Anda di halaman 1dari 16

Mastitis

Kartika Yulianti

Definisi
Peradangan pada payudara yang dapat disertai
infeksi maupun tidak. Penyakit ini biasanya
menyertai laktasi sehingga disebut juga mastitis
laktasional atau mastitis puerperalis

Epidemiologi
Sebagian besar terjadi dalam 6 minggu pertama
setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2
dan ke-3)
mastitis dapat terjadi sepanjang masa menyusui
bahkan pada wanita yang sementara tidak
menyusui.
3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis.

Etiologi

Statis ASI
Infeksi :
Staphylococcus aureus
E.coli
Streptococcus
Candida

Candida infection

Faktor risiko
Terdapat riwayat mastitis pada anak sebelumnya.
Puting lecet : Puting lecet menyebabkan timbulnya rasa nyeri
yang membuat kebanyakan ibu menghindari pengosongan
payudara secara sempurna.
Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang
pendek.
Biasanya mulai terjadi pada malam hari saat ibu tidak
memberikan bayinya minum sepanjang malam atau pada ibu
yang menyusui dengan tergesa-gesa.
Pengosongan payudara yang tidak sempurna
Pelekatan bayi pada payudara yang kurang baik. Bayi yang
hanya mengisap puting (tidak termasuk areola) menyebabkan
puting terhimpit diantara gusi atau bibir sehingga aliran ASI
tidak sempurna.
Ibu atau bayi sakit.

Frenulum pendek.
Produksi ASI yang terlalu banyak.
Berhenti menyusu secara cepat/ mendadak, misalnya
saat bepergian.
Penekanan payudara misalnya oleh bra yang terlalu
ketat atau sabuk pengaman pada mobil.
Sumbatan pada saluran atau muara saluran oleh
gumpalan ASI, jamur,serpihan kulit, dan lain-lain.
Penggunaan krim pada puting.
Ibu stres atau kelelahan.
Ibu malnutrisi. Hal ini berhubungan dengan daya tahan
tubuh yang rendah.

Manifestasi klinis

Demam > 38,5c


Menggigil
Malaise
Payudara : kemerahan, tegang, panas, bengkak,
nyeri
Bayi tidak mau menyusui
Garis merah ke arah ketiak

Pemeriksaan
Anamnesis
Px fisik
Px penunjang :
Px lab dan px penunjang lain tidak selalu diperlukan
WHO menganjurkan Px kultur dan uji sensitivitas
pada keadaan :
- Pengobatan dengan antibiotik tidak berespon baik
dalam 2 hari
- Mastitis berulang
- Mastitis terjadi di RS
- Alergi antibiotik

Pencegahan
a. Jika payudara penuh dan bengkak(engorgement)
= bayi sulit melekat dengan baik karena
permukaan payudara tegang = ibu harus
mengeluarkan ASI tiap 3-4 jam dengan memerah
dengan tangan ataupun pompa ASI.
Sebelum memerah ASI pijatan di leher dan punggung
dapat merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang
menyebabkan ASI mengalir dan rasa nyeri berkurang.
Pembengkakan payudara ini perlu segera ditangani untuk
mencegah terjadinya feedback inhibitor of lactin (FIL)
yang menghambat penyaluran ASI.

b. Hindari pakaian ketat


c. Ibu dianjurkan segera periksa payudara jika
terdapat benjolan
d. Istirahat cukup
e. Jika putting lecet = (+) lanolin sebelum bayi
menyusui
f. Perbaiki hygine

Tata laksana
a. Suportif
1. Memperbaiki teknik menyusui :
-. dianjurkan lebih sering menyusui dimulai dari
payudara yang bermasalah, tapi jika nyeri dapat
dimulai dari payudara yg sehat
-. Bayi menghisap dari areola mamae
2. Tetap melanjutkan ASI :
- Ibu yang tidak mampu menyusui harus memerah
ASI dengan tangan/pompa karna pemberhentian
menyusui dapat meningkatkan risiko abses

3. Ibu harus cukup istirahat, nutrisi seimbang,


konsumsi cairan yang adekuat
4. Setelah menyusui/memerah ASI = kompres air
dingin untuk mengurangi nyeri dan bengkak

b. Medikamentosa
1. Analgetik : ibuprofen 1,6gr/hari
2. Antibiotik :
-. diklosasilin 500mg PO 4x/hari
-. dikloksasilin atau flukloksasilin 500 mg setiap 6
jam secara oral(10-14 hari)

Komplikasi
Mastitis kronik/berulang
Infeksi jamur(candida)
abses

Anda mungkin juga menyukai