Anda di halaman 1dari 126

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN


PENYANGGA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)

Oleh
Muhammad Iskandar Fauzi
109016200036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK

MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). PENGEMBANGAN


LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP
LARUTAN PENYANGGA
Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga,
artinya LKS yang dikembangkan memuat aspek-spek Keterampilan Proses Sains
yaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan,
berhipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan
konsep dan berkomunikasi. LKS ini dikembangkan pada materi larutan penyangga
berdasarkan analisis SKKD dalam KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengembangkan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan
Penyangga. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan produk akhirnya
diuji coba kepada 30 responden yaitu siswa kelas XI MA Jamiyyah Islamiyah
Tangerang Selatan. LKS dikembangkan melalui 4 tahap yaitu: (1) penentuan tujuan
instruksional, (2) pengumpulan materi, (3) penyusunan elemen, (4) pemeriksaan dan
penyempurnaan melalui proses validasi isi LKS yang dilakukan peneliti sebelum
LKS diuji coba. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai proses pengembangan
produk LKS berupa data deskriptif meliputi langkah-langkah pengembangan LKS
berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, data hasil uji
coba produk LKS dan data hasil validasi LKS dengan rincian penilaian sebagai
berikut: (1) Kelayakan isi 91,67%, (2) Kebahasaan 95%, (3) Penyajian 95%, (4)
Kegrafikan 100%, (5) aspek-aspek Keterampilan Proses Sains 74,90%. Persentase
rata-rata sebesar 91,31%. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengembangan LKS berbasis
Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga memenuhi kriteria
sangat baik.
Kata kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Keterampilan Proses Sains,
Larutan Penyangga.

ABSTRACT

MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). DEVELOPMENT


STUDENT WORKSHET BASED ON SCIENCE PROCESS SKILL IN THE
CONCEPT OF BUFFER SOLUTION.
This research was about the development of student worksheet based on the
science process skills In the concept of buffer solution, in significance this worksheet
contains aspect of science process skills i.e. aspect of observation, classification,
prediction, interpretation, making the question, hypotheses, design experiments, using
tools and materials, applying concepts and communicate. This worksheet was
developed in the concept of reaction rate based on the analyses of SK and KD in
KTSP. The purpose of this research was to develop the worksheets based on science
process skill in the concept of buffer solution. This research were include the
development of the product and the product was tested by 30 students class XI MA
Jamiyyah Islamiyah, South Tangerang. This worksheet developed through four
phases: (1) determination of instructional objectives, (2) collecting the material, (3)
the preparation of elements, (4) the examination and improvement through content
validation process conducted by researcher before the worksheet is being tested. The
research produce results about the data of product development process in the form of
worksheets descriptive data comprising the steps of the development of science
process skills worksheets in the concept of buffer solution, the result of the test and
validation have assessment as follow: (1) Eligibility contents 91.67%, (2) Linguistic
95%, (3) Presentation of 95%, (4) Graphic content 100%, (5) aspects of science
process skills 74.90%. The average percentage is 91.31%. The result shows that the
development of the worksheets based on science process skills in the concept of
buffer solution meets the criteria very well.
Keywords: Development, Student Worksheet, Science Process Skills, Buffer
Solution.

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta
hidayah-Nya kepada penulis selama menjalani kegiatan penelitian dan penulisan
skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengembangan
LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita umatnya semoga kita
mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah
SWT.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana
pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Nurlena Rifai, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA-FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
sekaligus selaku pembimbing I
4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd. selaku pembimbing II.
5. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd. selaku pembimbing akademis.

iii

iv

6. Segenap keluarga besar MA Jamiyyah Islamiyah, yang telah memberikan


bantuan serta bimbingan selama proses penelitian berlangsung.
7. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Prodi
pendidikan Kimia.
8. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan
materiil
9. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Kimia dan Biologi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Atas segala ilmu, saran, dan
kebaikannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif
Hidayatullah.
11. Bangga Praharja, Dani Kurnia Wibisono, Zainal Mustakim dan Adi Ilhami
sahabat seperjuangan yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama
mengarungi perjuangan menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Keluarga besar pendidikan Kimia 2009 atas kerja sama, bantuan dan kebaikan
selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala
kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan skripsi ini
menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu, berkah, hidayah dan rahmat-Nya
kepada kita semua. Amin.

Jakarta, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3
D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....................... 5
A. Hakikat Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 5
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa ................................................................. 5
2. Fungsi Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 6
3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siswa .................................................. 6
4. Penyusunan LKS ........................................................................................ 7
5. Struktur LKS ............................................................................................ 11
6. Langkah-langkah membuat Lembar Kerja Siswa .................................... 12
7. Langkah-langkah Pengembangan Lembar Kerja Siswa .......................... 13
8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaan Pengembangan (P3) LKS ... 16
B. Keterampilan Proses Sains .......................................................................... 17
1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..................................................... 17

vi

2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses ................................................ 18


3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran ............................. 22
4. Penilaian Keterampilan Proses ................................................................. 23
C. Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Proses Sains ...................... 23
D. Larutan Penyangga ...................................................................................... 24
1. Pengertian Larutan Penyangga................................................................. 24
2. Komponen Larutan penyangga ................................................................ 24
3. Perhitungan pada Larutan Penyangga ...................................................... 25
E. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25
F. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 29
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 29
B. Metode Penelitian........................................................................................... 29
C. Desain Penelitian ............................................................................................ 29
1. Tahap Pendefinisian ................................................................................. 30
a. Analisis Kesesuaian Materi dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar .............................................................................. 30
b. Analisis Kebutuhan Lembar Kebutuhan Siswa.................................. 30
c. Menentukan Tujuan Pembelajaran ..................................................... 31
2. Tahap Perancangan .................................................................................. 31
a. Pengumpulan materi........................................................................... 31
b. Penyusunan Elemen ........................................................................... 31
3. Tahap Pengembangan. ............................................................................. 31
a. Validasi LKS yang sudah dikembangkan. ......................................... 31
b. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33
E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33
1. Angket ...................................................................................................... 33

vii

2. Lembar Observasi .................................................................................... 34


F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 36
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36
1. Data Proses Penyusun Lembar Kerja Siswa ............................................ 36
a. Tahap Pendefinisian ........................................................................... 36
1) Analisis Kebutuhan ..................................................................... 36
2) Data Hasil Analisis SK dan KD .................................................. 38
3) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diturunkan dalam
Lembar Kerja Siswa .................................................................... 40
b. Tahap Perancangan ............................................................................ 42
1) Pengumpulan Materi .................................................................... 42
2) Penyusunan Elemen ..................................................................... 43
c. Tahap Pengembangan. ....................................................................... 43
1) Validasi Lembar Kerja Siswa ...................................................... 43
a) Validasi awal .......................................................................... 44
b) Validasi akhir ......................................................................... 46
2) Data hasil Uji Coba Produk ......................................................... 47
a) Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains pada LKS ............. 48
b) Hasil Observasi Kegiatan Praktikum ...................................... 49
c) Hasil Angket ........................................................................... 52
B. Pembahasan .................................................................................................... 55
1. Berdasarkan Hasil Validasi Produk ......................................................... 55
2. Berdasarkan Hasil Uji Coba Produk . ...................................................... 58
3. Berdasarkan Data Angket Respon Siswa ................................................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. .................................................................. 66
A. Kesimpulan .................................................................................................... 66

viii

B. Saran . ............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 68
LAMPIRAN ............................................................................................................. 70

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan LKS ............................................... 30


Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validitas Isi LKS ........................................................... 33
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................................... 34
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS ........................................................................... 35
Tabel 4.2 Analisis Standar Kompetensi ..................................................................... 38
Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS .............................................................................. 40
Tabel 4.4 Materi yang akan Dimuat di dalam LKS ................................................... 41
Tabel 4.5 Penentuan desain LKS yang dibuat ........................................................... 42
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS ........................................................................... 43
Tabel 4.7 Hasil Validasi Akhir LKS .......................................................................... 45
Tabel 4.8 Hasil Analisis KPS yang tertuang pada LKS ............................................. 47
Tabel 4.9 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ......................................................... 48

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 27


Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Awal ................................................................ 45
Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir ................................................................ 46
Gambar 4.3 Hasil Analisis KPS yang Terdapat di Dalam LKS ................................. 48
Gambar 4.4 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ..................................................... 50

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................................. 63


Lampiran 2 Analisis Standar Kompetensi.................................................................. 66
Lampiran 3 Hasil Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 68
Lampiran 4 Hasil Analisis Validasi Awal .................................................................. 77
Lampiran 5 Hasil Analisis Validasi Akhir ................................................................. 80
Lampiran 6 Hasil Analisis Aspek KPS dalam LKS ................................................... 83
Lampiran 7 Hasil Analisis Aspek KPS yang Diobservasi ......................................... 84
Lampiran 8 Lembar Validitas LKS ............................................................................ 85
Lampiran 9 Rubrik Angket Penilaian Lembar Validitas............................................ 91
Lampiran 10 Lembar Observasi Aspek KPS ............................................................. 96
Lampiran 11 Rubrik Lembar Observasi..................................................................... 99
Lampiran 12 Rubrik Penilaian Produk. .................................................................... 105
Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 109

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,
dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar
secara ilmiah.1
Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati,
menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan

temuan.

Agar

siswa

dapat

mengembangkan

keterampilan keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia)


perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2 Pendekatan
keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara
intelektual, manual, dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin
bermakna.3
Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan
hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h. 46
2
Gebi Dwiyanti, Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas Ii Pada Pembelajaran
Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum, (Bandung: UPI)
3
Khusna Maulidiyah, Raharjo, Widowati Budijastuti, Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa Berbahasa Inggris dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Materi Sistem Pernapasan
untuk Kelas XI SMA RSBI, (Surabaya:UNESA, 2012), vol. 1 hal. 1

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam


kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.4
Learning science is something that students do, not something that is
done to them. Hands on activities, while essential, are not enough.
Student must have minds-on experiences as well. Science as process in
which students learn skills such as observing, inferring and experimenting
and inquiry which are very important for science learning.5
Dalam melakukan eksperimen, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak
diinginkan maka perlulah dibuat LKS yang berfungsi sebagai pedoman dalam
melakukan eksperimen. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar
cetak yang satu ini. Lembar kegiatan siswa atau biasa disingkat LKS pada
umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS
sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga LKS
dapat lebih menarik serta lebih konstekstual dengan situasi dan kondisi
sekolah.6
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah ada, lembar kegiatan
siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu
membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soalsoal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau
mengembangkan beberapa kecerdasan yang dimiliki siswa.7
The text or worksheets for learning science must be based on subject
matter, strategies, and must develop the student process skills as well as

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h.48
5
Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
Colligative Properties Concept, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.2
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203
7
Muhammad Rizal dan Wasis, Pengembangan LKS Fisika Berbasis Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence) Materi Alat Optik pada Kelas VIII Smp Negeri 01 Madiun,
Universitas Negeri Surabaya, h. 120.

critical thinking.8 Yang memiliki pengertian ialah lembar kerja untuk


pembelajaran sains harus berdasarkan pada subyek masalah, strategi fdan juga
harus mengembangkan keterampilan proses sains.
Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga
merupakan proses. Maka salah satu metode yang dapat digunakan dalanm
pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan penyangga adalah dengan
metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen siswa diharapkan
memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode Ilmiah dan dapat
mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki.
Dengan demikian, perlu dikembangkan Lembar kegiatan siswa yang
mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini
belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi
materi dan soal-soal.
2. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan
proses.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terfokuskan, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Pada bahasan sifat-sifat larutan penyangga.
2. Penelitian ini hanya sebatas untuk membuat LKS berbasis keterampilan
proses sains pada materi larutan penyangga yang kemudian dilakukan
penilaian oleh ahli.

Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
Colligative Properties Concept, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.1.

3. Pengujian LKS pada siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana


keterampilan proses sains siswa dapat termunculkan dengan menggunakan
LKS ini.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan

identifikasi

dan

perumusan

masalah

yang telah

dikemukakan, maka akan dikembangkan Bagaimana mengembangkan LKS


yang dapat membangun keterampilan proses sains siswa pada materi larutan
penyangga?
Adapun secara khusus rumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana membuat LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada materi
larutan penyangga?
2. Seberapa besarkah aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang dapatg
termunculkan dengan penggunaan LKS ini?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar
Kegiatan Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains
(science process skill) siswa pada materi larutan penyangga.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah:
1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan lembar
kegiatan siswa (LKS).
2. Dikembangkannya lembar kegiatan siswa yang mampu mengembangkan
keterampilan proses sains bagi siswa khususnya pada materi laju reaksi.
3. Mampu mengembangkan lembar kegiatan siswa yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan tempat mengajar kelak.

BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat lembar kerja siswa
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa
Dalam Pedoman umum Pengembangan Bahan ajar (Diknas, 2004),
lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya
berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan
tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.1 LKS bukan
merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja
Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga
peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara
mandiri.2 Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat
menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.
Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang
berkaitan dengan materi tersebut.3 Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut dapat
berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.4
Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan
siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203-204
2
Ibid h. 204
3
Ibid h. 204
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), h. 176.

eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan


kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun
praktis untuk memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik.6
Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan, maka LKS
merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan
untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif
dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.
2. Fungsi Lembar Kerja Siswa
Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah
kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS
memiliki setidaknya empat fungsi sebagai berikut:7
a) Sebagai bahan ajar yang lebih meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan peserta didik;
b) Sebagai bahan ajar yang memepermudah peserta didik untuk memahami
materi yang diberikan;
c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
3. Tujuan penyusunan Lembar Kerja Siswa
Dalam hal ini, paling tidak terdapat empat poin yang menjadi tujuan
penyusunan LKS, yaitu:8
a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan;

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 111.
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 204
7
Ibid, h. 205-206
8
Ibid, h. 206

b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik


terhadap materi yang diberikan;
c) Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan
d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan lembar kegiatan
siswa adalah sebagai berikut:9
a. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
b. Membantu pesrta didik dalam mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses.
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
e. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari
melalui kegiatan belajar.
f. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar secara sistematis.
4. Penyusunan LKS
Lembar kegiatan siswa sebagai bahan ajar harus memperhatikan
prinsip penyusunana bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip yang
harus diperhatikan, diantaranya:10
a. Prinsip relevansi atau keterkaitan, yaitu relevan dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip konsistensi atau keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus,
dikuasai siswa empat macam maka bahan ajar yang akan diajarkan
juga harus meliputi empat macam.
c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang akan
9

Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-80.
10
Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap: Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD, SMP, dan SMA Seri Perundangan, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), Cet.
1, h. 195

diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus
mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini
merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11
a. Menganalisis kurikulum
Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan
LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana
yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi
dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi
yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa
yang harus dimiliki peserta didik.
b. Menyusun peta kebutuhan LKS
Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui
jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya. Urutan
LKS sangat dibutuhkan guna menentukan prioritas penulisan. Langkah
ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber
belajar.
c. Menentukan judul LKS
Penentuan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar, materi
pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Jika judul LKS telah ditentukan, langah selanjutnya adalah penulisan.
d. Penulisan LKS

11

Andi Prastowo, Panduan Kreatif, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Cet. 1, h. 212-215

Untuk menulis LKS langkah pertama yang harus dilakukan adalah


merumuskan kompetensi dasar. Perumusan kompetensi dasar biasanya
diturunkan langsung dari kurikulum uang berlaku. Sebagai contoh
Standar kompetensi 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit
dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
Langkah kedua, yaitu menentukan alat penilaian dimana penilaiannya
didasarkan pada penguasaan kompetensi.
Langkah berikutnya adalah menyusun materi. Dalam penyusunan
materi, hal penting yang harus diperhatikan adalah materi yang
tertuang dalam LKS harus sesuai/menunjang kompetensi dasar yang
akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung
seperti gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku,
majalah, internet, jurnal penelitian atau sumber lain yang relevan.
Terakhir, adalah struktur LKS. Struktur LKS harus benar-benar
dipahami, karena jika salah satu dari struktur itu hilang LKS tidak akan
terbentuk dengan baik. Adapun struktur tersebut terdiri dari enam
komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi
yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkahlangkah kerja, serta penilaian. Dalam penulisannya, keenam komponen
itu harus ada.
Lembar kegiatan siswa merupakan bahan ajar berbasis cetak, karena
itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi
pembelajaran cetak. Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain:12
a. Konsistensi
Dalam penyusunananya harus menggunakan konsistensi format dari
halaman ke halaman. Jarak spasi antar judul dan baris pertama serta
12

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.
15, h. 87-90.

