Anda di halaman 1dari 56

ILMU NUTRISI UNGGAS

(Lanjutan)
KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN AYAM
PETELUR PERIODE PERTUMBUHAN
DAN BERTELUR

Oleh: PROF. DR. YOSE RIZAL

PROGRAM STUDI ILMU TERNAK


December 5, 2015

PROGRAM PASCASARJANA
1

PENDAHULUAN
1. Permasalahan yang sering dihadapi pada
pemeliharaan ayam petelur yaitu terjadinya cepat
dewasa kelamin yang menyebabkan ukuran telur
menjadi kecil seperti pada tabel berikut.
TABEL. Umur dewasa kelamin dan produksi & ukuran telur

Umur Dewasa
Kelamin

15 minggu
18 minggu
21 minggu
December 5, 2015

Produksi Telur (%)

Ukuran Telur (% large)

1820 minggu

35 minggu

30 minggu

63 minggu

32.0
12.0
0

92
92
91

17
21
37

44
65
69
2

2. Dewasa ini ukuran tubuh (BB) lebih penting dari


pada umur untuk mulai bertelur dalam menentukan ukuran telur awal pada ayam
petelur seperti pada tabel berikut.
TABEL. Pengaruh berat badan terhadap ukuran telur awal.

Berat Badan Pada


Umur 18 Minggu
(g)

Berat Telur Awal


(g)

1100
1200
1280
1380

46.9a
48.4b
48.8bc
49.7c

December 5, 2015

3. Walaupun zat-zat makanan seperti protein,


metionin dan asam linoleat dapat
mempengaruhi ukuran telur, tetapi zat-zat
makanan ini hanya sedikit pengaruhnya
terhadap berat telur awal.
4. Frame size (ukuran kerangka) berkembang
lebih awal dan dapat dicapai pada umur 12-16
minggu pada 90% ayam.

December 5, 2015

5. Frame size ini juga dipakai sebagai indikator


dalam produksi telur. Akan tetapi, agak sulit
untuk mendapatkan ayam dara dengan berat
badan di bawah target frame size dan
sebaliknya melalui modifikasi terhadap ransum
yang diberikan.
6. Hubungan antara berat badan dan ukuran
shank pada ayam petelur juga sangat
komplikasi karena ukuran shank ini juga
dipengaruhi oleh suhu lingkungan terlepas dari
pengaruh makanan seperti pada tabel berikut.
December 5, 2015

TABEL. Berat badan, intake zat makanan dan panjang shank


pada Leghorn dara yang dipelihara pada suhu 18 dan 30 oC
Intake Zat
Makanan Sampai
Umur 98 Hari

Berat Badan (g)


28 hari /
4 minggu

56 hari /
8 minggu

Panjang Shank
Umur 98 Hari

98 hari /
14 mingg

Energi
(Mkal ME)

Protein
(kg)

cm

Cm/kg
BB

ME 2500 kkal/kg ransum


18 oC

240

601

1145a

13.6a

0.89a

9.96b

8.70

30 oC

234

591

1049b

11.1b

0.73b

10.08a

9.61

NS

NS

**

**

**

**

ME 3000 kkal/kg ransum


18 oC

260a

650a

1173a

14.7a

0.80a

9.94b

8.47

30 oC

247b

559b

1002b

11.2b

0.61b

10.07a

10.05

**

**

**

**

**

**

December 5, 2015

7. Ayam yang cepat dewasa kelamin berat


badannya waktu mencapai dewasa kelamin
hampir sama dengan ayam yang lambat
dewasa kelamin.
8. Ayam yang lambat dewasa kelamin berat
badannya lebih rendah dari pada ayam yang
cepat dewasa kelamin pada umur yang sama
ketika ayam yang cepat dewasa kelamin
mencapai dewasa kelamin.
December 5, 2015

9. Pada hewan mamalia ada hubungan antara


umur dewasa kelamin dengan kandungan
lemak tubuh, sedangkan pada unggas tidak.
10. Intake energi merupakan faktor pembatas
pada laju pertumbuhan ayam petelur dara
karena ayam dara ini mengkonsumsi energi
dalam jumlah yang sama walaupun kandungan
energi dan protein ransum berbeda-beda
seperti pada tabel berikut.
December 5, 2015

TABEL. Intake energi ayam dara yang


sedang tumbuh (8-15 minggu)
Energi-Protein
Ransum

Berat Badan
Umur 15
minggu (g)

Intake Energi
(Mkal)

Intake Protein
(g)

