memang perlu. Tapi bagi organisasi pembelajar, bukan hanya belajar menyesuaikan diri
atau bertahan hidup, namun perlu digabungkan dengan belajar generatif, yaitu belajar
yang
meningkatkan
kapasitas
kita
untuk
menciptakan.
Organisasi
perlu
5. Obatnya Bisa Lebih Parah Dari Penyakit (The Cure May Be Worse Than
The Disease)
6.
8.
Semakin Kabur (Small Changes Can Product Big Results But The Areas
Of Highest Leverage Are Often The Least Obvious)
Penyelesaian masalah tidak dapat kita lakukan secara sekaligus atau
besar-besaran. Kita harus memperhatikan subsistem-subsistem yang ada
untuk bisa memperbaiki sistem secara keseluruhan. Sebuah tindakan
kecil bila dilakukan secara sistematik dan terkontrol ditempat yang tepat
akan memberikan keberhasilan pula.
9. Anda Dapat Memiliki Kue dan Memakannya, Tetapi Tidak Pada Saat
yang Bersamaan (You Can Have Your Cake and Eat It Too, But Not
Once)
Memiliki dua keinginan dan ingin mencapainya dalam waktu bersamaan
adalah hal yang sulit. Diperlukan kemampuan berpikir sistem yang baik
untuk dapat mencapainya. Yaitu memerlukan proses dan tahp-tahap
dalam usaha kita untuk mendapatkannya.Perlu ditanamkan bahwa segala
sesuatu secara bertahap bisa didapatkan bila melewati proses.
10. Membelah Gajah Tidak Menghasilkan Dua Gajah Kecil (Dividing An
Elephant In Half Does Not Produce Two Small Elephants)
Dalam menyelesaikan masalah terkadang kita melakukan pembagian
masalah, padahal hal tersebut malah akan menimbulkan persoalan baru.
Melempar tanggung jawab satu sama lain adalah hal yang paling sering
terjadi dan membuat kita tidak dapat menemukan pengungkit yang
tepat.
Selain itu dalam buku ini Peter M. Sengen menjelaskan adanya 5 komponen inti
yang secara terpisah namun sama-sama membangun organisasi pembelajar, dimana
masing-masing memiliki dimensi dalam sebuah organisasi untuk belajar dan
meningkatkan kinerjanya dalam proses untuk mencapai tujuannya. Kelima komponen
tersebut adalah :
1. Penguasaan Pribadi
Dalam konotasi negatif dapat kita definisikan penguasaan sebagai bentuk
dominasi sesuatu kepada sesuatu yang lainnya. Namun berdasarkan
definisi dalam KBBI, dapat disimpulkan bahwa penguasaan adalah
pemahaman terhadap sesuatu dan mampu mengungkapkannya kembali.
Dalam hal ini penguasaan pribadi yang dimaksudkan adalah bagaimana
komitmen organisasi untuk belajar tidak akan lebih besar dari
anggotanya.
Penguasaan
diri
berhubungan
dengan
hal
upaya
meningkatkan
Dalam dialog ini juga tercakup semua orang yang terlibat dapat belajar
mengenali pola-pola interaksi dalam tim yang bisa melemahkan atau
bahkan meningkatkan pembelajaran. Terkadang pola defensif akan
terlihat ketika mereka belum diakui dan merusak proses belajar itu.
Namun ketika tim sudah mampu mengenali pola interkasi yang ada maka
hal tersebut dapat mempercepat proses belajar.
5. Berpikir sistem
Ada beberapa alasan yang dipaparkan Peter M. Senge dalam bukunya
yang menyatakan pentingnya untuk berpikir sistem yaitu :
a. Karena menghadapi kompleksitas
b. Karena persaingan yang keras
c. Karena dapat mengubah cara berpikir yang mendasar
d. Dapat mendorong proses berlajar
e. Masalah tak dapat diselesaikan dengan cara berpikir yang
menciptakan masalah.
Berpikir sistem menurut Peter M. Senge, mengajarkan kepada kita untuk
memikirkan segala sesuatu berdasarkan kerangka metode tertentu, ada
urutan dan proses pengambilan keputusan yang digunakan untuk mencari
dan melihat pola keteraturan dengan cara melihat secara keseluruhan,
memeriksa keterkaitan satu sama lain untuk mengitegrasikan disiplin
ilmu lainnya menjadi berkesinambungan. Menurutnya banyak sistem
manajemen yang membuat kerangka kerja yang sederhana untuk sebuah
organisasi yang kompleks. Banyak orang cenderung melihat sebuah
masalah hanya pada satu sisi saja, sehingga sistem akan tidak mengarah
pada tindakan yang tepat.
Menurut saya terdapat kelebihan dan kekurangan tersendiri dari buku ini.
Kelebihannya menurut saya adalah buku ini mengajak kita pembaca untuk berimajinasi
melihat organisasi bukan hanya sekedar benda mati atau pengakuan terhadap struktur
yang ada di dalamnya, melainkan melihatnya seperti organisme yang hidup, terdapat
sistem yang dinamis di dalamnya. Karena ketika menggambarkan organisasi hanya
sebagai sebuah benda mati, maka tidak akan ada upaya untuk meningkatkan kinerja
dalam organisasi tersebut. Tujuan atau visi organisasi hanya akan menjadi sebuah
Dan buku ini dituliskan oleh Peter M. Senge berdasarkan pengalaman dan hasil
risetnya sendiri. Maka dalam buku ini banyak dijelaskan mengenai bagaimana
organisasi-organisasi dunia berproses. Dengan demikian kita sebagai pembaca
mendapat pengetahuan yang lebih luas dan detail tentang organisasi. Buku ini sangat
cocok dibaca oleh orang-orang yang bergelut dan concern dalam bidang organisasi.
Namun juga terdapat beberapa kekurangan dari buku ini, seperti yang
diungkapkan Drucker (1995) bahwa tidak ada pengetahuan yang lebih tinggi atau
rendah yang harus dijadikan ujung tombak dalam organisasi. Dialog dalam tim
manajemen memang diperlukan, namun tidak mengesampingkan dibutuhkan seseorang
dengan keahlian yang sesuai dengan bidang organisasi tersebut. Karena hal tersebut
akan menghabiskan waktu atau tenaga organisasi.
Selain itu diperlukan pemahaman yang mendalam pada saat membaca buku ini.
Bahasa yang digunakan cukup rumit, termasuk penganalogian teori dengan
menggunakan contoh - contoh kasus yang menuntu pembaca untuk benar-benar
menghayati buku ini.
Namun, tidak menutup kemungkinan dalam perkembangan zaman ini ada di
antara kita yang mampu memberikan pembaharuan positif terhadap usaha-usaha
mengembangkan organisasi ke arah yang lebih baik. Apa yang kita baca dari buku ini
dapat menjadi acuan dan memicu berkembangnya berbagai ide-ide lainnya tentang cara
berpikir yang lebih efektif dalam proses manajemen suatu sistem.