10

garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul
dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi
tidak rapih.
b. Format
Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan, pertama, Jika lebih
banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu
kolom. Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara
fisual. Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya
dipisahkan dan diberi label secara visual.
c. Organisasi
Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana
teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara
sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya.
Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah
diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan
bagian-bagian teks.
d. Daya tarik
Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang
berbeda. Dengan ddemikian, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk
terus membaca.
e. Ukuran Huruf
Ukuran huruf harus dipilih sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk buku teks biasanya
adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf kapital
untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi
sulit.
f. Ruang (spasi) kosong
Gunakan ruang kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk membuat siswa beristirahat

11

pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks.


Ruang kosong dapat berbentuk ruang kosong sekitar judul, batas tepi
(margin), spasi antar kolom, permulaan paragraf diindentasi, serta
penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraf.
Spasi antar baris atau antar paragraf dapat membantu meningkatkan
tingkat keterbacaan.
Untuk membuat teks lebih interaktif, informasi harus disajikan dalam
jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin
kompleks informasi, maka semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan
dalam sekali penyajian.
Pertimbangan hasil pengamatan dan hasil analisis kebutuhan siswa,
harus disiapkan latihan yang sesuai untuk kebutuhan tersebut. Berikan
kesempatan siswa untuk latihan tambahan, menyiapkan contoh-contoh
atau menyarankan bacaan tambahan. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. Menggunakan
beragam jenis latihan dan evaluasi.13
5. Struktur LKS
Adapun struktur LKS yang umum adalah sebagai berikut:14
a) Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat
b) Petunjuk belajar
c) Kompetensi yang akan dicapai
d) Indikator
e) Informasi pendukung
f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
g) Penilaian

13

Ibid., h. 90-91
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal 149
14

12

6. Langkah-langkah membuat LKS


Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta
didik. Karena LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.15
Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkahlangkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004),yaitu:16
a) Melakukan analisis kurikulum
b) Menyusun peta kebutuhan LKS
c) Menentukan judul-judul LKS
d) Penulisan LKS
Menurut ali mudhofir dalam bukunya, aplikasi pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:17
a) Melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator, dan materi
pembelajaran
b) Menyusun peta kebutuhan LKS
c) Menentukan judul LKS
d) Menulis LKS
e) Menentukan alat penilaian
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses
belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai
persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.18
a) Syarat- syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat
universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau

15

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 211
16
Andi Prastowo, Ibid, h. 212-214
17
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal.149
18
Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum, Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk Smp Kelas Vii, Viii, Dan Ix, (Jogjakarta:
UNY, 2006), h. 3-4

13

yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan


konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui
berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada
pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi siswa.
b) Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan
kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.
c) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar
dan penampilannya dalam LKS
7. Langkah-langkah pengembangan LKS
Untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa yang kaya manfaat, maka
kita harus membuat lembar kegiatan siswa yang menarik. Dengan demikian
lembar kegiatan siswa akan digunakan secara maksimal dalam pembelajaran
oleh peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan lembar
kegiatan siswa adalah sebagai berikut:19
a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS
Pada langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan
pembelajaran yang kita acu. Perhatikan variabel ukuran, kepadatan
halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. Sebagai contoh, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai adalah Mahasiswa dapat melakukan
penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X. Sebagai simulasi,
mari kita tentukan bahwa berdasarkan tujuan tersebut, ukuran LKS
adalah A4 (karena dalam rencana penelitian diperlukan bagan). Untuk
memaksimalkan penggunaan halaman, maka desain LKS akan dibuat
sebagai berikut:

19

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet.1, h.221-225

14

Ukuran kertas: A4
Pengorganisasian
1. Penjelasan cara menghadapi LKS
2. Uraian materi
3. Kegiatan/kerja siswa
b. Pengumpulan materi
Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS.
Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus
dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran.
Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus
dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam
LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan
materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan
untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.
Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan pada langkah pertama, kita menentukan materi
Konsep Dasar Penilaian dalam LKS. Dari materi terebut tentukan
rincian tugas yang harus dikerjakan peserta didik, contohnya seperti
berikut:
1. Mahasiswa menjelaskan pengertian penilaian
2. Mahasiswa menjelaskan tujuan penilaian
3. Mahasiswa menjelaskan prinsip-prinsip penilaian
c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur
Pada bagian inilah, saatnya kita mengintrgrasikan desain (hasil dari
langkah pertama) dengan tugas (sebagai tugas dari langkah kedua).
Sebagai hasilnya, kita dapat lihat pada contoh berikut.

15

LEMBAR KEGIATAN SISWA


Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Baca materi teknik penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X


yang ada dalam LKS ini!
Garis bawahi kata atau kalimatt yang menurut kalian penting!
Buat ringkasan pada tempat yang sudah disebiakan!
Tulis paling sedikit empat pertanyaan pada kotak yang suda disediakan!
Baca kembali materi sambil menjawab pertanyaan yang kalian buat!
Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan!
Jawab soal yang diberikan dalam latihan!
1

KONSEP DASAR PENILAIAN


Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
A. Pengertian Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
B. Tujuan Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
C. Prinsip-Prinsip Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
D. Ringkasan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaa.
3

16

E. Pertanyaan

F. Jawaban Pertanyaan

4
G. Latihan
Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!
5

d. Pemeriksaan dan penyempurnaan


Apabila kita telah berhasil menyelesaikan langkah ketiga, bukan
berarti LKS dapat dibagikan langsung kepada peserta didik. Sebelum
memberikannya

kepada

peserta

didik

kita

perlu

melakukan

pemeriksaan kembali terhadap LKS yang sudah kita kembangkan


tersebut.
8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaaan Pengembangan LKS
Terdapat empat variabel yang perlu dicermati sebelum LKS dapat
dibagikan ke peserta didik. Keempat variabel terebut adalah sebagai
berikut:
a. Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari
kompetisi dasar
Pastikan bahwa desain yang kita tentukan dapat mengakomodasi
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran
Pastikan bahwa materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi
yang kita kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari

17

bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang


ditentukan.
c. Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran
Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran.
d. Kejelasan penyampaian
Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan tersedia cukup ruang untuk
mengerjakan tugas yang diminta.
B. Keterampilan proses sains
1. Pengertian
Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan
yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS
dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan
karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan
pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu
dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses.20
Pengertian lain dari pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan
pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan
mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi
pada diri siswa.21
Science process skills are defined as the adaptation of the skills used by
scientists for composing knowledge, thinking of problems and making
conclusions.22 Science process skills also defined science process skills as
facilitating basic activities in regards to learning science, gaining research
20

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009) cet. 1 h. 51-52
21
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 12 h. 149
22
Fethiye Karsli dan igdem Sahin, Developing Worksheet based on Science Process Skills:
Factors affecting Solubility, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue
1, Article 15, p.1, 2009, h. 2.

18

method and techniques, helping students to be active and to make learning


permanent. Science process skills are classified as basic (observation, testing,
classification, relating: number with space, and recording data), causal
(prediction, determination of variables, and drawing a conclusion) and
experimental (making a hypothesis, modeling, doing the experiment, changing
and testing the variables, and making a decision).23
Berdasarkan dari pengertian keterampilan proses sains diatas dapat
disimpulkan

bahwa

keterampilan

proses

sains

adalah

pendekatan

pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental


yang berdasarkan pada orientasi kemampuan.
2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses.
Berdasarkan pengertian diatas keterampilan proses sebagai suatu
pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan
kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai pendorong untuk
mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.
Adapun kemampuan proses yang dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran menurut Oemar hamalik antara lain:24
a) Mengamati
Siswa harus mampu menggunakan seluruh alat indera seperti: melihat,
mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini
siswa dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan
kepentingan belajarnya.
b) Menggolongkan/ mengklasifikasikan
Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persamaan atas hasil
pengamatan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta
mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khussus, tujuan, atau

23
24

Ibid.
Ibid, h. 150-151

19

kepentingan tertentu. Dalam pengklasifikasian tersebut. diperlukan


kecermatan selama proses pengamatan.
c) Menafsirkan
Siswa harus memiliki kemampuan menafsirkan fakta, data, informasi,
atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan
percobaan atau penelitian sederhana
d) Meramalkan
Siswa harus memilki keterampilan menghubungkan data, fakta dan
informasi.

Siswa

juga

dituntu

terampil

mengantisipasi

atau

meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa


yang akan datang.
e) Menerapkan
Siswa harus mampu menerapkan konsep yang sudah dipelajari dan
dikuasai kedalam situasi dan kondisi yang baru. Keterampilan ini
digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang akan terjadi dan
dialami oleh siswa dalam proses belajarnya.
f) Merencanakan penelitian
Siswa harus memnetukan masalah dan variabel-variabel yang akan
diteliti, tujuan, dan ruang ligkup penelitian. Siswa harus menentukan
langkah-langkah kerja, pengumpulan dan pengolahan data serta
prosedur melakkukan penelitian.
g) Mengkomunikasikan
Siswa harus mamapu menyusu laporan ssecara sistematis dan
menyampaikan hasilnya kepada orang lain.
Adapun menurut Ratna Wilis Dahar, Keterampilan proses yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran IPA antara lain:25
a) Mengamati
25

Ratna Wilis Dahar, Pengelolaan Pengajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1986),
cet. 1 h. 1.15

20

b) Menafsirkan pengamatan
c) Meramalkan
d) Menggunakan alat dan bahan
e) Menerapkan konsep
f) Merencanakan percobaan/penelitian
g) Berkomunikasi
h) Mengajukan pertanyaan
Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan
proses antara lain:26
a) Mengobservasi dan mengamati
b) Menghitung
c) Mengukur
d) Mengklasifikasi
e) Mencari hubungan ruang dan waktu
f) Membuat hipotesis
g) Merencanakan penelitian
h) Mengendalikan variabel
i) Menafsirkan data
j) Menyusun kesimpulan sementara
k) Meramalkan
l) Menerapkan
m) Mengkomunikasikan
Sedangkan menurut Nuryani Y. Rustaman aspek Keterampilan Proses
Sains meliputi:27
a) Mengamati atau observasi
-

Menggunakan sebanyak mungkin indera

26

Conny Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), cet. 4 h.

27

Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:UM Press, 2005), cet.1

17-18
h.86-87.

21

Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan

b) Klasifikasi
-

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

Mencari perbedaan, persamaan

Mengontraskan cirri-ciri

Membandingkan

Mencari dasar pengelompokan

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

c) Interpretasi
-

Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

Menyimpulkan

d) Prediksi
-

Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum


diamati

e) Mengajukan pertanyaan
-

Bertanya apa, bagaimana dan mengapa

Bertanya untuk meminta penjelasan

Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

f) Berhipotesis
-

Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari


satu kejadian

Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan


memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan
masalah

g) Merencanakan percobaan
-

Menentukan alat/ bahan/ sumber yang digunakan

Menentukan variabel/ faktor penentu

22

Menentukan apa yang diukur, diamati, dicatat

Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja

h) Menggunakan alat bahan


-

Memakai alat/ bahan

Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/ bahan

Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan

i) Menerapkan Konsep
-

Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa


yang sedang terjadi

j) Berkomunikasi
-

Mengubah bentuk penyajian

Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan


dengan grafik atau tabel atau pengamatan

Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

Membaca grafik atau tabel atau diagram

Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran


Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan
informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan
cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik
berperan didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan
sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau

23

kesimpulan. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan


memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu.28
4. Penilaian keterampilan proses
Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang
perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap,
nilai, maupun keterampilan proses. Untuk menilai keterampilan proses dapat
digunakan cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan.29
C. Lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains
LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan
kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa
panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek
kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.
Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik
menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.30
Keterampilan

Proses

Sains

(KPS)

merupakan

keterampilan-

keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.


KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai
dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun
menekankan pada penemuan.
Adapun beberapa keterampilan proses antara lain mengamati,
menggolongkan

atau

mengklasifikasikan,

menafsirkan,

meramalkan,

menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.

28

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.12 h.151-

`152
29

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
cet. 22 h. 44
30
Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.7980.

24

Jadi, LKS berbasis keterampilan proses sains merupakan panduan bagi


siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah guna mengembangkan keterampilan proses sains melalui
kegiatan eksperimen atau demonstrasi.
D. Larutan Penyangga
1. Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi
kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya
hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau
oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen
penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.
2. Komponen larutan penyangga
Larutan penyangga tersdiri dari:

Larutan penyangga yang bersifat asam


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang
merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu
mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam
lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti
natrium (Na), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

Larutan penyangga yang bersifat basa


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH>7). Untuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang
garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan

25

mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
3. Perhitungan pada larutan penyangga
Bila larutan penyangga bersifat asam rumus menghitung pH seperti:

Bila larutan penyangga bersifat basa rumus menghitung pH seperti:

E. Kerangka berpikir
LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan
kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa
panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek
kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.
Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan
dan mengembangkan keterampilan proses.
Berdasarkan analisis kurikulum, ilmu kimia terdiri dari beberapa
konsep materi, salah satunya adalah materi Larutan Penyangga. Dari konsep
tersebut, terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai landasan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Salah satu kompetensi dasar
yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester 2 adalah
Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pHnya. Sehingga dalam pembelajarannya membutuhkan metode pembelajaran
eksperimen,

yang

mana

dalam

pembelajaran

menggunakan

metode

eksperimen, dimana didalamnya metode eksperimen ini sangat kental dengan


keterampilan proses sains, sehingga materi ini dipilih untuk pengembangan
LKS berbasis keterampilan proses sains.

26

Adapun keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilanketerampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.
KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai
dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun
menekankan pada penemuan.
Oleh karena itu pengembangan LKS ini sangatlah penting, dan
diharapkan dapat memberi solusi yang baik dalam mengembangkan bahan
ajar, dapat melatih peserta didik dalam melatih dan menemukan keterampilan
proses sains siwa.

27

Kimia

3. Memahami kinetika reaksi,


kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang mempengaruhinya,
serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari
dan
industri.

Keterampilan
Proses Sains

Karakteristik
Keterampilan
Proses Sains

Lembar
kegiatan siswa

Lembar kegiatan siswa


merupakan sekumpulan
kegiatan mendasar yang

3.1 Mendeskripsikan
pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.

1. Menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi laju
reaksi (konsentrasi, luas
permukaan , suhu, dan
katalis) melalui percobaan.
2. Menafsirkan grafik dari data
percobaan tentang faktorfaktor yang mempenagruhi
laju reaksi.

