ABORTUS INKOMPLIT
Pembimbing :
dr. H. Refinaldi, Sp.OG
Disusun Oleh :
Greysia Manarisip
1161050154
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. N
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
: Karyawan
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat
: Pantai Amal Lama
Masuk RS : 11 Maret 2016, jam 03:00 WITA
Tanggal periksa
: 11 Maret 2016
ANAMNESIS
Keluhan utama : Keluar darah dari jalan lahir
Keluhan tambahan :
1. Nyeri perut bagian bawah
2. Hamil 2 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :
Seorang wanita datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 11 jam
SMRS. Pasien mengatakan sedang menjalani kehamilan yang telah memasuki usia 10
minggu. Ini adalah kehamilan yang pertama dan pasien tidak pernah mengalami keguguran.
Darah yang keluar banyak, bewarna merah segar sampai kecoklatan, bergumpal dan
berlendir. Awalnya darah tidak terlalu banyak, berupa bercak flek, semakin lama darah dan
gumpalan yang keluar juga makin banyak. Pasien sudah sampai mengganti pembalut lebih
dari 3 kali. Pasien mengatakan ada rasa nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah dan
lebih terasa nyeri saat darah keluar. Pasien mengaku 1 minggu terakhir, sering kelelahan
karena pekerjaan. Riwayat trauma disangkal. Riwayat berhubungan intim disangkal.
Riwayat Haid
Haid pertama umur : 13 tahun
Siklus haid
: Teratur
Lamanya
: 5-7 hari
Banyaknya
: ganti pembalut 2-3x
sehari
Hari pertama haid terakhir : 03 Januari
2016
Sakit saad haid : Tidak ada.
Minum
obat : -
Riwayat Perkawinan :
Menikah/ tidak menikah/ janda : menikah
Pernikahan ke berapa
: 1 kali
Lama perkawinan
: 1 tahun
Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu :
Kehamilan sebelumnya : Jumlah anak hidup
:Umur anak terkecil
:Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
Disangkal
PEMERIKSAAN FISIKSta
tus
Ge
ner
alis
:
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran
: Komposmentis
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 74 kali/menit
Suhu
: 36,8oC
Pernapasan
: 21 kali/menit
Tinggi badan
: 150 cm
Kepala :
Mata : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/THT : dalam batas normal
Leher
: KGB tidak membesar, tidak ada nyeri
tekan
Thoraks :
Payudara : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Ekstremitas:
Superior : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-,
CRT <2
Inferior : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-, CRT
<2
PEMERIKSAAN
OBSTETRIK
Pemeriksaan Luar
Abdomen
- Inspeksi : perut tampak datar, linea nigra (-), striae gravidarum (-)
- Palpasi : supel, nyeri tekan (+)
- Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) 4x/menit
Pemeriksaan Dalam
Genitalia
- Inspeksi : Tampak adanya perdarahan pervaginam (encer, warna
merah kecoklatan, ada gumpalan)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukosit : 10,4x103/mm3
Hb : 13,4 g/dl
HT : 38.0 %
Trombosit : 252x103/mm2
Pregnancy test : Positif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonograf
Kesan : Terlihat masih ada sisa-sisa jaringan dalam
kavum uterus
DIAGNOSA KERJA :
G1P0A0 gravida 10 minggu dengan Abortus
Inkomplit
PROGNOSIS :
Kehamilan : Dubia ad malam
Persalinan : Dubia ad bonam
PENATALAKSAAN :
Pro Rawat Inap
- Infus RL 20 tpm
- pro kuretase
TINJAUAN PUSTAKA
Abortus
Inkomplit
DEFINISI ABORTUS
Kata abortus (aborsi, abortion) berasal dari bahasa Latin
aboriri yang artinya keguguran.1
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.2
Macam-macam Abortus
Menurut Kejadiannya2 : ABORTUS
INFEKSIOSUS
HABITUALIS
SPONTAN
ABORSI
MISSED
ABORTION
PROVOKATUS
Iminens
Medisinalis
Insipiens
Kriminalis
Kompletus
Inkompletu
s
Menurut Waktu3 :
Abortus Dini
ABORSI
Abortus
Lanjut
Sedikit
sedang
Abortus
insipien Sedang
s
banyak
Tertutu
Lunak
p
1,2
Besar uterus
Sesuai usia
kehamilan
Nyeri
Perut
Keluar
jaringan
Lunak
sesuai atau
Terbuk
Sedang lebih kecil dari
Tidak ada
a
hebat
usia kehamilan
Abortus
Sedikit
inkompl
banyak
it
Lunak
Sedikit
Abortus
tidak ada
komplit
Ringan
Ada
Tertutu lebih kecil dari
atau
Lunak
(seluruhny
p
usia kehamilan tidak
a)
ada
Ada
(hanya
sebagian)
EPIDEMIOLOGI
Rata-rata terjadi 114 kasus abortus per jam.2
Studi menyatakan kejadian abortus spontan antara 1520% dari semua kehamilan.2
Kebanyakan abortus terjadi ketika usia kehamilan < 12
minggu; hanya sekitar 4% abortus yang terjadi pada
trimester kedua dan hanya sekitar 5% abortus yang
terjadi setelah bunyi jantung janin dapat diidentifikasi. 3
ETIOLOGI
1.
Penyebab Genetik
2.
Kelainan Anatomik
3.
