Anda di halaman 1dari 18

BAB VI.

REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

BAB VI
KINETIKA REAKSI KOMPLEKS
1. Reaksi Katalis Asam-Basa
Mekanisme reaksi enzimatik menurut Michaelis-Menten dapat dituliskan sebagai berikut:
k1
E + S ES k E + P
k

(6.1)

dimana substrat (S), enzim (E), dan produk (P). Dengan menggunakan pendekatan
Steady-state diperoleh:
d [ ES]
k 2 [ ES] k 1 [ E ][S] k 1 [ ES] = 0
dt

k1
[ES]

[E ][S] k 2 k 1

atau [ES]

k1
[E ][S]
k 2 k 1

d [P]
k1 k 2
k 2 [ ES] =
[ E ][S]
dt
k 2 k 1

(6.2)

Penamaan di atas tidak intensif sebab melibatkan (E) sesaat, sulit diukur dan jika diukur
dapat merubah sistem. Jadi tak dapat digunakan langsung. Agar dapat digunakan :
[E]o = [E] + [ES]
[ ES]

Maka [ES] =

[ES] =

k1
[ E ][S]
k 2 k 1
k1
([E ] o [ ES]) [S] , dengan menyelesaikan ES diperoleh:
k 2 k 1

k 1 [E ]o [S]
k 2 k 1 k 1 [S]

[E]o [S]
k a ,r k b
ka ,f

[S]

dimana

k 2 k 1
= KM
k1

dan akhirnya:
k 2 [ E ]o [S]
d [P]
kb [ ES]
dt
K M [S]
v

v s [S]
d [ P]

dt
K M [S]

(6.3)

VS = kecepatan maksimum = k2 [E]o


Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

102

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

1
v
tg a =

KM
vs

1
vs
1
KM

1
[S]

Ada beberapa hal yang muncul:


a. Jika [S] >> KM, [S] + KM [S], maka:
d [ P]

dt

k2 [E]o = vs = kecepatan maksimum.

dp
dt
tg = k2

[E]o
b. [S] << KM [S] + KM KM, maka:
k2
d [ P]

[ E ]o [S]
dt
KM

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

103

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

Grafik 3.
dp
dt
tg =

k2 [E]o
KM

[S]
c. Pada [S] >>> kecepatan (laju reaksi) mencapai maksimum.
Grafik 4.
v maks

d[P]/dt

v maks
2

d [ P]
dt

d [P]
dt

kb
KM

k b [E]o

[E ]o [S]

[S] = KM

[S]

2. Reaksi Inhibisi ?
Ada 3 tipe reaksi inhibisi reaksi Enzimatik yaitu : kompetitif, unkompetitif, dan
nonkompetitif
a. Inhibrisi Kompetitif (bersaing)
k1
mekanisme : E + S ES k P + E
k
2

(6.4)

E + I EI,
KI =

[ E ][ I ]
[ EI]

dan E = Eo ES EI

(6.5)

KI[EI] = [E][I] KI[EI] = {[E]o [ES] [EI]}[I]

diperoleh: [EI] =

[ E ] o [ I] [ ES][ I]
KI [ I]

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

(6.6)

104

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

KM =

[ E ][S]
[ ES]

(6.7)

KM[ES] = [E]o[S] [ES][S] [EI][S]


{[ E ] o [ I] [ ES][ I]}[S]
KI [ I]

= [E]o[S] [ES][S]

dengan menyelesaikan persamaan di atas diperoleh:


[E ]o [S]
[ES] = K {1 [ I ] } [S]
M
K

(6.8)

v=

k 2 [E ]o [S]
d [ P]
= k2[ES] = K {1 [ I ] } [S] dimana vmaks = k2[E]o
dt
M
KI

sehingga laju di atas dapat dituliskan:


v maks [S]
v = K {1 [ I ] } [S] , persamaan ini dapat ditata ulang menjadi:
M
K
I

KM
1
[ I] 1
1

v
v maks
K I [S]
v maks

(6.9)

Gambarnya:

1
v

2 [I]
[I]

Tanpa Inhibitor

v maks

K1M {1

[ I]
KI

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

1
[S]