1. Observasi
2. Klasifikasi

harus dilakukan siswa,


baik berupa teoritis
maupun praktis untuk

3. Interpretasi
4. Prediksi

memaksimalkan
pemahaman dan
pencapaian kompetensi

5. Membuat
pertanyaan
6. Hipotesis
7. Merancang
percobaan
8. Menggunakan
alat dan bahan
9. Berkomunikasi
10. Menerapkan
konsep

yang harus dikuasai


peserta didik.
Unsur-unsur penyusun
LKS antara lain:
a) Judul,
Mata
Pelajaran,
Semester, Tempat
b) Petunjuk belajar
c) Kompetensi yang
akan dicapai
d) Indikator
e) Informasi
pendukung
f) Tugas-tugas dan
langkah-langkah
kerja
g) Penilaian

Pengembangan LKS berbasis Keterampilan


Proses Sains Pada Konsep Larutan Penyannga

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

28

F. Hasil penelitian relevan


1. Hasil penelitian Fethiye Karsli dan igdem Sahin dalam jurnal Asia-Pacific
Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1
berjudul Developing Worksheet based on Science Process Skills: Factors
affecting Solubility, dengan kesimpulan Jurnal ini memberi gambaran untuk
mengajarkan faktor yang mempengaruhi kelarutan berdasarkan prespektif
sains guru untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa berbasis
keterampilan proses sains siswa. Namun masih harus dikembangkan pada
topik-topik lain untuk aktifitas laboratorium dalam fisika, kimia, dan biologi
sehingga efektifitas lembar kegiatan dapat diselidiki.
2. Hasil penelitian Poppy K. Devi dalam jurnal yang berjudul D.A.R.Ts Using
Work Sheets For Developing Process Skills And Critical Thinking With Pencil
And Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School At
Colligative

Properties

Concept.,

dengan

kesimpulan

Jurnal

ini

memberikan kenaikan yang cukup signifikan untuk siswa dalam memahami


konsep, keterampilan proses, dan kemampuan berfikir kritis.
3. Hasil penelitian Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik
Padmaningrum dalam jurnal yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII, Dan
IX, dengan kesimpulan Kualitas LKS yang telah disusun berdasarkan
penilaian reviewer adalah sangat baik.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana lembar kegiatan siswa yang dikembangkan
dapat melatih keterampilan proses sains siswa, maka lembar kegiatan siswa akan
harus diuji cobakan. Uji coba dilaksanakan di MA Jamiyyah Islamiyah, pada
tahun ajaran 2013/2014.
B. Metode Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

penelitian

pengembangan

yang

bertujuan

mengembangkan lembar kegiatan siswa. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan


pengembangan yang lebih dikenal dengan metode 4-D yang terdiri dari define,
design, develop dan disseminate.1
C. Desain Penelitian
Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan
siswa. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Selanjutnya
pada tahap penilaian produk, dilakukan penilaian oleh praktisi yang diwakili oleh
guru serta ahli/pakar yang diwakili oleh dosen kimia untuk mengetahui kualitas
lembar kegiatan siswa. Serta untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan
proses sains yang dapat dikembangkan dalam LKS ini dilakukan uji coba produk,
penilaian dilakukan berdasarkan data hasil analisis dari LKS yang diisi oleh
siswa dan hasil observasi kegiatan siswa.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu
tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan.
a. Tahap pendefinisian
Dalam tahap pendefinisian terdapat 3 langkah yaitu analisis kebutuhan
LKS, analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD dan merumuskan
tujuan pembelajaran
1

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 6 h. 189192.

29

30

1) Analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD.


Pemilihan materi larutan penyangga sebagai materi yang akan diangkat
dalam LKS yang dikembangkan, didasarkan pada analisis kesesuaian
materi dengan SK dan KD. Analisis tersebut dilihat dari ragam
pengetahuan prinsip dan prosedur.
2) Analisis kebutuhan LKS
Dalam analisis kebutuhan ini instrumen yang akan digunakan adalah
observasi dan wawancara. Observasi yang akan digunakan merupakan
studi dokumen dengan bantuan penilaian rubrik sebagai acuan nanti
dalam tahapan pengembangan instrumen penilaian.
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan LKS.
No

Komponen

Indikator

Kelayakan Isi

Sesuai
SK/KD
Kebutuhan
Siswa
Kebutuhan
bahan ajar
Dapat dibaca
dengan baik
Kebahasaan
yang baik
Sajian
lengkap
Kemampuan
siswa
Kejelasan
tujuan
Tampilan
yang baik
Memiliki
aspek-aspek
KPS

Kebahasaan

Sajian

Kegrafisan

Aspek KPS

Nomor
pernyataan
1

Jumlah

2, 5, 6

3, 4

7, 8

9, 10, 11

13, 14, 16

15

12

17 18, 19, 20 4
21, 22, 23, 10
24, 25, 26,
27, 28, 29, 30

31

3) Menentukan tujuan pembelajaran


Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan diperinci
dalam LKS, peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang berkaitan dengan materi laju reaksi. Kemudian peneliti
menentukan desain LKS dan pengorganisasian (sistematika) LKS.
b. Tahapan perancangan
Dalam tahap pengembangan ini peneliti melakukan dua tahapan, yaitu:
1) Pengumpulan materi
Dalam tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan
materi sebagai berikut:
a. Menentukan materi akan dimuat dalam LKS (terdiri dari materi
apersepsi dan wacana).
b. Menentukan alat dan bahan yang dapat siswa pilih untuk
digunakan dalam eksperimen.
2) Penyusunan elemen
Pada tahap penyusunan elemen, peneliti menyatukan desain
dengan materi dan tugas.
c. Tahapan pengembangan
1) Penilaian LKS yang sudah dikembangkan atau validasi LKS.
Setelah elemen tersusun secara sistematis, peneliti melakukan
validasi

terhadap

LKS

yang sudah dikembangkan dengan

pertimbangan pakar/ahli (dosen kimia) dan praktisi (guru kimia).


2) Uji coba terbatas atau uji coba produk.
Setelah LKS divalidasi dan direvisi, peneliti melakukan
pengujian berupa uji coba terbatas. Dimana LKS yang dikembangkan
diujikan kepada 30 siswa kelas XI IPA MA Negeri Tangerang Selatan
Semester genap. Setelah siswa menggunakan LKS sebagai panduan
dalam melakukan eksperimen, LKS tersebut yang berisikan jawaban

32

dari tugas-tugas yang diberikan diperiksa dengan bantuan rubrik


penilaian LKS.

Tahap
Pendefinisian

Analisis Kebutuhan

Analisis Kesesuaian

Menentukan tujuan

LKS

Materi dengan SK dan KD

Pembelajaran

Tahap Perancangan

Pengumpulan Materi
Penyusunan
Elemen

Validasi

Validasi
Uji Coba terbatas
Gambar 3.1 Desain Penelitian

33

D. Teknik Pengumpulan Data


Data proses pengembangan lembar kegiatan siswa berupa data
deskriptif meliputi data perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian produk.
Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan
siswa, dilanjutkan dengan tahap perencanaan, dan pelaksanaan.
Pada tahap penilaian produk, penilaian/validitas isi dilakukan oleh
guru kimia dan dosen ahli (pembimbing), dimana untuk penilaiannya
menggunakan angket, untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan
proses sains dapat dikembangkan, dilakukan uji coba produk dimana penilaian
dilakukan berdasarkan data hasil belajar menggunakan lembar kegiatan siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diverifikasi.
Dalam penelitian ini indikator kerja yang meliputi beberapa aspek, meliputi:
Segi tampilan, penyajian materi yang runtut, dan desain LKS
Selain angket digunakan juga lembar observasi untuk mengetahui
tingkat keterampilan proses siswa.
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik
pengumpulan data sangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah
besar.2
Tabel 3.2 Kisi-kisi angket validitas isi LKS
No

Komponen

Indikator

Nomor
pernyataan

Jumlah

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007),
Cet. 16, h.199

34

Kelayakan Isi

Sesuai
5
1
SK/KD
Kebutuhan
6, 9, 10
3
Siswa
Kebutuhan
7, 8
2
bahan ajar
Kebahasaan
Dapat dibaca 11, 12
2
dengan baik
Kebahasaan
13, 14, 15
3
yang baik
Sajian
Sajian
17, 18, 20
3
lengkap
Kemampuan
19
1
siswa
Kejelasan
16
1
tujuan
Kegrafisan
Tampilan
21, 22, 23, 24 4
yang baik
Tabel 3.2 merupakan kisi-kisi dari angket validitas isi LKS dimana di

dalam angket validitas isi ini terbagi menjadi empat komponen penililaian
yaitu, kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan.
2. Lembar Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa,3
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

F. Teknik Analisis Data


Data yang telah diperoleh ditabulasikan dan dicari presentasinya
kemudian dianalisis. Perhitungan presentase menggunakan rumus:

Analisis data yang telah dipresentasekan dikonversi ke dalam bentuk


predikat agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan sehingga dapat dibuat
3

Ibid, 203

35

kesimpulan apakah LKS yang dibuat dapat mengembangkan aspek


keterampilan proses sains dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang
atau sangat kurang berdasarkan pedoman penilaian yang diadaptasi dari
pedoman penilaian Riduwan Sunarto,
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor4
No Interval Skor
Kategori
1 81-100 %
Sangat baik
2 61-80 %
Baik
3 41-60 %
Cukup
4 21-40 %
Kurang
5 1-20 %
Sangat kurang
Tabel 3.3 merupakan tabel Kriteria Interpretasi Skor yang nantinya
akan digunakan dalam pengkategorian hasil ketercapaian dari aspek
keterampilan proses sains dan hasil validitas isi.

Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa
berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga.
Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data mengenai proses
pengmbangan produk LKS berbasis keterampilan proses sains dan data hasil
uji coba produk LKS terhadap pengguna.
1. Data Proses Penyusunan LKS
a. Tahap pendefinisian
1) Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menilai LKS-LKS
yang sudah digunakan dalam sekolah-sekolah dilingkungan
tangerang selatan. Dalam analisis kebutuhan ini LKS yang
digunakan sebanyak tiga buah, adapun yang menjadi aspek
penilaian dalam analisis kebutuhan ini meliputi aspek struktur LKS
dan aspek keterampilan proses sains, yang dimana data hasil
analisis kebutuhan LKS tertuang pada lampiran 1, yang akan
disederhanakan dalam tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS
No.
1
2
3
4
5

Presentase
Rata-rata
KELAYAKAN ISI
LKS sesuai dengan Standar
75
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa
50
LKS sesuai dengan kebutuhan bahan
50
ajar
LKS sesuai dengan substansi materi
65
LKS mampu menambah wawasan
50
pengetahuan
Pernyataan

36

Keterangan
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Cukup

37

7
8
9
10
11

12
13
14
15

16

17
18
19

20

21

LKS memiliki kegiatan yang


Kurang
memungkinkan siswa dapat
32.5
mengkomunikasikan pendapat dan
hasil kerja
Rata-rata
53.75
Cukup
KEBAHASAAN
LKS dapat dibaca dengan baik
Cukup
50
LKS memiliki informasi yang jelas
Cukup
50
LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa
Cukup
50
Indonesia
LKS menggunakan bahasa yang
Kurang
25
efektif dan efisien
LKS menggunakan bahasa yang
Cukup
sesuai dengan tingkat kemampuan
50
siswa
Rata-rata
45
Cukup
SAJIAN
LKS memiliki tujuan kegiatan yang
Baik
75
jelas
LKS memiliki struktur yang lengkap
40
Kurang
LKS sudah memiliki sistematika
Baik
50
yang runut
LKS memiliki tata urutan pelajaran
Kurang
yang sesuai dengan tingkat
40
kemampuan siswa
LKS memiliki informasi yang
Cukup
50
lengkap
Rata-rata
51
Cukup
KEGRAFISAN
LKS menggunakan jenis dan ukuran
Cukup
50
huruf yang baik dan menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak
Kurang
40
yang menarik
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto
Kurang
yang baik dan berhubungan dengan
25
konsep
LKS memiliki desain tampilan yang
Kurang
25
menarik
Rata-rata
27.5
Kurang
ASPEK KETERAMPILAN PROSES
LKS memuat aspek observasi
Baik
75

38

22
23
24
25
26
27
28
29
30

LKS memuat aspek klasifikasi


LKS memuat aspek interpretasi
LKS memuat aspek prediksi
LKS memuat aspek membuat
pertanyaan
LKS memuat aspek hipotesis
LKS memuat aspek merancang
percobaan
LKS memuat aspek menggunakan
alat dan bahan
LKS memuat aspek
mengkomunikasikan
LKS memuat aspek menerapkan
konsep
Rata-rata

0.16
0
0
0
0
0
0
0
75
14.71

Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Baik
Sangat Kurang

Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada


tabel ini didapatkan bahwa untuk aspek keterampilan proses sains
yang tertuang pada LKS masih sangat kurang, hanya untuk
indikator observasi dan menerapkan konsep saja yang sudah dapat
dikategorikan baik.Untuk aspek kelayakan isi mendapatkan
presentase rata-rata sebesar 53.75% sehingga dapat dikategorikan
Cukup, untuk aspek kebahasaan mendapatkan 45% sehingga dapat
dokategorikan Cukup, untik aspek sajian mendapatkan presentase
sebesar 51% sehingga dapat dikategorikan cukup, untuk aspek
kegrafisan mendapatkan sebesar 27.5% sehingga dikategorikan
kurang.
2) Data hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pada tahap ini, langkah yang dilakukan peneliti adalah
menjabarkan

kompetensi

kedalam

beberapa

indikator

pembelajaran guna mengetahui materi mana yang memerlukan


LKS dan kegiatan pembelajaran apa yang sesuai untuk mencapai

39

kompetensi dasar tersebut. Disamping itu, ditentukan pula


keterampilan proses sains yang akan dituliskan dalam LKS.
Adapun Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
digunakan adalah sebagai berikut:
SK

: 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode


pengukuran dan terapannya

KD

: 4.4Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat


larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.
Pada SK 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa,
metode pengukuran dan terapannya, terdapat enam kompetensi
dasar tetapi peneliti hanya menggunakan KD 4.4 Melakukan
percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan
menghitung pH-nya.
Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah
ditentukan, peneliti merumuskan indikator dan materi pokok yang
akan dimuat dalam LKS yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Analisis Standar Kompetensi

Standar Kompetensi

Kompetensi

Indikator

Materi

Dasar
Memahami sifat-sifat

Melakukan

larutan asam basa,

percobaan untuk

larutan penyangga

metode pengukuran

mendeskripsikan

dalam tubuh makhluk

dan terapannya

sifat larutan

hidup dan kehidupan

penyangga serta

sehari-hari.

peranan larutan
penyangga dalam

Mengetahui cara kerja

Membuktikan sifat
larutan penyangga

- Peranan Larutan
penyangga.

- Sifat larutan
penyangga.

40

tubuh makhluk

melalui percobaan.

hidup dan

menghitung pH-

Menghitung pH

- pH larutan

larutan

nya.

Tabel 4.2 merupakan tabel penjabaran dari SK dan KD


yang menghasilkan beberapa indikator yang harus dicapai.
Terdapat tiga buah indikator yang akan menjadi acuan yang akan
dikembangkan

dalam

LKS

berbasis

keterampilan

proses

sains.Untuk mengetahui secara lebih jelas hasil analisis SK/KD


terdapat pada lampiran 2.
3) Menentukan Tujuan Pembelajaran yang akan diturunkan
dalam LKS
Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan
digunakan di dalam LKS, langkah pertama yang dilakukan peneliti
adalah melakukan analisis satandar isi untuk menentukan standar
kompetenssi dan kompetensi dasar. Setelah standar kompetensi
dan kompetensi dasar ditentukan peneliti merumuskan indicator
dan materi pokok yang akan dituangkan dalam LKS. Selanjutnya
indikator

tersebut

diintegrasikan

dengan

sepuluh

aspek

keterampilan proses. Dimana kesepuluh aspek tersebut diuraikan


dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah analisis indikator
LKS yang diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses,
Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS
Indikator

Aktifitas Siswa

Indikator KPS

Mengetahui cara kerja

Mengeksplorasi wacana yang

Observasi

larutan penyangga

terdapat di dalam LKS.

