Anda di halaman 1dari 11

Trikomoniasis

Sebenarnya adalah tergolong penyakit akibat hubungan seksual, yang dapat


menyebabkan vaginitism dan sistitis.
Penyebab dan epidemiologi

Penyebab
: Trichomonas vaginalis
Umur
: Umumnya wanita dewasa.
Jenis kelamin
: Lebih banyak pada wanita.

Factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Banyak dipengaruhi oleh kebersihan yang kurang pada oraang-orang
dalam usia aktif seksual.
Gejala singkat penyakit.
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan,
biasanya penderita datang dengan keluhan gatal pada daerah kemaluan dan
gejala keputihan.

Pemeriksaan kulit.

Lokalisasi
: Daerah kemaluan bagian luar maupun bagian dalam.
Efloresensi : Ditemukan daerah eritematosa dengan sedikit erosi;
besarnya bervariasi mulai nummular sampai plakat. Pda bagian dalam
kemaliuan tampak eritema mukosa disertai fluor albus.

Pemeriksaan penunjang.

pemeriksaan secret vagina dengan preparat basah dapat ditemukan


Trichomonas vaginalis.

Diagnose banding.

Kandidiasis vaginalis atau uretritis non-gonoroika, juga menghasilkan


secret tidak khas.

Penatalaksanaan.

umum: Jaga kebersihan, pasangan seksual diperiksa dan diobati.


khusus
: sistemik metronidazol 4x250 mg/hari selama 7-14 hari,
atau nimorazol atau tinidazol 2 gram dosis tungggal.
Topical dapat siberikan bedak kocok.

Prognosa

: Umumnya baik.

Hemangioma
Definisi adalah tumor jinak kilit yang terjadi akibat gangguan perkembangan
system pembuluh darah di dermis dan subkutis.
Penyebab dan epidemiologi

Penyebab
: Belum diketahui dengan pasti.
Umur
: sejak lahir, masa kanak-kanak.
Jenis kelamin
: Frekuensi yang sama pada anak pria dan wanita.

Gejala singkat penyakit.


Secara klinis dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk:
1. Bentuk makula (tidak menonjol) = nevus flameus.
2. Hemangioma simpleks dan kavernosa (menonjol).
Nevus flameus
: tampak berupa makula berwarna merah
jambu sampai kunguan.
Hemangioma simpleks: mulai dengan papula kecil yang makin
lama makin besar membentuk nodus berbatas tegas, warna
merah dan perabaan lunak.
Hemangioma kavernosa: nodula baerwarna merah kebiruan
dengan batas tidak tegas, berlobus, perabaan lunak dan pinggir
tidak teratur.
Pemeriksaan kulit.

Lokalisasi
: Wajah, leher, badan, ekstremitas dan
kepala.
Efloresensi/siafat-sifatnya
: Makula eritematosa atau nodul yang
berwarna merah sampai kebiru-biruan dengan batas tidak teratur.

Gambaran histopatologi.

Nevus flameus
: menunjukan pelebaran pembuluh darah pada
bagian atas dan bawah dermis, terisi penuh dengan darah.
Hemangioma simpleks: pelebaran pembuluh darah disertai dengan
proliferasi endotel kapiler sehingga lumen-lumen kapiler tampak agak
menyempit. Pada kasus lebih lanjut endotel mengecil kembali dan
lumen kapiler membesar. Kaplier semakin banyak digantikan oleh
jaringan ikat sekitarnya.

Hemangioma kavernosa: lumen pembuluh darah di bagian bawah


dermis dan subkutis lebar, tidak teratur dan dinding pembuluh darah
dikelilingi oleh jaringan ikat yang tebal.

Diagnose banding.

Limfangioma : warna kekuningan, bentuk tidak teratur.


Higroma : bentuk multilokular, padat.
Neurofibroma : biasanya multiple, warna kekuningan, konsistensi
lunak.
Penyakit-penyakit
ini
dapat
dipastikan
dengan
pemeriksaan
histopatologi.

Penatalaksanaan.

Konservatif : Dibiarkan sampai mengalami penyembuhan spontan


dalam waktu lima bulan.istirahat.
Aktif :
Bedah eksisi
Radiasi
Kortikosteroid:
dapat
dicoba
dengan
20-30mg
prednisone/hari selama 3 minggu
Bedah beku dengan nitrogen cair
Bedah dengan sinar laser Argon

Prognosa
: Baik, tergantung
penanganan yang baik.

pada

letak

tumolr,

komplikasi

serta

Kondiloma akuminata
Definisi kondiloma adalah
pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak,
siperfisial, terutama didaerah genitalia. Ditandai dengan pertumbuhan yang
sangat cepat, membentuk massa seperti kembang kol dan dapat menyebar
ke jaringan yang lebih dalam secara kompresif.
Penyebab dan epidemiologi

Penyebab
: Grup virus papova (golongan DNA virus) dengan ukuran
40-50m.
Umur
: Umum pada masa aktif seksual dewasa.
Jenis kelamin
: Memiliki frekuensi yang sama antara wanita dan
pria.

Factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit

Bangsa/ras : Semua bangsa dapat diserang penyakit ini, banyak


padaa wanita hamil.
Kebersihan : Memegang peranan penting terhadap terjadinya
penyakit. Smegma, flour albus dan kandidiasis sering menyertai
penyakit ini.
Lingkungan : Pada lingkungan yang lembab dan basah mempermudah
timbulnya penykit.

Gejala singkat penyakit.

Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan,


mulai dengan papula miliar selanjutnya terbentuk tonjolan-tonjolan
(filiformis). Penderita terkadang mengeluh nyeri.
Pemeriksaan kulit.

Lokalisasi
: Vulva, labia mayor dan minor, glans penis, preposium
dan korpus penis.
Efloresensi : Tumor dengan permukaan berbunjol-benjol menyerupai
kembnag kol, warna merah dan konsistensi llunak, dapat berbentuk
hiperplasia, sesil atau tak rata.

Gambaran histopatologi.

Epidermis
: Hiperkeratosis, parakeratosis, papilomatosis, edema
antara sel dan akntosis serta vakuolisasi.
Dermis

Pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan darah serologi untuk sifilis.

Diagnose banding.

Kondiloma lata pada sifilis, biasanya dengan permukaan rata dengan


STS positif. Ditemukan spiroketa dengan mikroskop lapangan gelap.
Moluskum kontagiosum, biasanya berbentuk rata, dapat dikeluarkan
badan-badan moluskum.

Penatalaksanaan.

Tingtura podofilin 20% ditutulkan pada lesi.


Salep 5 fluorourasil 5%
.
Elekrokauter.
Bedah beku dengan nitrogen cair.
Pada yang belum di khitan dapat dilakukian eksisi dan khitan.

Prognosa

: Umumnya baik.

Skabies
Adalah penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes
Scabiei jenis manusia dan produknya pada tubuh.
Penyebab dan epidemiologi

Penyebab
: Sarcoptes Scabiei jenis manusia; tergolong famili
artropoda kelas araknida, ordo akarina, famili sarkoptes.
Umur
: Banyak pada anak-anak, walaupun orang dewasa dapat
pula terkena.
Jenis kelamin
: Memiliki frekuensi yang sama antara wanita dan
pria.

Factor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit

Bangsa/ras : Semua bangsa dapat diserang penyakit ini.


Penularan
: Dapat langsung maupun tidak langsung melaui pakaian,
handuk, tempat tidur, dan lain-lain.

Lingkungan : Pada lingkungan dengan populasi yang padat


mempermudah penularan penyakit.
Daerah
: Kumuh, dengan kebersihan dan higiene yang
buruk mempermudah penularan.

Perjalanan penyakit.
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan ,
penderita selalu mengeluh gatal, terutama pada malam hari. Kelainan mulamula berupa papula, vesikel. Akibat garukan timbul infeksi sekunder
sehingga terjadi pustula.
Pemeriksaan kulit.

Lokalisasi
: Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar
pusat, paha bagian dalam, genitalia pria, bokong. Pada bayi: kepala,
telapak tangan dan kaki.
Efloresensi : Papula dan vesikel miliar sampai lentikular disertai
ekskoriasi (scratch mark). Jika terjadi infeksi sekunder tampak pustula
lentikular. Lesi yang khas adalah terowongan (kanalikulus) miliar,
tampak berasal dari salah satu papula atau vesikel, panjang kira-kira
1cm, berwarna putih abu-abu. Akhir/ujung kanalikuli adalah tempat
persembunyian dan bertelur Sarcoptes scabiei betina. Tungau betina
bertelur 3-5 telur/hari. Sesudah 3-4 hari, telur menetas menjadi larva,
dalam 3-5 hari menjadi nimfa, selanjutnya menjadi tungau dewasa.
Tungau jantan dewasa mati di atas permukaan kulit sesudah
mengadakan kopulasi, sedang yang betina membuat terowongan baru,
bertelur dan mati sesudah 2-3 minggu.

Pemeriksaan pembantu.

Mencari Sarcoptes Scabiei dewasa, larva, telur atau skibala dalam


terowongan.

Diagnosa banding.

Prurigo
: biasanya berupa papula-papula yang gatal, predileksi
pada bagian ekstensor ekstremitas.
Gigitan serangga: biasanya jelas timbul sesudah ada gigitan,
efloresensinya urtikaria papular.
Folikulitis: nyeri, efloresensi berupa pustula miliar dikelilingi daerah
yang eritema.

Penatalaksanaan.

Umum : meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkunganl;


menghindari orang-orang yang terkena, mencuci/menjemur pakaian
alat tidur dan tidak memakai alat tersebut bersamaan.
Khusus : Sulfur presipitatum 2-5% dalam bentuk salep atau kream.
Obat ini lebih efektif jika di campur dengan asam salisilat 2%.
Dioleskan diseluruh tubuh sesudah mandi dan dipakai 3-4 hari
berturut-turut.
Emulsi Benzil benzoat 20-25% selam 24 jam.
Gamma benzen heksaklorida 0,5-1% dalam salep atau kream
dioleskan selama 24 jam.
Krotamiton 10 % dalam bentuk salep atau kream dipakai dalam 24
jam.
Kream permetrin 5% dapat memberikan hasil yang baik.

Prognosis : baik.

Anda mungkin juga menyukai