Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Menu Nusantara

Sate Padang
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Fundamental of Cullinary 1

Disusun Oleh
Kelompok 1 / Kelas 2A2
Shafira Nurmalitasari

155070300111018

Rifanty Meydiana R. P.

155070300111022

Anisa Handayani

155070301111013

Mashitah Khairina Nida

155070301111016

Shella Ernita F.

155070301111003

Serafim Tri S.

155070307111002

JURUSAN GIZI KESEHATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

A.

Penjelasan Umum
Sate Padang memiliki kuah kental yang dibuat dari rebusan tepung beras,

ditambah dengan beragam rempah-rempah seperti cabai merah, serai, jinten,


ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, lada, dan lain-lain. Daging yang digunakan
bukanlahayam atau kambing, melainkan daging sapi atau daging kerbau. Ada 3
jenis sate padang yaitu sate padang khas padang panjang yang terkenal dengan
kuah yang kental, sate padang khas pariaman dengan kuahnya yang berwarna
merah dan sate padang kota yang kuahnya terlihat kecoklatan (sarihusada, 2015).
B.

Alat dan Bahan

Alat:
-

Panci
Teflon
Kompor
Sutil
Pisau
Sendok
Talenan

Bahan:
C.

500 gr daging sapi


1500 ml air
1 sdt garam
4 sdm minyak goreng
1 lbr daun kunyit
1 batang serai, memarkan
5 lembar daun jeruk
1 potong asam kandis
Tusuk sate
50 gr tepung beras
Lontong
Bawang goreng
10 butir bawang merah
5 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
5 sdt merica
2 sdt jintan
3 sdt adas
4 cm kunyit
4 cm jahe
3 cm lengkuas
3 sdt garam
Teknik Pengolahan

Salah satu kriteria sate yang baik adalah sate yang memiliki daging yang
tidak keras atau empuk dan tidak alot serta bumbu bisa meresap kedalam daging.
Agar bumbu dapat meresap sempurna maka diperlukan proses marinate sate
dengan teknik yang benar. Namun pada sate padang daging tidak melalui proses
marinate. Setelah di rebus selama hampir 1 jam hingga daging empuk, daging
langsung diangkat dan ditiriskan. Setelah dingin barulah daging dipotong sesuai
dengan keinginan.
Setelah itu bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan di tumis dan diambil 1/3
bagian untuk di tumis bersama daging sehingga rasanya pun dapat meresap
sempurna. Dan 2/3 bagiannya untuk bumbu sate padang atau saus kuning. bumbu
sate padang atau saus kuning ini akan dilakukan dengan proses stewing. Stewing
yaitu pemasakan lambat bahan makanan berupa potongan-potongan dalam sedikit
cairan. Cairan pada sate padang adalah kaldu dan santan. Yang kemudian cairan
tersebut dihidangkan secara bersamaan dengan daging sate sedangkan potonganpotongannya adalah sate. Untuk daging sate menggunakan proses grilling, yaitu
pemanggangan atau pembakaran langsung diatas api.
D.

Organoleptik
Sate padang bila dilihat dari aromanya, memiliki ciri khas tersendiri. Sate

Padang memiliki aroma yang benar-benar menggugah selera. Asal aroma wangi
tersebut tidak hanya dari hasil daging sapi yang dipanggang, tapi juga dari kuah
kental kuningnya yang sangat khas aroma rempah-rempahnya. Ini lah yang
membedakan dengan jenis sate lainnya.
Selain itu, jika dilihat dari bumbunya, sate padang memiliki bumbu khusus
seperti sereh, jintan, adas, asam kandis dan lain-lain terutama dalam racikan
kuahnya. Hal ini pula yang tidak dimiliki oleh sate-sate lain. Sate lain biasanya
hanya mengandalkan pembakaran daging yang telah disate untuk kemudian dikasi
sambal berupa kecap, cabe-cabe, kuah kacang dan bawang yang sudah diiris.
Kuah sate padang berbeda dengan sate lainnya, selain berbeda dari
bahannya penampilannya pun juga berbeda. Kuah pada sate padang kental dan
berwarna kuning oranye yang dipadukan dengan tekstur daging yang empuk,
sedangkan sate pada umumnya memiliki kuah berwarna coklat yang hanya berasal

dari campuran kuah kacang dengan bawang merah dan kecap. Selain itu sate
padang ini terkenal dengan rasanya yang pedas, sesuai dengan makanan khas
Padang yang mayoritas rasanya pedas.
Tidak hanya itu, sate padang memiliki ciri khusus yaitu selalu disertai
dengan ketupat, namun pada praktikum kemarin kami menyajikan dengan lontong
dikarenakan sulit mencari penjual ketupat. Akan tetapi hal ini tidaklah wajib, dan
sesuai dengan permintaan dengan konsumen.
E.

Jumlah yang Dihasilkan dan Ketepatan dari Resep


Kali ini, kami hanya membuat setengah dari resep. Resep yang seutuhnya

menggunakan 500 gr daging sapi dan 500 gr jeroan sapi sebagai bahan utama,
jumlah yang dihasilkan 24 tusuk. Kami hanya membuat setengah resep yaitu
500 gr daging sapi dan tidak memakai jeroan sapi sebgai bahan utama, jumlah
yang dihasilkan 12 tusuk dengan 1 tusuknya berisi 4 potong (dadu) daging. Hal
ini sesuai karena jika satu resep jumlah yang dihasilkan 24 tusuk, maka setengah
resep adalah 12 tusuk.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami sudah mengikuti langkah
kerja pada resep yang disediakan. Namun kami memiliki kebingungan saat
membagi dua semua bahan, karena jika semua dibagi dua bahannya menjadi lebih
sedikit. Hal itu yang menyebabkan bumbu sate padang kurang berani rasanya.
Kendala selajutnya adalah karena waktu yang terbatas, kami tidak terlalu lama
memasak bumbunya, sehingga saat dievaluasi, bumbu kami tepungnya sedikit
kurang masak. Ketepatan resep kali ini kurang baik karena terkendala waktu dan
pembagian resep yang sedikit membingungkan.
F.

Pembahasan
Pada pembuatan sate padang yang telah dilakukan, hasil sate padang yang

didapatkan masih belum sesuai dengan resep yang diberikan. Hasil yang
diperoleh, rasa bumbu satenya kurang terasa dan sedikit hambar. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya bumbu-bumbu seperti garam, bawang merah, bawang
putih, ketumbar, jintan, kunyit, dan lain-lain. Selain itu, di dalam resep yang
diberikan tertuliskan daun kunyit sebanyak 3 lembar. Namun, pada saat

praktikum, kami tidak menggunakan daun kunyit karena keterbatasan bahan


(tidak ada). Dalam pembuatan sate padang, kami hanya menggunakan setengah
resep termasuk dengan bumbu, sehingga peluang terjadinya perbedaan dengan
resep semakin besar. Selain itu, saat menyangrai tepung terigu juga kurang lama,
sehingga saat bumbu sate telah matang, masih terasa tepung terigu yang sedikit
mentah.

LAMPIRAN

10

11

12

Daftar Pustaka
Nutrisi Untuk Bangsa. 2015. 3 Makanan Daerah yang Mendunia. (online)
sarihusada.co.id (diakses pada 3 April 2016)
Redaksi Sari Bundo. 2015. Ini Beda Sate Padang Yang Tidak Dimiliki Sate Lainnya
(online) saribundo.biz (diakses pada 3 April 2016)

Anda mungkin juga menyukai