Patogenesis
Uretritis non gonore adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular seksual yang paling
banyak mengenai pria, tapi dalam proporsi kasus yang signifikan (20%-50%), patogennya
tidak teridentifikasi.(3)
Ada banyak penyebab terjadinya UNG. Berikut ini akan dijabarkan mengenai etiologi dan
patogenesis dari UNG.
a. Bakteri
Bakteri yang paling sering menyebabkan UNG adalah Chlamydia trachomatis, tapi
juga dapat disebabkan oleh Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, dan
Mycoplasma genitalium.(2,3,6,8,11) Ureaplasma urealyticum telah terdeteksi lebih sering dan
jumlah yang banyak pada laki-laki dengan uretritis non gonokokkus nonchlamydia,
khususnya laki-laki dengan UNG nonchlamydia episode pertama.(5,12)
-
Chlamydia trachomatis
Chlamydia trachomatis merupakan bakteri gram negatif, nonmotil, dan bersifat
obligat intraselular. Chlamydia trachomatis penyebab UNG ini termasuk subgrup A dan
mempunyai tipe serologic D-K.(2,6,7,9)
Spesies C. trachomatis mempunyai 15 serotipe, dimana serovar A, B, dan C
menyebabkan konjungtivitis kronik, serovar D sampai K menyebabkan infeksi genital,
serovar L1 sampai L3 menyebabkan limfogranuloma venereum (LGV). Bakteri ini
memasuki sel dengan mekanisme endositosis dan bereplikasi melalui binary fission di
dalam sel.(7,9)
Traktus urogenital merupakan daerah yang paling sering terinfeksi oleh C.
trachomatis. Transmisi terjadi melalui rute oral, anal, atau melalui hubungan seksual.
Gejala terjadi dalam 1-3 minggu setelah infeksi. Namun demikian, sering terjadi infeksi
asimtomatik sebesar 80% pada wanita dan 50% pada pria. Koinfeksi dengan penyakit
menular seksual lainnya sering kali terjadi terutama gonore.(7)
Penyakit infeksi ini sering tidak disertai gejala klinis sehingga sulit untuk menilai
penyebarannya. Dalam perkembangannya Chlamydia trachomatis mengalami 2 fase,
yaitu:(2)
a. Fase 1: disebut fase noninfeksiosa, dimana fase noninfeksiosa terjadi keadaan laten
yang dapat ditemukan pada genitalia maupun konjungtiva.
b. Fase 2: fase penularan, bila vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan
elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada sel hospes yang baru.
-
Mycoplasma genitalium
Mycoplasma sp. merupakan
c. Parasit
Golongan parasit yang bisa menjadi penyebab adalah Trichomonas vaginalis. Parasit
ini merupakan protozoa yang menyebabkan kondisi yang dinamakan trikomoniasis. Infeksi
pada wanita menyebabkan timbulnya keputihan yang berbau, berwarna kuning kehijauan,
disertai pruritus, eritema, dan dispareunia. Pada pria seringkali asimtomatis, keluhan yang
muncul berupa sekret uretra, nyeri berkemih yang terasa panas, dan frekuensi berkemih
yang lebih sering.(2,7,11)
Manusia adalah satu-satunya natural host untuk T. vaginalis. Trofozoitnya
bertransmisi dari orang ke orang melalui hubungan seksual. Transmisi nonseksual penyakit
ini jarang. Kejadian infeksi asimtomatis setinggi 50% pada perempuan. Laki-laki yang
terinfeksi biasanya asimtomatis dan juga self-limiting; karenanya diagnosis sering susah
ditegakkan.(11)
Trichomonas vaginalis akan menginfeksi vagina dan epitel uretra dan menyebabkan
mikroulserasi. Pada wanita, organisme ini dapat diisolasi dari vagina, uretra, serviks,
kelenjar Bartholin, dan kelenjar Skene serta buli-buli. Pada pria, organisme ini dapat
ditemukan di area genital eksterna, uretra anterior, epididimis, prostat, dan semen. Masa
inkubasi biasanya berlangsung 4-28 hari. Pada wanita, manifestasi infeksi bervariasi mulai
dari carrier asimtomatik sampai vaginitis inflamatorik. Karena peningkatan keasaman dari
vagina, gejala cenderung muncul selama atau setelah menstruasi. Kebanyakan pria
merupakan carrier asimtomatik.(7)
d. Alergi
Ada juga dugaan bahwa UNG disebabkan oleh reaksi alergi terhadap komponen sekret alat
urogenital pasangan seksualnya. Alasan ini dikemukakan karena pada pemeriksaan sekret UNG
tersebut ternyata steril dan pemberian obat antihistamin dan kortikosteroid mengurangi gejala
penyakit.