Anda di halaman 1dari 56

AR-2121 Struktur, Konstruksi, dan Material

Bangunan
Minggu-5

Struktur Susunan Batu: Analisis dan Desain

Aswin Indraprastha, PhD

Referensi

Pat Guthrie, The Architects Portable Handbook (2003), Part: 4 (masonry) & 6 (wood)
Edward Allen & Joseph Iano, The Architecs STudio Companion (2002)
Prof. John E. Fernandez, Lecture Notes on Building Construction Material, MIT OCW
Daniel P. Abrams, Lecture Notes on Properties of Masonry Materials, Willett Professor
of Civil Engineering, University of Illinois at Urbana-Champaign
Svetlana Brzev, Earthquake- Resistant Confined Masonry Construction, NICEE, 2007

Kita di sini
RENCANA PERKULIAHAN
AR 2121 STRUKTUR, KONSTRUKSI DAN MATERIAL

TINJAUAN
UMUM
STRUKTUR

MINGGU
8

10

RANGKA BATANG
PRINSIP- PENGANTAR
STRUKTUR
PENGANTAR
PRINSIP ANALISIS &
SUSUNAN
MATERIAL
MEKANIKA
DESAIN
BATU
KONSTRUKSI
STRUKTUR
ANALISIS &
DESAIN

OFF- Visiting
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

BALOK SEDERHANA

ANALISIS & DESAIN

ANALISIS & DESAIN

KOLOM

11

PONDASI
DAN
DINDING
PENAHAN

ANALISIS & ANALISIS &


DESAIN
DESAIN

OFF- Visiting
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

12

13

LIBUR
BALOK

ANALISIS &
DESAIN

14

15

RANGKA KAKU

ANALISIS

16

EVALUASI

DESAIN

OFF- Visiting
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

Tujuan Perkuliahan
Mengenal dan memahami analisis dan desain struktur
pasangan batu (masonry)

Sejarah Struktur Susunan


Batu

Susunan batu adalah material


pertama yang dikenal manusia
Struktur pertama menggunakan
susunan batu terbuat dari material
berbahan lumpur yang dikeringkan
dengan sinar matahari
Batu bata (sundiried brick) telah
dikenal sejak 9000 tahun yang lalu
Kebudayaan Babylonia dan
Sumeria telah menggunakannya
untuk mendirikan tembok dan
zigurat (piramid berundak)
Orang- orang Mesopotamia
membuat menara dengan susunan
bata sekitar 4000 600 SM

http://www.bible-archaeology.info/ziggurats.htm

Material susunan batu


pertama

Struktur susunan batu digunakan


untuk mendirikan pyramid, 2500
SM
Dimensi: 230m x 230m x 147m
Susunan batu ini TANPA
menggunakan mortar atau semen
atau sejenisnya
Sejarah menunjukkan kebudayaan
kuno di China, Eropa, Amerika
Selatan, telah menggunakan
struktur susunan batu atau bata

http://www.sciencedaily.com/releases/2008/03/080328104
302.htm

Contoh- contoh
penggunaan susunan batu
pada kebudayaan lampau

Yunani dan Romawi (ingat


Aquaduct?)
China (Great wall?)
Byzantium (Hagia Sophia?)
Romanesk, Gothic, Rennaisance
(Santa Maria degli Angeli, Firenza,
Italia?)

Konstruksi Susunan Batu


(Masonry Construction)
Penggunaan susunan batu dalam konstruksi:

Kolom
Balok
Pelengkung
Dinding
pondasi

Konstruksi Susunan Batu


Jenis- jenis konstruksi:
Solid (batu bata, beton ringan, batu alam), hollow (kerawang, batako)
Dengan tulangan (RM), tanpa tulangan (URM)

Jenis- jenis material:


Berbahan tanah liat (bata)
Berbahan beton (batako, Autoclaved Aerated Concrete- beton ringan)

Dinding Pasangan Batu


Ada Rule of Thumb yang menyatakan bahwa perbandingan
minimum ketebalan dinding dan tingginya sekitar:
h/t <25, misalnya kira- kira kalau dinding 15cm, maka maksimal
ketinggiannya sekitar 3.75m

Secara struktural, setiap penambahan lantai, maka ketebalan


dindingnya bertambah sekitar 10cm
Misalnya bangunan 3 lantai, maka idealnya kalau kita menggunakan
dinding pemikul beban dari pasangan bata:

