Anda di halaman 1dari 22

NUTRISI SAPI PERAH

Dari sisi pengeluaran, biaya pakan sangat penting


dipertimbangkan karena umumnya sekitar 50% dari biaya
operasional peternakan
peternakan sapi perah. Oleh karena
karena itu untuk
mendapatkan hasil yang menguntungkan, sangant penting
untuk memberikan pakan sapi perah dengan jumlah yang
cukup dengan ransum secara nutrisi seimbang pada biaya
yang layak.
Nutrition of Lactating Cows
 Cows nutritional needs vary during different
stages of her production cycle
◦ Optimize milk yield
◦ Prevent metabolic disorders

 Water and Energy


Ene rgy are the limiting nutrients
in a dairy ration
◦ Hard to provide adequate nutrition
 Milk yield is high
 Intake is limited
Cow uses her body fat and protein to provide for the
nutrients not taken in by her daily ration
= Negative Energy Balance
Nutrition of Lactating Cows
 Body Condition Score
◦ Used to monitor nutrition, reproduction, and
health programs
PERIODE LAKTASI DAN BUNTING

 Produksi susu meningkat cepat dan mencapai puncak


produksi (maksimum) 6  – 8 minggu setelah melahirkan.
Namun, nafsu makan tertinggal di belakang produksi
susu, dimana asupan bahan kering maksimum harian
sering kali tidak terjadi sampai 12  – 15 minggu setelah
melahirkan.
 Sapi perah dalam kondisi baik, seringkali kehilangan
bobot badannya sebesar 90  – 135 kg selama awal
laktasi, yang cukup untuk menyokong 700  – 900 kg
produksi susu.
 Setelah asupan bahan kering dicapai, asupan
cenderung mengikuti kebutuhan produksi dan menurun
sejalan dengan penurunan produksi. Masih terjadi
kelambatan asupan, hanya sekarang sapi perah
cederung dapat mengkonsumsi lebih dari yang
dibutuhkan selama akhir
akhir laktasi. Hal ini
ini menyebabkan
menyebabkan
sapi dapat meningkatkan bobot badannya yang hilang
pada awal laktasi.
Program Fase Pemberian Pakan

 Siklus laktasi dan kebuntingan dapat dibagi


menjadi lima fase (seperti Gambar 1)
berdasarkan pertimbangan nutrisi pada
beberapa waktu.
 Fase I, rata-rata 10 minggu pertama laktasi,
dimana terjadi puncak produksi, dan
cadangan tubuh digunakan untuk
mendapatkan nutrisi pada asupan nutrisi
yang defisit.
 Fase II, pada kebanyak sapi perah fase ini
terjadi kira-kira 10 minggu setelah melahirkan
dan berlanjut selama 10  – 20 minggu,
bersamaan dengan asupan bahan kering
maksimum dan periode dimana terjadi
keseimbangan antara asupan pakan dan
 Fase III masuk akhir laktasi dimana
asupan pakan melebihi kebutuhan nutrisi
untuk produksi. Fase ini merupakan
periode utama untuk memulihkan
cadangan tubuh untuk periode laktasi
berikutnya.
 Ketepatan waktu dan lamanya ketiga
fase laktasi ini dapat diubah jika pada
salah satu fase ini dilakukan penyuntikan
sapi dengan bovine somatotropin (bST)
atau senyawa sejenis yang dapat
 Fase IV
IV,, pada periode ini merupakan
Periode kering sebagian besar terjadi
pada yang merupakan periode untuk
pemulihan akhir bobot badan dan untuk
regenerasi sekretori ambing untuk laktasi
berikutnya.
 Fase V terdapat pada 1  – 3 minggu
sebelum melahirkan (prepartum).
Selama waktu ini, sapi harus mulai
meningkatkan asupan biji-bijiaan yang
dimaksudkan untuk mempersiapkan
rumen untuk meningkatkan asupan
nutrisi yang segera akan diikuti proses
kelahiran.
Produksi Susu,
Susu, Konsumsi Bahan Kering, dan Bobot Badan Sapi
Perah selama Fase dan Periode Laktasi - Kering
K ering

Peak Production
Productio n Maximum Dry Matter Body Weight Regain Dry Period
Intake

PP MDMI

BW

0 2 3 6 10 11
12
As shown in Figure 1, the average cow commonly peaks in milk production at 4 to 6 weeks
into lactation. Her feed (dry matter) intake lags behind, normally peaking at about 9 to 11
weeks. This situation puts the cow in a negative energy balance for several
s everal months in early
lactation. This means that feed energy intake is less than milk energy output. The cow uses
available body fat (tissue energy) reserves to cover the shortfall.
Figure 1. - Typical Energy Curves for the Lactating Dairy Cow
Beberapa minggu sebelum
proses kelahiran
 adalah waktu untuk membuat beberapa perubahan nutrisi
untuk menolong
menolong sapi persiapan selama proses kelahiran dandan
menjamin pengeluaran susu.
 adaptasi mikroflora rumen terhadap ransum berenrgi tinggi
yang akan dibutuhkan setelah kelahiran untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi yang tinggi.
 Pengaturan ini seringkali sangat baik dicapai dengan
memberikan sejumlah kecil semua bahan pakan ransum
laktasi dan
dan sedikit-demi sedikit meningkatkan jumlah biji-
bijian.
 Pendekatan steaming up seperti ini juga dapat
meminimalkan kemungkinan milk fever karena banyak
campuran rumput-rumputan memilki ratio Ca dan P yang
diinginkan dibandingkan legume, dan pendekatan ini dapat
meminimalkan kemungkinan ketosis selama laktasi dengan
cara menolong sapi pada awal laktasi beradaptasi terhadap
ransum berenergi lebih tinggi lebih cepat.
Periode akhir sebelum
kelahiran
 Adala hwaktu untuk mengambil langkah untuk
meminimalkan beberapa masalah yang mungkin terjadi
sekitar proses
proses kelahiran.
kelahiran. Pada sapi yang mudah
mudah kena
milk fever,
fever, mungkin mempertimbangkan
mempertimbangkan merendahkan
asupan Ca sampai 13  – 18 g/hari selama beberapa hari
sebelum melahirkan.
 Akan mengaktifkan sistem hormon yang memobilisasi
Ca untuk meningkatkan absorpsi dari usus dan
mobilisasi dari tulang.
 Untuk sapi yang gemuk (skor tubuh 4 dan 5), yang
mudah ketosis, dan yang berproduksi tinggi, harus
mempertimbangkan pemberian suplementasi Niacin 6
g/hari yang dimulai
dimulai beberapa minggu terakhir sebelum
melahirkan dan diteruskan selama 8 minggu laktasi.
Pada daerah yang defisien Se, suplementasi Se-vitamin
Se -vitamin
E harus diberikan atau disuntikan selama 2  – 3 minggu
sebelum melahirkan.
Sapi Dara dan Periode Kering

 Periode kering adalah waktu untuk sapi perah untuk


regenerasi jaringan sekretori baru dalam ambing dan
 juga mengganti bobot badan yang
yang hilang.
 Umumnya periode kering selama 60 hari menghasilkan
produksi tertinggi pada periode berikutnya.
 Periode kering yang lebih pendek dari 40 hari tidak
mencukupi waktu untuk regenerasi ambing, dan
menghasilkan produksi susu yang lebih sedikit pada
periode berikutnya.
 Periode kering yang lebih lama dari 70 hari tidak
merangsang peningkatan produksi susu, tetapi malah
menghasilkan kondisi bobot badan yang berlebihan dan
dan komplikasi
komplikasi yang dihasilkan
dihasilkan dari kondisi
kondisi kelebihan
kelebihan
bobot badan.
 Sapi kering bunting membutuhkan lebih banyak protein,
enenrgi, Ca dan P dibandingkan ketika
ketika tidak bunting dan
laktasi, tetapi tidak sebanyak nutrisi ketika sedang laktasi
(Tabel
(Tabel 1). Kandungan zat makanan ransum sapi kering dan
contoh ransumnya dapat dilihat pada Tabel 2. Kebutuhan
nutrisi sapi kering dapat dipenuhi hanya dari hijauan dan
tidak perlu biji-bijian.
 selama periode kering untuk menjaga atau mendapatkan
kondisi baik tetapi jangan sampai terlalu gemuk. Sapi perah
yang mengkonsumsi kekelbihan energi berasal dari biji-bijian
dan/atau silase jagung akan lebih berkembang suatu
penyakit yang disebut fat cow syndrome , yang ditandai
dengan tingginya
tingginya lemak dalam darah dan hati. Beberapa
sapi perah akan mengalami kesulitan melahirkan, kesalahan
letak abomasum, ketosis, dan masalah kesehatan lainnya.
 Pada semua keadaan, sapi perah kering seharusnya
dipisahkan dari kelompok sapi perah produktif untuk
menghindari kelebihan asupan energi.
Kebutuhan Sapi Perah Betina Dewasa akan Zat-zat
Zat-z at
Makanan per Hari
Bobot Badan TDN (kg) PK (g) Kalsium (g) Posfor (g) Vitamin
Vitamin A
(kg) (IU)
1. Hidup Pokok*
350 2,85 341 14 11 27.000
400 3,15 373 15 113 30.000
450 3,44 403 17 14 34.000
500 3,72 432 18 15 38.000
550 4,00 461 20 16 42.000
600 4,27 489 21 17 46.000
2. Hidup pokok dengan bunting pada dua bulan terakhir sebelum beranak 
350 3,71 642 23 16 27.000
400 4,10 702 26 18 30.000
450 4,47 763 29 20 34.000
500 4,84 821 31 22 38.000
550 5,20 877 34 24 42.000
600 5,55 931 37 26 46.000
3. Produksi susu untuk setiap kilogram (% lemak)
2,5 0,260 72 2,40 1,65
3,0 0,282 77 2,50 1,70
3,5 0,304 82 2,60 1,75
4,0 0,326 87 2,70 1,80
4,5 0,344 92 2,80 1,85
5,0 0,365 98 2,90 1,90
Kebutuhan bahan kering untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi untuk hidup pokok, produksi susu,
pertambahan bobt badan normal pada waktu tengah
dan akhir laktasi (% bobot badan)

Prod. Susu 4% Bobot Badan, kg


FCM 400 450 500 550 600
10 2,50 2,40 2,30 2,25 2,20
15 2,80 2,65 2,50 2,45 2,40
20 3,10 2,95 2,80 2,75 2,70
25 3,40 3,25 3,10 3,05 3,30
30 3,70 3,55 3,40 3,30 3,20
35 4,00 3,80 3,60 3,50 3,40
Contoh Ransum Sapi Laktasi
Misalkan untuk seekor sapi perah
berbobot badan 450 kg dengan
produksi susu rata-rata per hari 13 kg
dengan kadar lemak 3,5%, maka
tahapan penghitungan penyusunan
ransum adalah sebagai berikut
(Sudono, 1999):
Berdasarkan NRC (1985):
(1) Kebutuhan akan BK untuk hidup pokok
dan produksi susu:
Terlebih dahulu dihitung produksi susu
dalam 4% FCM (Fat Corrected Milk) = 0,4
produksi susu + 15 produksi lemak = (0,4 x
13) + 15(0,035 x 13) = 12 kg
Kemudian lihat kebutuhan BK dengan
produksi 12 kg susu 4% FCM pada Tabel 4.
Bila tidak ada lakukan interpolasi sbb:
Kebutuhan BK = 2,40 + (12  – 10)/(15  – 10) x
(2,65  – 2,40) = 2,5% bobot badan
Jadi BK yang dibutuhkan sapi tersebut di atas
= 2,5/100 x 450 kg = 11,25 kg
 Kebutuhan Konsumsi BK (kg/hari)
menurut ARC
Konsumsi BK (kg/hari) =
0,025 x Bobot hidup (kg) + 0,1 x
produksi susu (kg/hari)
= 0,025 x 450 + 0,1 x 12
= 12,45 kg
(2) Kebutuhan akan TDN
a. untuk hidup pokok dengan bobot
badan 450 kg (lihat Tabel 3) = 3,44 kg
TDN
b. untuk produksi susu 13 kg, kadar
lemak 3,5% (lihat Tabel 3) = 13 x
0,304 kg TDN = 3,95 kg TDN
Jadi jumlah kebutuhan akan TDN =
(3,44 + 3,95) = 7,39 kg TDN
(3) Kebutuhan akan Protein Kasar
(PK)
untuk hidup pokok dengan bobot
badan 450 kg = 0,403 kg
untuk produksi susu 13 kg, kadar
lemak 3,5% = 13 x 0,082 kg PK =
1,066 kg PK
Jadi jumlah kebutuhan akan PK =
(0,403 + 1,066) kg PK = 1,469 kg PK
Susunan dan komposisi ransum
sapi laktasi
Uraian Jumlah BK TDN PK Kalsiu Posfor
m
Pakan --------------------------
--------------------------------------
----------------
---- % ------------------------
------------------------
-------------------
Rumput alam 75 24,4 56,2 8,20 0,366 0,230
60
Rumput gajah 25 22,2 52,4 8,69 0,475 0,347
Konsentrat 40 90,0 70,0 15,0
komersil

Ransum --------------------kg--------------------------
Rumput alam 20,75 5,0625 2,845 0,415
Rumput gajah 7,60 1,6875 0,884 0,147
Total Hijauan 28,35 6,75 3,729 0,562
+ Konsentrat 6,05 6,05 4,235 0,907
Total Ransum 12,75 7,964 1,469
Kebutuhan 11,25 7,39 1,469

Anda mungkin juga menyukai