Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

Anemia Defisiensi Besi

Nama: Ria Chairul


Pembimbing: dr. Devi Gusmaiyanto, sp. A. M.Biomed
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIAK
KABUPATEN SIAK
2016

PENDAHULUAN
Anemia masalah kesehatan di dunia baik dinegara
maju maupun negara berkembang
Dinegara berkembang: Indonesia anemia terbanyak
disebabkan oleh kekurangan zat nutrisi Anemia
defisiensi besi
Adanya infeksi parasit : Cacing memperburuk
keadaan anemia seseorang
Anemia
defisiensi
besi
akan
mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak
Diperlukan pencegahan anemia

Definisi anemia
Anemia didefinisikan sebagai penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah
perkubik milliliter. Disebut anemia bila kadarnya
kurang dari 2 standar deviasi dibawah rata-rata
menurut umur dan jenis kelamin populasi normal

Nilai normal

Klasifikasi
Morfologi Sel Darah Merah

Klasifikasi anemia berdasarkan MCV dan RDW

Kriteria Diagnostik Anemia

Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pucat
Infeksi
Jenis kelamin
Pencetus (obat, bahan kimia, radiasi)
Makanan
Gangguan neuromuscular, nyeri
sendi, atau nyeri tulang
7. Perdarahan

Tanda atau gejala pada pem. Fisik dihubungkan dengan


jenis penyakit
Penyakit

Pucat/anemia

Perdarahan

Organometri

Anemia defisiensi

Anemia hemolitik akut

Anemia aplastik

-/+

Anemia pasca perdarahan

+/++

Anemia hemolitik kronik

-/+

Leukimia akut

-/+

Talasemia with hipersplenisme

Hemosiderosis hati

Metastasis tumor

-/+

-/+

Penyakit infeksi kronis

-/+

-/+

ITP

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi lengkap: hemoglobin,
hematokrit, leukosit, trombosit dan hitung jenis
leukosit, retikulosit
Pemeriksaan indeks eritrosit: mean corpuscular
volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH),
mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC),
red cells distribution width (RDW)
Gambaran apusan darah tepi

Algoritma Diagnosis pucat pada Anak


Pucat
Akut

Kronik

Pikirkan anemia hemolitik/perdarahan


akut

Retikulosit atau terdapat


eritrosit berinti

MCV

Thalasemia

MCV N
Defek membran
Defek enzim
HemoglobinopatiKelain
an imun
Infeksi
Kehilangan darah kronis

Pikirkan gangguan produksi SDM


atau perdarahan kronis
Periksa Hb, leukosit,
trombosit, indeks eritrosit,
hitung retikulosit, gambaran
darah tepi

Retikulosit , N atau
sedikit
MCV

Anemia defisiensi besi


Keracunan timbal
Thalasemia trait
Anemia penyakit
kronik

MCV/
normal
Anemia aplastik
Anemia peny. Kronik
Anemia megaloblastik
Hipersplenisme
Keganasan

Shah SN, Pallor. In: Flesiher GR, Ludwig S, eds. Textbook of pediatric emergency medicine. 6 th ed. Philadelpia:
Lippincott Williams & Wilkins, 2010: 484-490

Anemia Defisiensi Besi

Diagnosis
WHO
KadarHbkurangdar
inormalsesuaiusia
KonsentrasiHberitr
ositratarata<31%(N:3235%)
KadarFeserum<50
ug/dl(N:80180ug/dl)
Saturasi Transferin
<15% (N:20-50%)
#1,3,4

DIAGNOSIS ADB

Cook dan Monsen


Anemia mikrositik
hipokrom
Saturasi transferin
(ST) <16%
Nilai FEP > 100
g/dl eritrosit
Kadar feritin serum
< 12 g/d

* minimal 2 dari 3
kriteria harus
dipenuhi.

