Yaitu kontrol metaboliknya baik dengan obat-obatan yang dalam keadaan stabil, asimtomatik, dan tidak ada
komplikasi.
Yaitu memiliki simptom yang sama namun berada dalam kondisi metabolik yang seimbang. Tidak terdapat riwayat
hipoglikemik atau ketoasidosis.
Yaitu memiliki banyak komplikasi dan kontrol metaboliknya sangat buruk, seringkali mengalami hipoglikemi atau
ketoasidosis dan sering membutuhkan injeksi insulin.
Ekstraksi gigi pada pasien dengan DM resiko rendah membutuhkaan perhatian khusus pada kontrol diet,
mengurangi stres, dan resiko infeksi pada seluruh prosedur pembedahan. Biasanya, tidak dibutuhkan penyesuaian
pada terapi insulin. Begitu juga ekstraksi gigi pada pasien DM dengan resiko menengah, membutuhkan kontrol diet,
stres, dan infeksi namun pelaksanaan ekstraksi gigi hanya dapat dilakukan setelah konsultasi dengan dokter yang
merawat pasien atau dokter spesialis penyakit dalam. Untuk tindakan bedah yang lebih besar dan reseksi gingiva
perlu dipertimbangkan teknik sedasi tambahan dan perawatan dalam rumah sakit.6
Sedangkan pada pasien dengan resiko DM tinggi, tidak dapat dilakukan perawatan dental terlebih dahulu
termasuk ekstraksi gigi, diharuskan memperoleh perawatan pendahuluan untuk menurunkan tingkat stres. Seluruh
tindakan perawatan dilakukan bila kondisi medis dalam keadaan stabil. Pengecualian yang penting pada pasien DM
terkontroll, tetapi mengalami infeksi gigi yang aktif maka tindakan yang dilakukan berupa kontrol terhadap infeksi
tersebut.6
REFERENSI
1. Farmakologi dan Terapi edisi 5.2007. Universitas Indonesia. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Jakarta:
Balai penerbit FKUI Jakarta.
2. Hartono R. Hubungan antara DM dan Lesi Mukosa Mulut pada Lansia di Kodya Jakarta Barat dan Selatan.
Bagian Ilmu Penyakit Mulut FKG Universitas Trisakti. 17 (48) Juni 2002:45.
3. Frank V, Shipman Mack Lynn. The Role of The Dental Professional in DM care. The Journals of Contemporary
Dental Practise. 1 (2) Winter Issues. 2000:1-3
4. Haznam M.W. Endokrinologi. Bandung 1991: 36
5. Sonis ST. Fazio RC. Fang L. Principles and practise of oral medicine 2nd edition. WB saunders. Phyladelphia.
1995: 131
6. Kiki Hendrayani. 2008. Penatalaksanaan Gigi dan Mulut Penderita DM. 2005.USU: e-repository diakses tanggal
10 januari 2014.
Sumber: http://lidyanafatmawati.blogspot.co.id/2014/01/ekstraksi-gigi-padapenderita-dm.html