105

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

b. Inhibisi Unkompetitif
mekanisme : E + S ES k P + E
k
k1

ES + I ESI,
KI =

[ ES][ I]
[ ESI]

KM =

[ E ][S]
[ ES]

dan E = Eo ES ESI

[ESI] =

(6.10)

[ ES][ I]
KI

KM[ES] = [E]o[S] [ES][S] [ESI][S]


= [E]o[S] [ES][S]

[ ES][ I][S]
KI

[E ] o [S]
[ES] = KM {1 [ I] }[S]
K
I

(6.11)

v maks [S]
[ I]
v = k2[ES] =
, dan
KM {1
}[S]
KI

1
KM 1
[ I]

v
v maks [S]
KI

(6.12)

v maks

gambarnya:
1
v

2 [I]
[I]

v maks {1
1

K1M {1

[ I]
KI

[ I ] Tanpa Inhibitor
KI

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

1
[S]

106

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

c. Inhibisi Nonkompetitif
mekanisme : E + S ES k P + E
k
k1

E + I EI
ES + I ESI,
KI(EI) =

dan E = Eo ES EI ESI

[ E ][ I]
KI

[EI] = [E]
[ EI]
[ I]

KI(EIS) =

[ ES][ I]
[ EIS]

[ESI] = [ES]

(6.13)
[ I]
KI

(6.14)

dari persamaan (6.13) diperoleh:


KI
[EI] = [E] = [E]o [ES] [EI] [ESI]
[ I]

[ I]
KI
+ 1}[EI] = [E]o {1 +
}[ES]
KI
[ I]
[E ] o [ES]{1

[EI] =
{1

KM =

[ E ][S]
[ ES]

[ I]
}
K
I

I}
[ I]

KM
[ES] = [E] = [E]o [ES] [EI] [ESI]
[S]

KM
[ES] = [E]o [ES]
[S]

[E ] o [ ES]{1
{1

[ I]
}
K
I

I}
[ I]

[ES]

[ I]
KI

Untuk menyederhanakan persamaan di atas, maka kedua ruas (kiri dan kanan) dikalikan
dengan (1 +

KI
), maka diperoleh:
[ I]

KM
KI
KI
KI
(1 +
) [ES] = [E]o
(1 +
) [ES]
[S]
[ I]
[ I]
[ I]

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

107

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

[E]o

[ES] =

KI
[ I]

KM
K
K
(1 I ) (1 I )
[S]
[ I]
[ I]

Jika persamaan di atas dikalikan dengan

[ I]
, maka :
KI

[E]o
[ I]
[ I]
[ES] = K M
(1
) (1
)
[S]
KI
KI

(6.15)

k 2 [ E]o

d [ P]
[ I]
[I] , karena k2[E]o = vmaks, maka:
k2[ES] = K M
(1
) (1
)
dt

[S]

KI

KI

v maks

d [ P]
[ I]
[ I]
v = KM
(1
) (1
)
dt

[S]

KI

KI

Sehingga:
KM
1
[ I] 1
1
[ I]

(1
)

(1
)
v
v maks
K I [S]
v maks
KI

Gambarnya:
1
v

2 [I]
[I]

v maks {1
1

[ I ] Tanpa Inhibitor
KI

K1M

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

1
[S]

108

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

2. Reaksi Pada Permukaan (Reaksi Heterogen)


Dalam reaksi heterogen ada fasa gas dan fas padat. Fasa padat biasanya bertindak
sebagai katalis.
Cara membandingkan reaksi gas dan Reaksi heterogen
# Pada reaksi gas pengukuran konsentrasi zat-zat yang bereaksi/produk dilakukan ditempat reaksi.
A

# Pada reaksi heterogen zat-zat yang bereaksi/produk diukur pada tempat yang berbeda
dengan tempat reaksinya.
[A]

[B]

merupakan tempat reaksi bukan tempat pengukuran [A] & [B]


# Reaksi heterogen memerlukan waktu yang lebih lama sebab diperlukan waktu untuk
menuju permukaan dan adsorbsi.
Reaksi pada permukaan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut :
a) Difusi pereaksi menuju permukaan
b) Adsorbsi pereaksi ada permukaan
c) Reaksi pereaksi pada permukaan
d) Desorbsi produk dari permukaan
e) Difusi produk menjauhi permukaan.

