Penyebab
: Trichomonas vaginalis
Umur
: Umumnya wanita dewasa.
Jenis kelamin
: Lebih banyak pada wanita.
Pemeriksaan kulit.
Lokalisasi
: Daerah kemaluan bagian luar maupun bagian dalam.
Efloresensi : Ditemukan daerah eritematosa dengan sedikit erosi;
besarnya bervariasi mulai nummular sampai plakat. Pda bagian dalam
kemaliuan tampak eritema mukosa disertai fluor albus.
Pemeriksaan penunjang.
Diagnose banding.
Penatalaksanaan.
Prognosa
: Umumnya baik.
Hemangioma
Definisi adalah tumor jinak kilit yang terjadi akibat gangguan perkembangan
system pembuluh darah di dermis dan subkutis.
Penyebab dan epidemiologi
Penyebab
: Belum diketahui dengan pasti.
Umur
: sejak lahir, masa kanak-kanak.
Jenis kelamin
: Frekuensi yang sama pada anak pria dan wanita.
Lokalisasi
: Wajah, leher, badan, ekstremitas dan
kepala.
Efloresensi/siafat-sifatnya
: Makula eritematosa atau nodul yang
berwarna merah sampai kebiru-biruan dengan batas tidak teratur.
Gambaran histopatologi.
Nevus flameus
: menunjukan pelebaran pembuluh darah pada
bagian atas dan bawah dermis, terisi penuh dengan darah.
Hemangioma simpleks: pelebaran pembuluh darah disertai dengan
proliferasi endotel kapiler sehingga lumen-lumen kapiler tampak agak
menyempit. Pada kasus lebih lanjut endotel mengecil kembali dan
lumen kapiler membesar. Kaplier semakin banyak digantikan oleh
jaringan ikat sekitarnya.
Diagnose banding.
Penatalaksanaan.
Prognosa
: Baik, tergantung
penanganan yang baik.
pada
letak
tumolr,
komplikasi
serta
Kondiloma akuminata
Definisi kondiloma adalah
pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak,
siperfisial, terutama didaerah genitalia. Ditandai dengan pertumbuhan yang
sangat cepat, membentuk massa seperti kembang kol dan dapat menyebar
ke jaringan yang lebih dalam secara kompresif.
Penyebab dan epidemiologi
Penyebab
: Grup virus papova (golongan DNA virus) dengan ukuran
40-50m.
Umur
: Umum pada masa aktif seksual dewasa.
Jenis kelamin
: Memiliki frekuensi yang sama antara wanita dan
pria.
Lokalisasi
: Vulva, labia mayor dan minor, glans penis, preposium
dan korpus penis.
Efloresensi : Tumor dengan permukaan berbunjol-benjol menyerupai
kembnag kol, warna merah dan konsistensi llunak, dapat berbentuk
hiperplasia, sesil atau tak rata.
Gambaran histopatologi.
Epidermis
: Hiperkeratosis, parakeratosis, papilomatosis, edema
antara sel dan akntosis serta vakuolisasi.
Dermis
Pemeriksaan penunjang.
Diagnose banding.
Penatalaksanaan.
Prognosa
: Umumnya baik.
Skabies
Adalah penyakit kulit akibat infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes
Scabiei jenis manusia dan produknya pada tubuh.
Penyebab dan epidemiologi
Penyebab
: Sarcoptes Scabiei jenis manusia; tergolong famili
artropoda kelas araknida, ordo akarina, famili sarkoptes.
Umur
: Banyak pada anak-anak, walaupun orang dewasa dapat
pula terkena.
Jenis kelamin
: Memiliki frekuensi yang sama antara wanita dan
pria.
Perjalanan penyakit.
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan ,
penderita selalu mengeluh gatal, terutama pada malam hari. Kelainan mulamula berupa papula, vesikel. Akibat garukan timbul infeksi sekunder
sehingga terjadi pustula.
Pemeriksaan kulit.
Lokalisasi
: Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar
pusat, paha bagian dalam, genitalia pria, bokong. Pada bayi: kepala,
telapak tangan dan kaki.
Efloresensi : Papula dan vesikel miliar sampai lentikular disertai
ekskoriasi (scratch mark). Jika terjadi infeksi sekunder tampak pustula
lentikular. Lesi yang khas adalah terowongan (kanalikulus) miliar,
tampak berasal dari salah satu papula atau vesikel, panjang kira-kira
1cm, berwarna putih abu-abu. Akhir/ujung kanalikuli adalah tempat
persembunyian dan bertelur Sarcoptes scabiei betina. Tungau betina
bertelur 3-5 telur/hari. Sesudah 3-4 hari, telur menetas menjadi larva,
dalam 3-5 hari menjadi nimfa, selanjutnya menjadi tungau dewasa.
Tungau jantan dewasa mati di atas permukaan kulit sesudah
mengadakan kopulasi, sedang yang betina membuat terowongan baru,
bertelur dan mati sesudah 2-3 minggu.
Pemeriksaan pembantu.
Diagnosa banding.
Prurigo
: biasanya berupa papula-papula yang gatal, predileksi
pada bagian ekstensor ekstremitas.
Gigitan serangga: biasanya jelas timbul sesudah ada gigitan,
efloresensinya urtikaria papular.
Folikulitis: nyeri, efloresensi berupa pustula miliar dikelilingi daerah
yang eritema.
Penatalaksanaan.
Prognosis : baik.