atau
persalinan yang dapat menyebabkan infeksi
pascapersalinan antara lain :
1. Anemia
2. Ketuban pecah dini
3. Trauma
4. Kontaminasi bakteri
5. Kehilangan darah
Manifestasi klinis
Patofisiologis
Infeksi uterus
a) Endometritis
3. Peritonitis
Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasnya
endometritis, tetapi dapat juga ditemukan bersamasama dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvika.
Selanjutnya, ada kemungkinan bahwa abses pada
sellulitis pelvika mengeluarkan nanahnya ke rongga
peritoneum dan menyebabkan peritonitis.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi pada sekitar 10%
wanita hamil, kebanyakan terjadi pada masa
prenatal. Mereka yang sebelumnya mengalami ISK
memiliki kecenderungan mengidap ISK lagi sewaktu
hamil. Servisitis, vaginitis, obstruksi ureter yang
flaksid, refluks vesikoureteral, dan trauma lahir
mempredisposisi wanita hamil untuk menderita ISK.
Komplikasi
4.
B. Diagnosa keperawatan :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi
2. Hipertermi b.d peningkatan tingkat metabolisme
3. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
C. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d proses
inflamasi Setelah dillukakan tindakan selama 1x
24 jam di harapkan klien :
Nyeri berkurang Klien mengatakan :
Menunjukkan ekspresi wajah rileks
Merasa nyaman
IMPLEMENTASI
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d proses inflamasi
a.) Mengkaji skala/intensitas nyeri
P: Provoking Incident
Q: Quality or Quantity of Pain
R : Region : radiation, relief
S : Severity (scale) of Pain
T : Time
b.) Menganjurkan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi,
distraksi, kompres, Berikan instruksi bila perlu.
c.) Kolaborasi dalam pemberian analgetik
d.) Mempertahankan posisi semifowler sesuai indikasi
EVALUASI
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d proses inflamasi
S : Klien Mengatakan Nyeri Berkurang
O:Klien Tampak Nyaman
A:intervensi di optimalakan
P:masalah teratasi
2. Hipertermi b.d peningkatan tingkat metabolism
S:klien mengatakan panasnya menurun
O: klien tampak rileks
A : masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
3.Ansietas b.d perubahan status kesehatan
S: klien mengatakan tidak cemas
O: klien tamapk rileks
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
Terima
Kasih