Anda di halaman 1dari 24

GIZI IBU MENYUSUI

PENYESUAIAN PHYSIOLOGIK
 Perubahan2 untuk memulihkan tubuh 
involusi uterus yang menyebabkan ekskresi
nitrogen meningkat
 Produksi ASI
 persiapan laktasi mulai saat hamil muda,
penyimpanan kalori dalam bentuk jaringan
lemak sbg cadangan untuk masa laktasi
 Energi ASI berasal dari makanan (kalori
cukup) dan jaringan ibu (kalori tidak cukup 
katabolisme)
PRODUKSI ASI
1. Sekresi ASI oleh alveoli Glandula Mammae

 Perkembangan alveoli glandula


mammae (jumlah & perkembangan)
 Nutrien yang ada dalam tubuh ibu
untuk produksi ASI
 Pengaruh hormon2 estrogen,
progesteron, prolaktin dan faktor
psychis
2. Pengeluaran (Ejection) ASI ke dalam saluran
glandula mammae
 Tergantung dari refleks neurohormonal yaitu
reaksi rangsangan hisapan
 Anak menghisap papila  rangsangan
dibawa melalui batang otak  otak besar 
hipotalamus  hipofise posterior (pituitary
glandula)  hormon oxytocin dilepas 
peredaran darah  sel myoephitel otot 
berkontraksi  ejeksi (produksi ASI)
 Hormon oxytocin menyebabkan let down
reflek  ASI memancar
MANFAAT MENYUSUI
1. ASPEK GIZI
Manfaat kolustrum
 Mengandung zat kekebalan  IgA 

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi


 Jumlah kolustrum yang diproduksi  tgt

hisapan bayi hari2 pertama kelahiran


 Kolustrum mengandung protein, vit. A tinggi,

kh & lemak rendah  sesuai kebutuhan bayi


 Membantu mengeluarkan mekonium  kotoran

bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan


KOMPOSISI ASI
 ASI mudah dicerna  mengandung zat gizi
yg sesuai dan enzim2 untuk mencernakannya
 Mengandung zat gizi berkualitas tinggi 
pertumbuhan dan perkembangan
 Protein tinggi perbandingan whei dan
casein sesuai untuk bayi (65:35)  lebih
mudah diserap. Pada susu sapi whey : casein
20 : 80  tidak mudah diserap
KOMPOSISI TAURIN, DHA DAN
AA PADA ASI
 Taurin  sejenis asam amino kedua yang
terbanyak dalam ASI  sebagai
neurotransmitter dan proses maturasi sel
otak. Pada binatang Def. Taurin  gangguan
pada retina mata
 Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic
Acid (AA)  PUFA  untuk pembentukan
sel2 otak optimal. Dalam ASI mencukupi,
dapat disintesa dari omega 3 dan omega 6.
2. ASPEK IMUNOLOGIK
 Zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi
 Imunoglobulin A (IgA)  mengatasi bakteri patogen
E. Coli dan berbagai virus sal. cerna
 Laktoferin  komponen zat kekebalan  mengikat
zat besi di saluran cerna
 Lysosim  enzym yang mengatasi bakteri dan virus.
Jumlah dalam ASI 300X >> PASI
 Sel darah putih ASI pada 2 minggu pertama > 4000
sel per mil
 Bifidus  pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus
 menghambat pertumbuhan bakteri
3. ASPEK PSIKOLOGIK
 Emosi dan kasih sayang ibu terhadap
bayi  meningkatkan hormon
oksitoksin  meningkatkan produksi
ASI
 Interaksi ibu dan bayi  pertumbuhan
dan perkembangan psikologik bayi
4. ASPEK KECERDASAN
 Perkembangan sistem syaraf pusat 
meningkatkan kecerdasan bayi
 IQ bayi dengan ASI  4,3 point lebih
tinggi pada usia 18 bln ; 4-6 point pada
usia 3 tahun ; 8,3 point pada usia 8,5
tahun dibanding bayi tanpa ASI
5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi
syaraf menelan, menghisap dan bernafas
6. Aspek Ekonomis
Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
pengganti ASI
7. Aspek Penundaan Kehamilan
Menunda Haid dan kehamilan 
kontrasepsi alamiah  metode amenora
Laktasi (MAL
Breast Milk Supply and
Demand 
 Milk production is related to infant
demand. Removal of milk from the
breast is the signal to make more milk
 Feeding frequency is not consistently
related to milk production
 Breast size does not determine the
amount of milk produced
PENILAIAN STATUS GIZI
 Terjadi penurunan BB dalam 6 bulan pertama
menyusui yaitu 0,5 – 1 kg/bulan
 Tidak semua mengalami penurunan  ada
yang naik BB
 Ibu menyusui kegemukan  penurunan BB >
2 kg/bulantidak dipercaya akan mempengaruhi
volume ASI  ada tanda2 bayi tidak puas
 Penurunan BB yang cepat (> 2 kg/bulan
sebulan setelah partus) tidak dianjurkan
Pengukuran status gizi di USA
Status Wanita Sehat Wanita Menyusui
Gizi Mean±sd Mean±sd lama
IMT 23,1 ± 4,7 23,0 ±2,6 1 bln
(Rowland,87) 22,8 ±2,8 2 bln
22,5 ±3,0 3 bln
22,2 ±3,0 4 bln

