Pada wanita hamil dengan hipertensi dan proteinuria , diagnosis hipertensi kronis
superimposed preeklampsia ditegakkan hanya bila tekanan darah semakin meningkat dan
proteinuria semakin berat secara mendadak atau bila disertai dengan salah satu atau beberapa
tanda yang menunjukkan kriteria di atas.
Terapi
Pegobatan hipertensi kronik superinposed preeklamsia sama dengan pengobatan pada
preeklamsia dan eklamsia :
Penatalaksanaan Pemberian Anti Hipertensi
Jika tekanan darah diastolik 110 mmhg atau lebih, berikan obat anti hipertensi. Tujuan
pemberian anti hipertensi adalah mempertahankan tekanan darah diastolik diantara 90-100
mmhg dan mencegah perdarahan serebral. Obat pilihan adalah hidralazin.
Hidralazine lebih sering digunakan oleh karena memiliki beberapa keunggulan tertentu
dalam kehamilan oleh karena :
1.
Vasodilator langsung
2.
3.
setiap jam jika perlu atau berikan hidralazin 12,5 mg I.M. setiap 2 jam Jika hidralazin tidak
tersedia, berikan:
-
Labeltolol 10 mg I.V. : jika respon tidak baik (tekanan diastole tetap > 110 mmhg)
berikan labeltolol 20 mg I.V. Naikkan dosis sampai 40 mg dan 80 mg jika respons tidak baik
sesudah 10 menit
Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam, jika
respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg Nifedipin sublingual.
Terapi cairan :
-
Dekstrosa 5%
Infus 6 gram dalam larutan RL / 6 jam,atau di berikan 4atau 5 gram i.m tiap 4-6 jam.
Bila tekanan darah terkendali, perjalanan kehamilan normal ,pertumbuhan janin normal
dan volume amnion normal , maka dapat di teruskan sampai aterm
Bila terjadi komplikasi dan kesehatan janin bertambah buruk ,maka segera di terminasi
dengan induksi persalinan, tanpa memandang umur kehamilan. Secara umum persalinan di
arahkan pervaginam.
Prognosis
Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka gejala perbaikan tampak
jelas setelah kehamilannya di akhiri.