Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gizi Ibu Menyusui

Pertemuan : 1x pertemuan

Hari/Tanggal : Kamis, 12 Desember 2022

Waktu : 30 menit

Tempat : Peristi

Sasaran : Ibu yang menyusui

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentng gizi ibu menyusui dalam waktu 30 menit,
diharapkan sasaran mampu menjelaskan tentang gizi ibu menyusui dan dapat
menerapkan pada anggota keluarga/ orang lain.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Menjelaskan pengertian ibu menyusui
b. Menjelaskan kandunganm ASI
c. Menjelaskan manffat ASI bagi Ibu
d. Menjelaskan manfaat ASI bagi Bayi
e. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
f. Menjelaskan makanan yang memperlacar ASI
g. Menjelaskan sumber makanan
h. Memberikan contoh menu sehari
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ibu menyusui
Menyusui adalah suatu cara yang utama dalam memberikan makanan yang ideal
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh
biologis dan kejiwaan terhadap kesehatan ibu dan bayi (WHO, 2012). Definisi gizi
ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak,
mineral, air dan karbohidrat yang dibutuhkan ibu menyusui dalam jumlah tertentu
selama kehamilan.
2. Kandungan ASI
Kandungan zat gizi yang terdapat dalam ASI yang dapat berdampak pada
kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan bayi. Terdapat gizi makro dan gizi
mikro. Zat gizi makro yang terdapat pada ASI berupa lemak, protein, dan
karbohidrat. Kandungan gizi karbohidrat pada ASI berbentuk laktosa yang di
dalamnya terdapat enzim laktase. Kandungan protein pada ASI sebesar 0,9 gram
yang mengandung asam amino dan berperan penting untuk pertumbuhan bayi.
Kadar lemak dalam ASI adalah 3,2 - 3,7 g/dL dan perkiraan energi yang dihasilkan
berkisar 65 - 70 kkal/dL, sehingga terdapat hubungan yang cukup tinggi antara
energi yang diperlukan oleh bayi dengan lemak yang dihasilkan pada ASI.
Asupan makanan dengan zat gizi makro yang cukup dapat berubah menjadi
cairan ASI ketika makanan tersebut dicerna dalam tubuh. Asupan gizi makro juga
perlu ditingkatkan karena selama menyusui ibu membutuhkan energi yang lebih
untuk pemulihan dan proses metabolisme dalam pembentukan ASI.
ASI memiliki kandungan gizi yang terbesar yaitu sekitar 88% dari ASI. Air berguna
untuk mekanisme regulasi suhu tubuh pada bayi dan akan meredakan rangsangan
haus dari bayi. ASI mengandung mineral yang lengkap. Mineral yang terdapat
dalam ASI diantaranya ialah kalsium, kalium, natrium, asam klorida, dan fosfat.
ASI mengandung rata-rata 280 mg kalsium dalam 1L ASI dan fosfor yang
terkandung dalam 140 mg dalam 1L ASI. Untuk vitamin yang terkandung dalam
100 ml ASI terkandung 75 mg vit. A, 0,25 mg vit E yang bermanfaat untuk sistem
kekebalan tubuh.

3. Manfaat ASI bagi ibu


Manfaat ASI eksklusif bagi ibu, yaitu :

1. Mengatasi rasa trauma (baby blues syndrome): Ibu yang baru melahirkan rentan
mengalami baby blues syndrome, yakni gangguan suasana hati menyebabkan
ibu mudah sedih, lekas marah, dan lelah. Namun secara perlahan rasa trauma
pasca persalinan akan hilang dan ibu dapat terbiasa menyusui bayinya.
2. Mencegah kanker payudara: ASI eksklusif juga bisa meminimalkan timbulnya
resiko kanker payudara, selain itu membuat kondisi kesehatan dan mental
ibu menjadi lebih stabil.
3. Menjadi alternatif kontrasepsi alami: Menjadi alternatif kontrasepsi alami.
Menyusui dapat menunda masa subur, karena memperlambat proses ovulasi.
4. Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan pasca melahirkan dan
dapat mengurangi stres.

Beberapa manfaat ASI eksklusif untuk bayi meliputi:

1. Mencegah Terserang Penyakit


ASI eksklusif dapat meningkatkan ketahanan tubuh bayi. ASI dapat mencegah
berbagai penyakit yang mengancam kesehatan bayi. Bayi yang meminum
kolostrum ibu saat pertama kali lahir akan menjadi antibodi, merangsang
sistem kekebalan tubuh alami bagi bayi. ASI juga mengurangi risiko infeksi
saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
2. Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi
Pemberian ASI eksklusif bagi bayi penting dilakukan karena dapat membantu
proses perkembangan otak dan fisik bayi. Membantu memperlancar
pencernaan bayi dan membuat sistem pencernaan bayi menjadi lebih matang.
3. Meningkatkan kecerdasan bayi.
4. Kandungan ASI berupa kadar leptin berperan penting dalam metabolisme
lemak
5. Memperkuat tulang bayi
6. Menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
7. Mengurangi risiko penyakit jantung
8. Mengurangi risiko obesitas
9. Membantu bayi menjadi tenang dan tidak mudah gelisah
10. Mengurangi kemungkinan alergi
4. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
Menurut buku (Khasanah, N dkk, 2017 : 47-49) :
1. Makanan
Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi
ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang
teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar.
2. Ketenangan Jiwa dan Pikiran
Memproduksi ASI yang baik perlu kondisi kejiwaan dan pikiran yang tenang.
Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume
ASI.
3. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar tidak
mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah
kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.
4. Perawatan Payudara
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara memengaruhi hipofise
untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
5. Anatomis Payudara
Jumlah lobus dalam payudara juga memengaruhi produksi ASI. Selain itu, perlu
diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau putting susu ibu.
6. Faktor Fisiologi
ASI terbentuk karena pengaruh dari hormon prolaktin yang menentukan produksi
dan mempertahankan sekresi air susu.
7. Pola Istirahat
Faktor istirahat memengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu
terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.
8. Faktor Isapan Anak atau Frekuensi Penyusuan
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran
ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur
dan cukup bulan berbeda. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang
seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami
kekurangan gizi, dengan frekuensi pemberian ASI yang baik yaitu sekitar 8-
12x/hari akan meningkatkan berat badan bayi. Perlunya tenaga kesehatan
melakukan pendekatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pada ibu menyusui
mengenai pola menyusu yang benar meliputi frekuensi menyusu yang baik
(Erlinawati, Amir dan Puteri, 2019).
9. Berat Lahir Bayi
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang
lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan
mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang
lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan memengaruhi stimulasi
hormone prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.
10. Umur Kehamilan saat Melahirkan
Umur kehamilan dan berat lahir memengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi
yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan
tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah
daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi
prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi
organ.
11. Konsumsi Rokok dan Alkohol
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon
prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan
adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin. Meskipun
minuman alkohol dosis rendah di satu sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks
sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun di sisi lain etanol dapat
menghambat produksi oksitosin.
5. Makanan yang memperlacar ASI
Makanan yg memperlancar asi : sumber makanan yang dapat memperlancar asi
yaitu sari kacang hijau dan ekstrak daun katuk. Dimana sari kacang hijau
mengandung Kalori (Energy) 109 kal, Protein 8.7 gr, Besi (Fe) 1.5 mg, Kalsium
(Ca) 95 mg, Vitamin C (Vit C) 3 mg (Marudut, 2018). Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan terbukti dengan mengkonsumsi 300 ml sari kacang hijau selama 8
hari dapat meningkatkan produksi asi sebanyak 63,63 cc per hari.
Salah satu manfaat daun katuk adalah untuk melancarkan produksi ASI, karena
mengandung senyawa seskuiterna.Daun katuk mengandung hampir 7% protein
dan 19% serat kasar, vitamin K, pro-vitamin A ( beta karotin, Vitmin B dan C.
Mineral yang dikandung adalah Kalsium (2,8%) zat besi, kalium, fosfor dan
magnesium.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ibu-ibu yang mengkonsumsi ekstrak
daun katuk terbukti menaikkan produksi Asinya.
6. Contoh menu sehari
Makan pagi :
Nasi 1 ½ piring (150 gr)
Telur 1 butir (60 gr)
Tempe 2 potong (50 gr)
Daun katuk 1 ¼ (125 gr)
Snack pagi :
Pisang 3 buah (275 gr)
Makan siang :
Nasi 2 piring (200 gr)
Daging 1 potong (50 gr)
Tempe 2 potong (50 gr)
Daun bayam 1 ½ gelas (150 gr)
Snack sore :
Pisang 1 ½ buah (200 gr)
Pepaya 1 ½ buah (175 gr)
Makan malam :
Nasi 1 ½ piring (150 gr)
Ikan 1 potong (50 gr)
Tahu 2 potong besar (100 gr)
Daun kelor 1 ½ gelas (150 gr)
Pisang 2 buah (200 gr)
7. Susunan Acara
Tahap
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Memberikan salam Pasien dan
1. Pembukaan 3 menit 2. Memperkenalkan diri keluarga -
3. Menjelaskan tujuan mendengarkan
1. Menjelaskan pengertian
Gizi Ibu Menyusui.
2. Menjelaskan kandungan
ASI.
Pasien dan
3. Menjelaskan manfaat
keluarga
pemberian ASI pada ibu
2. Penyajian 15 menit mendengarkan, Leaflet
dan bayi.
memperhatikan,
4. Menjelaskana makanan
memahamai
untuk memperlancar
produksi ASI.
5. Menejelaskan contoh
menu sehari.
1. Tanya jawab Bertanya dan
3. Evaluasi 5 menit 2. Game menjawab -
pertanyaan
1. Pemberian motivasi, pesan,
Mendengarkan
dan kesan.
4. Penutup 2 menit dan menjawab -
2. Menutup kegiatan dengan
salam penutup
salam penutup.
8. Evaluasi :

a. Evaluasi Struktur
• Media
• Pelaksanaan sesuai rundown.
• Lingkungan yang mendukung.
b. Evaluasi Proses
• Kegiatan penyuluhan dilakukan tepat waktu sesuai rencana.
• Penyuluh menyampaikan materi dengan bahan sederhana pasien dan keluarga
mendengarkan penyuluhan dengan seksama.
• Pasien dan keluarga berperan aktif dalam penyuluhan.
• Tujuan khusus dapat tercapai.
c. Evaluasi Hasil
Mampu menyebutkan atau mereview singkat materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Salsa Zariadi, G. A. (2022). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dengan Asi Tidak Lancar di Tempat
Praktik Mandiri Bidan S Pujodadi, Lampung Tengah (Doctoral dissertation, Poltekkes
Tanjungkarang).

Anda mungkin juga menyukai