LLA (cm) 22,7 27,4 ±3,3 2 mg


(Frisancho,81) 26,7 ±2,6 1 bln
26,8 ±3,2 2 bln
26,6 ±2,9 3 bln
26,7 ±2,6 4 bln
KEBUTUHAN GIZI
1. ENERGI
 Rata2 kandungan energi dalam 100 ml ASI
adalah 70 kkal  efisiensi pembentukan ASI
sekitar 80%  sehingga ± 85 kkal dibutuhkan
untuk memproduksi 100 ml ASI
 Produksi ASI 6 bln I : ± 750 ml/hr  640 kkal
 Produksi ASI 6 bulan II : 600 ml/hr 510 kkal
 Kebutuhan energi dapat dipenuhi dari cadangan
lemak ibu selama kehamilan  memberikan
100-150 kkal selama 6 bulan pertama menyusui
 rekomendasi penambahan kalori 500 kkal.
REKOMENDASI
WKPG
 Tambahan ibu menyusui 0 – 6 bulan :
700 kkal
 Tambahan ibu menyusui 7-12 bulan :
500 kkal
 Tambahan ibu menyusui 1-2 thn : 400
kkal
PROTEIN
 Protein yang keluar selama 6 bulan menyusui
eksklusif  1500 g protein.
 Wanita 60 kg  25% lemak ; 45 kg “lean body
mass” (±11 kg protein)
 Efisiensi protein tubuh  protein ASI
diperkirakan = konversi protein makanan 
protein susu (±70%)
 Katabolisme ± 19% “lean body mass” untuk
memenuhi produksi ASI selama 6 bulan  bila
tidak ditambahkan kebutuhan protein
KEBUTUHAN PROTEIN
WKPG
 Ibu menyusui 20-50 tahun ; TB 156
cm ; BB 54 kg
 Menyusui 6 bln I : 48 g + 16 = 64
g/hari
 Menyusui 6-12 bln : 48 g + 12 = 60
g/hari
 Menyusui 1 – 2 thn : 48 g + 11 = 59
g/hari
MINERAL
 Dalam 850 ml ASI  290 mg Ca dan 3
mg Fe
 WKPG  kebutuhan Ca 500 mg + 400
mg = 900 mg sehari
 Pengeluaran Fe selama 6 bulan
menyusui sekitar 14% cadangan fe
tubuh  hanya ½ pengeluaran saat
menstruasi (NRC, 1989)
VITAMIN
 Dalam 850 ml ASI : 420 mg Vit. A; 20-
40 mg Vit. C; Niacin 1,6 mg; riboflavin
0,32 mg; vit.B1 0,12 mg
 Kandungan vit. C dan B dalam ASI
tergantung makanan yang dikonsumsi.
 Ibu vegetarian  suplementasi Vit. B12
FLUID
 Fluid needs increase with breastfeeding
 Women need to drink 8 to 12 cups of
fluid/day to prevent dehydration
 No evidence increasing fluid intake will
increase milk production
 Suplementasi cairan yang berlebihan tidak
mempengaruhi vol. ASI (Kilpatrick, 1953)
104 ibu menyusui dengan 3200 ml/hari
dibanding dg 106 ibu sbg kontrol dg 2100 ml
Caffeine
 Moderate caffeine intake does not appear to cause
problems for most infants
 Caffeine levels in breast milk increase, but not as much
as maternal blood levels
 An infant’s ability to metabolize caffeine doesn’t fully
develop until 3 – 4 months
 Excessive caffeine intake can cause an infant to be
wakeful, hyperactive and fussy
 Most infants can tolerate a maternal caffeine intake equal
to 2 or fewer cups of coffee/day
 However, some infants may be more sensitive than
others
Alcohol
 Alcohol passes quickly into breast milk and equals
maternal blood levels
 It takes 2-3 hours to remove the alcohol in the body
from 1 serving of beer or wine
 Alcohol can alter the odor of breast milk and inhibit
the letdown reflex
 The effect on infant sleep patterns and psychomotor
development has raised concerns about regular
alcohol intake during breastfeeding
 In general, breastfeeding women should consume
little or no alcohol
Infant Sensitivities
 No basis for the concern that gassy foods, such as
cabbage or legumes, cause gas in infants
 Essential oils in foods such as garlic and spices can pass
into breast milk and may alter the flavor
 Garlic, onions, cabbage, turnips, broccoli, beans,
apricots, or prunes may cause some infants to be
colicky for a day
 During the summer, large intakes of melon  peaches
and other fresh fruits may cause colic and diarrhea
 Red pepper has been reported to cause dermatitis
within an hour of feeding
 Chocolate rarely causes problems with colic, diarrhea,
or constipation

Anda mungkin juga menyukai