Tugas Teknik Penelitian
Tugas Teknik Penelitian
NUTRISI TERNAK
Oleh :
WINGKI ARI ANGGA
1531612032
3.3. Metode
jagung, tepung ikan, bungkil kedelai, dan gulma obat (rumput mutiara, patikan
kebo, sidaguri, bandotan). Ransum disusun sesuai dengan kebutuhan zat makanan
ayam broiler sebagaimana tertera pada Tabel 2, 3, 4 dan 5.
Pembuatan ransum dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yang
jumlahnya sedikit dan tekstur lebih halus terlebih dahulu, kemudian tambahkan
sedikit demi sedikit bahan yang berjumlah banyak. Kemudian ransum tersebut
dicampur dengan tepung kulit nanas sedikit demi sedikit sampai homogen.
Tabel 2. Rataan Kebutuhan Zat-zat Makanan Ayam Broiler
Zat Nutrisi
Protein Kasar (%)
Lemak Kasar (%)
Serat Kasar (%)
Kalsium (%)
Pospor (%)
EM (Kkal/kg)
Lisin (%)
Metionin (%)
Sumber : NRC (1994)
Starter
23
4-5
3-5
1
0,45
3200
1,2
0,50
Finisher
18
3-4
3-5
0,9
0,4
2800
1,0
0,38
Tabel 3. Komposisi Bahan Penyusun dan Kandungan Zat Makanan Ransum Fase
Awal dan akhir (%)
Bahan
Ransum Komersil BR I, BR II
Jagung
Dedak
B. Kedele
T. Ikan
TKNF
Fitobiotik
Jumlah
T1
50
15
18
7
8
0
2
100
Perlakuan
T2
T3
50
50
13
5
12,5
13
7
7
8
8
7,5
15
2
2
100
100
T4
50
5
5,5
7
8
22,5
2
100
Tabel 4. Kandungan Zat Makanan Ransum Perlakuan dalam 100% Bahan Kering
Fase Starter (%)
Ransum
Fase Starter BR I
Perlakua
n
Bahan
Organik (%)
Serat
Kasar (%)
Lemak
Kasar (%)
Protin
Kasar (%)
ME *
(Kkal/Kg)
T0
T1
T2
T3
89,77
88,98
87,54
86,96
4,88
5,30
6,47
6,65
6,21
5,79
5,67
5,15
21,32
21,38
21,66
21,65
3074,64
3148,68
3172,79
3263,47
Tabel 5. Kandungan Zat Makanan Ransum Perlakuan dalam 100% Bahan Kering
Fase Finisher (%)
Fase Finisher BR II
Ransum
Perlakua
n
Bahan
Serat
Lemak Kasar
Protin
Organik
Kasar (%)
(%)
Kasar (%)
(%)
T0
89,27
5,38
5,21
20,19
T1
88,48
5,80
4,79
20,25
T2
87,04
6,97
4,67
20,53
T3
86,46
7,15
4,15
20,52
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Makanan Ternak, Fakultas
Universitas Jambi (2014) dan (*) Laboratorium Non
Universitas Andalas Padang (2014)
ME *
(Kkal/Kg)
2953,64
3027,68
3051,79
3142,47
Peternakan,
Ruminansia
ransum
diberikan
adlibitum
sesuai
perlakuan.
Sisa
ransum
dikumpulkan setiap akhir minggu dan kemudian ditimbang. Air minum juga
diberikan secara ad libitum setiap hari sedangkan untuk mencegah cekaman stress
akibat suhu lingkungan yang tinggi digunakan vitamin C.
f. Pemotongan ayam
Pemotongan ayam dilakukan pada akhir minggu penelitian yaitu diambil
secara acak. setiap 2 ekor ayam yang mempunyai bobot badan mendekati angka
rata-rata yang mewakili dar satu kandang tersebut. Sebelum dipotong ayam
dipuasakan terlebih dahulu selama 6 jam. Kemudian ditimbang dan dicatat
sebagai bobot potong. Pemotongan dilakukan pada pangkal leher antara os atlas
dan os asis hingga saluran pembuluh darah (vena jangularis) putus dan darah
keluar sempurna.
Ayam yang dipotong dibiarkan agar darah keluar dari tubuh, kemudian di
celupkan dalam air panas untuk memudahkan dalam pencabutan bulunya. Setelah
ayam bersih dari bulu dada ayam dibelah dengan hati-hati, jangan sampai merusak
organ bagian dalam dari ayam tersebut, organ dikeluarkan kecuali Ginjal dan
Paru-paru. Setelah itu dilakukan penimbangan pada organ dalam tersebut (bobot
Pancreas, Hati, Ventriculus, dan Usus halus ).
PEMBAHASAN
Teknik yang akan saya perbaiki dalam penelitian saya sebelumnya adalah
sebagai berikut:
1. Teknik fermentasi kulit nanas
Dilihat dari metode yang digunakan dalam penggunaan kulit nanas sebagai
campuran bahan pakan ayam. Pada mulanya harus diolah terlebih dahulu hal ini
dikarenakan kulit nanas memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi
sehingga ayam tidak bisa mencernanya. Serat kasar yang tinggi merupakan faktor
pembatas penggunaan kulit nanas ini, karena organ pencernaan ayam tidak bisa
serta
memperbaiki
kondisi
saluran
pencernaan,
sehingga
Serat Kasar
P0
21,39A
P1
18,35B
P2
18,73B
P3
17,90B
yang mampu mencerna serat kasar yang di isolasi dari cairan rumen sapi, untuk
lebih mudah dan lebih aplikatif kepada masyarakat nantinya digunakanlah starbio
sebagai starternya, Starbio merupakan produk komersil yang mudah didapat di
poultry yang didalamnya mengandung bakteri selulolitik dari rumen sapi.
sehingga nantinya kulit nanas yang yang difermentasi dengan menggunakan
bahan ini serat kasarnya diharapkan lebih rendah dan nampak jelas penurunannya.
Tidak hanya sebatas penurunan serat kasar yang didapatkan dengan teknik
ini, akan tetapi juga dapat meningkatkan protein bahan yang difermentasi dengan
menggunakan starbio. Selepas fermentasi bakteri-bakteri selulolitik ini dapat
menjadi protein mikroba setelah mati.
Akan tetapi penggunaan yoghurt juga perlu ditambahkan teteapi bukan
digunakan sebagai starter untuk fermentasi bahan melainkan untuk suplementasi
pada air minum sehingga pada nantinya dapat menjaga kesehatan ternak dengan
cara menekan baktteri patogen dalam saluran cerna ayam.
2. Teknik pengambilan data bobot organ dalam ayam broiler
Organ dalam ayam broiler yang saya amati adalah ventrikulus, hati,
pankreas dan usus halus. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pengaruhnya campuran kulit nanas dalam bahan pakan, hal ini juga bisa dikatakan
sebagai
indikator
dari
perubahan-perubahan
fungsi
dari
organ
yang