Lankowsky
Pemeriksaan apus
darah tepi hipokrom
mikrositer
MCV, MCH, dan
MCHC yang
menurun
Feritin serum
menurun
Fe serum menurun,
TIBC meningkat,
Respon terhadap
pemberian preparat
besi
Retikulositosis
Sumsum tulang
oTertundanya
maturasi
sitoplasma
oPada pewaranaan
tidak ditemukan besi

Penegakkan
diagnosis anemia
berdasarkan MCV
dan hitung
retikulosit

Lanzkowsky P. Manual of
Pediatric Hematology and
Oncology 2011

Bila sarana terbatas, diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan:

1. Anemia tanpa perdarahan


2. Tanpa organomegali
3. Gambaran darah tepi: mikrositik,
hipokromik,anisositosis, sel target
4. Respon terhadap pemberian terapi besi

Tatalaksana

Preparat Besi
3-6 mg/kgBB/hari

Oral
Diberikan setelah
makan
ES: Gastrointestinal

Preparat Besi
Harus diberikan
sampai kadar
ferritin normal

Parenteral
ES: syok anafilatik

Tatalaksana
Pemberian Preparat Besi

Transfusi darah
Anemia berat Hb
4 g/dl

PRC dengan dosis 2-3 ml/kgBB persatu kali pemberian


disertai pemberian diuretik seperti furosemid

ILUSTRASI KASUS

Identitas Pasien

No. MR
: 140172
Tanggal masuk
: 27 februari 2016
Nama
: An. YS
Umur
: 4 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Anak Ke
: 1
Agama
: Kristen
Alamat
: Perawang Tualang

Keluhan utama
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien anak usia 4 tahun rujukan dari puskesmas P datang dengan keluhan
tampak pucat, pucat timbul sejak 3 tahun ini dan belum pernah diobati,
pucat tidak disertai adanya perdarahan, selain pucat pasien sering
mengeluhkan badan terasa lemas, lemas dirasakan semakin memberat
sejak 2 minggu ini. 2 tahun SMRS ibu pasien mengaku ketika anak BAB
keluar cacing dari dubur, berwarna putih, pendek dan tidak bergerak.
Pasien sering bermain masak-masakan dengan tanah dan sering tidak
menggunakan alas kaki. Pola makan teratur dan jumlah cukup.
5 hari SMRS pasien mengeluhkan demam yang naik turun, demam
dirasakan meningkat pada malam hari dan turun pada siang hari. Riwayat
bintik-bintik merah dikulit tidak ada, mimisan tidak ada, dan gusi berdarah
tidak ada. Lidah kotor tidak ada, mual muntah tidak ada, BAB cair tidak
ada, kadang keluar cacing, tidak berdarah. BAK sedikit, jarang. Pada saat
di PKM P dilakukan rumple leed hasilnya negatif dan suhu tubuh pasien
yaitu 38,7C lalu diberikan IVFD RL 10 tetes/i makro, paracetamol syrup
3x1 cth

Riwayat penyakit sekarang

3
tahun

2
tahun

2
minggu

5 hari

Pucat &
lemas

Keluar
cacing

Lemas

Demam

kebiasaa
n

IVFD RL 10 tetes/i
makro, paracetamol
syrup 3x1 cth

38,7
C

Di
puskesmas P

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelum nya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengeluh serupa
Riwayat Lingkungan Perumahan :
Pasien tinggal dilingkungan padat penduduk, ventilasi
baik, air minum berasal dari air sumur, WC pribadi
dan rumah papan semi permanen

Riwayat Kehamilan
Riwayat ANC rutin di bidan
Riwayat penyakit selama kehamilan disangkal
Riwayat konsumsi obat saat hamil di sangkal
Lama hamil : 38-39 minggu
Riwayat kelahiran:
Langsung menangis
BBL 3100 gram
Kelainan bawaan :
Tidak ada kelainan bawaan
Riwayat Pemberian ASI :
Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan

Riwayat Imunisasi

Vaksin

Umur
0

18

BCG

bulan

bulan
+

bulan

bulan

bulan

bulan

bulan

DPT

Polio

Campak

Hepatiti

sB

Riawayat tumbuh kembang

Riwayat tumbuh

Umur

Riwayat tumbuh

Umur

kembang
Tertawa

kembang
lupa

Lari

lupa

Miring

lupa

Gigi pertama tumbuh

Lupa

Tengkurap

3 bulan

Bicara

Duduk

7 bulan

Membaca

Merangkak

5 bulan

Sekolah

Berdiri

9 bulan

Pemeriksaan Fisik

CA +/+

Jantung
dalam batas
normal
Abdomen dalam
batas normal
Genitalia tidak ada
kelainan

Akral hangat
(-)

BB: 14 kg
TB: 104 cm
Status Gizi : Gizi
Kurang

Pembesaran KGB
regio colli sinistra
Pulmo dalam
batas normal

KU : Tampak Sakit Berat


Kesadaran
: Compos
Mentis
Tek.darah
: 120/70 mmHg
Frek. Nadi : 100x/menit
Frek. Pernafasan : 24
x/menit
Suhu tubuh : 37,8oC
Anemia (+)

Pemeriksaan Laboratorium

Darah rutin dari IGD


(27/02/2016)

Darah rutin dari PKM P


(27/02/2016)

HB: 4,5 g/dl


RBC : 3,40 m/ul
Ht : 16,4 %
WBC : 3.800 uL
PLT : 292.000 uL

HB: 5,9 g/dl


RBC : 3,93 m/ul
Ht : 24 %
WBC : 5.01 uL
PLT : 337.000 uL
MCH: 15,10 pG
MCV: 61,10 fL
MCHC: 24,60 g/dL

Diagnosa Kerja
Observasi febris ec susp ISK, dd: demam tyfoid
Anemia gravis ec defisiensi Fe ec infeksi parasit
Gizi Kurang

Penatalaksanaan
Terapi IGD
IVFD RL 4 tetes/menit (makro)
Paracetamol Syr 3 x cth 1
Dhavit Syr 2 x cth 1

Terapi di Rawatan (bangsal)


IVFD RL 4 tetes/menit (makro)
Paracetamol Syr 3 x cth 1
Dhavit Syr 2 x cth 1
Injeksi Ceftriaxon 2 x 750 mg iv
Hb x BB x 4
= 7,5x15 x 4
= 450 cc
PRC 2 x 75 cc (4 jam)
PRC 2 x 100 cc

Pemeriksaan Anjuran

SI (Serum Iron), TIBC (Total Iron Binding Capacity)


Tubex
Urinalisis
Analisa parasit feses

Follow up (R2) 28/02/2016


Subjektif
Objektif
Demam (-)
KU : sakit berat
Kes : Composmentis
Pucat (+)
BAB keluar cacing Vital Sign :
TD : 100/70
(+)
: 36,80C
S
BAK sedikit
N : 90x/mnt
jarang
RR : 28 x/mnt

Pem. urin 28/02/2016 Kepala : CA+/+, SI


-/Protein : Thorax
Reduksi : Cor : S1 dan S2
Bilirubin : reguler
Urobilinogen : Keton : Pulmo : vesikuler +/+,
Ph : 8,0
Rh -/-, Wh -/-, retraksi
Nitrit : (-)
Berat jenis : 1,010
Abdomen : distensi (-)
Warna : kuning
supel, BU (+),
Kejernihan : jernih
Ekstremitas :
akral hangat (-) , CRT
<2 detik

Assessment
Anemia gravis
et causa susp.
Defisiensi Fe
DD: Oxyuriasis

Planning
Planning therapy:
- IVFD
RL:
4
tetes/menit (makro)
- Paracetamol Syr 3 x
cth 1
- Dhavit Syr 2 x cth 1
- Injeksi Ceftriaxon 2 x
750 mg iv
- Transfusi PRC
Hb x BB x 4
= 7,5x15 x 4
= 450 cc
- PRC 2 x 75 cc (4 jam)
- PRC 2 x 100 cc
- Lasix 15 mg ditengah