1. 2950 kkal 14% PK


2. 3100 kkal 24% PK
3. 3200 kkal 20% PK

1272
1267
1291

9.77
9.17
9.51

464c
718a
597b

December 5, 2015

TABEL. Pengaruh level protein terhadap


pertumbuhan dan intake zat-zat makanan
pada ayam dara (0-20 minggu)
Protein Ransum

Berat Badan
Umur 20
minggu (g)

Intake Energi
0-20 minggu
(Mkal)

Intake Protein
0-20 minggu
(kg)

15%
16%
17%
18%
19%
20%

1445
1459
1423
1427
1444
1480

24.3
22.9
22.9
22.0
22.9
23.0

1.28d
1.28d
1.37cd
1.39c
1.53b
1.62a

December 5, 2015

10

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan


dan intake zat-zat makanan pada ayam dara
(0-20 minggu) pada level PK 18%
Energi Ransum
(kkal ME/kg)

Berat Badan
Umur 20
minggu (g)

Intake Energi
0-20 minggu
(Mkal)

Intake Protein
0-20 minggu
(kg)

2650
2750
2850
2950
3050
3150

1320c
1378bc
1422ab
1489a
1468a
1468a

20.6c
21.0bc
21.8ab
22.1ab
21.4abc
22.5a

1.40a
1.37a
1.37a
1.35ab
1.26c
1.29bc

December 5, 2015

11

PENINGKATAN INTAKE ZAT


MAKANAN PADA AYAM
PETELUR DARA
1. Untuk memaksimumkan intake zat makanan
pada ayam petelur dara, ransum yang diberikan
mengandung 16-18% PK, metionin 2% dari PK, lisin
5% dari PK dengan tingkat energi 2800-3000
kkal/kg.
2. Pada daerah tropis ransum dengan energi
seperti di atas tidak sesuai seperti terlihat pada
tabel berikut.
December 5, 2015

12

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan


dan intake zat-zat makanan ayam dara umur
18 minggu pada suhu 18 dan 30 oC
BB Umur
126 hari
(g)

Total
Intake
Makanan
(g)

Intake
Energi
(Mkal)

Intake
Protein
(g)

1398
1434

7.99
6.98

20.04
21.07

1330
1160

1266
1218

6.05
5.19

15.17
15.69

1010
870

Suhu 18 oC
1. 2500 kkal ME/kg
2. 3000 kkal ME/kg

Suhu 30 oC
1. 2500 kkal ME/kg
2. 3000 kkal ME/kg

December 5, 2015

13

3. Dengan demikian pemberian ransum dengan


energi tinggi tidak sesuai untuk daerah tropis
karena konsumsi ransum di daerah tropis
lebih rendah. Jika energi ransum tinggi akan
menambah penurunan intake makanan,
sehingga intake protein juga turun.

December 5, 2015

14

PROGRAM PEMBERIAN
MAKANAN PADA AYAM
PETELUR DARA
1. Konsep dalam pemberian ransum pada ayam dara akhirakhir ini didasarkan pada berat badan, bukan pada umur.
2. Pemberian ransum starter dilakukan sampai ayam
mencapai berat tertentu dan biasanya berat ini dicapai
pada umur 10-12 minggu.

December 5, 2015

15

3. Program pemeliharaan seperti ini menjadi


mahal kira-kira seharga 2 butir telur dari pada
program pemberian ransum starter selama 6
minggu, sementara produksi telur yang
akan diperoleh jauh lebih baik dari pada
program pemberian ransum starter 6 minggu
tersebut.

December 5, 2015

16

4. Susunan ransum yang dianjurkan sebagai berikut:


Starter: 18-19% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg
Mulai umur sehari sampai mencapai berat target.
Grower: 15-16% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg
Mulai umur mencapai berat target sampai berat dewasa
kelamin.
Prelay atau layer: 16-18% PK dengan 2750-2900 kkal
ME/kg
Mulai berat dewasa kelamin sampai bertelur.

December 5, 2015

17

5. Kebutuhan protein ayam dara ditujukan untuk


hidup pokok, dan pertumbuhan daging dan
bulu.
6. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan
dapat dihitung dengan mengalikan
pertambahan berat badan (gram) dengan 18%
(kandungan protein jaringan) dan dibagi 61%
(EPP).

December 5, 2015

18

7. Kehilangan nitrogen setiap hari pada ayam


dengan berat badan 1 kg kira-kira 250 mg x
6.25 = 1.6 g protein.
8. Kebutuhan protein untuk hidup pokok yaitu 1.6
g : 61% = 2.6 g/kg BB.

December 5, 2015

19

9. Pertumbuhan bulu seekor ayam kira-kira 7%


dari berat badan. Kebutuhan protein untuk
pertumbuhan bulu ini 7% x pbb (g) x 82%
(kandungan protein bulu), lalu dibagi dengan
61%.
10. Kebutuhan protein ayam setiap hari = (daily
gain x 0.18)/0.61 + (BB x 0.0016)/0.61 + (daily
gain x 0.07 x 0.82)/0.61

December 5, 2015

20

11. Berat badan ideal yang akan dicapai sesuai


umur berbeda antara bangsa ayam:
Leghorn: 400, 900 dan 1300 g pada umur 6,
12 dan 18 minggu.
Petelur coklat: 500, 1000 dan 1500 g pada
umur 6, 12 dan 18 minggu.

December 5, 2015

21

12. Untuk mendapatkan ukuran telur yang besar


atau kecil dapat dilakukan dengan mengatur
berat badan waktu mencapai dewasa kelamin
yang bisa dilakukan dengan mengatur
pemberian cahaya dan umur pemindahan ke
kandang layer.

December 5, 2015

22

13. Pengaturan ukuran telur ini tidak baik hasilnya


jika diatur melalui penurunan pertumbuhan
dengan mengurangi makanan atau
menurunkan kandungan zat-zat makanan
karena akan menimbulkan ketidakseragaman
dalam berat badan ayam, produksi telur tidak
terkontrol.

December 5, 2015

23

PEMBERIAN MAKANAN
SEBELUM BERTELUR (PRELAY FEEDING)
1. Pemberian Ca:
Beberapa hari sebelum bertelur ayam
mempersiapkan cadangan Ca nya untuk telur
pertama melalui tulang medula (medullary bone).
Untuk itu ada beberapa pemikiran dalam
pemberian Ca sebelum ayam mulai bertelur:

December 5, 2015

24

a. Pemberian 1% Ca sampai mencapai 5% produksi.


Cara ini tidak baik hasilnya karena ayam berhenti
berproduksi selama 4-5 hari setelah bertelur
pertama 2-3 butir.
b. Pemberian 2% Ca. Cara ini juga belum baik
hasilnya karena 2% Ca dalam ransum belum
mencukupi untuk produksi telur berkelanjutan.
c. Pemberian 3.5-4.0% Ca. Cara ini paling baik
karena bisa mencukupi untuk produksi telur
berkelanjutan.

December 5, 2015

25

Walaupun pemberian ransum laying (3.5 - 4.0%


Ca) lebih awal menguntungkan, tetapi ada pula
pendapat bahwa pemberian Ca terlalu banyak
pada ayam yang belum berproduksi bisa
menimbulkan masalah pada ginjal. Masalah ini
tidak selalu benar karena hasil penelitian
menunjukkan bahwa Ca bisa dikeluarkan melalui
feses dan urin. Kondisi ini menyebabkan ayam
banyak minum. Ayam yang banyak minum ini
akan menyebabkan kotorannya basah sepanjang
hidupnya seperti hasil penelitian berikut:
December 5, 2015

26

TABEL. Pengaruh Level Ca dalam Ransum


Sebelum Bertelur Terhadap Kandungan
Air Ekskreta (%).

Umur Ayam (hari)/Minggu

Pemberian
Ca

1%
2%
3%
4%

December 5, 2015

147 / 21

175 / 25

196 / 28

245 / 35

71.4
71.6
72.1
77.0

78.7
77.2
77.7
80.0

75.3
73.9
74.1
76.0

65.5
63.9
63.9
69.4

27

2. Pemberian ransum Ca tinggi yang dimulai


lebih awal (umur 10-12 minggu) dapat
menimbulkan kasus urolithiasis, tetapi jika
pemberian Ca tinggi ini dimulai pada umur 2-3
sebelum dewasa kelamin tidak menimbulkan
urothiliasis.

December 5, 2015

28

3. Pemberian makanan untuk memanipulasi berat


badan beberapa hari sebelum bertelur tidak ada
dipraktekkan orang karena sudah terlambat
saatnya untuk memanipulasi berat badan
tersebut, kecuali jika terdapat kesalahan dalam
manajemen pemeliharaan sebelumnya, sehingga
didapatkan berat badan yang tidak ideal untuk
berproduksi. Usaha ini tidak dapat mengkoreksi
pertumbuhan kerangka, walaupun berat badannya
cukup baik.
December 5, 2015

29

4. Ransum yang diberikan sebelum


bertelur ini biasanya kandungan
energinya ditingkatkan, sehingga
terbentuk lemak labil sebagai cadangan
energi yang diperlukan ketika ayam
mulai bertelur.