Autoimun
4.
Penyebab Infeksi
5.
Faktor Lingkungan
6.
Faktor Hormonal
7.
Faktor Hematologik
PATOGENESIS
Umumnya abortus spontan terjadi segera setelah kematian
janin diikuti oleh perdarahan ke dalam desidua basalis.
Selanjutnya terjadi perubahan nekrotik di daerah
implantasi, infiltrasi sel-sel peradangan akut, dan berakhir
dengan perdarahan pervaginam. Pelepasan hasil konsepsi,
baik seluruhnya maupun sebagian, diinterpretasi sebagai
benda asing dalam rongga rahim, sehingga uterus mulai
berkontraksi untuk mendorong benda asing keluar rongga
rahim (ekspulsi).3
ABORTUS INKOMPLIT
Abortus inkomplit adalah peristiwa pengeluaran sebagian
hasil konsepsi dari kavum uteri dan masih ada sisa yang
tertinggal dalam uterus, pada kehamilan sebelum 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.2
Dasar diagnosa klinis : perdarahan yang banyak, disertai
nyeri/ kontraksi rahim, ostium internum serviks membuka
dan menjadi tempat lewatnya darah, sisa jaringan hasil
konsepsi dapat teraba dalam kavum uteri atau atau
menonjol pada ostium uteri eksternum.2,3
PEMERIKSAAN
Status Generalis:
Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun
Tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal
atau cepat dan kecil
Suhu badan normal atau meningkat
Mata dapat tampak anemis
Akral dapat teraba dingin
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi vulva :
- Perdarahan pervaginam
- Ada atau tidak jaringan hasil konsepsi
- Tercium atau tidak bau busuk dari vulva
Inspekulo :
- Perdarahan dari kavum uteri
- Ostium uteri terbuka atau sudah tertutup
- Ada atau tidak jaringan keluar dari ostium
- Ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari
ostium
Vaginal Toucher :
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap :
Kadar haemoglobih rendah akibat anemia haemorrhagik.
LED dan jumlah leukosit meningkat tanpa adanya infeksi.
Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2 3
minggu setelah abortus
USG :
Kantung kehamilan umumnya pipih dan iregular serta terlihat
adanya jaringan plasenta sebagai masa yang echogenik
dalam cavum uteri.
Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk menentukan apakah
kehamilan viabel atau non-viabel.
Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup.
PENATALAKSANAAN
Pemberian uterotonika
Secaraumumtatalaksanaaborsidibagi2,yaitu:9
a.Terapimedikasi
Terapimedikasimenggunakanmifepristoneyangdisusuldengan
penggunaan misoprostol atau mungkin hanya misoprostol saja.
Terapimedikasiinidigunakanpadaaborsidenganmasagestasi49
minggu dan lebih dari 14 minggu. Regimen lain seperti
methotrexatedisusuldenganmisroprostoljugaseringdigunakan.
Indikasipenggunaanterapimedikasi:
Pilihanpasien
Masagestasiyangkecil
Obesitas(BMI>30)tanpakelainankardiovaskular
Fibromauterus
Malformasiuterus
Riwayatbedahseviksebelumnya
Kontraindikasiterapimedikasi;
Riwayatalergimifepristone,misoprostolatauobatterapimedikasilainnya
Terapikortikosteroidjangkapanjang
Gagalginjalkronik
Kelainanpembekuandarah
IUDyangmasihterpasang
Infeksidaerahpanggulberat
RekomendasiWHOdanIPPF:
Mifeprostone200mgoraldiikutimisprostol800g3648jam
setelahnya(oral,sublingual,bukalatauintravaginal)dalamsatu
dosisataudibagimenjadiduadosis400gyangdiberikan
selang2jam)
RekomendasiFDAAmerikaSerikat:
Haripertama:Mifepristone600mgperoraldalam1kaliminum
Harikedua:Rhimunoglobin50gtidaklebihdari48jamsesudah
terjadinyatandatandaaborsipadapasiendenganRh
Hariketiga:bilaprosesaborsibelumselesaidandikonfirmasidengan
USG,berikanmisoprostol400g
Harikeempatbelas:cekkembalikeadaanaborsipasiendenganUSG
atauserumhCG.SerumhCGseharusnyaberadadibawah1.000IU/L
setelah2minggupemberianmifepristone.Bilaprosesaborsibelum
selesai,dilanjutkandenganaspirasivakum.
b.Terapibedah
Terapibedahcenderungdigunakanpadamasagestasi914minggu.
Indikasiterapibedah:
Pilihanpasien
Sterilisasi
Terdapatkontraindikasipadapemakaianterapimedikasi
Pasientidakmampudatanguntukkontrolsetelahterapimedikasi
Pendekatanterapibedahyangumumdilakukanyaitu:
1.AspirasiVakum
2.DilatasidanKuretase
WorldHealthOrganization.SafeAbortion:TechnicalandPolicyGuidanceforHealthSystems.WorldHealth
Organization.2003
KOMPLIKASI
Komplikasi pada aborsi dibagi dua antara lain:4
a. Komplikasi akut
Komplikasi ini terjadi selama prosedur atau 3 jam sesudah
proses abortus selesai:
- Perdarahan
- Luka serviks
- Perforasi uterus
- Hematometra
b. Komplikasi lanjut:
- Infeksi
- Jaringan sisa
- Syok
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
TERIMA KASIH