Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PRESENTASI KASUS

Disusun Oleh :

Liana Anggara Rizkia

030.10.160

Pembimbing :

dr. Sucipto, Sp. KJ, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI RS. Dr. H. MARZOEKI MAHDI


PERIODE 14 MARET 2016 – 9 APRIL 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
2016
STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 32 tahun
Tanggal Lahir : 2 Februari 1984
Agama : Islam
Suku bangsa / Negara : Sunda/Indonesia
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Pondok Cina 009/004 Depok
Tanggal Masuk Poli : 20 Maret 2016

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Anamnesis diperoleh dari:
 Autoanamnesis pada Tanggal 20 Maret 2016 di IGD Psikiatri RS Marzoeki Mahdi.
 Alloanamnesis diperoleh dari Ibu dan kakak pasien, pada tanggal 20 Maret 2016 di
IGD Psikiatri RS Marzoeki Mahdi.

A. Keluhan Utama
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis, pasien dibawa ke IGD RSMM karena
pasien ngamuk-ngamuk dan banting barang, Berbicara sendiri, dan sulit tidur sejak 1
minggu SMRS.

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien datang ke UGD jiwa RSMM pada tanggal 20 Maret 2016 diantar oleh ibu dan
kakak pasien, ibu pasien mengatakan ngamuk-ngamuk dirumah sampai banting bating barang
dan marah-marah, selain itu pasien juga suka berbicara sendiri namun tidak tahu apa yang
dibicarakan, terkadang dari pembicaraan tersebut pasien mengatakan dirinya adalah Rasul dan
ayahnya adalah ALLAH, keluhan ini muncul sudah 1 minggu SMRS, ibu pasien mengatakan
tidak tahu apa yang menyebabkan pasien mengamuk.

2
Pasien mengatakan sering mendapatkan bisikan dari gusti Allah bahwa ada kekuatan
jahat dari barang yang ada dirumah tersebut yang akan membunuhnya, maka itulah ia banting
semua barang yang ada dirumah, karena ia merasa seorang Rasul maka ia harus patuh kepada
perintah ALLAH, Terkadang ia sering melihat bayangan putih yang selalu lewat, menurutnya
bayangan itu sangat cantik mirip seperti mantan-mantannya terdahulu yang selalu
meninggalkannya. Bayangan itu selalu datang ketika ia sedang melamun dan sendiri.
Terkadang Pasien mendengar bisikan agar ia harus solat, mengaji, menjalankan tasakur dan
perintah–perintah lainnya. Pasien juga mengaku melihat orang seperti malaikat yang sedang
mengawasinya bila ia tidak menjalankan perintah ALLAH.
Ibu pasien mengatakan sejak sakit ia tidak mau mandi dan mengurus diri, untuk
makan pun sangat sulit, terkadang piring pun dilempar, bak dan bab pada tempatnya, namun
menurut ibunya untuk ibadah sholat ia sangat rajin seperti orang sehat, walaupun ibunya tidak
yakin dengan ibdahnya. Sejak sakit pasien sangat sulit tidur bahkan jarang tidur, pasien
kadang terlihat mondar mandiri dimalam hari sampai pagi hari tidak tidur.
A. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Pasien mengatakan ia pernah mengalami kejadian ini sebelumnya, namun tidak ada
perasaan sampai ingin bunuh diri pada saat dahulu.
Pasien dan Ibu pasien mengatakan kejadian ini sudah ke 2 kalinya terjadi, kejadian
pertama pada 20 Jnauri 2014 dan pasien sempat dirawat selama 1 bulan di RSMM, saat
itu keluhan yang dirasakan sama dengan saat ini, namun setelah keluar dari Rs pasien
kemabali kerutinitas dan bekerja sebagai karyawan swasta kantor asuransi, dan keluhan
ini terluang lagi saat ini.
Ibu pasien menngatakan hal ini berawal dari putusnya hubungan pasien dengan
seorang wanita yang sudah berlangsung hampir 2 tahun yang sebentar lagi ingin ia lamar,
wanita itu tiba-tiba meninggalkan nya tanpa alasan, dan tiba-tiba wanita itu sudah
menikah dengan orang lain yang menurutnya memang lebih mapan darinya, saat kejadian
itu ibu pasien selalu berusaha menenangkan perasaannnya anaknya agar tidak terlalut
dalam kesedihan, ibu selalu meminta pasien sholat dan meminta ketenangan hati dan
petunjuk kepada Allah untuk semua kebaikannya.

2. Riwayat Kondisi Medis

3
Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami kejang,
trauma kepala, ataupun penyakit yang membuat pasien dirawat di rumah sakit
sebelumnya. Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan kerja saat membantu
temannya mengangkat barang, saat itu kaki kanan pasien sakit bila digerakan. Keluhan
tersebut sudah diobati oleh dokter umum dan diurut oleh tukang urut, dan keluhan
membaik 1 minggu kemudian.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Menurut pasien dan istri pasien, pasien tidak pernah merokok. Pasien mengatakan
tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang

Grafik Perjalanan Penyakit

Keterangan:
- Sebelum tahun 2014 : pasien tidak pernah menunjukkan gejala apapun
- Tahun 2014 : pasien menunjukan gejala pertamanya  awalnya diam dan menyendiri
 berbicara sendiri  terkadang marah-marah  banting-banting barang  dibawa
berobat ke RSMM  Rawat selama 1 bulan

- 20 Maret 2016  keluhan kembali muncul  marah-marah  banting barang 


berbicara sendiri  Tidak tidur  dibawa ke UGD RSMM

C. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Menurut pasien, pada saat hamil ibu pasien, pasien tidak mengetahui bagaimana
kesehatan dan kebiasaan ibu. Menurut kakak pasien, ibu pasien tidak mengkonsumsi
alkohol ataupun obat-obatan terlarang. Pasien lahir ditolong oleh seorang bidan. Pasien
juga mengatakan tidak mengetahui berat badan lahir dan tinggi badan lahir. Menurut

4
kakak pasien, pasien merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan dalam keluarga.
Keadaan emosional ibu pada saat pasien lahir baik.

2. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, serumah dengan kedua kakaknya. Pasien
mendapatkan ASI, namun lupa samapai berapa lama. Menurut kakak pasien, tumbuh
kembang pasien (berbicara, tumbuh gigi, perkembangan bahasa, perkembangan motorik)
normal seperti anak sebayanya. Kakak pasien mengatakan bahwa orang tua mengajarkan
latihan buang air (toilet training) kepada pasien, tetapi tidak ingat pada umur berapa
dimulainya latihan tersebut. Pasien dan kakak pasien tidak ingat umur berapa terakhir
kali pasien mengompol. Menurut kakak pasien, kepribadian pasien di waktu kecil senang
bermain dengan teman-temannya.

3. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pasien mengatakan mulai masuk sekolah dasar pada umur sekitar 7 tahun. Pasien
mengatakan senang saat awal masuk sekolah. ibu pasien pun mengatakan pasien tidak
mengalami masalah pada saat awal masuk sekolah dasar. Pasien dan ibu pasien
mengatakan pasien adalah orang yang mudah bergaul dan memiliki cukup banyak teman
saat sekolah dasar. Hubungan pasien dengan guru dan teman-teman juga baik, Menurut
ibu pasien dan pasien, pasien tergolong anak yang pintar di sekolah bahkan sering
mendapat juara kelas selama disekolah dasar.
4. Masa Kanak Akhir (Pubertas hingga Remaja)
- Hubungan Sosial
Menurut pasien, pasien mempunyai banyak teman. Pasien juga tidak pernah
mempunyai masalah dengan teman-teman maupun orang sekitarnya. Kakak
pasien menceritakan bahwa sebelum sakit, pasien memang seseorang yang
pendiam. Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok sejak remaja.
- Riwayat Pendidikan
Pasien mengatakan hanya lulus sekolah dasar. Pasien tidak melanjutkan
pendidikannya ke jenjang selanjutkan dikarenakan masalah biaya.
- Perkembangan Kognitif dan Motorik
Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik dan tidak terdapat gangguan
perkembangan.

5
- Masalah Emosional dan Fisik
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok dan tidak pernah
mengkonsumsi alkohol sejak remaja. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
perasaan depresi atau mempunyai ide untuk bunuh diri sebelumnya.

5. Masa Kanak Akhir (Pubertas hingga Remaja)


- Hubungan Sosial
Menurut pasien dan ibu pasien, pasien mempunyai banyak teman di lingkungan
pergaulannya. Pasien juga tidak pernah mempunyai masalah dengan teman-teman
maupun orang sekitarnya. Menurut pasien, ia adalah orang yang biasa saja dalam
pergaulan.

- Riwayat Pendidikan
ibunya mengatakan, pasien hanya lulusan SMK, tidak ada biaya untuk
melanjutkan pendidikan pasien.

- Perkembangan Kognitif dan Motorik


Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik dan tidak terdapat gangguan
perkembangan yang spesifik.

- Masalah Emosional dan Fisik


Pasien dan ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol,
ataupun obat-obat terlarang Pasien mengatakan tidak pernah mengalami ide untuk
bunuh diri.

6. Masa Dewasa
- Riwayat Pekerjaan
Pasein bekerja dikantor Asuransi sejak 3 tahun yang lalu, gaji pasien cukup
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, sebelumnya pasien perna bekerja
dikantor kontraktor namun hanya bertahan 6 bulan karena lokasi pekerjaan cukup
jauh dan pasien merasa tidak sanggup. Ibu pasien membenarkan hal tersebut yang
mangatakan sampai saat ini pasien masih bekerja di kantor asuransi.
- Riwayat Pernikahan dan Hubungan

6
Pasien belum manikah, ibu membenarkan hal tersebut, awalnya pasien
memang ingin menikah namun hal tersebut batal dikarena calon istri
meninggalkannya tanpa alasan apapun, yang membut pasien sampai sakit seperti
ini.

- Riwayat Tindakan Kriminal


Pasien dan ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat tindak
kriminal selama hidupnya.

- Agama
Pasien beragama islam, sama dengan kedua orang tau dan saudranya. Menurut
pasien dan ibu pasien, pasien rajin menjalankan sholat lima waktu bahkan pasien
pintar mengaji. Menurut ibu pasien, selama pasien sakit, pasien tetap menjalankan
ibadah sholatnya seperti orang yang sehat.

- Aktifitas Sosial
Menurut pasien dan keluarga, pasien memiliki banyak teman dan bergaul dengan
siapapun dilingkungannya,

E. Riwayat Keluarga

Menurut penuturan ibu pasien, dalam keluarga pasien tidak terdapat riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien atau gangguan mental lainnya.Tidak
ada yang pernah dirawat akibat gangguan psikiatri ataupun penyakit medis lainnya.Tidak
ada juga riwayat penyalahgunaan alkohol atau zat lain serta perilaku antisosial di dalam
keluarga pasien.
Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien tinggal bersama ibu dan
kedua kakak pasien, Ibu pasien mengatakan sikap pasien dalam keluarga cenderung
tertutup, pasien tidak perna menceritakan apapun yang ia alami dan ia rasakan.
Menurutnya pasien adalah anak yang baik dan penurut di rumah dan tidak pernah
menyusahkan keluarga.
Genogram keluarga pasien :

7
C. Situasi Kehidupan Terkini
Saat ini paisen tinggal bersama ibudan kakak paien, keadaan lokasi rumah pasien
terletak dipemungkiman yang tidak terlalu padat penduduk didaerah Depok, sumber
pendapatan keluarga sebagian dari ayah pasien yang bekerja sebagai wiraswasta.

III. STATUS MENTAL


Dilakukan pada tanggal 20 Maret 2016 di IGD RSMM Bogor
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Seorang laki-laki berusia 32 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya.
Penampilan tidak rapi, rambut hitam pendek, perawakan ideal, kulit sawo matang, .
Pasien datang ke IGD RSMM jiwa dalam keadaan cukup tenang
Kesadaran
- Biologis : Compos mentis
- Psikologis : Terganggu
- Sosial : Terganggu
2. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
- Sebelum wawancara: pasien tampak sedang berbaring tenang di tempat tidur
pemeriksaan di IGD RSMM
- Selama wawancara: pasien duduk tenang, kontak mata adekuat, tidak ada gerakan
involunter ataupun menunjukkan agitasi
- Setelah wawancara: pasien kembali berbaring dan mengobrol ditemani oleh
kakak laki-lakinya
3. Pembicaraan

8
4. Pasien menjawab pertanyaan dengan sedikit lambat dan tampak seperti berpikir.
Intensitas suara cukup, artikulasi jelas. Perbendahaarn kata cukup.
5. Sikap Terhadap Pemeriksa : kooperatif

B. Alam Perasaan
1. Mood : Euthym
2. Ekspresi Afektif
- Skala diferensiasi : menyempit
- Kestabilan : labil
- Echt / Unecht : echt (sungguh-sungguh)
- Keserasian : serasi
- Pengendalian : baik
- Intensitas : dalam
- Empati : dapat diraba rasakan

C. Fungsi Intelektual
1. Orientasi:
- Orientasi Waktu: Baik. Pasien dapat mengetahui siang atau malam, hari, dan
tanggal
- Orientasi Tempat: Baik. Pasien mengetahui dirinya sedang berada di rumah sakit
- Orientasi Personal: Baik. Pasien dapat mengenali kakak dan ibunya
2. Daya ingat:
- Daya Ingat Jangka Panjang: Baik. Pasien masih ingat nama sekolah SD-nya
- Daya Ingat Jangka Pendek: Baik. Pasien masih mengingat diantar ke RSMM
dengan siapa dan bagaimana
- Daya Ingat Sesaat: Baik. Pasien mampu mengucapkan kembali kata-kata apa
yang baru saja pasien ceritakan
5. Kemampuan Menolong Diri: Pasien mampu makan dan mandi sendiri.
6. Kemampuan Visuospatial: Tidak dilakukan

1. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
- Halusinasi Auditorik : Ada. Pasien mendengarkan bisikan untuk
menghancurkan barang-barang yang aada dirumah

9
- Halusinasi Visual : Ada. Pasien melihat bayangan putih yang seperti mantannya yang
meninggalkannya
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

2. Proses Pikir
1. Arus Pikir
 Produktivitas : Cukup. Pasien menjawab semua pertanyaan pemeriksa dan ide
cerita yang cukup.
 Kontinuitas pikiran : Koheren. Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan, terarah
ketujuan, dan relevan.
 Hendaya berbahasa : Tidak ada. Pasien tidak menggunakan bahasa yang tidak
dimengerti/kata kata baru yang hanya pasien mengerti (neologisme) dan pasien
mengunakan bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa.
2. Isi Pikiran
 Preokupasi : Tidak ada
 Waham : Ada
 Waham Kebesaran : Pasien merasa dirinya adalah Rasul yang selalu patuh kepada
perintah Allah

3. Pengendalian Impuls : Baik

4. Daya Nilai
5. Daya nilai sosial: Baik
6. Uji daya nilai: Tidak ditanyakan
7. Penilaian realita: Terganggu (riwayat halusinasi dan waham)

8. Tilikan
Tilikan derajat 1 (pasien mengatakan bahwa dirinya tidak merasa sakit, namun bila
dirawat di RSMM mungkin ia sakit).

10
9. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari kamis, 20 Maret 2016 di IGD RS. Dr. Marzoeki Mahdi
Bogor.

A. Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi napas : 18x/menit
Frekuensi nadi : 86x/menit
Suhu : 36,40 C
Status gizi : Kesan gizi normal
(TB = 170 cm, BB =60 kg; BMI = 18,69 kg/m2)
Kulit : Sawo matang
Kepala : Tidak ada deformitas, normocephali
Rambut : Hitam, pendek, tidak mudah tercabut
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
Telinga : Normotia, sekret (-)
Gigi dan mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : Pergerakan dinding dada simetris, suara napas vesikuler,
ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, supel, bising usus normal, tidak ditemukan pembesaran
hepar dan lien
Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)

B. Status Neurologis
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : Bulat, isokor

11
Parase nervus kraniali : (-)
Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-),
eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi
Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : Normal
Reflex patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Stabilitas postur tubuh : Normal
Tremor di kedua tangan : (-)

C. Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 09-03-2016)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI KETERANGAN


RUJUKAN
Hb 15,00 14-16 Normal
Leukosit 6.200 4000-10000 Normal
Trombosit 223.000 150000-400000 Normal
Hematokrit 46 40-50 Normal
SGOT 19 < 42 Normal
SGPT 21 < 47 Normal
Ureum 24 10-50 Normal
Creatinin 1.10 0,7 – 1,0 Normal
GDS 110 <140 Normal

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien laki-laki usia 32 tahun datang ke IGD RSMM dibawa oleh ibu dan kakak pasien pada
tanggal 20 Maret 2016. ibu pasien mengatakan pasie ngamuk-ngamuk dirumah sampai banting
bating barang dan marah-marah, selain itu pasien juga suka berbicara sendiri namun tidak
tahu apa yang dibicarakan, terkadang dari pembicaraan tersebut pasien mengatakan dirinya
adalah Rasul dan ayahnya adalah ALLAH, keluhan ini muncul sudah 1 minggu SMRS.
Pasien mengatakan sering mendapatkan bisikan dari gusti Allah bahwa ada kekuatan jahat
dari barang yang ada dirumah tersebut yang akan membunuhnya, maka itulah ia banting
semua barang yang ada dirumah, karena ia merasa seorang Rasul maka ia harus patuh kepada
perintah ALLAH, Terkadang ia sering melihat bayangan putih yang selalu lewat, menurutnya
bayangan itu sangat cantik mirip seperti mantan-mantannya terdahulu yang selalu
meninggalkannya. Pasien juga mengaku melihat orang seperti malaikat yang sedang
mengawasinya bila ia tidak menjalankan perintah ALLAH. Pasien ia tidak mau mandi dan

12
mengurus diri, untuk makan pun sangat sulit, terkadang piring pun dilempar, bak dan bab
pada tempatnya, namun menurut ibunya untuk ibadah sholat ia sangat rajin seperti orang
sehat. Sejak sakit pasien sangat sulit tidur bahkan jarang tidur, pasien kadang terlihat mondar
mandiri dimalam hari sampai pagi hari tidak tidur.
Dari hasil wawancara dan observasi didapatkan kesadaran pasien compos mentis,
sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif dan bisa bekerja sama. Mood euthym. Afek stabil,
pengendalian cukup, echt, empati dapat dirabarasakan, dalam, skala diferensiasi luas, serasi.
Ditemukan adanya halusinasi visual, auditorik dan waham kebesaran pada pasien. Penilaian
realita pasien terganggu karena adanya riwayat halusinasi dan waham. Tilikan derajat 1 dan
secara keseluruhan dapat dipercaya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, meliputi status generalis dan status neurologis, serta
pemeriksaan penunjang tidak didapatkan adanya kelainan kondisi medis lain.

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera
kepala, kejang, tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung
ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Dari hasil pemeriksaan fisik juga tidak
ditemukan adanya kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena
itu, gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang,
sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19)
dapat disingkirkan
Pada pasien ini terjadi gejala-gejala psikotik seperti halusinasi auditorik, halusinasi visual,
waham kebesaran, prilaku Austistik, terkadang marah-marah dan banting barang-barang.
Gejala-gejala tersebut berlangsung 1 minggu SMRS. Berdasarkan PPDGJ-III, menunjukkan
diagnosis lebih diberatkan pada F20.0 Skizofren Paranoid.

Aksis II
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis tampak bahwa pasien memiliki ciri
kepribadian skizoid. Hal tersebut tampak dari perilaku pasien di rumah yang selalu tertutup
dan tidak pernah menceritakan masalahnya kepada siapapun, baik kepada ibunya ataupun
kepada anggota keluarganya yang lain.

13
Aksis III
Berdasarkan hasil pemeriksaan status generalis, neurologis, dan pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan kelainan medis umum pada pasien.

Aksis IV
 Tidak ada

Aksis V
- GAF Saat Masuk : 50-41 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi)
Fungsi psikologi : Terdapat gejala halusinasi dan waham
Fungsi sosial : Dapat berkomunikasi dengan baik
Fungsi perawatan diri : Tidak dapat merawat dirinya

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : F20.02 Skizofren Paranoid
Aksis II : Ciri kepribadian skizoid
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Tidak ada
Aksis V : GAF Saat Masuk : 50-41

VIII. DAFTAR MASALAH


- Organobiologis : Tidak terdapat faktor herediter
- Psikologi : Halusinasi auditorik, visual, dan waham kebesaran
- Sosiobudaya : Tidak ada Hendaya dalam fungsi sosial

IX. DIAGNOSIS BANDING


F32.2 Depresi berat dengan gejala psikotik

X. PENATALAKSANAAN

14
 Psikofarmaka:
Haloperidol 3x5 mg
THP 3x2 mg
Clozapine 1x25 mg
 Psikoterapi:
- Memberi kesempatan kepada pasien untuk menceritakan dan mengungkapkan
isi hatinya sehingga pasien dapat merasa lebih tenang.
- Memberi informasi kepada pasien mengenai kondisi penyakitnya, sehingga
pasien menyadari bahwa dia membutuhkan pengobatan yang teratur.
- Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.
 Sosioterapi:
- Memberitahu keluarga pasien agar dapat mengerti keadaan pasien dan selalu
memberi dukungan kepada pasien dalam menjalani pengobatan medis.
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin membawa pasien kontrol ke RS
Marzoeki Mahdi dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur.
- Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat bekerja kembali.

XI. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad fungtionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
A. Faktor yang mendukung prognosis
a. Keluarga mendukung pengobatan yang akan diberikan kepada pasien
b. Kondisi fisik pasien masih baik
c. Pencetus kondisi pasien dapat diketahui
B. Faktor yang memperburuk prognosis
a. Pasien suka memendam pikiran atau masalah sendiri
b. Pasien memiliki tilikan rendah

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Saock`s Synopsis of Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry.10th ed. USA : Lippincat, Williams and Wilkins. 2007
2. Maslim, Rusdi.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ - III
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmadjaya. 2001.
3. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. edisi ketiga.
2001.
4. Mangindaan, Lukas. Ed: Elvira, S. D., & Hadisukanto, G. (2010). Buku Ajar
Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

16

Anda mungkin juga menyukai