December 5, 2015

30

5. Peningkatan pemberian asam linoleat sebelum


bertelur tidak begitu besar pengaruhnya
dibandingkan dengan peningkatan pemberian
metionin.

December 5, 2015

31

6. Pengurangan pemberian makanan (pre-pause)


ketika ayam mencapai umur 18 minggu atau
ketika produksi telur 1% yang dilakukan selama
10-14 hari menimbulkan ayam kehilangan berat
badan. Kemudian diberi ransum normal kembali
dan pada umur 22 minggu produksi telur akan
normal kembali dengan ukuran telur meningkat 11.5 g per butir.

December 5, 2015

32

PEMBERIAN MAKANAN AYAM


PETELUR SEDANG BERTELUR

1. Mempertahankan keseimbangan antara zat-zat


makanan dengan energi merupakan konsep yang
penting dalam pemberian makanan ayam petelur
yang sedang berproduksi.

December 5, 2015

33

2. Zat-zat makanan dan energi dalam ransum yang


biasa diberikan setiap hari bagi seekor ayam
petelur yang sedang berproduksi yaitu:
- Protein kasar
17 g
- Metionin
360 mg
- Metionin + Cystine
640 mg
- Lysine
720 mg
- Ca
3.5 g
- P tersedia
0.4 g
December 5, 2015

34

3. Jika intake makanan berubah, maka


komposisi zat makanan dan energi
juga berubah seperti pada tabel
berikut:

December 5, 2015

35

TABEL. Komposisi Zat Makanan dan Energi Berdasarkan


Intake Makanan Harian
Zat-zat Makanan
dan Energi

Protein Kasar (%)


Ca (%)
P tersedia (%)
ME (kkal/kg)
Lysine (%)
Methionine (%)
Met + Cys (%)
Tryptophan (%)
December 5, 2015

Komposisi Zat Makanan dan Energi


Berdasarkan Konsumsi Makanan Harian
110 g

100 g

90 g

80 g

70 g

15.5
3.4
0.38
2700

17.0
3.5
0.40
2800

19.0
3.6
0.45
2915

20.5
3.8
0.5
3025

22.1
4.0
0.55
3080

0.68
0.32
0.55
0.14

0.72
0.36
0.64
0.15

0.77
0.41
0.71
0.17

0.84
0.47
0.80
0.18

0.91
0.56
0.91
0.20

36

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS,


maka beberapa rekomendasi perlu
diperhatikan:
a. Jangan gunakan ayam dara yang
underweight karena ayam ini tidak
akan sanggup untuk berproduksi
tinggi.
December 5, 2015

37

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS,


maka beberapa rekomendasi perlu
diperhatikan:
b. Tingkatkan level energi dalam
ransum melalui penambahan minyak
(min. 2850 kkal ME/kg).

December 5, 2015

38

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS,


maka beberapa rekomendasi perlu
diperhatikan:
c. Kurangi penggunaan ransum yang
berserat tinggi.
d. Kurangi protein kasar (maks. 17%).
December 5, 2015

39

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS,


maka beberapa rekomendasi perlu
diperhatikan:
e. Pertahankan level metionin.
f. Tingkatkan mineral-vitamin premix.

December 5, 2015

40

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka


beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:
g. Pertahankan Ca (3.5%) dan P (0.4%).
h. Jika timbul masalah dengan kulit telur
perhatikan level NaCl.

December 5, 2015

41

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka


beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:
i. Tambahkan vitamin C (300 mg/Kg).
j. Tingkatkan frekuensi pemberian ransum
dan berikan waktu suhu udara agak
dingin.
December 5, 2015

42

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka


beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:
k. Berikan air minum yang dingin.
l. Gunakan ransum dalam bentuk crumble atau
mash yang ukuran partikelnya besar.
m. Jangan mengganti ransum.
December 5, 2015

43

5. Phase Feeding
a. Phase Feeding terbagi dua: phase feeding I dan II
b. Pengurangan protein dan AA dalam ransum terjadi
pada fase II karena ayam semakin tua.
c. Tujuannya untuk mengurangi biaya pakan dan
mengurangi ukuran telur.

December 5, 2015

44

5. Phase Feeding
d. Pengurangan protein dan AA dapat mengurangi
ukuran telur sekaligus produksi telur.
e. Pengurangan protein dan AA ini tergantung pada: suhu
lingkungan, umur ayam, produksi telur, dan tingkat
energi ransum.

December 5, 2015

45

5. Phase Feeding
f. Pengurangan protein ini dimulai dari
17% menjadi 16% ketika produksi
telur 80%, dari 16% menjadi 15%
ketika produksi telur 70%.
g. Pengurangan P tersedia juga dapat
dilakukan dari 0.40% menjadi 0.34%.
December 5, 2015

46

TABEL. Perubahan Ransum Pada Phase Feeding


(Konsumsi Harian 100 g)
Karakteristik Ayam

Level Ransum (%)

Umur
(minggu)

Produksi
Telur (%)

Protein
Kasar

Metionin

Kalsium

P tersedia

<35
45
55
70
80

90
85
80
75
70

17.0
16.0
15.5
15.0
14.5

0.35
0.32
0.31
0.30
0.29

3.8
4.0
4.1
4.2
4.3

0.42
0.40
0.38
0.36
0.34

December 5, 2015

47

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur


a. Terjadi peningkatan ukuran telur secara
linier dengan penambahan metionin.
b. Jika ayam semakin tua, terjadi perubahan
respon ukuran telur terhadap penambahan
metionin seperti pada tabel berikut.

December 5, 2015

48

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin Terhadap Ukuran


Telur (g)

Metionin (%)

Umur
Ayam
(minggu)

0.23

0.26

0.29

0.32

0.35

0.38

25-32
38-44
51-58
64-71

49.8
53.2
56.2
56.8

51.0
55.0
57.9
59.4

51.9
56.4
59.6
59.5

52.1
56.3
59.2
59.5

52.0
56.3
59.2
59.5

52.6
57.1
60.0
60.2

December 5, 2015

49

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur


c. Sumber metionin tidak berpengaruh
terhadap ukuran telur (lihat tabel).
d. Choline dapat mengganti sebagian metionin
dalam ransum ayam petelur, tetapi terjadi
penurunan ukuran telur (lihat tabel).

December 5, 2015

50

TABEL. Pengaruh Sumber Metionin Terhadap


Ukuran Telur (Produksi Telur 80%)

Level
Metionin
(%)

0.228 (basal)
0.256
0.284
0.311
0.366
December 5, 2015

Percobaan 1.
Berat Telur (g)

Percobaan 2.
Berat Telur (g)

DL

Alimet

DL

Alimet

54.5
56.2
56.8
57.6
58.0

54.5
55.3
56.8
57.2
57.5

51.5
53.2
55.1
55.9
57.0

51.5
52.7
56.2
55.7
56.8
51

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin vs Choline


Terhadap Produksi dan Ukuran Telur

Protein
Ransum
16%

14%

December 5, 2015

Penambahan

Produksi
Telur (%)

Berat Telur
(g)

82.8

53.2

0.1% Met

84.0

56.6

0.1% Choline

82.4

54.0

72.8

52.5

0.1% Met

84.5

54.9

0.1% Choline

78.9

51.9

52

7. Perkiraan kebutuhan metionin dan metionin + cystine untuk


produksi dan berat telur
a. Selama puncak produksi telur (umur 38-45 minggu)
kebutuhan metionin untuk berat telur lebih besar dari pada
untuk jumlah telur, sementara kebutuhan metionin untuk
jumlah telur mencapai puncaknya pada umur 51-58 minggu
(lihat tabel berikut).
b. Untuk itu harus hati-hati dalam mengurangi jumlah metionin
ketika ayam belum mencapai umur 60 minggu.

December 5, 2015

53

TABEL. Perkiraan Kebutuhan Metionin dan


Metionin + Cystine (mg/ekor/hari)
Umur Ayam
(minggu)

Kriteria Telur
Jumlah

Berat (g)

Mass (g)

Metionin

25-32
38-45
51-58
64-71

364b
362b
384a
374ab

356b
380a
364a
357b

369b
373b
402a
378b

Metionin +
Sistin

25-32
38-45
51-58
64-71

608b
619b
680a
690a

610ab
636a
621ab
601b

617b
627b
691a
676a

December 5, 2015

54

8. Penurunan Protein dan Asam Amino dalam Ransum


a. Ketika protein dan asam amino ransum
dikurangi terjadi kecenderungan peningkatan
deposisi lemak dalam tubuh.
b. Penurunan PK dari 17% ke 15%, maka terjadi
peningkatan lemak hati sebesar 3-5% yang
menyebabkan Fatty Liver Syndrome.

December 5, 2015

55

Terima Kasih

December 5, 2015

56

Anda mungkin juga menyukai