Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR INDIVIDU

REFLECTIVE WRITING

OLEH :
EVI FATMALA
PPN 15184

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2016
Selama mengikuti pra profesi dan praktik pada stase maternitas ini saya telah
mendapatkan banyak pelajaran. Pelajaran yang saya dapatkan antara lain
bagaimana memberikan asuhan keperawatan pada area antenatal care, itranatal
care, post partum, ginekologi, KB dan kespro. Saya juga jadi mengerti masalah-

masalah yang di alami klien secara fisiologis maupun patologis. Keperawatan


maternitas mengajarkan saya memberikan asuhan keperawatan yang bersifat
holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa
klien dan keluarganya sebagai kesatuan yang utuh dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Hal yang paling menginspirasi saya dalam keperawatan maternitas ini adalah
penerapan family center care sebagai pendekatan yang digunakan dalam
pemberian asuhan keperawatan. Semua anggota keluarga dilibatkan dan berperan
serta, yang menjadikan masa kehamilan hingga melahirkan sebagai suatu
pengalaman yang menyenangkan untuk ibu dan keluarga. Adapun hal yang sulit
saya mengerti selama praktik adalah perawatan pada klien- klien dengan kasus
ginekologi seperti ca serviks, tumor ganas ovarium, atau kista ovarium. Saya
masih kesulitan untuk memberikan asuhan secara holistik karena masa praktik
yang singkat dan belum terlalu mendalami kasus klien.

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses mengawali menyusu sejak dini yakni pada
menit-menit pertama kelahiran bayi dimana bayi mencari sendiri putting susu ibu.
Inisiasi menyusu dini sangat berpengaruh terhadap bayi yaitu menjadikan bayi
lebih tenang, tidak stress, pernafasan dan detak jantung lebih stabil, hal ini
dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dapat mempererat hubungan
ikatan rasa kasih sayang antara ibu dan anaknya (Mochtar, 2008).
Begitu banyak penelitian dan survei yang menyatakan manfaat dan keuntungan
dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD) serta pemberian ASI Eksklusif baik bagi ibu,
bagi bayi, juga bagi keluarga dan masyarakat, namun ironisnya cakupan praktek
menyusui tersebut masih sangat rendah. Menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia atau SDKI 2008-2009 menunjukkan bahwa hanya sebanyak 5 % dari
bayi baru lahir yang mendapat ASI dalam satu jam setelah lahir, serta hanya 53%
bayi yang tidak mendapat ASI pada hari pertama setelah dilahirkan. Cakupan ASI

eksklusif 6 bulan 39% sedangkan cakupan menyusui dini hanya 4% dari bayi baru
lahir (Depkes RI, 2008).
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam persalinan,
hendaknya membantu ibu pasca bersalin dengan melaksanakan IMD segera
setelah melahirkan. Melalui peran perawat sebagai edukator perawat memberikan
pengertian kepada ibu dan keluarga manfaat luar biasa dilakukannya IMD.
Perawat juga hendaknya memotivasi dan membangkitkan kepercayaan diri ibu
untuk melakukan IMD dengan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi ibu.
Perawat dalam memberikan wawasan yang penting diketahui ibu adalah sejak ibu
hamil, bersalin dan nifas tentang pentingnya IMD.

Kehamilan dan melahirkan merupakan pengalaman yang menegangkan sekaligus


menggembirakan bagi ibu dan keluarga. Namun, ada satu hal yang selama ini
tidak disadari dan tidak dilakukan oleh orang tua dan tenaga kesehatan yang
ternyata sangat penting bagi kelangsungan hidup seorang bayi. Pada satu jam
pertama melahirkan ada perilaku menakjubkan antara bayi dan ibunya yaitu IMD.
Hendaknya tenaga kesehatan melakukan upaya yang baik dalam mengoptimalkan
pelaksanaan IMD, memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri ibu. Inisiasi
Menyusu Dini sudah dengan jelas telah tercantum dalam Buku Acuan Asuhan
Persalinan Normal (APN) dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. APN
adalah standar asuhan persalinan normal yang bersih dan aman dari setiap tahapan
persalinan bagi semua ibu bersalin yang harus diterapkan oleh penolong
persalinan dimanapun hal tersebut terjadi. Tujuan APN adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup dan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayi yang
dilahirkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Darah Ifalahma, Nur Hikmah. 2014. Analisa Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
(Imd) Sebagai Upaya Pencegahan Primary Postpartum Haemorrhage Di Rb Suko
Asih Sukoharjo.
Depkes RI. (2008). Catatan Kesehatan Maternitas. Jakarta, Depkes RI.
Mochtar, Rustam. (2008). Synopsis Obtetri. Jakarta : EGC
Pepi Hapitria, Neli Nurlina, Rinayah. 2013. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini
Terhadap Suhu Bayi Baru Lahir Di Rsud Arjawinangun.
Roesli,
Utami.
(2008).
Inisiasi
menyusu
dini.
usu.ac.id/fk/kebidanan.pdf. Diakses pada 23 Maret 2016.

http://

library.

Anda mungkin juga menyukai