Lt 3 = ketebalan dinding = 15cm


Lt 2 = ketebalan dinding = 15+10=25cm
Lt 1 = ketebalan dinding = 25+10=35cm

Dinding Pasangan Batu


Penggunaan dinding pemikul beban (bearing wall) dengan
pasangan batu untuk >3-5 lantai bangunan adalah tidak
ekonomis. Lebih baik menggunakan baja atau beton.
Kelemahan yang menjadi pertimbangan adalah:
Daktilitas dan deformasi
Kekuatan tarik dan tekan

Penguatan Pada Pasangan Batu


Penguatan- penguatan pada sistem struktur masonry
dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas tarik dan
daktilitasnya, serta untuk struktur tahan gempa (earthquake
resistant)

Salah satu metode yang umum digunakan adalah Confined


Masonry Construction

Ada Pertanyaan
Interaksi Kelas

Confined Masonry

Confined Masonry (CM)


Jadi, di dalam sistem confined masonry, pasangan susunan
bata atau beton ringan atau batu berfungsi sebagai pengisi
dan juga menahan beban aksial maupun lateral.
CM terdiri dari:
Elemen horizontal dan vertikal yang merupakan beton bertulang
yang mengikat empat sisi pasangan bata
Pasangan bata yang mengisi daerah yang dibatasi oleh elemenelemen struktural tadi

Keuntungan CM:
Meningkatkan stabilitas dan integritas dinding pasangan bata
terhadap beban lateral (gempa bumi)
Mengurangi sifat mudah retak (brittle) dari pasangan bata

Confined Masonry (CM)


CM dapat dibuat menggunakan berbagai material pengisi
antara lain:

Hollow clay tile (kerawang)


Burnt clay brick (batu bata)
Concrete block (batako)
Autoclaved Aerated Concrete (beton ringan- Hebel/ Celcon)

Perbedaan
Perbedaan antara CM dan sistem rangka beton dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Dalam hal penyeluran beban gravitasi dan beban lateral: CM
menggunakan dinding susunan batu sebagai dinding pemikul beban.
Rangka penguatnya lebih kecil atau ketebalannya sama dengan tebal
dindingnya. Sedangkan dalam sistem beton bertulang, susunan batu/
batanya hanya sebagai pengisi dan tidak memikul beban.
Dalam hal pondasi: CM menggunakan pondasi menerus di bawah
sloof/ plinth sedangkan sistem beton bertulang menggunakan pondasi
setempat.
Dalam hal pelaksanaan konstruksi: CM dimulai dari susunan bata,
diikuti oleh kolom- kolom praktis, dan akhirnya balok pengikat. Dalam
sistem beton bertulang, rangka betonnya dibuat terlebih dulu. Dinding
terpisah secara struktural dari kolom dan balok.

(Confined) Masonry dan Ketahanan Gempa


Dalam hal beban gempa, model dari CM dapat diibaratkan
seperti sebuah trus vertikal dimana dinding bata dianggap
sebagai bracing diagonal yng menahan beban tekan lateral,
sedangkan elemen- elemen beton bertulang sebagai elemen
penahan beban tekan dan tarik.
Dalam studi, kerusakan akibat gempa akan terjadi pada lantai
paling bawah

Panduan Konstruksi Tahan Gempa Dengan CM


Arsitek pegang peranan penting dalam mengembangkan
konsep desain, dimensi dan ukuran bangunan.
Jika bangunannya kecil, maka arsitek pegang peranan sebagai
desainer, structural engineer, MEP dan langsung berhubungan
dengan pembangun. Karena itu arsitek musti mengerti
prinsip- prinsip ketahanan terhadap gempa jika menggunakan
sistem CM

Layout Bangunan
Denah bangunan
sebaiknya teratur
(regular)
Teratur tidak
berarti harus
simetris

Layout Bangunan
Massa bangunan
sebaiknya tidak terlalu
panjang, dibandig
dengan lebarnya.
Idealnya
perbandingan ini
sekitar 4

Layout Bangunan
Dinding- dinding
idealnya
dikomposisikan secara
simetris. Namun, bila
ini tidak
memungkinkan, harap
dijaga bahwa titik
berat massa haruslah
tetap berada
seimbang

Layout Bangunan
Dinding- dining harus
menerus sampai pada
tinggi bangunan

Layout Bangunan
Bukaan- bukaan harus
dikomposisikan
sedemikian rupa
hingga menerus
hingga tinggi
bangunan.
Kolom- kolom praktis
harus berada di sisi
bukaan yang areanya
maks. 1.5m2.

Layout Bangunan

Kolom- kolom praktis harus ada di setiap lantai


Jarak antara kolom- kolom praktis tidak boleh lebih dari
4.0m
Kolom praktis ada di setiap sambungan dinding dan akhiran
dinding.

Layout Bangunan

Kolom- kolom praktis harus ada di setiap lantai


Jarak antara kolom- kolom praktis tidak boleh lebih dari
4.0m
Kolom praktis ada di setiap sambungan dinding dan akhiran
dinding.

Layout Bangunan
CM cocok digunakan untuk bangunan bertingkat rendah
sampai sedang :
Sampai 4 lantai untuk zona gempa 3
Sampai 3 lantai untuk zona gempa 4
Sampai 2 lantai untuk zona gempa 5

Kolom- Kolom Praktis

Pondasi

Tie Beam

Antara Bata Merah dan Bata/ Beton Ringan

Bata Merah
Dibuat dari tanah liat, dikeringkan di bawah sinar matahari
dan kemudian dibakar
Berat jenis kering: 1500 kg/m3
Berat jenis normal: 2000 kg/m3
Kuat tekan: 2.5-25 N/mm2
Thermal conductivity: 0.38 W/mK
Ketahanan terhadap api: 2 jam
Jumlah per luasan: 70-72 buah/ m2

Kelebihan Bata Merah

Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.


Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
Mudah untuk membentuk bidang kecil
Murah harganya
Mudah mendapatkannya
Perekatnya tidak perlu yang khusus.
Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap
api

Kekurangan Bata Merah


Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim
dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material
perekatnya.
Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat
waste-nya dapat lebih banyak.
Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan
pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur
bangunan.

Bata/ Beton Ringan


Material menyerupai beton
Kuat, ringan, tahan air, tahan api, dan awet.
Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban strukur
dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta
meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses
pemasangan dinding berlangsung.
Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75,100, 125,
150, 175, 200 cm.
Terbuat dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum,
air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi
udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam

Bata/ Beton Ringan


Berat jenis kering : 520 kg/m3
Berat jenis normal : 650 kg/m3
Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
Tebal spesi : 3 mm
Ketahanan terhadap api : 4 jam
Jumlah per luasan per 1 m2 : 22 - 26 buah
tanpa construction waste.

Kelebihan Bata/ Beton Ringan


Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya
2,5 cm saja.
Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kuat tekan yang tinggi.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan Bata/ Beton Ringan


Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang
sisa cukup banyak.
Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini
sudah tersedia di lapangan.
Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan
diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada
plesterannya.
Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjualbata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar.

Ada Pertanyaan?
Interaksi Kelas

Dinding Batu Alam


Biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas
Susunan vertikalnya haruslah selang- seling seperti halnya
pasangan bata
Ketebalan minimal umumnya 30cm kecuali sebagai batu
tempel
Bisa tanpa kolom praktis kecuali diperlukan
Dapat menjadi dinding pemikul beban pada bangunan
sederhana maupun dinding pengisi.
Juga umum digunakan sebagai dinding penahan tanah.

Batu Tempel
Batu paras:
Warna putih, putih gading,
hijau, kuning
Ukuran 10x10, 10x20,
20x40
Cara pemasangan sama
dengan cara pemasangan
keramik

Batu Tempel
Batu candi:
Warna abu tua dan
kehitaman
Estetika tinggi bila dipasang
di tembok taman atau pagar
Memiliki pori- pori yang
besar
Ukuran yang tersedia 10x20,
20x20

Batu Tempel
Batu andesit:
Berbentuk lempeng yang
bertekstur
Lebih keras dibanding batu
paras
Warna putih kehitaman
dengan pori yang lebih
padat dibanding batu paras
dan batu candi
Ukuran yang tersedia 5x20,
10x20

Sampai jumpa pada minggu ke-6

alamat web: www.ar.itb.ac.id/aswin

Anda mungkin juga menyukai