IDENTITAS PASIEN
Inisial Nn. A
Usia 15 tahun 8 bulan
Jenis kelamin Perempuan
Tanggal lahir 26 November 1999
Nomor Rekam Medis 00052XXX
Agama Islam
Status pernikahan Belum menikah
Alamat Paku Haji
ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 14 September 2015
Keluhan Utama
Demam tinggi sejak 2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 minggu SMRS pasien mengeluh demam tinggi. Demam dirasakan muncul
perlahan, meninggi malam hari, sempat mereda setelah di kompres. Demam dirasakan
naik-turun yang disertai rasa lemas dan penurunan nafsu makan. Namun suhu tidak
diukur. Pasien juga mengeluhkan bercak-bercak merah di wajah, rasa pegal-pegal
di seluruh badan, mudah silau bila terkena cahaya, rasa mual, dan nyeri ulu hati.
Nyeri ulu hati dirasakan muncul saat pasien terlambat makan, hilang-timbul membaik
bila pasien makan. Pasien juga mengeluhkan rambut rontok sebagian, hingga ada
bagian yang pitak.
Riwayat kejang, gangguan prilaku, muntah, sesak, batuk, nyeri sendi, sariawan,
gangguan BAB-BAK, riwayat berpergian ke luar kota selama 3 bulan terakhir, adanya
genangan air sekitar rumah, tikus berkeliaran di rumah atau banjir, disangkal.
Saat ini pasien sudah menjalani perawatan hari ke-12, sudah mendapatkan pengobatan
dan keluha n nyeri ulu hati sudah tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat dirawat di RS sebelumnya, disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi (+) di ayah, diabetes melitus (+) di ayah, penyakit jantung,
penyakit TB, penyakit paru, dan asma disangkal. Riwayat penyakit serupa di
keluarga disangkal.
Riwayat Sosial
Pasien adalah seorang siswa kelas 2 SMA, anak sulung dari 3 bersaudara, tidak
merokok atau konsumsi alkohol. Memakai narkoba juga disangkal.
Jantung I
P
Pr
A
:
Tidak tampak sesak, tidak terlihat massa, tidak ada spider nevi,
kedua hemithorax tampak simetris statis dan dinamis
:
ekspansi dada simetris di kedua hemithorax, fremitus taktil teraba
sama di kedua hemithorax, diameter , tidak teraba nyeri tekan
:
bunyi sonor di kedua hemithorax
:
bunyi napas vesikuler terdengar di kedua lapang paru, tidak
terdengar bunyi mengi, tidak terdengar bunyi rhonki di kedua lapang
paru
:
iktus kordis tidak terlihat
:
iktus kordis tidak teraba
:
batas kanan jantung di lin. sternalis dextra
batas kiri jantung di intercostal 5 lin. midclavicularis sinistra
pinggang jantung di intercostal 4 lin. midclavicularis sinistra
:
bunyi jantung 1 dan 2 terdengar normal, tidak terdengar murmur,
tidak terdengar gallop
7,4
11,9
Hematokrit
22
35
Leukosit
3690
6000
Trombosit
110.000
92.000
Eritrosit
3,02 x 106
MCV
74
MCH
25
MCHC
33
RDW
17
RESUME
Sejak 2 minggu SMRS pasien mengeluh demam tinggi. Demam dirasakan
muncul perlahan, meninggi malam hari, sempat mereda setelah di kompres.
Demam dirasakan naik-turun yang disertai rasa lemas dan penurunan nafsu
makan. Namun suhu tidak diukur. Namun suhu tidak diukur. Pasien juga
mengeluhkan bercak-bercak merah di wajah, rasa pegal-pegal di seluruh
badan, mudah silau bila terkena cahaya, rasa mual, dan nyeri ulu hati. Nyeri
ulu hati dirasakan muncul saat pasien terlambat makan, hilang-timbul
membaik bila pasien makan. Pasien juga mengeluhkan rambut rontok
sebagian, hingga ada bagian yang pitak.
Pemeriksaan fisik: malar rash, petekiae dan allopecia
Pemeriksaan penunjang: anemia, leukopenia dan trombositopenia
DAFTAR MASALAH
Systemic lupus erithematosus (SLE)
Riwayat Sindroma Dispepsia
SLE
PENGKAJIAN
Atas dasar:
Anamnesis keluhan demam tinggi sejak 2 minggu SMRS, disertai rasa
lemas, penurunan nafsu makan, bercak kemerahan di wajah, pegal di seluruh
tubuh, mudah silau, rambut rontok hingga ada yang pitak, nyeri ulu hati
Pemeriksaan fisik plak eritematosa, lenticular-plakat, diskret-konfluens,
diatasnya ada skuama putih kasar (malar rash) di wajah, alopecia, petechiae.
Pemeriksaan penunjang anemia normositik normokromik, leukopenia,
trombositopenia
Analisis:
Keluhan dan hasil pemeriksaan penunjang pasien memenuhi kriteria SLE
(SLICC,2012), tetapi belum ada kriteria imunologi sehingga harus dilakukan
salah satu pemeriksaan imunologi, yaitu ANA, anti-dsDNA, anti-Sm,
antiphopholipid, atau komplemen.
Petri M, et al. Derivation and Validation of the Systemic Lupus International Collaborating
Clinics Classification Criteria for Systemic Lupus Erythematosus. Arthritis & Rheumatism.
PENGKAJIAN
SLE
Rencana diagnosis:
- ANA / Anti dsDNA / Anti Sm / Anti phospholipid / Serum komplemen (C3,C4)
- Darah perifer lengkap
- Platelet
- Urinalisis
Rencana tata laksana: (disesuaikan dengan derajat keparahan SLE pasien)
- Prednisone 0,5-1mg/kgBB/hari 20-40mg/hari per oral
Rencana edukasi:
- Edukasi tentang kondisi pasien
Sindroma Dispepsia
Atas dasar:
Anamnesis riwayat nyeri ulu hati berulang, hilang timbul, muncul saat
terlambat makan, dirasakan membaik bila pasien makan
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Analisis:
Sindroma Dispepsia
Rencana diagnosis:
- EGD
Rencana tata laksana:
- Omeprazole 1x40mg IV
Rencana edukasi:
-Edukasi pola makan teratur
-Menghindari makanan berminyak
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
PATOGENESIS
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
TERAPI
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
TERAPI
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
TERAPI
Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL, Jameson DL, Fauci AS, Hauser
SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015
KESIMPULAN
Pasien dengan daftar masalah suspek systemic lupus
erythematosus direncanakan untuk melakukan pemeriksaan
ANA, darah perifer lengkap, platelet, urinalisis. Terapi
diberikan setelah diagnosis dan derajat keparahan SLE
sudah ditentukan.
Prognosis ad vitam bonam, ad sanationam dubia, ad
fungsionam dubia
DAFTAR PUSTAKA
1. Petri M, Orbai AM,Alarcon GS, Gordon C, Merrill JT, Fortin PR, et al.
Derivation and Validation of the Systemic Lupus International
Collaborating Clinics Classification Criteria for Systemic Lupus
Erythematosus. Arthritis & Rheumatism. 2012; 64:pg. 2677-86.
2. Hahn BH. Systemic Lupus Erythematosus. In: Longo Dl, Kasper DL,
Jameson DL, Fauci AS, Hauser SL, Loxcalzo J. Harrisons Principle of
Internal Medicine. 19th ed. USA: McGrawHill. 2015.
TERIMA KASIH