Klasifikasi

dalam tubuh makhluk

Menjawab pertanyaan dalam

- Interpretasi

41

hidup dan kehidupan

LKS

- Prediksi

sehari-hari
Membuktikan sifat

Menyiapkan alat dan bahan yang

Merancang

larutan penyangga

diperlukan.

percobaan

melalui percobaan

Memasukkan larutan sampel

Menggunakan

Menguji pH larutan pada tabung

alat dan bahan

reaksi pertama dengan cara yang


tertera didalam LKS
Meneteskan 1 tetes larutan HCl
pada tabung kedua
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi kedua sesuai
dengan langkah yang tertera
pada LKS
Meneteskan 1 tetes larutan
NaOH pada tabung reaksi ketiga
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi ketiga sesuai
dengan langkah yang tertera
pada LKS
Meneteskan 1 tetes aquades pada
tabung keempat
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi keempat
sesuai dengan langkah yang
tertera pada LKS
Mencatat pH yang diamati
dalam tabel yang telah

- Mengkomunikasi
kan

42

disediakan
Membuat grafik hubungan
antara pH dengan volume

- Mengkomunikasi
kan

larutan
Menghitung pH larutan

Menjawab pertanyaan yang


tertera dalam LKS

- Menerapkan
Konsep

Tabel 4.3 merupakan tabel hasil analisis indikator LKS yang telah
diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses. Analisis
indikator tersebut merupakan kerangka acuan yang akan digunakan
dalam membuat LKS berbasis keterampilan proses sains
b. Tahap Perancangan
1) Pengumpulan materi
Materi yang akan dimuat di dalam LKS berbasis keterampilan
proses sains ini yaitu:
Tabel 4.4 Materi yang akan dimuat dalam LKS
Indikator

Materi

Mengetahui cara kerja larutan Peranan larutan penyangga


penyangga

dalam

tubuh dalam kehidupan sehari-hari

makhluk hidup dan kehidupan


sehari-hari
Membuktikan

sifat

larutan Sifat larutan penyangga

penyangga melalui percobaan


Menghitung pH larutan

pH larutan asam basa

Tabel 4.4 merupakan materi yang akan dituangkan di


dalam LKS, yang dimana materi-materi ini sudah disesuaikan
dengan indikator yang diharapkan.

43

2) Penyusunan Elemen
Pada tahap ini, peneliti mengintegrasikan hasil tahap
pertama dan tahap kedua ke dalam LKS berbasis keterampilan
proses sains. Komponen-komponen yang terdapat di dalam LKS
di tampilakan dalam bentuk desain sebagai berikut:
Tabel 4.5 Penentuan Desain LKS yang dibuat
Ukuran kertas: letter landscape
Pengorganisasian
1. Judul LKS
2. Penjelasan cara menghadapi LKS
3. SK/KD
4. Indikator
5. Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan
6. Materi, memuat wacanaa yang digunakan di dalam LKS.
7. Alat dan bahan, memuatkan alat dan bahan yang diperlukan
8. Langkah Kerja, merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa
untuk membangun konsep berdasarkan pengamatan. Dalam kegiatan ini
siswa dituntut membuat bagan/ gambar dari kegiatan yang mereka lakukan.
9. Tabel hasil pengamatan, berupa tabel/kolom yang disediakan untuk mencatat
data hasil pengamatan.
10. Pertanyaan, berupa pertanyaan pengarah yang dapat membantu siswa
mendapatkan konsep yang dari materi yang diajarkan dan membantu siswa
membuat kesimpulan

Tabel 4.5 merupakan penentuan desain LKS yang dibuat,


meliputi ukuran kertas dan pengorganisasian halaman yaitu judul,
tujuan, materi, alat dan bahan, langkah kerja, tabel pengamatan,
dan pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan mampu membantu
membangun konsep dan mengembangkan keterampilan proses
sains.
c. Tahap pengembangan
1) Validasi LKS oleh Ahli dan Praktisi
Setelah LKS berbasis keterampilan proses sains selesai
dibuat, dilakukan pengecekan dan penyempurnaan LKS melalui
validasi oleh ahli dan validasi.

44

a) Validasi awal
Berikut ini hasil validasi awal LKS berdasarkan penilaian ahli
dan praktisi.Adapun hasil validasi awal secara lengkap terdapat
pada lampiran 5.
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS oleh Ahli dan Praktisi
Aspek penilaian

% rata-rata

Aspek Keterampilan Proses

Kriteria rata-rata

68,75

Baik

41.67

Cukup

Kebahasaan

Sangat kurang

Sajian

55

Cukup

Kegrafisan

25

Kurang

Sains
Aspek Kelayakan Isi

Berdasarkan hasil validasi awal dari ahli dan praktisi,


aspek keterampilan proses sains mempunyai rata-rata 68,75%,
atau

dapat

dikategorikan

baik,1dimana

pada

aspek

lks

menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan


SK dan KD memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%.
Untuk aspek kelayakan isi mempunyai presentase rata-rata
sebesar 41,67% sehingga dapat dikategorikan cukup.2 Untuk
aspek LKS sesuai dengan SK/KD dan LKS memiliki kegiatan
yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat
dan hasil kerja masing-masing memiliki presentase sebesar 25%,
sementara untu aspek indikator yang lain memiliki presentase
sebesar 50%.
Untuk aspek kebahasan memiliki presentase rata-rata
sebesar 5% sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori sangat
1

Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23.
2
Ibid, h.23

45

kurang.3 Untuk aspek indikator LKS memiliki informasi yang


jelas memilki presentase sebesar 25%, sementara untuk aspek
Indikator yang lain memilki presentase masing-masing sebesar
0%.
Untuk aspek sajian memiliki presentase rata-rata sebesar
55% sehingga dapat dikategorikan cukup.4 Untuk aspek indikator
LKS memiliki struktur yang lengkap memiliki presentase 100%,
aspek Indikator LKS sudah memiliki sistematika yang runut
sebesar presentase 75%, untuk aspek Indikator LKS memiliki tata
urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
50%, sementara untuk aspek Indikator LKS memiliki tujuan
kegiatan yang jelas dan LKS memiliki informasi yang lengkap
memiliki presentase masing-masing 25%.
Untuk aspek kegrafisan memiliki presentase rata-rata 25%
sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori kurang.5 Untuk
aspek Indikator LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik
memiliki sebesar 0%, untuk aspek indikator LKS memiliki
ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep
50%, sementara untuk aspek LKS menggunakan jenis dan ukuran
huruf yang baik dan menarik dan LKS memiliki desain tampilan
yang menarik. Dan untuk lebih memudahkan dalam membaca data
tersebut berikut ini data disajikan dalam bentuk diagram seperti
dalam gambar berikut:

Ibid, h.23
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23.
5
Ibid, h. 23.
4

46

Gambar 4.1 diagram hasil validasi awal LKS


Gambar 4.1 merupakan diagram hasil validasi awal LKS
yang dimana menunjukkan bahwa untuk aspek KPS memperoleh
presentase

tertinggi

sedangkan

untuk

aspek

kebahasaan

memperoleh presentase terendah.


b) Validasi akhir
Berikut ini adalah hasil dari validasi tahap akhir oleh ahli
dan praktisi, adapun hasil validasi akhir secara lengkap terdapat
dalam lampiran 6.
Tabel 4.7 Hasil validasi akhir oleh ahli dan praktisi
Aspek penilaian

% rata-

Kriteria rata-rata

rata
Aspek Keterampilan Proses

100

Sangat baik

91,67

Sangat baik

Kebahasaan

95

Sangat baik

Sajian

95

Sangat baik

Sains
Aspek Kelayakan Isi

47

Kegrafisan

100

Sangat baik

Berdasarkan dari hasil validasi akhir dari ahli dan


praktisi, didapatkan bahwa untuk tiap aspek memiliki
peningkatan menjadi sangat baik sehingga LKS ini dapat
digunakan. Dengan rincian untuk aspek keterampilan proses
menjadi 100 %, untuk aspek sajian menjadi 95%, untuk aspek
kelayakan isi menjadi 91.67%, untuk aspek kebahasaan
menjadi 95% dan untuk aspek kegrafisan menjadi 100%.
Untuk lebih memudahkan dalam memahami data hasil
validasi akhir LKS, data ditampilkan dalam bentuk diagram
seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir


2. Data Hasil Uji Coba Produk
Terdapat sepuluh aspek keterampilan proses sains yang dikembangkan
dalam LKS, yaitu observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat
pertanyaan, membuat hipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat
dan bahan, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep. Untuk

48

mengetahui sejauh mana aspek keterampilan proses sains tersebut dapat


dikembangkan dalam LKS maka dilakukan uji coba produk, data yang
diperoleh berupa data hasil anilisis produk LKS yang diisi siswa dan hasil
observasi kegiatan belajar siswa.
a. Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa pada LKS
Analisis produk ini untuk mengetahui tujuh aspek keterampilan
proses antara lain: klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan,
hipotesis, mengkomunikasikan, dan menerapkan konsep. Adapun hasil
analisis LKS ini diisi oleh 30 siswa, dan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Pada LKS
NO

Aspek Keterampilan Proses


Sains

Rata-rata

Kriteria

Aspek (%)

Klasifikasi

70

Baik

Interpretasi

72,5

Baik

Prediksi

71,67

Baik

Membuat pertanyaan

67,5

Cukup

Hipotesis

50,83

Cukup

Mengkomunikasikan

70,83

Baik

Menerapkan Konsep

89,19

Sangat Baik

Rata-rata

70.36

Baik

Berdasarkan tabel 4.8 Hasil analisis keterampilan proses sains


pada LKS, diperoleh hasil untuk aspek keterampilan proses sains
membuat hipotesis memperoleh persentase 50,83 atau dalam kriteria
tergolong cukup, namun secara umum didapatkan bahwa untuk hasil
analisis dari tujuh aspek keterampilan proses dapat digolongkan kriteria
baik dengan presentase 70,36 %. Adapun untuk secara lebih jelasnya hasil
analisis aspek KPS yang terdapat di dalam LKS tertuang pada lampiran
7.

49

Untuk memudahkan dalam memahami data hasil analisis KPS


pada LKS data hasil analisis tersebut dibuat dalam bentuk diagram yang
terdapat pada gambar dibawah berikut ini:

Gambar 4.3 Hasil analisis aspek KPS yang terdapat dalam LKS
Gambar 4.3 merupakan hasil analisis aspek KPS yang terdapat
dalam LKS, berdasarkan grafik tersebut dapat diperoleh bahwa untuk
aspek menerapkan konsep memperoleh presentase tertinggi, sedangkan
untuk aspek hipotesis memperoleh presentase terendah.
b. Hasil Observasi kegiatan Praktikum
Observasi dilakukan untuk melihat aspek-aspek KPS yang
memerlukan penilaian kinerja meliputi aspek observasi, merancang
percobaan dan menggunakan alat dan bahan. Berikut ini hasil observasi
dari ketiga aspek keterampilan proses sains:
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains

50

Aspek KPS yang

Kegiatan yang dilakukan

diamati
Observasi

% rata-

Kriteria

rata aspek
Membaca dan memahami wacana
yang telah disediakan
Mengamati seluruh proses

75,41

Baik

76,25

Baik

77,60

Baik

pengujian pH larutan dengan


seksama
Merancang percobaan

Mengambil alat
Mengambil bahan yang
digunakan

Menggunakan alat dan

Meneteskan larutan NH3/ NH4Cl/

bahan

campuran NH3 dengan NH4Cl


menggunakan pipet tetes ke
dalam 4 buah tabung reaksi
masing masing 20 tetes
Menguji pH larutan pada tabung
reaksi pertama dengan cara yang
tertera didalam LKS
Meneteskan 1 tetes larutan HCl
pada tabung kedua
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi kedua sesuai
dengan langkah yang tertera pada
LKS
Meneteskan 1 tetes larutan NaOH
pada tabung reaksi ketiga
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi ketiga sesuai

51

dengan langkah yang tertera pada


LKS
Meneteskan 1 tetes aquades pada
tabung keempat
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi keempat
sesuai dengan langkah yang
tertera pada LKS
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aspek keterampilan proses
sains, didapatkan bahwa secara umum ketiga aspek keterampilan tersebut
masing-masing sudah termasuk ke dalam kriteria baik dengan nilai
presentase untuk masing-masing, yaitu 75,41%;76,25%;77,60%.Adapun
untuk secara lebih lengkapnya pengolahan aspek KPS yang terobservasi
dalam kegiatan praktikum dapat dilihat pada lampiran 8.
Untuk memudahkan dalam memahami hasil analisis ini, data
dituangkan dalam bentuk diagram seperti gambar berikut ini:

Gambar 4.4 Hasil analisis aspek KPS yang diobsevasi

52

Gambar 4.4 merupakan hasil analisis aspek KPS yang diobservasi


dari kegiatan praktikum, berdasarkan grafik tersebut didapatkan bahwa
untuk aspek menggunakan alat dan bahan memperoleh presentase
tertinggi, sedangkan untuk aspek observasi memperoleh presentase
terendah.
c. Data respon siswa
Setelah LKS ini diujicobakan, kemudian melakukan penyebaran
angket untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang telah
dikembangkan, adapun respon siswa yang akan dinilai berdasarkan angket
ini meliputi aspek kelayakan isi, sajian, kebahasaan dan kegrafisan.
Tabel 4. 10 Hasil Penilaian Siswa terhadap LKS berbasis
Keterampilan Proses Sains
Aspek Penilaian

Persentase rata-rata

Kriteria rata-rata

Kelayakan Isi

78.19%

Baik

Kebahasaan

80.57%

Baik

Sajian

82.65%

Sangat Baik

Kegrafisan

85.22%

Sangat Baik

a. Aspek Kelayakan isi


Indikator dalam aspek kelayakan isi meliputi kesesuaian dengan
standar kompetensi an kompetensi dasar, perkembangan siswa,
dan penambahan wawasan. Pada gaambar 4. berikut, disajikan
grafik persentase penilaian siswa pada komponen kelayakan isi
dalam LKS yang dikembangkan.

53

Gambar 4.5 Grafik persentase komponen aspek kelayakan isi


Dari gambat 4.5 diketahui persentase untuk komponen
kesesuaian SKKS, penambahan wawasan dan perkembangan siswa
yaitu 82,29 %: 80% dan 72,29%
b. Aspek kebahasaan
Indikator dalam aspek kebahasaan meliputi keterbacaan, kaidah
bahasa Indonesia, keefektifan bahasa dan mudah dipahami. Pada
gambar 4.6 berikut, disajikan grafik persentase penilaian siswa
pada komponen kebahasaan dalam LKS yang dikembangkan.

Gambar 4.6 Grafik persentase penilaian siswa komponen


kebahasaan

54

Dari gambar 4.6 Dapat diketahui persentase masing-masing


untuk komponen keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah
dipahami dan keefektifan bahasa yaitu 80%: 85%: 82,29% dan
75%
c. Aspek sajian
Indikator dalam aspek meliputi kejelasan judul, tujuan dan
instruksi, sistematis, memotivasi siswa dan kelengkapan informasi.
Pada gambar 4.7 berikut, disajikan grafik persentase penilaian
siswa

pada

komponen

aspek

sajian

dalam

LKS

yang

dikembangkan.

Gambar 4.7 Grafik persentase penilaian siswa terhadap aspek


sajian
Dari gambar 4.7 Dapat diketahui persentase masing-masing
untuk komponen kejelasan judul, tujan dan instruksi, sistematis,
memotivasi siswa dan kelengkapan informasi yaitu 85,29%: 88%:
75% dan 82.29%
d. Aspek kegrafisan
Indicator dalam aspek kegrafisan meliputi komponen ukuran dan
jenis font, ketepatan tata letak, kesesuaian gambar dan desain
tampilan LKS. Pada gambar 4.8

Berikut, disajikan persentase

55

penilaian siswa pada komponen aspek kegrafisan dalam LKS yang


dikembangkan.