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

109

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

difusi

difusi

Secara praktis pengukuran waktu reaksi adalah mengukur t dari saat pereaksi dimasukkan sistem dengan saat produk terbentuk.
t

t1

t2

P
A

a. Langkah Penyusunan Persamaan laju Reaksi


Langkah-langkahnya adalah :
a) mencari ungkapan yang mengkaitkan konsentrasi pereaksi difas gas dengan
dipermukaan
b) mendapatkan ungkapan laju reaksi di permukaan atas dasar konsentrasi pereaksi
di permukaan
c) dari hasil a dan b didapat persamaan laju reaksi.
b. Model-model Reaksi Permukaan
Ada dua (2) model reaksi permukaan :
1) Reaksi Unimolekuler
K
A + S AS P + ....

A
Dianggap
seimbang

A
S

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

110

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

[ AS]

K = [ A ][S]
Dimana [S] = luas permukaan yang bebas; [S]o = jumlah tempat (luas permukaan) total;
dan [S]o = [AS] + [S].
Jika fraksi permukaan yang tertutup =

[ AS]
, maka:
[S]o

(6.16)

[S] = [S]o [AS] = [S]o [S]o = (1 )[S]o, sehingga:


[S] o
[ A ] (1 ) [S] o

K =

, untuk menentukan , persamaan ini


[ A ] (1 )

dapat ditulis ulang sebagai:


K [A]

= 1 K [A]
Bagi Gas ideal : PA =

(6.17)

nA
P
= [A].RT, sehingga [A] = A , dengan demikian:
V
RT

K . RTA
P

1 K . RTA
a .PA
1 a .PA

dimana a = K/RT

(6.18)

Grafik 5.

K >> (cepat jenuh)

Kejenuhan

1
K << (sukar jenuh)
Normal

PA

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

111

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

Inhidisi Reaksi Unimolekuler


Dengan adanya inhibisi maka reaksi yang terjadi :
A + S AS

KA

I + S IS

KI

AS P
So = [AS] + [IS] + [S]
S = So [AS] [IS] = So (So.A) (So.I) = So (1 A I)
KA =

[ AS]
[ A ][S]

KI =

[ IS]
[ I][S]

KA.[A] =
KI.[I] =

A
[ AS]

[S]
1 A I

I
1 A I

(6.19))
(6.20)

Dari persamaan (6.20):


KI.[I] KI.[I]A KI.[I]I = I
I =

K I .[I] (1 A )
K I .[I] 1

Dari persamaan (6.19):


KA.[A] KA.[A]A KI.[I]I = A
A =

K A .[ A ] K I .[ I] I
1 K A .[A ]

Substitusi harga I dan A diperoleh :


A =

K A .[A ]
1 K A .[ A ] K I .[ I]

(6.21)

r = k [AS]
r = k . A . S0
=

k.So.K A .[ A ]
1 K A .[A ] K I .[I]

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

112

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

2) Reaksi Bimolekuler
a. Model Langmuir-Rideal
Mekanismenya :
K

A + S AS
AS + B

Kesetimbangan yang terjadi sama dengan reaksi unimolekuler. Jadi persamaan [AS]
sama yaitu :
[AS] = So.A
[AS] =

a .PA .So
1 a .PA

Pada reaksi bimolekuler Langmuir-Rideal :


r = dP/dt = k [AS][B] =
r=

k.b.So PA .PB
1 a[ A ]

b k So [ A ][ B]
1 a[ A ]

Grafik 6.
r

[A]0

[A]
[A] (dimana B tetap)

b. Model Langmuir-Hinshelwood
Mekanismenya :
A + S AS

B + S BS

AS + BS P
Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

113

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

r = dP/dt = k [AS][BS]
Jadi bagian permukaan ada yang tertutupi A dan B.
A = fraksi permukaan yang tertutupi A
B = fraksi permukaan yang tertutupi B

S0 = [S] - [AS] - [BS]

S0

Pada kesetimbangan I :
K=

A .So
A
[AS]
=
=
, maka:
[ A ][S]
[A ]{1 A B }So
[A ]{1 A B }

K[A] =

A
1 A B

Pada kesetimbangan II :
K =

B
[ BS]
=
[ B][S]
[B](1 A B )

K[B] =

B
A
dan K[A] =
1 A B
1 A B

Dengan cara substitusi diperoleh :


K[ A ]

A = 1 K[ A ] K '[B]
K '[ B]

B = 1 K[ A ] K '[ B]

(6.22)
(6.23)

Dimana:
A tergantung pada [A], [B] dan K, K
B tergantung pada [A], [B] dan K, K
Dari reaksi: AS + BS

r = k [AS] [BS]
r = k (A.So) (B.So)

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

114

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

k K K ' So 2 [ A ][ B]
r=
{1 K[ A ] K '[ B]}2

Pada persamaan laju diatas apabila :


a) [A] >> dan [B] tetap maka :
r

k K K ' So 2 [ A ][ B]
1 K[ A ]

[A]

Kecepatan makin kecil dengan bertambahnya [A];


b) [A] <<; K [A] << K[B]
r

k K K ' So 2 [ A ][B]
{1 K ' [ B]}2

[A] grafik linear

Grafik 7.
r

[A]<<
r

[A]'

[A]>>
[A] max

r= 1
(A)
[A] (saat B tetap)

Ada 2 hal yang istemewa yaitu:


1.

Sparsely covered surface


Jika [A] dan [B] << maka k[A] dan k[B] diabaikan :
r = k K K So2 [A] [B]

2.

Salah satu reaktan sangat lemah diadsorbsi


Jika A teradsorbsi lemah maka k[A] dapat diabaikan :
r=

k K K ' So 2 [ A ][ B]
{1 K ' [ B]}2

Jika B sangat kuat diserap/diadsorbsi, maka K[B] >> 1, diperoleh:


r=

k K So 2 [ A ]
K ' [B]

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

115

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

B. 3 Pengaruh Suhu Terhadap Reaksi Permukaan


1.

Reaksi Unimolekuler
K
A + S AS

Produk

K [A]

= 1 K [A]
r = kp.[AS] =
Bila [A] <<

k p . K[ A ] So
1 K[ A ]

K [A] << 1

r = kp. K[A].So = k [A]


d (ln k )
Ea

, dimana k = kp. K
dt
RT 2

Ea
Ep
Had

2
2
RT
RT
RT 2

Ea = Ep + Had
2.

Persamaan Langmuir-Rideal
r=

k K K ' So 2 [ A ][ B]
k K K ' So 2 [ A ][ B]
=
{1 K[ A ] K '[ B]}2
1 K[ A ] 2

Ea = Ep + Had
3.

Persamaan Langmiur-Hinselwood
r=

k K k ' So 2 [A ][B]
{1 K[ A ] K '[ B]}2

dimana k = k.K.K

Ea = Ep + Had + Had

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

116

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

Soal-Soal:
1. Hasil percobaan terhadap laju reaksi enzimatik tanpa Inhibitor dan dengan Inhibitor
(konsentrasi Inhibitor 2.2 x 104M) dapat dilihat pada tabel berikut:
[S] x 104 M
v (mol/menit) Tanpa Inhibitor
v (mol/menit) dengan Inhibitor (2.2 x 104M)

1.0
28
17

1.5
36
23

2.0
43
29

5.0
65
50

7.5
74
61

a. Dengan menggunakan persamaan Lineweaver Burk tentukan nilai K M, KI dan vmaks


secara grafik.
b. Juga tentukan KM, KI dan vmaks secara langsung (secara lineritas)
Jawab : KM = 2,7 x 10-4M; KI = 2,6 x 10-4M; vmaks = 100 mol/menit

2. Data dibawah ini untuk absorbsi Co pada arang, buat 273 K. buktikanlah bahwa data
dibawah itu cocok dengan isotherm languir, dan carilah konstanta k dan volume
yang sesuai dengan penutupan sempurna. Dalam semua itu, V sudut dikoreksi
terhadap 1 atm.
p/Torr
v/Cm3

100
10,3

200
19,3

300
27,3

400
34,1

500
40,0

600
45,5

700
48,0

Jawab: k = -0,41 Torr-1

3. Pada data dibawah ini menunjukkan tekanan Co yang diperlukan agar volume
adsorbsi (yang diadsorbsi terhadap 1 atm dan 273 K) menjadi 10,0 cm 3+ dengan
menggunakan sampel Co pada arang. Hitunglah entalpi adsorbsi pada penutupan
permukaan ini :
T/K
p/torr

200
32,4

210
41,9

220
53,0

230
66,0

240
80,0

250
96,0
Jawab: Ho = 929,236 Kj/mol

4. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk menutup 10% permukaan bidang (100)
dengan atom Nitrogen pada 298 K, jika tekanannya adalah 2,0 torr dan peluang
melekatnya 0,55. anggaplah susbtrat itu mempunyai sel satuan bcc dan konstanta kisi
316 pm.
Jawab: t = 120 s

5. Entalpi absorbsi Co pada suhu permukaan adalah -120Kjmol-1. Apakah absorbsi ini
fisiorpsi atau kimisorpsi, jelaskan!
Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

117

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

6. Absorbsi suatu gas dinyatakan oleh isotherm Langmuir, dengan K = 0,85 KPa-1 pada
suhu 25oC. Hitunglah tekanan dengan penutupan permukaan terfraksi adalah (a) 0,15
dan (b) 0,95.
Jawab : a. pA = 207,6 pA b. pA = 22.352 pA

7. Tunjukkan bahwa bila A dan B yang digambarkan sebagai bola dengan jari-jari yang
sama dan dapat bereaksi bila keduanya besentuhan, maka tetapan laju orde dua
diberikan oleh : k

810 3 R
3

Lmol 1s 1

R dinyatakan dalam JK-1 mol-1. Untuk mendapatkan hasil yang ini, koefisien difusi
diungkapkan dalam jari-jari partikel bola dengan menggunakan persamaan;

RT
N A 6r

. Untuk air pada 25oC, = 8,95 x 10-4 Kg m-1 detik-1. Hitung k pada 25oC.
Jawab: 7,4 x 109 L mol-1 detik-1.

8. Berapa waktu relaksasi untuk larutan asam asetat 0,1 mol L-1 pada suhu 25C ?
Jawab : 8,5 n-detik

9. Mutarotasi dari glukosa berorde satu terhadap konsentrasi glukosa dan dikatalisa oleh
asam (A) dan basa (B). Tetapan laju orde satu dapat dinyatakan oleh persamaan yang
sejenis dengan persamaan reaksi bersamaan : k ko k H ( H ) k A ( A) k B ( B )
ko adalah tetapan laju orde satu tanpa adanya asam dan basa kecuali air. Data berikut
ini didapatkan pada suhu 18oC dalam media yang mengandung natrium asetat 0,02
mol L-1 dan asam asetat dengan berbagai konsentrasi
(CH3CO2H)mol L-1
k/10-4 min-1

0,020
1,36

0,105
1,40

0,199
1,46
Jawab : a. ko = 1,35 x 10-4 min-1

10. Kecepatan awal maksimum untuk suatu reaksi enzim ditentukan pada sederetan nilai
pH :
pH
6,0
6,5
7,0
7,5
8,0
8,5
9,0
V
11
30
74
129
147
108
53
Langkah: Buat grafik V terhadap pH konsentrasi ion hydrogen pada titik tengah dari
sisi asam dinyatakan sebagai (H+)a sedangkan konsentrasi ion hydrogen pada titik
tengah dari sisi basa dinyatakan sebagai (H+)b. Selanjutnya
Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

118

BAB VI. REAKSI KOMPLEKS DAN PERMUKAAN

K a ( H ) a ( H ) b 4 ( H ) a ( H )b
Kb

( H ) a ( H )b
Ka

Jawab : 234; 441x10-8; 3,67x10-9 mol L-1

Handout Kimia Fisika 2 (edisi revisi 2006)

119

Anda mungkin juga menyukai