Feses rutin

(R3) 29/02/2016
Subjektif
-

Demam (-)
Pucat (+)
Lemas (+)
Nyeri perut (-)
Nyeri kepala (-)
BAB dan BAK
biasa
BAB keluar
cacing (-)

Pem. laboratorium
tanggal 29/02/2016
HB: 4,7 g/dl
RBC: 3,82 m/ul
Ht: 19,7 %
WBC: 5.600 uL
PLT: 322.000uL
MCV: 51,5 f
MCH: 12,5 pg
MCHC: 23,9 g/dl
Morfologi
Mikrositik hipokrom

Objektif
KU : sakit sedang

Kes : Composmentis Vital Sign :


TD : 100/70
: 36,80C
S
N : 90x/mnt
RR : 28 x/mnt
Kepala : CA+/+, SI
-/Thorax
Cor : S1 dan S2
reguler
Pulmo : vesikuler +/
+, Rh -/-, Wh -/-,
retraksi (-)
Abdomen : distensi
(-) supel, BU (+),
Ekstremitas : akral
hangat (-) , CRT <2
detik

Assessment
Belum tampak
perbaikan

Planning

Planning therapy:
- IVFD RL 4
tetes/menit
(makro)
- Paracetamol Syr
3 x cth 1
- Dhavit syr 2 x
cth1
- Ceftriaxone
2x750 mg iv
- Terapi PRC
- 2x75 mg
- Lasix (furosemid)
15 mg ditengah

(R4) 1/03/2016
Subjektif
01/03/2016
Demam (-)
Batuk (+) sesekali
Lemas (+)
BAB (-)
BAK (-)
Demam (-)
BAB dan BAK DBN
Pemeriksaan feses tanggal
01/03/2016
Warna : kuning
kecokelatan
Bau : khas
Konsistensi : padat
Darah : Lendir: Cacing dewasa : Telur cacing : ascaris
lumbricoides (+),
cacing tambang (+)
Amuba : Larva : Eritrosit : 1-10/LPB
Leukosit : 1-8/LPB
Lemak : (-)
Sisa makanan : (+)
-

Objektif
KU : sakit sedang
Kes : Composmentis
Vital Sign :
TD : 100/70
S : 36,80C
N : 110x/mnt
RR : 26 x/mnt
Kepala : CA-/-, SI -/Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : vesikuler +/+, Rh
-/-, Wh -/-, retraksi (-)
Abdomen : distensi (-) supel,
BU (+),
Ekstremitas : akral hangat
(+) , CRT <2 detik

Assessment

Planning

Perbaikan minimal
Planning therapy:
IVFD RL 4 tetes/menit
(makro)
Paracetamol 3 x cth 1
Dhavit syr 2x cth 1
Ceftriaxone 2x750 mg iv

Pirantel
cth 1

pamoat

1x

Terapi PRC 100 cc


Lasix (furosemid) 15 mg
ditengah

(R5) 2/03/2016
Subjektif
02/03/2016
(dr. Herman)
Demam (+)
Lemas (+)
Menggigil (+)
Post transfusi 80 cc
BAB (-)
BAK (+) DBN
Pemeriksaan laboratorium
tanggal 02/02/2016
HB: 9,9 g/dl

RBC :5,40 m/ul

Ht:34,7 %

WBC :6.300 uL

PLT:353.000 uL

MCV: 64,2 fl

MCH: 18,3 pg

MCHC: 24,7 g/dl

Objektif
KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 100/60
S : 37,80C
N :110 x/mnt
RR : 28 x/mnt
K/L : CA+/+, SI -/-, NCH (-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vesikuler -/-Rh -/-,
Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral hangat,
perfusi baik, CRT <2 detik

Assessment
Perbaikan minimal

Planning
-

Advice dokter jaga:


aff tansfusi ganti
NaCl
Paracetamol syr 3xcth
1

(R5) 2/03/2016
Subjektif

02/03/2016
- Demam (-)
- Lemas (+)
- Post transfusi
Menggigil (+)
- Nafsu makan
menurun
- Nyeri tekan
epigastrium (+)
- BAB (+) DBN
- BAK (+) DBN

Objektif

KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 110/60
S : 36,20C
N :100 x/mnt
RR : 28 x/mnt
K/L : CA+/+, SI -/-,
NCH (-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vesikuler -/-Rh
-/-, Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik, CRT
<2 detik

Assessment

Perbaikan

Planning

IVFD Rl 4
tetes/menit (makro)
Paracetamo l syr
3xcth 1
Dhavit syr 2xcth1
Ceftriaxone 2x750
mg iv

Ferriz (Fe) syr


2xcth

(R5) 2/03/2016
Subjektif

02/03/2016
- Demam (+)
- Lemas (+)
- Menggigil (+)
- Bibir pucat (+)
- Nyeri tekan
epigastrium (+)
- BAB (+) DBN
- BAK (+) DBN

Objektif

KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 110/60
S : 37,70C
N :116 x/mnt
RR : 30 x/mnt
K/L : CA+/+, SI -/-,
NCH (-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : vesikuler -/-Rh
-/-, Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik, CRT
<2 detik

Assessment

perbaikan

Planning

IVFD Rl 4
tetes/menit (makro)
Paracetamol 5 cc
O2 1 liter/menit

(R6) 3/03/2016
Subjektif

03/03/2016
- Demam (+)
- Lemas (+)
- Nyeri tekan
epigastrium (-)
- Pucat (+)
- BAB (-)
- BAK (+) DBN

Objektif

KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 110/70
Jam 05.00 S : 40,60C
S : 37,00C
N :100 x/mnt
RR : 35 x/mnt
K/L : CA+/+, SI -/-,
NCH (-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vesikuler -/-Rh
-/-, Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik, CRT
<2 detik

Assessment

Observasi demam +
flebitis

Planning

Inj plug
Proris supp.
(ibuprofen) 125
mg (jam 05.00)
Ceftriaxone
2x750 mg iv
Dhavit syr 2xcth
1
Ferriz 2xcth

(R7) 4/03/2016
Subjektif

04/03/2016
Keluhan (-)

Objektif

KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 90/60
S : 37,00C
N :100 x/mnt
RR : 28 x/mnt
K/L : CA-/-, SI -/-, NCH
(-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vesikuler -/-Rh
-/-, Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik, CRT
<2 detik

Assessment

Stabil

Planning

Inj plug
Ceftriaxone 2x750
mg iv
Dhavit syr 2xcth 1
Ferriz 2xcth

(R8) 5/03/2016
Subjektif

05/03/2016
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (+) dbn
BAK (+) dbn

Objektif

KU : sakit sedang
Kes : CM/15
VS :
TD : 100/70
S : 36,50C
N :100 x/mnt
RR : 28 x/mnt
K/L : CA-/-, SI -/-, NCH
(-)
Thorax
Cor : S1 dan S2 reguler
Pulmo : Vesikuler -/-Rh
-/-, Wh -/-, retraksi -/Abdomen :Distensi (-)
Supel, BU (+),
NTE (-), timpani
Ekstremitas : akral
hangat, perfusi baik, CRT
<2 detik

Assessment

ACC PBJ
Plebitis
Stabil

Planning

Fucilex 1
ACC PBJ

Diskusi
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang diatas mengarah pada gejala anemia
defisiensi besi yang disebabkan karena infeksi parasit
Maka penanganan awal yang diberikan yaitu
pemberian preparat besi 4-6 mg/kgBB/hari
Tetapi karena pada pasien ini sudah terjadi anemia
berat (anemia gravis) dimana kadar hemoglobin 4,5
mg/dL maka dilakukan transfusi PRC

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai