Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR KERJA SISWA

RUANG LINGKUP BIOLOGI


KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan


rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR

1. Menjelaskan struktur dan perkembangan anatomi tumbuhan


Monokotil dan dikotil.
2. Membedakan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil.
INDIKATOR
1. Menjelaskan struktur dan perkembanggan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil.
2. Membedakan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil.

A. AMATI DAN

B.

Tulislah dan sebutkan bagian-bagian anatomi daun pada gambar tersebut!

1.

..
2.

.
3.

..
4.

..
5.

6.

.
7.

C. BUKA
Untuk membuka cakrawala kalian, ayo baca materi berikut !

Dalam mempelajari anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil melalui pengamatan anatomi
organ (akar, batang, dan daun), akan dijumpai banyak bentukan-bentukan kelompok sel yang
berbeda-beda. Masing-masing kelompok umumnya mempunyai bentuk dan fungsi yang
sama, kelompok sel ini disebut jaringan. Sebuah jaringan didefinisikan sebagai kelompok sel
atau vessel yang mempunyai bentuk, ukuran, asal dan perkembangan yang sama, serta
membentuk fungsi yang sama. Kingdom plantae atau dunia tumbuhan dikelompokkan
menjadi tumbuhan tidak dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah
kelompok lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh meliputi tumbuhan paku-pakuan dan
tumbuhan berbiji.Tumbuhan Berbiji (spermatophyte) merupakan kelompok tumbuhan yang
memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang
berasal dari bakal biji dan didalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga.
Spermatophyta diklasifikasikan lagi menjadi 2 subdivisi , yakni tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).Berdasarkan jumlah keping
bijinya, Tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi 2 , yaitu tumbuhan biji berkeping satu
(monokotil) dan tumbuhan biji berkeping dua (dikotil). Tubuh makhluk hidup tersusun atas
jutaan sel. Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan.
Beberapa macam jaringan akan membentuk suatu organ. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ saling melengkapi

dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup. Namun, pada tumbuhan
tidak terdapat sistem organ. Pertumbuhan hanya sampai pada organ kemudian membentuk
satu individu tumbuhan.
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta
mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan
pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat
satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh
matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan
(Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara
perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).

MacamMacam Jaringan Tumbuhan


Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau
meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari jaringan
muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem
(Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di
ujung batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem
interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992). Jaringan meristem adalah
jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya
untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya
(Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik.
Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma,
umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
Berdasrkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi 3 yaitu :

Meristem lateral (meristem samping) yang terdapat pada batang tepatnya di cambium

atau cambium gabus.


-

Meristem interkalar (meristem antara) yang terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya

pangkal ruas batang.


-

Meristem apical (meristem ujung) yang terdapat diujung batang atau ujung akar.

Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem terbagi atas 3 yaitu :


-

Pro meristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam

tingkat embrio.
-

Meristem primer adalah jaringan meristem yang ada pada tumbuhan muda biasanya ada

pada ujung-ujung tumbuhan seperti akar atau pucuk. Jaringan ini masih aktif membelah
sehingga menyebabkan organ tumbuhan bertambah panjang atau bertambah tinggi.
-

Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang terdapat pada jaringan dewasa yang

telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Meristem sekunder


terdapat pada cambium. Kambium inilah yang selalu tumbuh dan membelah selama hidup
tumbuhan yang menyebabkan pelebaran atau pembesaran batang.

Jaringan permanen dibagi menjadi 5 yaitu jaringan epidermis dan jaringan


parenkim, jaringan penyokong atau penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus
(Yartim, 1987). Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi.
Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta
rongga selnya besar (Mulyani, 1980).
Jaringan epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk
pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel, dinding sel bagian luar mengalami
penebalan tetapi dinding sel bagian dalam tetap tipis. Tidak mengandung khlorofil kecuali
pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel
penutup stomata.Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok. Mengalami modifikasi
membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah
mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan
epidermis.
epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat
keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata
terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat
masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga
berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis
daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air, meneruskan rangsang,
melindungi tumbuhan dari gangguan hewan, membantu penyebaran biji dan
penyerbukan bunga

3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat
diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
4. Sel kipas, sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang
lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi
mengurangi penguapan dengan menggulung daun.
5. Spina, yaitu duri yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari gangguan manusia
dan hewan.
6. Vilamen,merupakan akar gantung sel mati di bagian dalam jaringan epidermis (ex :
pohon beringin).
Jaringan parenkim
Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding
tipis (Kimball, 1991). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta
sebagai jaringan penyokong (Prawiro, 1997). Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air
disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan
lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan
selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar.

Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah
dan endosperm.

Bentuk sel parenkim bermacam-macam.

Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung


rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh
tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.

Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara
karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan hidrofit.
Jaringan penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman
dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan
kolenkim dan sklerenkim (Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong
yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan
sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak
elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di
sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih
umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada
penutup luar biji dan buah keras (Kimball, 1991).
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

1.Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan
pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .

Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.

Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup
untuk sel sel tetangganya.

Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak
sebagai sel sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana
kedua jaringan ini terletak bersebelahan.

Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena
sel sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

Jaringan Sklerenkim

sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi
sangat tebal.

Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
(gambar jaringan sklerenkim).

Sel sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat
(fibre) atau sklereid.

Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada
penampang membujur (longitudinal section; L.S.),

sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan
oleh sel sel batu (stone cell, sklereid).

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa


lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari
daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral

(Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan
jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh
lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung
tapis (Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel
yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang
tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem
merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi
sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu
pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung
berlubang (Wilson, 1966). Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan
vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya
berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi
untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa
hasil fotosintesis berupa larutan organik.
Xylem

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid
yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.

Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.

Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan
xylem.

FLOEM
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.
Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu
1. buluh tapis
2. sel pengiring
3. parenkim
4. serabut
5. dan sklerenkim.

Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang.

Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu


1. sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
2. buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.

Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta
hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Tipe-tipe berkas pengangkut

Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas :


1. Tipe kolateral
2. Tipe konsentris
3. Tipe radial
Jaringan gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Mengandung
suberin dan kutin. Jaringan ini lebih kuat daripada epidermis. Terdapat di bagian tepi alat-alat
tumbuhan. Fungsinya adalah menggantikan jaringan epidermis sebagai pelindung jaringan
dibawahnya apabila jaringan epidermis telah rusak atau mati. Jaringan gabus merupakan selsel mati, dengan bentuk kotak dan dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin dan
bersifat impermeable (tidak tembus air). Pembentukan jaringan gabus kea rah dalam berupa
sel-sel hidup yang disebut feloderm sedangkan ke arah luar berupa sel-sel mati yang di sebut
felem.

Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada,
sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan
gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas
bisa menerobos dan melaluinya.
Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga.
a. Eksodermis
Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari
tumbuhan sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan.
Jaringan ini terletak di luar dan mengandung suberin pengganti epidermis.
b. Endodermis
Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat
elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi
penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta
kutin yang disebut titik atau pita kaspari.
c. Periderm (Kulit Gabus)
Periderm dibagi menjadi tiga bagian berikut.
Felogen (Kambium Gabus)
Felogen merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis. Felogen
dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, parenkim korteks yang selselnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen ke arah luar membentuk gabus (felem)
dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, dan feloderm
membentuk jaringan kulit gabus (periderm).

Felem (Gabus)
Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
Feloderm (Parenkim Gabus)
Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke
arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus
maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya
hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai
macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.
ORGAN TUMBUHAN

Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:

1. Akar ( Radix)
2. Batang ( Caulis )membentuk sistem organ nutritivum
3. Daun. ( Follium)
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh:

1. umbi modifikasi akar


2. bunga modifikasi dari ranting dan daun.
3. buah (bunga yang diserbuki) membentuk organ reproduktivum
4. biji ada di buah
DAUN

Keterangan
1. Epidermis atas - Epidermismis bawah (dengan stomata)
2. Parenkim Palisade ( jaringan tiang / pagar)
3. parenkim spons ( Jaringan bunga karang)
4. berkas pengangkut
5. kambium
6. Floem
7. Xylem

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun.

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :


Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah,
untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan
kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat
berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

Parenkim/Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,

1. parenkim palisade
2. parenkim spons

(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung


kloroplast.

Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis

Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak
renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.

Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih
banyak daripada jaringan bunga karang.

Daun dikotil

Daun monokotil

Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan
cabang dari tumbuhan Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang,
berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh
kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua
yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak
memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada
ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994).
Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai
akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989).

D. KEMBANGKANLAH
Diskusikan dengan temanmu !
1. Jelaskan perkembangan struktur anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil.

2. Sebutkan bagian-bagian anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil ada apa saja.

Presentasikan hasil
diskusi
kelompokmu !

E. REFLEKSI
Setelah kalian mempelajari tentang struktur perkembangan anatomi tumbuhan monokotil
dan dikotil, coba renungkan dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
Sel-sel epidermis pada daun dapat mengalami perubahan bentuk menjadi..... ?

Rangkuman
1. Spermatophyta diklasifikasikan lagi menjadi 2 subdivisi , yakni tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae).Berdasarkan jumlah keping bijinya, Tumbuhan biji tertutup
dibedakan menjadi 2 , yaitu tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan biji berkeping dua (dikotil).
2. Jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional)
dan jaringan dewasa (permanen).
3. Struktur daun dapat kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar)
daun dan anatomi (struktur dalam) daun.

Anda mungkin juga menyukai