Gambar 4.8 Grafik persentase penilaian siswa terhadap komponen


aspek kegrafisan
Dari gambar 4.8 Dapat diketahui persentase penilaian siswa
untuk komponen ukuran dan jenis huruf, ketepatan tata letak,
kesesuaian gambar dan desain tampilan LKS sebesar 88%:
85,29%: 85,29%: 82,29%.
B. Pembahasan
1. Berdasarkan data hasil validasi produk
Berdasarkan data hasil validasi produk, yang dimana penilaian dari
validasi produk mencakup lima aspek atau komponen, yakni aspek
pendekatan keterampilan proses sains, aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan,
aspek sajian, dan aspek kegrafisan.
Aspek pendekatan keterampilan proses sains meliputi LKS
menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD,
LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik atau tidak
membingungkan, seluruh pertanyaan yang terdapat di dalam LKS sudah
mengarahkan aspek keterampilan proses sains, dan seluruh instruksi yang

56

terdapat di dalam LKS sudah mengarahkan kepada aspek keterampilan proses


sains. Pada tahap validasi awal untuk aspek pendekatan keterampilan proses
sains mendapatkan presentase sebesar 68,75%, dimana pada aspek lks
menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD
memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%, hal ini dikarenakan untuk
wacana yang ditampilkan didalam LKS masih memiliki kekurangan dalam hal
untuk peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari peneliti
memasukkan lebih dari dua contoh peranan larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun masukan dari validator adalah untuk
mengurangi jumlah wacana yang dimasukkan ke dalam LKS agar siswa lebih
terfokuskan dalam proses pengambilan data peneliti atau dalam proses
pembelajaran siswa.
Aspek kelayakan isi meliputi LKS sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, LKS sesuai
dengan kebutuhan bahan ajar, LKS sesuai dengan substansi materi, LKS
mampu menambah wawasan pengetahuan, dan LKS memiliki kegiatan yang
memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja.
Pada tahap validasi awal aspek kelayakan isi mendapatkan persentase rata-rata
sebesar 41,67%, pada aspek ini validator awal memberikan masukan untuk
menambahkan pertanyaan terkait menghitung pH larutan dalam aspek
menerapkan konsep.
Aspek kebahasaan meliputi LKS dapat dibaca dengan baik, LKS
memiliki informasi yang jelas, LKS sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien, serta LKS menggunakan
bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Untuk aspek kebahasan
memiliki presentase rata-rata sebesar 5%.Untuk aspek ini validator
menyarankan pengunaan bahasa yang lebih tepat seperti sebagai berikut,
sebelum divalidasi,
Masalah apakah yang terdapat dalam wacana di atas?
Jawab:

57

Sesudah divalidasi menjadi

Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana


tersebut?
Jawab:

Aspek sajian meliputi LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas, LKS
memiliki struktur yang lengkap, LKS sudah memiliki sistematika yang
runut,LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, dan LKS memiliki informasi yang lengkap.Pada validasi
awal aspek ini memiliki presentase rata-rata sebesar 55%.Untuk aspek ini
validator memberikan masukan untuk memperjelas tujuan kegiatan dengan
menambahkan menghitung pH larutan penyangga seperti sebagai berikut ini:
Sebelum divalidasi
Tujuan Pembelajaran:
Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan

Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup


dan kehidupan sehari-hari

Setelah divalidasi
Tujuan Pembelajaran:

Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan

Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup


dan kehidupan sehari-hari

Menghitung pH larutan penyangga.


Aspek kegrafisan meliputi LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf

yang baik dan menarik, LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik, LKS
memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep,

58

dan LKS memiliki desain tampilan yang menarik. Untuk aspek ini validator
menyarankan untuk menambahkan background dalam LKS, dan menampilkan
gambar-gambar alat yang digunakan dalam percobaan, serta menggunakan
huruf times new roman ukuran dua belas.
Sebelum divalidasi
Alat alat
1. Tabung reaksi
2. Indikator universal
3. Plat tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Pipet tetes
Sesudah divalidasi
Alat-alat

Gambar

Tabung
reaksi

2. Berdasarkan hasil uji coba produk


Berdasarkan hasil uji coba produk, didapatkan data mengenai
persentase dari aspek keterampilan proses sains yang terwakilkan di dalam
LKS, adapun aspek-aspek keterampilan proses tersebut, yaitu
Aspek Observasi, data dari aspek observasi ini diperoleh melalui
proses observasi yang dibagi menjadi dua kegiatan menjadimembaca dan
memahami wacana yang telah disediakan dan mengamati seluruh proses
pengujian pH larutan dengan seksama, Untuk kegiatan membaca dan
memahami wacana yang telah disediakan masuk ke dalam kategori baik
dengan presentase sebesar 75,83%, adapun untuk aspek mengamati seluruh
proses pengujian pH dengan seksama masuk ke dalam kategori baik dengan

59

persentase 75%. Dengan demikian didapatkan bahwa untuk aspek


keterampilan proses mengobservasi mendapatkan presentase rata-rata sebesar
75,41%, dan dapat dikategorikan baik.
Aspek Klasifikasi, data dari aspek klasifikasi ini diperoleh melalui
proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam
LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu Fakta-fakta apa saja yang dapat
kamu temukan dari wacana tersebut?. Adapun jawaban yang diharapkan oleh
peneliti, yaitu Air liur memiliki pH 6,8 dan bersifat sebagai larutan
penyangga yang dapat menyegah gigi keropos. Adapun jawaban-jawaban
yang diberikan oleh siswa antara lain sebagai berikut iniAsam cuka membuat
gigi kita keropos dan Gigi tersusun atas kalsium sehingga memudahkan
untuk bereaksi dengan senyawa asam, dan mengakibatkan gigi keropos, tetapi
itu tidak terjadi hal ini dikarenakan ada zat yang menetralkan yaitu air liur
atau air ludah.Berdasarkan jawaban-jawaban siswa tersebut didapatkan
persentase rata-rata sebesar 70%, dengan kategori baik.
Aspek Interpretasi, data dari aspek Interpretasi ini diperoleh melalui
proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam
LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu Berdasarkan fakta-fakta yang telah
kamu kemukakan pada poin satu dan berdasarkan wacana tersebut, apa yang
dapat kalian simpulkan?. Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti,
yaitu Email gigi tidak keropos disebabkan oleh adanya air liur didalam
mulut, dimana didalam air liur itu terdapat basa fosfat sehingga dapat
mempertahankan pH. Berikut ini adalah jawaban yang diberikan oleh siswa
antara lain, yaitu ketika kita memakan makanan yang terdapat asamnya maka
gigi kita tidak akan keropos karena di dalam mulut kita sudah ada zat yang
dapat menetralkan yaitu air liur atau air ludah. Berdasarkan jawaban-jawaban
siswa tersebut didapatkan persentase sebesar 72,5% sehingga dapat
dimasukan ke dalam kategori baik.

60

Aspek Prediksi, data dari aspek Prediksi ini diperoleh melalui proses
analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS,
adapun pertanyaan tersebut, yaitu Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita
menambahkan cuka berlebih ke dalam bakso yang kita makan, apakah larutan
penyangga dalam mulut kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi
email gigi kita?.Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu
Larutan penyangga dalam mulut kita akan bekerja kurang baik untuk
melindungi email gigi kita. Sedangkan jawaban yang diberikan oleh siswa
antara lain, yaitu Tidak, karena larutan penyangga hanya terjadi ketika
penambahan

sedikit

asam/basa.

Berdasarkan

jawaban-jawaban

yang

diberikan oleh siswa didapatkan bahwa persentase rata-rata untuk aspek ini
sebesar 71,67%, sehingga dapat dikategori dalam kategori baik.
Aspek Membuat pertanyaan, data aspek ini didapatkan dari
jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh siswa dalam LKS yang telah
diberikan, adapun dasar-dasar dari membuat pertanyaaan ini, yaitu pertanyaan
yang dibuat harus berdasarkan pada tindak lanjut dari wacana, dan sesuai
dengan materi. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang diberikan oleh
siswa diantaranya Apakah baik jika kita memakan makanan yang
mengandung asam cuka yang berlebihan? dan Apakah rasa asam
bermanfaat bagi tubuh?. Adapun untuk aspek ini memiliki persentase ratarata sebesar 67,5%, dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik.
Aspek Hipotesis, data aspek ini didapatkan dari jawaban-jawaban
siswa yang diberikan dalam LKS, adapun jawaban-jawaban yang diberikan
oleh siswa harus berdasarkan pada kesesuaian dengan materi atau konsep,
serta berdasarkan kepada pemahaman dari siswa itu sendiri.Berikut ini adalah
contoh jawaban yang diberikan oleh siswa diantaranya, Menurut kelompok
kami tidak baik, karena jika seseorang yang mempunyai asam lambung maka
asam terkena penyakit.Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh

61

siswa didapatkan persentase rata-rata sebesar 50,83% sehingga dapat


dikategorikan ke dalam kategori cukup.
Aspek Merancang percobaan, pada aspek ini data didapatkan dari
dua kegiatan, adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu mengambil seluruh alat
yang digunakan dan mengambil seluruh bahan yang digunakan. Untuk
kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan mendapat persentase ratarata sebesar 76,67% dan untuk kegiatan mengambil seluruh bahan yang
digunakan mendapatkan presentase rata-rata sebesar 75,83%. Adapun dalam
kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan beberapa siswa tidak
mengambil plat tetes dan rak tabung reaksi. Adapun dalam kegiatan
mengambil seluruh bahan yang digunakan tidak mengambil aquades yang
nantinya akan diuji coba. Adapun untuk aspek merancang percobaan secara
keseluruhan memperoleh persentase sebesar 76,25% dan dapat dikategorikan
ke dalam kategori baik.
Aspek Menggunakan Alat dan Bahan, untuk aspek ini data
didapatkan dari kegiatan-kegiatan yang mewakilkan dari aspek ini, adapun
kegiatannya sebagai berikut: Meneteskan larutan NH3 atau NH4Cl atau
campuran NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah
tabung reaksi masingmasing 20 tetes, Menguji pH larutan pada tabung reaksi
pertama dengan cara yang tertera didalam LKS, Meneteskan 1 tetes larutan
HCl pada tabung kedua, Menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi
kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS, Meneteskan 1 tetes
larutan NaOH pada tabung reaksi ketiga, Menguji pH larutan yang terdapat
pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS,
Meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat, Menguji pH larutan yang
terdapat pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada.
Untuk kegiatan meneteskan larutan NH3atau NH4Cl atau campuran
NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah tabung reaksi
masing masing 20 tetes mendapatkan persentase 75%, untuk kegiatan ini

62

penetesan yang dilakukan oleh siswa dilakukan bergantian, tidak semua siswa
meneteskan larutan NH3. Untuk kegiatan menguji pH larutan pada tabung
reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS mendapatkan
presentase sebesar 70%, untuk kegiatan ini siswa juga melakukan pengujian
secara bergantian.Untuk kegiatan Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung
kedua mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan ini siswa juga
melakukannya secara bergantian namun tidak seluruh siswa melakukan.
Untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi
kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase
sebesar 74,17%, untuk kegiatan meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada
tabung reaksi ketiga mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan
menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan
langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase sebesar 75%, untuk
kegiatan meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat mendapatkan
presentase sebesar 70,83%, untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat
pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS
memperoleh persentase sebesar 75,83%. Adapun untuk seluruh kegiatan
tersebut siswa melakukannya bergantian, namun beberapa siswa tidak
melakukan kegiatan tersebuthanya sebatas mengamati saja.
Aspek Mengkomunikasikan, untuk aspek ini data diperoleh melalui
dua kegiatan yang tertulis di dalam LKS, kegiatan pertama ialah mencatat
data hasil pengamatan, untuk kegiatan ini siswa diminta untuk menuliskan
data hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan yang telah disiapkan
di dalam LKS dan kegiatan kedua membuat grafik hubungan antara volume
larutan dengan pH, pada kegiatan kedua ini siswa membuat grafik antara
volume larutan dengan pH, dimana siswa akan membuat tiga buah grafik yang
mana tiap grafik mewakili larutan yang diujicobakan pH-nya sehingga dari
kedua kegiatan yang mewakili aspek mengkomunikasikan ini memperoleh
persentase sebesar 70,83% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik.

63

Aspek Menerapkan Konsep, untuk aspek ini data diperoleh


berdasarkan jawaban-jawaban yang dituliskan di dalam LKS yang siswa
kerjakan. Adapun pertanyaan yang digunakan untuk aspek ini adalah
Hitunglah pH dari larutan NH3 0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan
dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 ml!, (kb NH3= 1x10-5). Adapun
jawaban yang diberikan oleh siswa sudah mendekati jawaban yang
diingginkan oleh peneliti. Sehingga berdasarkan hasil jawaban para siswa
didapatkan bahwa untuk aspek menerapkan konsep memperoleh presentase
sebesar 89,17% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori sangat baik.
3. Berdasarkan angket respon siswa
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa aspek yang memiliki
persentase tertinggi adalah aspek kegrafisan dengan presentase sebesar
85,22% kemudian diikuti dengan aspek sajian sebesar 82,65%, aspek
kebahasaan sebesar 80,57%, dan yang terendah adalah aspek kelayakan isi
dengan persentase sebesar 78,19%.
Aspek Kegrafikan, dari data persentase angket penilaian siswa pada
Tabel 4.5, persentase rata-rata tertinggi ada pada komponen kegrafikan. Hal
ini disebabkan karena sebagian besar responden menilai indicator indikator
dalam komponen kegrafikan dengan nilai yang baik. Sebagian besar
responden menyatakan ukuran dan jenis font yang digunakan yaitu Times New
Roman ukuran point 12 sudah sesuai dengan standar kegrafikan BSNP tahun
2007 dimana font tersebut sesuai dengan isi LKS dan bukan termasuk huruf
hias yang sulit untuk dibaca. Dan untuk indikator tata letak dan desain LKS
juga dinilai dengan sangat baik oleh para responden. Ukuran bahan ajar ini
adalah A4 210 x 270 mm, sesuai dengan standar ISO. Kertas yang dipilih
dalam bahan ajar ini adalah 80 gram. Kulit bahan ajar bagian muka didesain
dengan

menggambarkan

suasana

penelitian

di

laboratorium

untuk

memberikan kesan bahwa buku ini membelajarkan siswa untuk meneliti dan
menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah.

64

Aspek Sajian, untuk komponen tertinggi selanjutnya setelah komponen


kegrafikan adalah komponen penyajian yaitu sebesar 82,65%. Mayoritas
siswa menyatakan bahwa LKS sudah disusun secara sistematis dari
pendahuluan berupa cover LKS, isi LKS berupa wacana, pertanyaan diskusi,
adanya panduan praktikum dan penutup berupa evaluasi.
Judul, tujuan, dan instruksi dalam LKS juga dinilai sangat jelas. Untuk
aspek kelengkapan informasi mendapatkan nilai sebesar 82,29%. Mayoritas
siswa menyatakan bahwa informasi yang tertuang didalam LKS ini sudah
lengkap, hal ini dikarenakan didalam LKS ini sudah memberikan memberikan
informasi yang perlu diketahui siswa diantaranya tertuang didalam wacana
yang terdapat di dalam LKS. Dan indikator dengan nilai rata-rata terendah
adalah memotivasi siswa dengan persentase sebesar 75%. Untuk indikator
memotivasi siswa, dinilai paling rendah karena beberapa siswa tidak
termotivasi untuk belajar dengan LKS berbasis keterampilan proses sains.
Aspek Kebahasaan, aspek ini mendapatkan persentase sebesar 80,57%.
Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam aspek kebahasan adalah
keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah dipahami dan keefektifan
bahasa. Komponen yang memiliki persentase tertinggi diantara komponenkomponen yang terdapat didalam aspek kebahasaan adalah kaidah bahasa
Indonesia dengan persentase sebesar 85%. Hal ini dikarenakan mayoritas
siswa menyatakan bahasa yang digunakan didalam LKS sudah sesuai dengan
ejaan yang disempurnakan (EYD).
Untuk komponen keterbacaan dan mudah dipahami mendapatkan
penilaian yang baik hal ini dikarenakan bahasa yang digunakan sudah sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa dan istilah-istilah yang terdapat didalam
LKS sudah sesuai dengan tingkatan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Untuk komponen kefektifan bahasa mendapat persentase terendah diantara
komponen aspek kebahasaan yang lain dengan persentase sebesar 75%. Hal

65

ini dikarenakan kata-kata yang digunakan didalam LKS menurut para siswa
tidak langsung menuju ke inti pertanyaan yang dimaksud.
Aspek Kelayakan Isi, aspek ini mendapatkan persentase rata-rata sebesar
78,19%. Adapun komponen yang terdapat didalam aspek ini meliputi
kesesuaian SKKD, penambahan wawasan, dan perkembangan siswa.
Untuk komponen kesesuaian dengan SKKD siswa menilai LKS sesuai
dengan SKKD, hal ini menandakan LKS sudah mengacu pada SKKD yang
ditentukan. Untuk komponene penambahan wawasan siswa sebagian besar
siswa menyatakan bahwa LKS ini mampu menambahkan wawasan siswa
karena disajikan wacana tentang larutan penyangga yang ada didalam tubuh
manusia.
Namun, untuk komponen perkembangan siswa memiliki persentase
terendah diantara komponen aspek kelayakan isi. Hal tersebut berarti
beberapa siswa menyatakan LKS kurang sesuai dengan perkembangan
mereka sehingga terlalu sulit untuk diikuti oleh siswa. Hal tersebut karena
siswa diharuskan merancang eksperimen terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan percobaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh kesimpulan yaitu mengembangkan LKS dengan urutan sebagai
berikut:
1. Menganalisis kurikulum.
2. Menyusun peta kebutuhan LKS.
3. Menentukan Judul LKS
4. Penulisan LKS
5. Uji Validitas LKS
6. Uji coba terbatas terhadap LKS.
Berdasarkan hasil uji validitas isi didapatkan presentase untuk per
aspek sebagai berikut:
1. Aspek keterampilan proses 100 % yang terdiri dari seluruh pertanyaan
sudah mengarahkan aspek KPS dan seluruh instruksi sudah mengarahkan
kepada aspek KPS.
2. Kelayakan isi 91,67% yang terdiri dari indikator kesesuaian SK/KD,
sesuai kebutuhan siswa,, kesesuaian kebutuhan bahan ajar, kesesuaian
materi, mampu menambah wawasan pengetahuan, memiliki kegiatan
yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil
kerja.
3. Kebahasaan 95% LKS dapat dibaca dengan baik, memiliki informasi
yang jelas, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, menggunakan bahasa
aktif dan efisien dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

66

67

4. Sajian 95% yang terdiri dari indikator memiliki tujuan yang jelas, sturktur
yang lengkap, sistematika yang runut, tata urutan sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, informasi yang lengkap.
5. Kegrafisan 100% terdiri dari indikator jenis dan ukuran huruf yang
menarik, layout yang menarik, ilustrasi atau gambar atau foto yang
berhubungan dengan konsep dan memiliki desain tampilan yang menarik.
6. Aspek keterampilan proses yang diamati sebesar 74,90% yang terdiri dari
aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan,
hipotesis, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Guru kimia khususnya pada sekolah tempat dilakukannya penelitian,
diasarankan dapat membuat LKS sendiri dan dapat diintegrasikan dengan
kegiatan praktikum serta dapat memunculkan keterampilan proses sains
siswa terutama pada konsep kimia.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan agar para guru dapat
mengembangkan LKS sendiri yang dapat diintegrasikan dengan
pendekatan keterampilan Proses Sains (KPS) yang dimana selaras dengan
kurikulum 2013 berorientasikan pada proses melalui kegiatan seminar
atau workshop.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan SD, SMP, SMA Seri Perundangan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2007.
Arsyad, Azhar., Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Bungin, Burhan., Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan
Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2007.
Dahar, Ratna Wilis., Pengelolaan Pengajaran Kimia, Jakarta: Universitas Terbuka,
1986.
Hamalik, Oemar., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Majid, Abdul., Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2007.
Marno. Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditpais. 2012.
Mudhofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2011.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press, 2011.
Riduwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2010.
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:UM Press. 2005.
Semiawan, Conny., Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: PT. Gramedia, 1988.

68

69

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &


D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. 2010.
Usman, Moh. Uzer., Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.
2008.
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
2009.

Lampiran 1
Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
No.
1
2
3
4
5
6

Pernyataan
LKS sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
LKS sesuai dengan kebutuhan
siswa
LKS sesuai dengan kebutuhan
bahan ajar
LKS sesuai dengan substansi materi
LKS mampu menambah wawasan
pengetahuan
LKS memiliki kegiatan yang
memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan
hasil kerja

Jawaban LKS 1
4 3 2 1 0

Jawaban LKS 2
4 3 2 1 0
KELAYAKAN ISI
3

Jawaban LKS 3
4 3 2 1 0

2
2

2.6
2

3
2
2

Ratarata
3

10
11

LKS dapat dibaca dengan baik


LKS memiliki informasi yang jelas
LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia
LKS menggunakan bahasa yang
efektif dan efisien
LKS menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat kemampuan

75
50
50
65
50

1.3

Keterangan
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Kurang

32.5
Rata-rata

7
8
9

Presentase

KEBAHASAAN
2
2
2

2
2
2
1
2

1
2

2
2
2

2
2
2
1
2

1
2

53.75

Cukup

50
50

Cukup
Cukup
Cukup

50
25
50

Kurang
Cukup

siswa
Rata - rata
12
13

14
15

16

LKS memiliki tujuan kegiatan yang


jelas
LKS memiliki struktur yang
lengkap (judul, petunjuk belajar
/petunjuk siswa, kompetensi yang
akan dicapai, informasi pendukung,
tugas-tugas dan langkah-langkah
kerja, penilaian)
LKS sudah memiliki sistematika
yang runut
LKS memiliki tata urutan pelajaran
yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
LKS memiliki informasi yang
lengkap

45
SAJIAN
3

3
2

1.6

18
19

20

LKS menggunakan jenis dan


ukuran huruf yang baik dan
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak
yang menarik
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto
yang baik dan berhubungan dengan
konsep
LKS memiliki desain tampilan yang
menarik

Baik
Kurang

40

2
1

50

1.6

Baik
Kurang

40
2

Rata - rata
17

75

Cukup

51
KEGRAFISAN
2

50

Cukup
Cukup
Cukup

50
2

2
1

1.6

40

Kurang
Kurang

25
1

Rata - rata
ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS

25
27.5

Kurang
Kurang

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

LKS memuat aspek observasi


LKS memuat aspek klasifikasi
LKS memuat aspek interpretasi
LKS memuat aspek prediksi
LKS memuat aspek membuat
pertanyaan
LKS memuat aspek hipotesis
LKS memuat aspek merancang
percobaan
LKS memuat aspek menggunakan
alat dan bahan
LKS memuat aspek
mengkomunikasikan
LKS memuat aspek menerapkan
konsep

0
0
0

0
0
0
0

0
0
0
0

3
0.67
0
0
0

75
0.16
0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

3
2

3
Rata - rata

Keterangan
Untuk No 1-30
4 = tersurat dan sesuai
3 = tersurat tapi kurang sesuai
2 = tersurat tapi tidak sesuai
1 = tersirat dan sesuai
0 = tidak ada

0
0
0
75
14.716

Baik
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Sangat kurang
Baik
Sangat kurang

Lampiran 2
Analisis SK/KD
Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/Semeter

: XI/2

Tahun Pembelajaran : 2013/2014


Standar Kompetensi : 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
Kompetensi Dasar

: 4.4 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.

Indikator
-

Mengetahui cara
kerja larutan

Materi

Aktivitas Siswa

- Peranan Larutan penyangga.

memahami wacana

penyangga dalam
tubuh makhluk

hidup dan
kehidupan seharihari.
-

Membuktikan sifat
larutan penyangga

Membaca dan

Aktivitas guru
- Mengamati dan
mengarahkan
siswa

Indikator
keterampilan proses
yang muncul
- Observasi

Alat dan Bahan


- LKS

- Klasifikasi

yang terdapat di

- Interpretasi

dalam LKS.

- Prediksi

Menjawab

- Membuat

pertanyaan yang

pertanyaan

terdapat di dalam

- Berhipotesis

LKS
- Sifat larutan
penyangga.

- Melakukan kegiatan

- Mengamati dan

praktikum seperti:

mengarahkan

Merancang

- LKS

percobaan

- Larutan

melalui percobaan.

Mengambil alat

dan bahan yang


digunakan.
-

Menggunakan

NaOH

alat dan bahan

- Larutan HCl

Berkomunikasi

- Larutan NH3

Mengamati

- Larutan

perubahan

NH4Cl

warna pada pH

- Tabung

universal yang

Reaksi

menunjuk pH

- Plat tetes

larutan tersebut.

- Pipet tetes

Membuat tabel

- pH universal

hasil

- Rak tabung

pengamatan.
-

Menghitung pH
larutan

- pH larutan
penyangga

- Menjawab
pertanyaan di dalam
LKS

reaksi
- Mengamati dan
mengarahkan

Menerapkan
konsep.

LKS

2014

LembarKerjaSiswa
LarutanPenyangga

Nama :
Kelas :
Kelompok

AnggotaKelompok

1.
2.
3.
4.

[Type the company name]

KD 4.11.
Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan
larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.
Tujuan Pembelajaran:
1. Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
2. Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan
sehari-hari,
3. Menghitung pH larutan.
Petunjuk penggunaan LKS:
1.

Baca dan pahami setiap langkah kerja yang terdapat di dalam LKS

2.

Lakukan kegiatan percobaan dengan mengikuti langkah kerja yang terdapat di dalam
LKS.

3.

Catatlah hasil pengamatan anda pada kolom yang telah disediakan.

4.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS dengan benar.

Bacalah wacana berikut dengan cermat.


Observasi

Sifat Larutan Penyangga Dalam


Rongga Mulut
Berbicara mengenai makanan, hendaknya setiap hari kita harus makanmakanan yang bergizi dan seimbang, atau dikenal sebagai 4 sehat (nasi, lauk-pauk, sayurmayur, dan buah) serta 5 sempurna (susu). Secara khusus, berkaitan dengan lauk-pauk dan
sayur-mayur, di dalamnya banyak ditemukan cita rasa untuk menambah nafsu makan, salah
satunya adalah rasa asam misalnya pada air perasan lemon, belimbing wuluh yang sering
terdapat pada sambal, dan cuka sebagai penambah cita rasa
pada bakso.
Pernahkah kamu amati hubungan rasa asam tersebut
dengan email gigi kita?
Gigi tersusun atas unsur Kalsium. Seharusnya ketika email
gigi bereaksi denagan senyawa asam, contohnya, asam
cuka, maka email gigi itu akan terurai dan menyebabkan
gigi keropos. Tetapi, mengapa hal itu tidak terjadi?

69

Hal ini dikarenakan, di dalam mulut kita sudah ada zat yang dapat menetralkan yaitu,
air liur atau air ludah. Air liur atau air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8
hal ini dikarenakan air liur mengandung penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan teliti berdasarkan wacana!


1. Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana tersebut?
klasifikasi

Jawab:

2. Berdasarkan fakta-fakta yang telah kamu kemukakan pada poin satu dan
berdasarkan wacana tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan?
interpretasi

Jawab:

3. Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita menambahkan cuka berlebih ke


dalam bakso yang kita makan, apakah larutan penyangga dalam mulut
kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi email gigi kita?
Jawab:

Prediksi

70

4. Berdasarkan wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin
diketahui lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang
ingin diketahui.

Membuat pertanyaan

Jawab:

5. Setelah kalian membuat pertanyaaan tersebut, buatlah jawaban sementara


Membuat hipotesis

dari pertanyaan pada poin 4.


Jawab:

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sifat larutan penyangga, marilah kita

lakukan percobaan mengenai sifat larutan penyangga tersebut

Lets do it.

71

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


seperti yang terdapat pada Tabel 1 dan Tabel 2!

Tabel 1. Alat percobaan


Alat-alat

Gambar

1. Plat tetes 1 buah

2. Indikator universal

3. Tabung reaksi

4. Rak tabung reaksi

5. Pipet tetes

72

Merancang Percobaan

Tabel 2. Bahan
Bahan

Konsentrasi

1. NH3

0,1 M

2. NH4Cl

0,1 M

3. HCl

0,1 M

4. NaOH

0,1 M

5. Aquades

2. Buatlah rangkaian alat pengujian pH seperti berikut ini!


Gambar 1. Meneteskan Larutan

Gambar 2. Meneteskan larutan ke dalam plat tetes

3. lakukan percobaan sesuai langkah kerja berikut


ini

Menggunakan alat dan bahan

Percobaan membuktikan sifat larutan penyangga


a. Teteskan larutan NH3 0,1 M masing-masing 20 teteske dalam tabung reaksi. Kemudian
berilah label A-B-C-D.
b. Ukur pH larutan pada tabung reaksi A dengan cara meneteskan 1 tetes larutan pada
tabung reaksi A ke dalam plat tetes, lalu masukkan kertas indikator universal tersebut
ke dalam plat tetes tersebut, amati apa yang terjadi, kemudian catat nilai pH yang
diperoleh pada tabel pengamatan!

73

c. Tambahkan 1 tetes HCl 0,1 M pada tabung reaksi B, amati apa yang terjadi pada

larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan yang


tedapat pada tabung B seperti langkah pada poin b.
d. Tambahkan 1 tetes NaOH 0,1 M pada tabung reaksi C, amati apa yang terjadi
pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan
yang tedapat pada tabung C seperti langkah pada poin b.
e. Tambahkanlah 1 tetes aquades 0,1 M pada tabung reaksi D. amati apa yang
terjadi pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran
larutan yang tedapat pada tabung D seperti langkah pada poin b!
f. Ulangi langkah a sampai e dengan mengganti larutan NH3 0,1 M dengan larutan
NH4Cl 0,1 M!
g. Ulangi kembali langkah a sampai e untuk campuran larutan (10 tetes larutan NH 3
0,1 M dengan 10 tetes larutan NH4Cl 0,1 M)!
Isilah tabel di bawah ini dengan hasil yang didapat dari
percobaan
mengkomunikasikan
Tabel 3. Hasil Pengamatan
No

Larutan

20 tetes larutan

pH awal

pH pada penambahan
HCl

NH3
2

20 tetes larutan
NH4Cl

10

tetes larutan

NH3 + 10 tetes
larutan NH4Cl

74

NaOH

Aquades

Kesimpulan

Buatlah grafik sesuai dengan data hasil pengamatan

Mengkomunikasikan
Buatlah grafik hubungan antara larutan NH3 0,1 M, larutan NH4Cl 0,1nM, campuran
larutan NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M, dengan pH yang terukur berdasarkan percobaan
(terdapat 3 kurva yang mewakili 3 sampel dalam 1 grafik).

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan larutan penyangga berdasarkan hasil


percobaan yang telah kamu lakukan?
Jawab:

........................................................

Menerapkan konsep

..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
75

2. Hitunglah pH dari larutan NH3 0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan


dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 mL.(kb= 1x 10-5)
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

76

Lampiran 4
Hasil Validasi Awal

No.
1
2
3
4
5
6

Pernyataan
Kelayakan isi
LKS sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
LKS sesuai dengan kebutuhan
siswa
LKS sesuai dengan kebutuhan
bahan ajar
LKS sesuai dengan substansi materi
LKS mampu menambah wawasan
pengetahuan
LKS memiliki kegiatan yang
memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan
hasil kerja
Kebahasaan
LKS dapat dibaca dengan baik

Jawaban LKS 1
4 3 2 1 0

Jawaban LKS 2
4 3 2 1 0

2
2
1

Ratarata

1.5

2
2

2
2

1.5

Presentase

25
50
37.5
50
50

Keterangan
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
cukup
Kurang

37.5

1
0

8
9

LKS memiliki informasi yang jelas


LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia

10

LKS menggunakan bahasa yang


efektif dan efisien

11

LKS menggunakan bahasa yang

77

0
25
0
0
0

Sangat
kurang
kurang
Sangat
kurang
Sangat
Kurang
Sangat

78

12
13

14
15

16

17

18
19

20

21

sesuai dengan tingkat kemampuan


siswa
Sajian
LKS memiliki tujuan kegiatan yang
jelas
LKS memiliki struktur yang
lengkap (judul, petunjuk belajar
/petunjuk siswa, kompetensi yang
akan dicapai, informasi
pendukung,tugas tugas dan
langkah-langkah kerja, penilaian)
LKS sudah memiliki sistematika
yang runut
LKS memiliki tata urutan pelajaran
yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
LKS memiliki informasi yang
lengkap
Kegrafisan
LKS menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang baik dan
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak
yang menarik
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto
yang baik dan berhubungan dengan
konsep
LKS memiliki desain tampilan
yang menarik
KPS
Lks menyuguhkan skenario yang

Kurang

1.5

37.5

3.5

Kurang
Sangat baik

87.5

3
2

3
2

75

Baik
Cukup

50
1

25

1.5

Kurang

Kurang
37.5

1.5

Sangat
Kurang
Kurang

37.5
1

3
78

2.5

25
62.5

Kurang

baik

79

sesuai dengan SK dan KD


22

LKS menyuguhkan atau wacana

masalah yang baik/ tidak

Baik
75

membingungkan
23

Seluruh pertanyaan yang terdapat

didalam LKS sudah mengarahkan

Baik
75

aspek KPS
24

Seluruh intruksi yang terdapat

didalam LKS sudah mengaraahkan

2.5

Baik
62.5

kepada aspek KPS

79

Lampiran 5
Hasil Validasi Akhir

No.
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11

Pernyataan
Kelayakan isi
LKS sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
LKS sesuai dengan kebutuhan
siswa
LKS sesuai dengan kebutuhan
bahan ajar
LKS sesuai dengan substansi materi
LKS mampu menambah wawasan
pengetahuan
LKS memiliki kegiatan yang
memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan
hasil kerja
Kebahasaan
LKS dapat dibaca dengan baik
LKS memiliki informasi yang jelas
LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia
LKS menggunakan bahasa yang
efektif dan efisien
LKS menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa

Jawaban LKS 1
4 3 2 1 0

Jawaban LKS 2
4 3 2 1 0

3
4

Ratarata

3.5

3
4
4

4
3.5

Presentase

87.5
100
75
100
87.5

Keterangan
Sangat baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik

100

4
4
3.5

4
4
4

4
4

3.5

100
100
87.5
100

Sangat baik
Sangat baik

87.5

80

Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik

81

12
13

14
15

16

17

18
19

20

21

Sajian
LKS memiliki tujuan kegiatan yang
jelas
LKS memiliki struktur yang
lengkap (judul, petunjuk belajar
/petunjuk siswa, kompetensi yang
akan dicapai, informasi
pendukung,tugas tugas dan
langkah-langkah kerja, penilaian)
LKS sudah memiliki sistematika
yang runut
LKS memiliki tata urutan pelajaran
yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
LKS memiliki informasi yang
lengkap
Kegrafisan
LKS menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang baik dan
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak
yang menarik
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto
yang baik dan berhubungan dengan
konsep
LKS memiliki desain tampilan
yang menarik
KPS
Lks menyuguhkan skenario yang
sesuai dengan SK dan KD

4
3

3.5

100

Sangat baik
Sangat baik

87.5

4
3

100

3.5

Sangat baik
Sangat baik

87.5
4

100

Sangat baik

Sangat baik
100

100

Sangat baik
Sangat baik

100
4

100

Sangat baik

Sangat baik
100

82

22

LKS menyuguhkan atau wacana

masalah yang baik/ tidak

Sangat Baik
100

membingungkan
23

Seluruh pertanyaan yang terdapat

didalam LKS sudah mengarahkan

Sangat Baik
100

aspek KPS
24

Seluruh intruksi yang terdapat


didalam LKS sudah mengaraahkan
kepada aspek KPS

Sangat Baik
100

Lampiran 6
Hasil analisis aspek KPS yang terdapaat pada LKS

Aspek KPS yang


diamati

A
A
3

A
B
3

A
C
4

A
D
3

Jumla
h

84

70

87

72.5

86

71.7

81

61

107

85

KLASIFIKASI

A
4

B C D E
3 3 3 3

F
3

G H I
3 3 3

J
3

K L
3 3

M N O P
3 3 3 3

Q R S
3 2 3

T
3

U V W X Y Z
3 3 3 3 3 3

INTERPRETASI

PREDIKSI

MENGAJUKAN
PERTANYAAN

HIPOTESIS

MENERAPKAN
KONSEP

BERKOMUNIKASI

jumlah data
poins maksimal
jumlah skor
maksimal

30
4
120

83

67.5
50.8
89.2
70.8

Lampiran 7 Hasil analisis KPS yang diobservasi

Skor
Aspek KPS yang
No
diamati

Kegiatan yang dilakukan

A B

1 Observasi

Membaca dan memahami


4 3
wacana yang telah disediakan
Mengamati seluruh proses
3 3
pengujian pH larutan dengan
2 Merancang
Mengambil
plat
tetes,
percobaan
indikator universal, tabung 3 3
(Mengambil alat) reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes
Merancang
Mengambil
laruran
NH3,
percobaan
NH4Cl, HCl, NaOH, Aquades.
(Mengambil
3 3
bahan yang
dibutuhkan)
3 Menggunakan alat Meneteskan larutan NH3
/
dan bahan
NH4Cl/ campuran NH3 dengan
3 3
NH4Cl menggunakan pipet
tetes ke dalam 4 buah tabung
reaksi
masing
Menguji
pH masing
larutan 20pada
tabung reaksi pertama dengan 4 2
cara yang tertera didalam LKS
Meneteskan 1 tetes larutan
4
HCl pada tabung kedua
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi kedua 3
sesuai dengan langkah yang
tertera pada LKS
Meneteskan
1 tetes larutan
NaOH pada tabung reaksi 3
ketiga
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi ketiga 3
sesuai dengan langkah yang
tertera
pada LKS
Meneteskan
1 tetes aquades
3
pada tabung keempat
Menguji larutan yang terdapat
pada tabung reaksi keempat 3
sesuai dengan langkah yang
tertera
30
jumlahpada
data LKS
skor maksimal
skor total

M N

W X

AA AB AC AD

prese
juml persent
ntase/
ah
ase
aspek

91

75.83

90

75.00

92

76.67

75.42

76.25
3

91

75.83

90

75.00

84

70.00

102

85.00

89

74.17

102

85.00

90

75.00

85

70.83

91

75.83

4
120

presentase = (Jumlah yang didapat / Jumlah skor


maksimal) *100 %

76.35

Lampiran 8
LEMBAR VALIDITAS ISI
Petunjuk Pengisian
1. Angket penilaian ini digunakan untuk memperoleh penilaian kualitas LKS.
2. Berilah tanda check () pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat Bapak/Ibu lihat pada rubrik yang telah disediakan.
4. Untuk saran dan komentar dapat Bapak/Ibu tulisakan pada kolom komentar.

NO

1
2
3
4

5
6
7
8
9
10

11
12
13
14
15
16
17

18
19
20
21

PERNYATAAN
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK
dan KD
LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik/tidak
membingungkan
Seluruh pertanyaan yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan aspek
KPS
Seluruh instruksi yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan kepada
aspek KPS.
KELAYAKAN ISI
LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa
LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar
LKS sesuai dengan substansi materi
LKS mampu menambah wawasan pengetahuan
LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja
KEBAHASAAN
LKS dapat dibaca dengan baik
LKS memiliki informasi yang jelas
LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien
LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
SAJIAN
LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas
LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk
siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,tugas tugas
dan langkah-langkah kerja, penilaian)
LKS sudah memiliki sistematika yang runut
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
LKS memiliki informasi yang lengkap
KEGRAFISAN
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik
85

ALTERNATIF
JAWABAN
0 1 2 3 4

86

22
23
24

LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik


LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan
konsep
LKS memiliki desain tampilan yang menarik

Komentar/saran validator:

..

Jakarta, ., 2014
Validator

(....)

Lampiran 9
RUBRIK ANGKET PENILAIAN LKS

No.
1.

2.

Pernyataan
LKS menyuguhkan
scenario/wacana masalah yang
sesuai dengan SK dan KD

LKS menyuguhkan skenario atau


wacana masalah yang baik/tidak
membingungkan

Skor
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0

3.

Seluruh pertanyaan yang terdapat


didalam LKS sudah mengarahkan
aspek KPS

4
3
2
1
0

4.

LKS memuat instruksi yang


sudah mengarahkan kepada
aspek KPS

4
3
2
1
0

5.

LKS sesuai dengan Standar


Kompetensi dan Kompetensi Dasar

4
3
2
1
0

Keterangan Skor
Wacana sesuai dengan SK dan KD
Sebagian wacana tidak sesuai dengan SK dan KD
Wacana sesuai dengan SK tetapi tidak sesuai dengan
KD
Wacana tidak sesuai dengan SK dan KD
LKS tidak menyajikan wacana
Disuguhkan wacana yang dapat dipahami dengan
mudah
Sebagian wacana kurang dapat
dipahami/membingungkan
Sebagian wacana tidak dapat dipahami
Seluruh wacana tidak dapat
dipahami/membingungkan
LKS tidak menyuguhkan scenario/wacana masalah
Seluruh pertanyaan sudah mengarahkan kepada
aspek KPS
Sebagian pertanyaan sudah mengarahkan kepada
aspek KPS (5-6 pertanyaan)
Sebagian pertanyaan sudah mengarahkan kepada
aspek KPS (3-4 pertanyaan)
Beberapa pertanyaan sudah mengarahkan kepada
aspek KPS (1-2 pertanyan)
Seluruh pertanyaan tidak mengarahkan kepada
aspek KPS
Seluruh instruksi didalam LKS sudah mengarahkan
kepada aspek KPS
Sebagian besar instruksi sudah mengarahkan kepada
aspek KPS.
Sebagian kecil instruksi sudah mengarahkan kepada
aspek KPS
Beberapa instruksi sudah mengarahkan kepada
aspek KPS.
Seluruh instruksi tidak mengarahkan kepada aspek
KPS
LKS sesuai dengan SK dan KD dan dapat digunakan
memenuhi SK-KD
LKS sesuai dengan SK dan KD, akan tetapi kurang
dapat digunakan untuk memenuhi SK-KD
LKS sesuai dengan SK dan KD, akan tetapi tidak
dapat digunakan untuk memenuhi SK-KD
LKS sesuai dengan SK, akan tetapi tidak sesuai
dengan KD
LKS tidak sesuai dengan SK dan KD
91

92

6.

LKS sesuai dengan kebutuhan


siswa

3
2

7.

LKS sesuai dengan kebutuhan


bahan ajar

0
4
3

2
1

0
8.

LKS sesuai dengan substansi


materi

4
3
2
1

9.

LKS mampu menambah wawasan


pengetahuan

0
4
3
2

10.

LKS memiliki kegiatan yang


memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan
hasil kerja

1
0
4

3
2

LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat


digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga dengan sangat baik
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga dengan baik
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi kurang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi sulit
digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga
LKS tidak sesuai dengan kebutuhan siswa
LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
Penyangga, dan dapat digunakan sebagai bahan ajar
LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
Penyangga, tetapi kurang dapat digunakan sebagai
bahan ajar
LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
Penyangga tetapi sulit digunakan sebagai bahan ajar
LKS kurang sesuai dengan kebutuhan ajar konsep
Larutan Penyangga, dan dapat digunakan sebagai
bahan ajar
LKS tidak sesuai dengan kebutuhan ajar konsep
Larutan Penyangga
LKS sangat sesuai dengan konsep Larutan
Penyangga
LKS sesuai dengan konsep Larutan Penyangga
LKS cukup sesuai dengan konsep Larutan
Penyangga
LKS kurang sesuai dengan konsep Larutan
Penyangga
LKS tidak sesuai dengan konsep Larutan Penyangga
LKS sangat mampu menambah wawasan
pengetahuan
LKS mampu menambah wawasan pengetahuan
LKS cukup mampu menambah wawasan
pengetahuan
LKS kurang dapat menambah wawasan pengetahuan
LKS tidak dapat menambah wawasan pengetahuan
LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan
sangat intens
LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan baik
LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan
cukup baik
LKS memiliki kegiatan, akan tetapi kurang
menghasilkan terjadinya komunikasi

93

0
11.

LKS dapat dibaca dengan baik

12.

LKS memiliki Informasi yang jelas

13.

LKS sesuai dengan kaidah Bahasa


Indonesia

14.

LKS menggunakan bahasa yang


efektif dan efisien

4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0

15.

LKS menggunakan bahasa yang


sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa

1
0
16.

LKS memiliki tujuan kegiatan yang


jelas

4
3
2
1

17.

LKS memiliki struktur yang

0
4

pendapat/diskusi dengan cukup baik


LKS tidak memiliki kegiatan yang memungkinkan
terjadinya komunikasi pendapat
LKS dapat dibaca dengan sangat baik
LKS dapat dibaca dengan baik
LKS dapat dibaca dengan cukup baik
LKS kurang dapat dibaca dengan baik
LKS tidak dapat dibaca dengan baik
LKS memiliki Informasi yang sangat jelas
LKS memiliki Informasi yang jelas
LKS memiliki Informasi yang cukup jelas
LKS memiliki Informasi yang kurang jelas
LKS tidak memiliki Informasi yang jelas
LKS sangat sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
LKS sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
LKS cukup sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
LKS kurang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
LKS tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia
LKS menggunakan bahasa yang sangat efektif dan
efisien
LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien
LKS menggunakan bahasa yang cukup efektif dan
efisien
LKS menggunakan bahasa yang kurang efektif dan
efisien
LKS menggunakan bahasa yang tidak efektif dan
efisien
LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa dan dapat dimengerti
siswa dengan sangat baik
LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa dan dapat dimengerti
siswa dengan baik
LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa tetapi hanya sebagian
siswa yang mengerti
LKS menggunakan bahasa yang kurang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa
LKS menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa
LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas dan tertulis
di LKS
LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas tetapi tidak
tertulis di LKS
LKS memiliki tujuan kegiatan yang kurang jelas dan
tertulis di LKS
LKS memiliki tujuan kegiatan yang kurang jelas dan
tidak tertulis di LKS
LKS tidak memiliki tujuan kegiatan yang jelas
LKS memiliki seluruh struktur LKS (7: judul,

94

lengkap

18.

LKS sudah memiliki sistematika


yang runut

3
2
1
0
4

3
2

19.

LKS memiliki tata urutan pelajaran


yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa

1
0
4
3
2
1
0

20.

LKS memiliki informasi yang


lengkap

21.

LKS menggunakan jenis dan


ukuran huruf yang baik dan
menarik

4
3
2
1
0
4
3
2
1
0

22.

LKS memiliki lay out/ tata letak


yang menarik

4
3
2
1
0

petunjuk belajar/petunjuk siswa, kompetensi yang


akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas,
langkah kerja, penilaian)
LKS memiliki sebagian besar struktur LKS (5-6)
LKS memiliki hanya memiliki 3-4 struktur LKS
LKS hanya memiliki 1-2 struktur LKS
LKS tidak memiliki struktur LKS
LKS memiliki sistematika LKS yang sangat baik
dan runut baik struktur maupun tahap keterampilan
proses sains
LKS memiliki sistematika LKS yang runut baik
struktur maupun tahap keterampilan proses sains
LKS memiliki sistematika LKS yang runut di salah
satu aspek (struktur / tahap keterampilan proses
sains)
LKS kurang sistematis
LKS tidak sistematis
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sangat
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang cukup
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang kurang
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
LKS memiliki tata urutan pelajaran yang tidak
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
LKS memiliki informasi yang sangat lengkap
LKS memiliki informasi yang lengkap
LKS memiliki informasi yang cukup lengkap
LKS memiliki informasi yang kurang lengkap
LKS memiliki informasi yang tidak lengkap
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik
dan sangat menarik
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik
dan menarik
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik
tetapi kurang menarik
LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang
kurang sesuai/kurang baik tetapi menarik
LKS tidak menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang baik dan menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak yang sangat
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak yang cukup
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak yang kurang
menarik
LKS memiliki lay out/ tata letak yang tidak menarik

95

23.

LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto


yang baik dan berhubungan dengan
konsep

4
3
2
1

24.

LKS memiliki desain tampilan


yang menarik

0
4
3
2
1
0

LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan


berhubungan dengan konsep
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang
bagus tetapi berhubungan dengan konsep
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik tetapi
kurang berhubungan dengan konsep
LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang
baik dan kurang berhubungan dengan konsep
LKS tidakmemiliki ilustrasi/gambar/foto
LKS memiliki desain tampilan yang sangat menarik
LKS memiliki desain tampilan yang menarik
LKS memiliki desain tampilan yang cukup menarik
LKS memiliki desain tampilan yang kurang menarik
LKS memiliki desain tampilan yang tidak menarik

Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
Petunjuk:
Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda sesuai
dengan rubrik yang telah terlampirkan

No
1

Aspek KPS yang

Kegiatan yang

diamati

dilakukan

Observasi

Membaca

0
dan

memahami wacana
yang

telah

disediakan
Mengamati seluruh
proses

pengujian

pH larutan dengan
seksama
2

Merancang percobaan Mengambil


(Mengambil alat)

tetes,

plat

indikator

universal,

tabung

reaksi, rak tabung


reaksi, pipet tetes
Merancang percobaan Mengambil laruran
(Mengambil

bahan NH3, NH4Cl, HCl,

yang dibutuhkan)
3

Menggunakan
dan bahan

NaOH, Aquades.
alat Meneteskan larutan
NH3/

NH4Cl/

campuran
dengan

NH3
NH4Cl

menggunakan pipet
96

Skor
1

97

tetes ke dalam 4
buah tabung reaksi
masing masing
20 tetes
Menguji pH larutan
pada tabung reaksi
pertama

dengan

cara yang tertera


didalam LKS
Meneteskan 1 tetes
larutan HCl pada
tabung kedua
Menguji

larutan

yang terdapat pada


tabung

reaksi

kedua

sesuai

dengan

langkah

yang tertera pada


LKS
Meneteskan 1 tetes
larutan NaOH pada
tabung

reaksi

ketiga
Menguji

larutan

yang terdapat pada


tabung

reaksi

ketiga

sesuai

dengan

langkah

yang tertera pada


LKS

98

Meneteskan 1 tetes
aquades

pada

tabung keempat
Menguji

larutan

yang terdapat pada


tabung

reaksi

keempat

sesuai

dengan

langkah

yang tertera pada


LKS

Lampiran 11
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI
Petunjuk:
Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda, dengan 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang
baik), dan 0 (sangat kurang).

No
1

Aspek KPS yang

Kegiatan yang

diamati

dilakukan

Observasi

Membaca

Skor
0

dan Tidak

Membaca

Membaca

Membaca

Membaca

memahami wacana membaca

sebagian

seluruh

dan

dan

yang

wacana

wacana yang memahami

telah dan

disediakan

memahami

yang

wacana

disediakan

yang

telah telah
disediakan

telah

memahami

sebagian

wacana

wacana

yang

yang tealah disediakan

disediakan

disediakan

Mengamati seluruh Tidak

Mengamati

Mengamati

Mengamati

Mengamati

proses

sedikit

sebagian

seluruh

seluruh

pengujian mengamati

pH larutan dengan seluruh

bagian dari besar proses proses

proses

seksama

proses

proses

pengujian pH pengujian

pengujian

pengujian

pengujian

larutan

pH

99

pH larutan

larutan

100

pH larutan

pH

larutan dengan

dengan

dengan

seksama

seksama

seksama
2

Merancang percobaan Mengambil


(Menggambil alat)

tetes,
universal,

plat Tidak

Mengambil

indikator mengambil

satu

tabung satupun alat dua

reaksi, rak tabung yang


reaksi, pipet tetes

di lima

butuhkan

Mengambil

Mengambil

Mengambil

atau tiga dari lima empat

dari seluruh alat

dari alat

alat yang

yang lima

alat dibutuhkan

yang

dibutuhkan

yang

dalam

dibutuhkan

dibutuhkan

praktikum

dalam

dalam

praktikum

praktikum
Mengambil

(bahan Mengambil laruran Tidak

yang dibutuhkan)

Mengambil

Mengambil

Mengambil

NH3, NH4Cl, HCl, mengambil

satu

atau tiga dari lima empat

NaOH, Aquades.

dua

dari bahan

satupun

Mengambil

dari seluruh

yang lima bahan bahan yang

bahan yang lima bahan dibutuhkan

yang

di butuhkan

dibutuhkan

yang

dibutuhkan

dibutuhkan
2

Menggunakan
dan bahan

alat Meneteskan larutan Tidak


NH3/
campuran
dengan

NH4Cl/ meneteskan
NH3 larutan NH3
NH4Cl

Meneteskan

Meneteskan

kurang atau kurang


lebih
tetes

Meneteskan

Meneteskan

atau kurang atau 20

tetes

15 lebih 10 tetes lebih 5 tetes larutan NH3


dari dari

yang dari

yang dengan

101

menggunakan pipet

yang sudah sudah

di sudah

tetes ke dalam 4

di tentukan tentukan ( 20 tentukan

buah tabung reaksi

( 20 tetes )

tetes )

di pipet

20 tetes )

masing masing

( ke

tetes
dalam

tabung
reaksi

20 tetes
Menguji pH larutan Tidak

Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji pH

pada tabung reaksi melakukan

larutan pada larutan pada larutan pada larutan pada

pertama

tabung

tabung reaksi tabung

tabung

cara yang tertera pH larutan

reaksi

menggunaka

reaksi

didalam LKS

menggunak

dengan pengujian

reaksi

sebagian menggunak

pertama

an langkah langkah yang an sebagian dengan cara


yang

tidak tertera dalam besar

sesuai
seperti

LKS
di

dalam LKS

langkah

yang tertera
didalam

yang tertera LKS


dalam LKS

Meneteskan 1 tetes Tidak

Meneteskan

larutan HCl pada meneteskan

tabung kedua

larutan HCl

larutan HCl

pada tabung

pada tabung

reaksi

kedua

kedua

tetes

102

Menguji

larutan Tidak

Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji

yang terdapat pada melakukan

larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang

tabung

reaksi pengujian

tabung

tabung reaksi tabung

terdapat

kedua

sesuai pH larutan

reaksi

kedua

reaksi

pada tabung

kedua

mengguna-

kedua

reaksi

yang tertera pada

mengguna-

kan sebagian mengguna-

LKS

kan langkah langkah yang kan

sesuai

yang

dengan

dengan

langkah

tidak tertera dalam sebagian

sesuai
seperti

LKS
di

dalam LKS

kedua

besar

langkah

langkah

yang tertera

yang tertera pada LKS


dalam LKS

Meneteskan 1 tetes Tidak

Meneteskan

larutan NaOH pada meneteskan

tabung

larutan

ketiga

reaksi larutan

tetes

NaOH pada

NaOH pada

tabung

tabung

reaksi

ketiga

ketiga
Menguji

larutan Tidak

yang terdapat pada melakukan

Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji


larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang

103

tabung

reaksi pengujian

tabung

tabung reaksi tabung

terdapat

ketiga

sesuai pH larutan

reaksi

ketiga

reaksi

pada tabung

ketiga

mengguna-

ketiga

reaksi

yang tertera pada

mengguna-

kan sebagian mengguna-

LKS

kan langkah langkah yang kan

sesuai

yang

dengan

dengan

langkah

tidak tertera dalam sebagian

sesuai
seperti

LKS
di

dalam LKS

ketiga

besar

langkah

langkah

yang tertera

yang tertera pada LKS


dalam LKS

Meneteskan 1 tetes Tidak

Meneteskan

aquades

pada meneteskan

tabung keempat

tetes

tetes

aquades

aquades

pada tabung

pada tabung

keempat

reaksi
keempat
Menguji

larutan Tidak

Menguji pH Menguji pH Menguji pH Menguji

yang terdapat pada melakukan

larutan pada larutan pada larutan pada larutan yang

tabung

reaksi pengujian

tabung

tabung reaksi tabung

terdapat

keempat

sesuai pH larutan

reaksi

keempat

pada tabung

reaksi

104

dengan

langkah

keempat

mengguna-

yang tertera pada

mengguna-

kan sebagian mengguna-

LKS

kan langkah langkah yang kan

sesuai

yang

dengan

tidak tertera dalam sebagian

sesuai
seperti

keempat

LKS
di

dalam LKS

reaksi
keempat

besar

langkah

langkah

yang tertera

yang tertera pada LKS


dalam LKS

Lampiran 12
RUBRIK PENILAIAN PRODUK
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS

No

Aspek kps

Klasifikasi

Interpretasi

Kriteria Penilaian

Jawaban yang

Pertanyaan

diharapkan

Mengapa
email
gigi
tidak keropos
ketika
bereaksi
dengan asam
cuka?
Mengapa
asam
cuka
dapat
mempertahan
kan pHnya?
Dari masalah yang Email gigi tidak

Siswa tidak
menuliskan
seluruh
masalah

Siswa hanya
menulisgkan
satu masalah
saja namun
tidak sesuai
dengan yng
diharapkan

Siswa
menuliskan
dua
masalah
namun
tidak
sesuai
dengan
yang
diharapkan

Siswa
menuliskan
salah satu
saja
dari
masalah
yang
diharapkan

Siswa
menuliskan
seluruh
masalah
sesuai
dengan
yang
diharapkan.

Siswa

Siswa

Siswa

telah

dapat

membuat

membuat

membuat

membuat

kesimpulan

kesimpulan kesimpulan

Dari
wacana
diatas,
tuliskan
masalah
yang
terdapat
di
dalamnya?

kalian keropos

kemukakan diatas disebabkan


dan

berdasarkan adanya

wacana
apa

yang

air

liur kesimpulan

mulut,

dapat dimana

didalam

air

liur

terdapat

tidak Siswa

oleh membuat

tersebut didalam

kalian simpulkan?

Siswa

itu
basa
105

kesimpulan

namun tidak namun

namun

sesuai

sesuai

hanya

dengan

kurang

dengan yang sesuai

sampai pada yang

diharapkan

dengan

email

yang

tidak

gigi diharapkan.

106

fosfat

sehingga

dapat

diharapkan

keropos

disebabkan

mempertahankan

oleh adanya

pH

air

liur

didalam
mulut
4

Prediksi

Mengajukan
pertanyaan

Dari
wacana
tersebut, apabila
kita menambahkan
lagi cuka kedalam
bakso yang kita
makan,
apakah
buffer dalam mulut
kita
masih
berfungsi dengan
baikkah
untuk
melindungi email
gigi kita?
Dari
wacana
tersebut,
jika
masih terdapat hal
lain yang ingin
dimengerti lebih
lanjut,
buatlah
beberapa
pertanyaan yang
berisikan hal-hal
yang
ingin
diketahui!

Buffer
dalam Siswa tidak
mulut kita akan membuat
bekerja
kurang prediksi
baik
untuk
melindungi email
gigi kita

Siswa
membuat
prediksi tidak
berdasarkan
wacana
diatas.

Siswa
membuat
prediksi
berdasarka
n
pada
wacana
tersebut
namun
tidak
sesuai

Siswa
membuat
prediksi
berdasarkan
wacana
tersebutn
namun
kurang
sesuai

Siswa
mampu
membuat
prediksi
sesuai
dengan
yang
diharapkan

Mengajukan
pertanyaan
berdasarkan pada
wacana
dan
kesesuaian
dengan
materi
serta
relevan
dengan
tujuan
pembelajaran.

Siswa
mengajukan
pertanyaan
didasarkan
pada
kesesuaian
dengan
materi
namun tidak
didasarkan
pada wacana
dan
tidak

Siswa
mengajukan
pertanyaan
didasarkan
pada
wacana dan
tidak
disesuai
dengan
materi serta
tidak
relevan

Siswa
mengajukan
pertanyaan
didasarkan
pada wacana
dan
kesesuaian
dengan
materi
namun tidak
relevan
dengan

Siswa
mengajukan
pertanyaan
didasarkan
pada
wacana dan
kesesuaian
dengan
materi serta
relevan
dengan
tujuan

Siswa
mengajukan
pertanyaan
tidak
didasarkan
pada wacana
dan
kesesuaian
dengan
materi serta
relevan
dengan

107

Hipotesis

tujuan
relevan
pembelajaran dengan
tujuan
pembelajaran
kalian Membuat jawaban Siswa
Siswa

Setelah
membuat

sementara

pertanyaaan

berdasarkan

tersebut,

membuat
pada jawaban

buatlah wacana

dan tidak

jawaban sementara kesesuaian dengan didasarkan


dari

pertanyaan materi

diatas

relevan

dengan
tujuan
pembelajara
n
Siswa

tujuan
pembelajara
pembelajaran n
.
Siswa

Siswa

membuat

membuat

membuat

membuat

jawaban

jawaban

jawaban

jawaban

didasarkan

didasarkan

didasarkan

didasarkan

pada

pada

pada

pada

wacana

wacana dan wacana dan

serta pada wacana kesesuaian


dengan dan

dengan

dan

tidak kesesuaian

disesuai

tujuan

kesesuaian

materi

pembelajaran.

dengan

namun tidak dengan

materi

serta didasarkan

materi

kesesuaian

dengan

dengan

materi

materi serta

namun tidak relevan

relevan

pada wacana serta tidak relevan

dengan

dengan

dan

dengan

tujuan

tujuan

relevan

dengan

tujuan

pembelajara

pembelajaran

dengan

tujuan

pembelajara

tujuan

pembelajar

tidak relevan

pembelajaran an
9

Menerapkan

Jelaskan apa yang Larutan

konsep

dimaksud

Siswa

tidak Siswa

dari penyangga adalah menjawab

larutan penyangga larutan

dimana apa

menjawab

Siswa

Siswa

Siswa

menjawab

menjawab

menjawab

namun

sesuai

yang namun tidak namun

108

berdasarkan

hasil ketika

dimaksud

sesuai

percobaan

yang ditambahkan

dengan

dengan yang sesuai

sampai pada jawaban

telah

kamu sedikit

diharapkan

dengan

larutan

yang
diharapkan

lakukan?

asam larutan

kurang

hanya

dengan

maupun

sedikit penyangga

yang

penyangga

basa

masih

diharapkan

adalah

mampu

larutan yang

mempertahankan

mampu

pH

mempertaha

dimilikinya.

yang

nkan

pH

nya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai