Anda di halaman 1dari 18

PERANAN EKONOMI SDH

Peran SDH tersebut dikarenakan sifat


produk SDH:
Kayu

merupakan produk multiguna


Konsumsi hasil hutan (kayu dan bukan
kayu) relatif stabil dan investasi usahanya
relatif kecil serta pengembalian modalnya
dapat cepat kembali pada areal hutan alam
Memiliki forward lingkage dan
backward lingkage yang kuat terhadap
perkembangan sektor ekonomi lain

PERANAN EKONOMI SDH


Peran SDH tersebut dikarenakan sifat
produk SDH:
Mendorong

berkembangnya ekonomi
pedesaan, karena sifat produk sumberdaya
hutan tersebar dan volume produksinya besar,
biaya angkut tinggi, sehingga dapat
menciptakan kegiatan ekonomi di permukiman
dekat kawasan hutan
Industri hasil hutan relatif lebih muda
didirikan, biasanya tidak memerlukan input
teknologi tinggi dan skala usaha tidak terlalu
besar

PERANAN EKONOMI SDH

Dalam menggerakkan perekonomian:


1.Peranan

Sumberdaya Hutan sebagai


Penghasil Devisa
2.Peranan Sumberdaya Hutan sebagai
Penggerak Sektor Ekonomi Lainnya
3.Peranan Sumberdaya Hutan dalam
Penyediaan Lapangan Kerja
4.Peranan Sumberdaya Hutan dalam
Meningkatkan Pendapatan Nasional
5.Peranan Sumberdaya Hutan dalam
Pelayanan Jasa Lingkungan

PERANAN EKONOMI SDH


Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari sektor
kehutanan saat ini mengalami penurunan
dibandingkan pada awal pembangunan Indonesia.
Angka ini sangat kecil dari seharusnya karena
kelebihan perhitungan PDB (Produk Domestik Bruto),
dimana:
a) PDB hanya menghitung nilai uang (nilai pasar), tidak
menghitung intangible benefit seperti fungsi
sumberdaya hutan dalam pengaturan tata air,
pencegah erosi dan penyerapan karbon.
b) PDB tidak melihat keterkaitan /dampak positif dari
sektor kehutanan ke sektor lain seperti dampak
terhadap peningkatan sektor industri dan pertanian
sawah irigasi

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

1.Landscaping (Jasa Lingkungan/Fenomena

Alam)
Jasa lingkungan merupakan produk alami dari
keseluruhan kawasan hutan berupa keindahan
panorama alam, udara bersih dan segar dan
keindahan biota yang terdapat di dalam
Pemanfaatan jasa lingkungan pada kawasan hutan
merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkan
jasa lingkungan dengan tidak merusak
lingkungan dan mengurangi fungsi utama hutan

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

2.Hutan dan Transfer Nilai Karbon


Hutan memiliki kesempatan untuk
mengakumulasikan karbon dioksida (CO2)
atmosfer dalam bentuk biomassa
Vegetasi hutan merupakan cadangan karbon (carbon
stock) terestrial yang sangat penting, oleh karena
itu alih-guna lahan dari hutan ke non-hutan dan
sebaliknya merupakan aktivitas manusia yang
mempengaruhi kemampuan ekosistem hutan
dalam melepas dan mengikat karbon atmosfer

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:
Jasa berupa carbon credit ini memiliki nilai ekonomis yang dapat

ditransfer dalam kaitannya dengan perjanjian internasional,


yaitu Protokol Kyoto, dimana negara-negara industri memiliki
kewajiban menurunkan emisi karbon (carbon debit) yang telah
ditetapkan dalam perjanjian Kyoto
Mekanisme transfer kredit karbon dapat berlangsung secara
wajib (mandatory) sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Protokol Kyoto atau secara sukarela (voluntary). Kredit karbon
yang ditransfer melalui mekanisme pasar Kyoto memeiliki
tujuan ganda, yaitu membantu negara industri dalam
mencapai target penurunan emisi dan membantu negara
berkembang dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

3. Pemanfaatan Keragaman Hayati Hutan


Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar harus
memperhatikan (1) kelangsungan potensi, (2)
daya dukung dan (3) keanekaragaman jenis
Transfer nilai keanekaragaman sumber daya alam
hayati sangat dipengaruhi oleh nilai jenis dari
tumbuhan dan satwa yang ada, tergantung dari
kelangkaan dan sifat eksotik dari jenis, semakin
langka dan eksotik suatu jenis, akan semakin
tinggi nilainya

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

Bentuk-bentuk pemanfaatan jenis tumbuhan dan


satwa liar diantaranya berupa:
(1)pengkajian

penelitian dan pengembangan,


(2)penangkaran
(3)perburuan
(4)perdagangan
(5)peragaan
(6)pertukaran
(7)budidaya tanaman obat-obatan dan tanaman hias
(8)pemeliharaan untuk kesenangan atau hoby

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

4. Hutan dan Transfer Nilai Air

Transfer nilai air melalui pemanfaatan sumber-sumber air


secara makro meliputi
(1)upaya pengembangan elemen pengendalian banjir
(2)pemanfaatan air untuk irigasi
(3)pemanfaatan air untuk pembangkit tenaga listrik
(4)memperoleh air domestik untuk air minum dan industri
(5)pengelolaan watersheed
(6)lalu lintas air
(7)Rekreasi

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:
Lanjutan
(8) perikanan
(9) pengendalian pencemaran air
(10) pengendalian tanaman air dan serangga
(11) drainase dan pengembangan rawa
(12) pengendalian sedimen
(13) pengendalian intrusi air asin
(14) pengendalian kekeringan dan pengembangan air
tanah.

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

5. Pencegah Perubahan Iklim Global secara


Ekstrim

Perubahan iklim adalah proses terjadinya perubahan kondisi


rata-rata parameter iklim seperti rata-rata suhu udara,
curah hujan, kelembaban udara, dimana perubahan tidak
terjadi dalam waktu yang singkat tetapi secara perlahan
dalam kurun waktu panjang antara 50 100 tahun
Fungsi hutan dalam mencegah perubahan iklim hutan
dikenal melalui peranannya dalam menyerap (sequester)
dan menyimpan (store) kelebihan karbon atmosfer dalam
bentuk biomassa

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

6. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Kayu masih merupakan hasil hutan yang paling signifikan


karena menghasilkan nilai ekonomi yang terbesar
dibandingkan dengan hasil hutan lainnya
Pembangunan hutan tanaman merupakan jawaban terhadap
persoalan industrialisasi kehutanan yang bersumber pada
ketimpangan antara pasokan bahan baku dengan
kebutuhan industri di masa yang akan datang
Konsepnya, dalam sepuluh tahun ke depan harus dapat
dibangun areal hutan tanaman seluas untuk memenuhi
kebutuhan kayu bulat bagi industri kehutanan Indonesia

Potensi sumber daya hutan yang harus


dimanfaatkan secara efektif dan
optimal:

7. Transfer Nilai Hutan sebagai Sumber


Dana Mandiri dalam Pengelolaan Hutan

Sumber-sumber pendanaan tersebut diantaranya berasal


dari iuran-iuran atas manfaat hutan dalam bentuk
(1)transfer nilai hutan (transfer nilai kayu, CO2, dan
oksigen, landscaping, biodiversity, dan transfer nilai
air),
(2)dana jaminan reklamasi tambang
(3)dana-dana yang berasal dari dalam dan luar negeri
yang peduli terhadap lingkungan

Kebijakan Ekonomi Makro


Hubungannya dengan Peran
Kajian ekonomi makro bertujuan untuk
Sumberdaya Hutan
memberikan gambaran tentang perekonomian
: kebijakan-kebijakan
yang diperlukan menyusun
ekonomi yang memfokuskan diri pada:
1. Penggunaan sumberdaya secara penuh (full
employment)
2. Stabilitas harga
3. Pertumbuhan ekonomi
4. Mutu lingkungan hidup

Kebijakan ekonomi makro adalah


sebagai berikut :
1. Kebijakan fiskal (pajak dan subsidi)
:

Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah dapat


mempengaruhi kinerja pembangunan sektor
kehutanan antara lain pemungutan pajak yang
terlalu tinggi hingga pengusaha tidak memperoleh
keuntungan ditinjau dari sisi positif akan mendorong
terjadinya konservasi hutan
maka tidak memotivasi pengusaha melakukan investasi
dalam bidang usaha kehutanan, dengan demikian
akan menurunkan pendapatan sektor kehutanan dan
penyerapan tenaga kerja sektor kehutanan rendah

Kebijakan ekonomi makro adalah


sebagai berikut :
2. Kebijakan Moneter
:

Kebijakan pemerintah mencegah laju inflasi


dengan mengurangi jumlah uang beredar
untuk mencegah inflasi. Penurunan inflasi
akan mendorong penurunan suku bunga
kredit perbankan, dengan demikian
pengusaha/investor akan tertarik melakukan
kegiatan investasi termasuk di sektor
kehutanan

Kebijakan ekonomi makro adalah


sebagai berikut :
3. Kebijakan pertumbuhan
:

Ekonomi Kebijakan pertumbuhan ekonomi dapat


dilakukan dengan mendorong orang
menabung. Tabungan yang terkumpul
diperbankan dapat dijadikan modal investasi
untuk pembangunan sektor kehutanan
melalui sistem kredit perbankan

Anda mungkin juga menyukai